Morin, Roi, dan Silvi akhirnya berangkat ke perkebunan milik Morin. Roi yang duduk bersama dengan Silvi di jok belakang bersikap kaku, tidak ada pembicaraan. Roi asyik mengutak atik ponselnya. Sedangkan Silvi memilih menyenderkan kepalanya di jok tempat duduknya sambil memejamkan matanya.
Tet..tret...
ponsel Silvi berbunyi, rupanya ada pesan masuk.
Edi : Hai cantik ! dua hari ini kita tidak ketemu, kok kamu nga ke club ? kamu nga sakit kan?
Silvi : lagi di awasi sama bokap. Sepertinya aku akan susah ngumpul bareng kalian di club.
Edi : 🤦♂️hari gini masih ada orang tua yang seperti itu ya.
Silvi : Sst..ngatain orang tua kualat kau.
Edi : gimana cara ketemu kamu? aku rindu nih.
Silvi : nanti aku kabarin lagi.
Silvi tersenyum senyum sambil membaca pesan yang masuk. Roi yang melihat Silvi menatap curiga." pasti dari pacarnya. siapa tadi namanya edi..ya edi." batin Roi
" Apa lihat-lihat ?" ucap Silvi sambil memamerkan wajah junteknya.
Roi terus menatap Silvi, sikap juntek Silvi, justru hiburan bagi Roi, ntah kenapa hati Roi senang melihat silvi marah atau mayun.
Roi menggeser duduknya kemudian ia mengambil tangan kanan Silvi agar tidak bisa mengetik pesan di ponselnya, ia menggenggam tangan itu dengan erat.
Silvi berontak agar Roi melepaskan tangannya. Morin memalingkan wajahnya ke belakang karena mendengar suara seperti orang bertengkar, ia melihat sekilas Roi menggenggam jemari Silvi. Ia hanya tersenyum.
" Lepaskan!" mata Silvi melotot agar Roi melepaskan genggamannya.
Roi malah membuang tatapannya ke arah lain, membiarkan silvi berusaha melepaskan tangannya.
Akhirnya Silvi menggigit tangan Roi.
" Awww.." ringis Roi tanpa sadar.
" Ada apa Roi ? " Morin bertanya tanpa memandang ke arah silvi dan Roi, ia sudah tahu apa yang terjadi antara putrinya dengan paribannya Roi.
Akhirnya Roi melepaskan tangan silvi. Silvi tersenyum lebar, karena akhirnya ia menang.
" Beekkk...beekkk " Silvi menjulurkan lidahnya kearah Roi bermaksud mengejek.
Roi mengambil ponselnya.
" Sekali lagi kau menjulurkan lidahmu di depanku. Aku akan menciummu." Roi mengirimkan pesan kepada Silvi.
Silvi melihat ada pesan masuk.
" Siapa yang mau kau cium. Tak sudi bangeut😑." balas Silvi memberi emot muka datar.
Silvi memandang Roi. Roi malah mengedipkan matanya sanbil memajukan bibirnya seolah-olah ia memberikan kiss jarak jauh pada Silvi.
Silvi cepat-cepat membuang tatapannya ke tempat lain dasar pria aneh ! gumannya pelan.
Pak Madi supir Morin membawa mobilnya masuk ke perkebunan yang luas, banyak pohon teh di kanan dan kiri sisi jalan. Mobil berhenti di sebuah bangunan besar ditengah - tengah perkebunan.
Madi membukakan pintu untuk tuannya. Morin turun dari mobilnya. Silvi segera bergegas masuk ke dalam gedung yang merupakan kantor perkebunan.
" Roi ! Inilah perkebunan tulang ! kalau kamu mau melihat semua areanya, kau bisa memakai motor itu untuk berkeliling." ucap Morin sambil menunjuk satu motor gede beroda tiga yang terparkir disamping gedung kantor perkebunan. Motor itu hanya dipakai di area perkebunan.
Roi dan Morin masih di luar gedung. Morin membawa Roi berkeliling di gedung produksi teh yang berada di belakang gedung kantor. Ia melihat langsung proses pembuatan teh serta pengemasannya hingga jadi barang siap kirim. Pemrosesan teh itu banyak dikerjakan mesin- mesin canggih jadi tidak memerlukan banyak tenaga manusia.
" Bagaimana Roi ? Menurutmu usaha tulang ini sudah baguskah ?" ucap Roi sambil membawa Roi masuk ke gedung kantor.
Sekarang Morin dan Roi sudah duduk di ruangan sambil membicarakan mengenai usaha perkebunan Morin.
" Wah ! Semuanya sudah sangat bagus tulang. Salut deh sama tulang ! bisa menjalankan semua perusahaannya dengan baik. Bagaimana usaha properti tulang yang di jakarta ?" tanya Roi
" Semua usaha yang di jakarta akan tulang serahkan kepada Rey nantinya, tunggu dia selesai studi dulu." jelas Morin
Silvi datang membawakan minuman untuk Papanya dan Roi.
" Pa, kak Roi. Minumannya diminum ya." ucap Silvi.
Roi memandang Silvi sekilas.Giliran di depan papanya omongannya manis coba ngomong denganku panggilnya kau..kau." batin Roi.
Setelah mengajak Roi berkeliling perkebunannya Morin, Roi, dan Silvi makan siang bersama. Mereka memesan makanan melalui on line.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Nur 'S
gangguain terussss
2022-06-01
0