ROI
👍👍
Atas perintah orangtuanya, Roi harus mengawasi proyek pembangunan perumahan yang sedang dibangun di kota Medan, proyek ini ditangani oleh anak perusahaan PT. Dosroha yang dipimpin oleh Roi.
Michel merasa ada kejanggalan tentang keuangan di anak perusahaan tersebut. Ia memberi mandat agar Roi mengawasi perusahaan itu. Togar asisten Roi ikut serta.
Pesan Michel kepada Roi, agar Ia pergi mengunjungi kakak iparnya yaitu Morin.
Tret..tret..
Ponsel ditangan Roi bergetar.
" Ada apa kau meneleponku ? " Roi masih sibuk memeriksa laptopnya, sebab semua laporan perusahaan ada di emailnya.
" Tiket tuan jam 2 siang ini." suara dari seberang.
" Bukankah kau juga ikut, Togar ?" Roi menatap layar ponselnya yang disana terpangpang wajah Togar.
" Hmm. Maksud saya tiket kita Tuan." jawab Togar menatap wajah Roi di layar ponselnya.
" Kau jemput setelah makan siang." Roi mengakhiri sambungan teleponnya. Ia merapikan beberapa berkas yang baru ditanda tanganinya.
" Tuan semua surat-surat proyek perumahan yang diperlukan sudah saya siapkan." Ester sang sekretaris menyerahkan berkas yang dipegangnya kepada Roi.
Roi menerima berkasnya dan pergi begitu saja.
dasar manusia kaku guman Ester pelan.
Ester sudah berusaha bersikap semanis mungkin di hadapan Roi, tetapi sering sekali diabaikan oleh Roi.
" Jangan bicara sendiri, Ester! Aku mendengarmu." Roi membuka pintu dihadapannya, kemudian meninggalkan Ester.
Ester masih terdiam sambil menutup mulutnya dengan tangannya. Argghhh....Ia tidak menyangka tuannya mendengar ucapannya.
Roi sampai di parkiran, Togar sudah bersiap membukakan pintu untuk sang bos.
" Rumah utama." suara Roi menegaskan tujuan perjalanan kepada Togar sang asisten pribadinya.
" Secepatnya bereskan perlengkapan kita, setelah bertemu mami, kita lansung berangkat ke Medan." lanjut Roi sambil memainkan ponselnya.
Tret..Tret...telepon berbunyi.
" Rima siapkan hotel untuk saya dan Togar malam ini." ucap Roi kepada asisten papanya di Medan
Setelah menutup teleponnya, Roi merebahkan kepalanya di jok mobil, Ia merasa lelah.
" Tuan kita sudah sampai." Suara Togar membangunkan tuannya.
" Hmmm. Cepatlah kita segera berangkat !" Roi berjalan masuk ke rumah. Mamih Nita sudah menunggunya di depan pintu.
" Semua keperluanmu sudah mamih siapkan." ucap Nita sambil memeluk putranya.
" Hmm. " Roi membalas pelukkan mamihnya kemudian bergegas meninggalkan Nita
" Roi ! Dasar anak ini." Nita mengikuti langkah Roi memasuki kamar putranya itu
" Oh mamih. Lihat sudah jam berapa. Kalau aku masih harus mendengar ceramah mamih, aku bisa terlambat ke bandara." Roi memasukkan beberapa file proyek perumahaan yang di Medan ke dalam tasnya.
" Dimana papih ? " tanya Roi kemudian
" Ada di kamar." jawab Nita ketus.
Roi mengerti mamihnya dalam mode ngambek, lagi merajuk, masalahnya sikap Roi yang terburu - buru meninggalkannya.
Roi memeluk mamihnya. " Maafkan Roi mih ! Roi sayang sama mamih." ucap Roi sambil mengelus punggung wanita paruh baya itu.
Nita tersenyum, Ia tahu putranya pasti seperti itu, meminta maaf. "Jangan lupa ke rumah tulang mu ! Ingat pesan mamih!" Roi menatap mamihya kemudian ia mengangguk dan tersenyum.
" Aku berangkat ! Aku mau pamit sama papih." Roi berjalan beriringan dengan mamihnya.
" Papih ! Roi berangkat sekarang." Lelaki tua yang sedang asyik dengan laptopnya menatap Roi, kemudian ia merangkul putranya.
" Segera kabarin papih hasil pemeriksaanmu, Semoga kau berhasil, Nak." Michel menepuk nepuk punggung putranya, kemudian ia melepas rangkulannya.
Roi bergegas meninggalkan kamar orang tuanya.
Semua perlengkapannya selama di Medan telah di masukkan Togar ke mobil.
" Suruh sopir kantor menjemput mobil ini dari bandara. " ucap Roi.
" Baik tuan. Aku sudah memberitahu Johan." jawab Togar.
Dalam waktu tiga puluh menit Togar dan Roi telah sampai di bandara, setelah mengurus administrasi keberangkatan, akhirnya mereka masuk ke dalam pesawat.
Bersambung
💐💐💐💐
Hai ketemu lagi dengan aku....
😀😀😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Nai Christian Kolb
bagus ceritanya
2021-03-28
1