Mumpung libur aku up dehhh...
Dua episode hari ini.....
Dukung terus ya...
Komen juga boleh.....
Like👍👍dan vote nya ya...
💐💐💐💐
Hari sudah hampir gelap, tepatnya pukul enam sore. Roi sedang bersiap-siap mengunjungi rumah keluarga Morin Sinaga, kakak laki -laki dari mamihnya.
Togar sudah menunggu di parkiran mobil, ia sudah membereskan beberapa buah tangan yang mereka beli siang tadi di salah satu mall terbesar di kota Medan. Semua belanjaan mereka akan di bawa ke rumah keluarga Morin.
" Tuan Roi ! Mengapa tuan berpakaian seperti itu?" Togar heran melihat Roi hanya berpakaian kaos yang warnanya sedikit kusam dan celana kain yang kelihatan sudah belel. Penampilan Togar tidak layaknya seorang pemimpin perusahaan
" Tuan, apa anda sedang bercanda?" Togar menatap Roi dengan berbagai pertanyaan di kepalanya.
"Sampai kapan kau berdiri di situ ? Berangkat sekarang !" Roi menaikkan sudut bibirnya.
" Togar ! Apapun yang kubicarakan nanti dengan keluarga Morin, kau tak perlu ikut campur, kalau mereka bertanya jawab saja iya." lanjut Roi
" Tapi..aku tidak bersedia kalau itu melanggar hukum dan peraturan kerja perusahaan, tuan." jawab Togar ragu-ragu
" Apa kau sudah tidak ingin bekerja denganku lagi? Kerjakan yang kuperintahkan !" ucap Roi
#Kediaman Morin Sinaga
Ting..tong...(suara bell rumah)
" Bi Mira ! Tolong bukakan pintu !" ucap Uli dari ruangan keluarga.
Sore itu keluarga Morin sedang berkumpul di meja makan. Sudah menjadi kebiasaan mereka akan duduk bersama untuk makan malam.
" Selamat Malam." sapa Roi ketika pintu dibukakan Mira
" Bapak ingin menemui siapa?" Perempuan setengah baya itu bertanya kepada Roi dan Togar.
" Saya Roi. Ingin bertemu dengan Tuan Morin." ucap Roi dengan sopan.
"Mari silahkan masuk ! Duduklah dulu! Bapak dan keluarga sedang makan." Mira mempersilahkan Roi dan Togar duduk di sofa ruang tamu.
"Sebentar saya panggilkan dulu." Mira beranjak dari hadapan Roi dan Togar.
" Tuan, Nyonya, ada tamu yang mencari tuan di depan." ucap Mira kepada tuan dan nyonyanya yang sedang makan dengan putra-putrinya.
"Siapa bi ? Apa mereka sudah disuruh menunggu sebentar, bapak lagi makan." ucap Uli sambil menyendok sayur dan lauk pauk ke piring suaminya.
"Sudah, nyonya. Tuan Roi yang ingin bertemu dengan tuan." ucap Mira kemudian.
"Apa ? Roi ?" Morin dan Uli bangkit dari tempat duduknya. Silvi, Indah, dan Reyhan berhenti sejenak mengunyah makanan di mulut meeka. Kemudian mereka saling memandang satu dengan yang lain.
" Siapa Roi ?" tanya Silvi pada Indah yang duduk di sebelahnya.
Indah hanya mengangkat kedua bahunya pertanda dia juga tidak tahu.
Suara langkah beberapa orang semakin dekat ke ruang keluarga, tepatnya tempat keluarga Morin makan malam bersama.
" Roi ! Ini adik-adikmu ! Itu Silvi yang paling sulung, Indah yang nomor dua, Reyhan si bungsu." ucap Uli kepada Roi
Sejenak Roi termangu, tatapannya tidak lepas dari Silvi yang sedang makan. Ia tidak seperti dulu, Ia sangat cantik sekarang.
Indah dan Reyhan tersenyum lebar. " Kak Roi salam kenal ya." ucap mereka bersamaan dan jelas-jelas membuat Roi terkejut dan mengalihkan pandangannya.
"Ini Roi, Ia putra dari adik papa, Nita." ucap Uli sambil tersenyum memperkenalkan Roi kepada ketiga anaknya.
Lama studi di Jerman membuat Roi hampir tidak kenal dengan saudaranya sendiri. Begitu juga sebaliknya, Silvi, Indah, dan Rey juga sudah tidak mengenal Roi. Ya...dulu Roi meninggalkan Silvi masih duduk di bangku SMP.
" Mari duduk Roi dan ini..." ucap Uli mempersilahkan Roi duduk kemudian melihat Togar yang berdiri disebelahnya.
"Dia Tagor nantulang. Teman Roi di kota Medan ini. Dia seorang pengusaha, kami berencana mendirikan satu usaha di kota ini." terang Roi sambil memberi isyarat kepada Togar.
Setelah Roi dan Togar bergabung untuk makan malam dengan keluarga Morin, hampir tidak ada suara, hanya Morin sesekali menawarkan makanan kepada mereka berdua.
Roi mencuri-curi pandang melihat Silvi yang sedang makan, Silvi sangat cuek, bahkan tidak memperhatikan Roi yang duduk di hadapannya.
"Roi ! Untuk apa kau bersusah payah mendirikan usaha baru, bukankah Michel sudah mempunyai perusahaan yang banyak. Bahkan Opamu sudah tak terhitung perusahanya." ucap Morin memecah keheningan saat makan.
" Tulang ! Aku hanya ingin mandiri saja. Aku ingin bekerja tanpa nama besar keluarga papih." jawab Roi meyakinkan Morin
Togar hanya sebagai pendengar saja. Ia tidak mau ikut campur, ia bahkan tidak mengerti mengapa Roi berbohong kepada keluarganya, eh..eh..tulangnya.
Roi menendang kaki Togar memberi isyarat agar sikapnya tidak kaku di hadapan Morin.
" Roi menginaplah disini malam ini. Besok tulang membawamu ke perkebunan untuk melihat-lihat usaha tulang. Silvi juga bekerja disana. Ia salah satu karyawan bagian keuangan." ucap Morin kepada keponakkannya itu.
Silvi yang sedang membereskan piring-piring diatas meja tersenyum kaku, sepertinya terpaksa.
Cantik ! Gadis berlesung pipi. oh..paribanku ternyata cantik sekali. Kalau tahu seperti ini aku tidak perlu melakukan sandiwara ini, justru kalau seperti ini aku kelihatan tidak menarik dihadapannya. ucap Roi dalam hatinya.
" Bagaiman Roi ? "
" Mungkin lain kali saja tulang, kebetulan kami sudah ada janji, besok kami ingin bertemu dengan teman yang lain. Aku masih lama di Medan, nanti aku sempatkan berkunjung ke perkebunan tulang." jawab Roi dengan senyum dibibirnya
" Acara anak muda memang lebih menarik. Tulang memahaminya. Tapi ngomong - ngomong kapan kamu pulang dari Jerman ?"
" Setahun yang lalu tulang."
Morin tersenyum menatap keponakkannya itu.
Pukul sepuluh malam Roi dan Togar pamit untuk pulang.
Ia melihat Silvi sibuk di depan laptopnya. Ingin rasanya Ia menyapa, tapi tidak tahu harus mulai dari mana.
" Silvi menyelesaikan skripsinya, Roi." ucap Uli yang melihat arah pandangan Roi yang selalu memandang Silvi.
" Silvi kasih salam pada Roi." ucap Uli kemudian
Silvi berjalan mendekati Mamanya, Roi dan Togar.
"Selamat malam kak Roi. Terima kasih sudah datang ke rumah." ucap Silvi dengan senyum seadanya.
Nurani Roi bersorak mendengar ucapan Silvi yang begitu manis. Suara Silvi sangat merdu ditelinganya.
Uli dan Morin tersenyum melihat sikap Silvi dan Roi yang terlihat kaku.
Bersambung
💐💐💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
kriwil
edi ini kayak nya pcr si silvi,tanya dong emang boleh ya keponakan di jodohkan serius nanya
2024-07-07
0