Pagi ini Roi sudah bersiap berangkat ke kantor. Di lihatnya jam yang melingkar di tangannya menunjukkan pukul setengah tujuh.
" Apakah jam segini Rima sudah di kantor tuan ?" tanya Togar kepada Roi yang sudah masuk ke mobilnya.
" Cepatlah ! Aku ingin segera sampai di kantor." Roi menutup pintu mobilnya. Tak lama kemudian Togar sudah duduk di jok depan, seperti biasa Ia akan menyetir mobil.
" Baik tuan." jawabnya kemudian.
" Kita sarapan dulu di cafe dekat kantor itu ! Aku tidak mau perutku keroncongan saat bekerja." ucap Roi.
Togar hanya menatap Roi dari kaca spion yang ada dihadapannya. Roi sudah paham maksud tatapan Togar.
" Sudah sampai tuan." Ucap Togar setelah beberapa menit dalam perjalanan, kemudian Togar memarkirkan mobilnya di depan sebuah cafe yang tidak jauh dari perusahaan Dosroha.
" Aku ingin melihat langsung kinerja para pekerja, kali ini kita mulai dari kedisplinan kehadiran." ucap Roi sambil memperhatikan tablet di tangannya.
Barusan Rima mengirim link absensi para karyawan kepada Roi, karena tadi Roi mebghubunginya meminta link absensi di kirimkan segera.
Sekarang Togar mengerti mengapa tuannya itu berangkat lebih pagi karena ada satu alasan, yaitu mengawasi kehadiran karyawan di perusahaannya.
" Tuan ! Sarapan sudah dihidangkan. Makalah dulu ! Nanti kalau sudah dingin tidak akan enak." Ucap Togar mengingatkan Roi yang masih sibul dengan tab ditangannya.
Roi memandang roti strawberry kukus dengan air lemon hangat yang sudah terhidang di depannya.
" Hmmm. Mari kita mulai." Roi menggeser sedikit piring yang berisi roti kukus ke hadapannya, untuk menyantap sarapan yang sudah dipesankan Togar.
Sedangkan Togar menikmati coffee mokacinonya.
" Kau tidak memesan makanan ? " tanya Roi melihat Togar hanya meminum coffee saja.
" Aku tidak terbiasa makan pagi tuan, dengan segelas coffee ini cukup membuatku bertenaga sampai waktu makan siang nanti." jawab Togar sambil memandang ke pintu gerbang perusahaan milik keluarga Roi disana."
Beberapa karyawan sudah mulai berdatangan tuan." lanjut Tagor sambil memandang tuannya yang terus fokus dengan tab dotangannya.
" Aku sudah tahu. Alat ini tersambung dengan sistim absen di sana." jawab Roi tanpa memandang Togar.
Hampir setengah jam mereka duduk di cafe itu memperhatikan gerak gerik karyawan yang sudah berdatangan.
" Waktunya kita pergi !" Roi beranjak dari tempat duduknya. Togar mengikuti dari belakang. Mereka menaiki mobil dan berlalu dari cafe itu.
Akhirnya mereka sampai di parkiran PT Dosroha. Roi keluar dari mobilnya diikuti oleh Togar. Beberapa karyawan yang berpapasan dengan mereka menyapa penuh hormat karena sekarang mereka mengetahui bahwa Roi adalah presdir di tempat mereka bekerja.
Baru saja Roi memasuki ruangannya Rima sudah datang menyusulnya.
" Hari ini ada klien penting ingin bertemu dengan anda pak Roi." ucap Rima mengikuti Roi dan Togar.
" Siapa ? " tanya Roi masih menatap berkas yang ada di hadapannya, yakni laporan keuangan dari Edi yang kemarin dimintanya.
" Arnold Situmorang. Pesaing bisnis kita. Mereka juga mempunyai usaha properti, tapi biasanya mereka mengambil lokasi di luar kota Medan. Kali ini ia bermaksud menanamkan modalnya di perusahaan kita." terang Rima dan menyerahkan berkas proposal dihadapan Roi.
" Jadwalkan setelah aku menghadiri rapat dan presentasi keuangan." jawab Roi setelah beberapa menit membaca proposal dari Rima.
" Baiklah aku akan menghubunginya. Setelah makan siang bagaimana?" tanya Rima kemudian.
" Baik, atur saja waktunya." Roi berdiri dari tempat duduknya ia akan menuju ruang meeting yang sudah menunggunya lima menit yang lalu.
Rima tersenyum dan mengangguk merespon perintah dari atasannya itu.
Kewibawaannya melebihi Tuan Michel, tegas dan apa adanya.
Rima sangat mengenal keluarga Michel, sudah lima belas tahun ia ikut tuan Michel bekerja di perusahaan Michel grup, Rima adalah karyawan yang dapat dipercaya, jujur dan punya keahlihan yang multifungsi.
Di usianya hampir empat puluh lima tahun, tidak sedikitpun mengurangi kinerjanya di perusahaan dia selalu gesit dan terampil.
Rima mengetahui Roi adalah putra tunggal Michel dan Nita. Satu satunya pewaris setiap usaha Michel yang tidak sedikit jumlanya. Meskipun Rima tidak sering bertemu dengan Roi yang melanjutkan pendidikannya di Jerman, tapi ia mengetahui kalau Roi pria yang baik, meskipun sikapnya kelihatan sangat dingin dan cuek kepada orang lain, kharismanya sebagai pemimpin tidak diragukan lagi
Bersambung
💐💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Toshio Inge
satu2 nya pewaris aaahhh bisa aja kamu thooorr karena setiap wanita ogaaahh punya ipar takut resek 🤣
2021-10-19
1