Shi Fei

Li Fang yang melihat keadaan Kakek Yo. Segera menghampirinya dengan perasaan cemas. "Kakek! Cepat bangun, Kek. Aku tak akan meninggalkan Kakek di sini sendiri."

"Hei, kau masih berfikir untuk pergi dari sini...?" Sela lelaki tua itu sambil berjalan menghampiri Li Fang, "selangkah pun tak akan lagi kau bisa pergi dariku, apalagi saat ini wujudku telah berubah. Akan menjadi penghinaan terhadap diriku sendiri jika ucapanku tak ku penuhi."

Lelaki tua itu berhenti 5 langkah dari tempat Li Fang berada.

Li Fang menatap marah lelaki itu, sampai-sampai telapak tangannya berdarah akibat ia terlalu keras mengepalkan tangannya, kukunya menembus daging telapak tangan.

"Apa sebenarnya yang kau mau, ha! Mengapa dirimu melakukan ini! Jika yang kau inginkan adalah bertarung, maka dengan senang hati 'kan ku ladeni!" Teriak Li Fang.

Lelaki tua itu hanya merespons dengan senyum mengejek. "Aku Shi Fei, Ketua dari Siluman terkuat di dunia ini merasa terhina jika harus melawan bocah, yang dari bola mataku lihat hanyalah seorang anak muda arogan, tapi sama sekali tak memiliki kemampuan..."

Ucapannya sedikit memuji, tetapi di balik itu sepenuhnya hanyalah sebuah hinaan merendahkan, dan benar, tak ada satu kata pun yang patut di bantah dari perkataannya. Shi Fei merasa anak muda di depannya ini hanya memiliki sifat arogan, dan tak menyadari kemampuannya, di tambah dia juga tidak merasakan aliran Tenaga Dalam mengalir dari dalam tubuhnya.

Tanpa berkata apapun, Li Fang bergerak menyerang Shi Fei dengan sebuah tinjuan yang mengarah ke ulu hati. Dia menyimpan kembali pedangnya. Li Fang memilih tidak menggunakan pedang sebagai serangannya. Karena ia tahu kecepatan dalam serangannya akan sedikit berkurang. Dan dia kali ini lebih mengandalkan kekuatan fisiknya.

"Eh, berani juga kau anak muda." Shi Fei berkata, masih dengan senyum ejeknya.

Tanpa kesulitan yang berarti lelaki tua itu berhasil menghindari serangannya. Namun, belum berhenti sampai di situ, Li Fang kembali menerjang dengan sebuah tinjuan bertubi-tubi.

Mungkin jika orang biasa atau Pendekar dengan tahap Kultivasi Pendekar Raja rendah, akan takjub saat melihat pergerakan serangan Li Fang, tetapi Shi Fei masih bisa menghindarinya dengan mudah, senyum merendahkannya masih tersemat di bibirnya.

"Hmm?!"

Shi Fei menaikkan satu alisnya, dia merasakan angin yang di sebabkan dari tinjuan itu saat menghindari agar tak mengenai wajahnya sangat kencang. Dia di kagetkan dengan kekuatan fisik yang besar itu. Terbukti dari rambut hitam panjangnya yang tadinya rapi terjuntai ke bawah, saat ini terlihat berhamburan.

"Ku akui kekuatan fisikmu sangat besar, bagi anak seumuranmu. Itulah mengapa kau dengan mudah membunuh salah satu muridku," lanjut Shi Fei berkata sambil menghindari serangan-serangannya. "Namun, aku ragu mengatakan kau bisa mengalahkan satu muridku bila dalam wujud manusia. Karena gerakanmu terlalu mudah di baca."

Li Fang semakin beringas menyerang, terlihat dari raut wajahnya ia sangat emosi. Melihat serangan yang ia layangkan bertubi-tubi tak mengenai target. Membantah kalimat terakhir dari lelaki tua di depannya bahwa gerakannya terlalu mudah di baca.

Tanpa di duga, Li Fang melakukan variasi gerakan dengan melompat tinggi ke atas, lalu kemudian menghantam lelaki itu dengan sebuah tendangan kaki memanjang.

Shi Fei sebenarnya bisa menghindarinya, tetapi ia di buat tertarik saat merasakan kekuatan fisik darinya. Dia lantas menyilangkan kedua tangan di atas kepalanya, berniat ingin mengetahui lebih jauh tentang kekuatan fisiknya.

Kaki Li Fang mengincar tepat pada kepala musuh. "Ya! Rasakan ini!!!

Duarr!

Efek dari serangannya menciptakan gelombang kejut yang luar biasa, asap putih bercampur debu menyelimuti tempat lelaki tua itu berdiri. Setelah merasa serangannya tepat mengenai target, ia kembali melompat mundur, dan berdiri tepat di atas dahan pohon tak jauh dari tempat kejadian.

Li Fang menatap dengan cemas nan serius kepulan asap dan debu yang perlahan-lahan menghilang. Ia sangat yakin mengenai target, tapi sedikit ragu jika sang musuh mendapatkan luka parah, setidaknya dia mengharapkan itu terjadi.

Asap perlahan-lahan memudar hingga menghilang, tetapi tidak dengan debunya yang masih tebal.

Beberapa detik berlalu, Li Fang yang sedang berharap cemas, seketika membuat keningnya mengerinyit.

Di dalam kepulan debu yang sekarang telah tipis menunjukkan sebuah siluet hitam yang masih berdiri tenang.

"Ba-bagaimana bisa dia tak terluka walau hanya sedikit...," ujar Li Fang skeptis tak percaya melihat serangannya tidak memberikan efek apa-apa.

Jelas, dan semakin jelas menunjukkan Shi Fei dengan senyumnya memandang ke arah Li Fang.

"Aku tak menyangka akan merasakan kekuatan itu lagi..."

Walaupun tak serangan itu tak melukainya, tetapi kedua kakinya di buat masuk kedalam tanah, "Kekuatan tubuh itu memang sangat luar biasa."

Melihat Ketuanya di buat seperti itu, salah satu dari ular-ular yang telah berubah wujud tak tinggal diam, dan terlihat dia juga yang berdiri paling depan dari semuanya, bergerak maju menyerang Li Fang.

Di sisi lain, Li Fang terlihat bingung dengan maksud perkataan lelaki tua yang bernama Shi Fei itu, ia bergumam sebelum kemudian berniat menghindari serangan yang akan datang. "Tubuh apa yang dimaksudnya?"

Li Fang kembali memfokuskan ke serangan yang akan datang, sekitar 1 meter dari sampingnya ia mengekspektasikan kepalan tinjuan itu akan menghantam wajahnya jika ia tak menghindar.

Namun, yang Li Fang tak tahu apa sebabnya, lelaki yang menyerangnya tiba-tiba terpental dengan keras, tubuhnya menghantam batang pohon.

Sebuah timbre suara yang sangat di kenalnya, tiba-tiba bergemah di area pertarungan ini.

"Akan ku berikan pelajaran setimpal atas apa yang telah kau lakukan, siluman rendahan!"

Sekelebat samar-samar bayangan hitam menyerang Shi Fei. Keduanya bertarung dengan pergerakan yang mengagumkan.

Li Fang seketika tersenyum melihat Pamannya. Dia berfikir ini adalah sebuah pertarungan yang tak boleh ia lewatkan. Dirinya harus mengambil sedikit ilmu, sekaligus ia juga ingin melihat kemampuan penuh Pamannya itu.

Di mata Li Fang hanya kedua manusia saja yang terlihat samar-samar hampir menyerupai bayangan. Kedua bayangan hitam itu bergerak satu sama lain menyerang.

"Luar biasa mengagumkan..."

'Mengagumkan' hanya itu kata pujian yang pantas di berikan kepada kecepatan yang di pertunjukkan dari mereka berdua.

Beberapa saat berlalu, mereka berdua masih bertarung dengan seimbang. Namun, pergerakannya saja yang melambat dari sebelumnya.

Akan tetapi, Li Fang masih kagum. Dirinya yakin tak bisa bergerak secepat itu, meskipun meridiannya telah terbuka.

Tak lama setelah pertarungan itu berlangsung setengah jam. Salah satu dari bayangan hitam yang terlihat telah menunjukkan wujudnya, karena pergerakan yang semakin melambat, melompat mundur.

"Aku rasa kekuatanmu semakin bertambah, tua bangka." Shi Fei berkata sambil memegang dada kirinya. Dari tepi bibirnya, darah sedikit mengalir keluar.

Sementara di sisi lain, Wu San tak terlalu mengalami luka berat. Hanya luka-luka kecil saja yang dirinya derita.

"Benar, ucapanmu itu sangat benar. Kekuatanku semakin meningkat, bahkan jauh dari sebelum pada saat kita terakhir kali bertarung," balas Wu San dengan senyuman sinis.

Shi Fei tak membalas ucapan merendahkan dan sombong itu. Dia saat ini menahan murid-muridnya yang terlihat geram, menatap Wu San seperti ingin menelannya hidup-hidup.

Wu San kembali membuka suara. "Aku peringatkan kau agar ini menjadi yang terakhir kalinya, kalian Siluman Ular menganggu hidupku. Jika kalian semua masih berani, maka aku tak akan segan-segan lagi untuk mengulangi kejadian yang telah berlalu lama itu..."

Setelah melontarkan perkataan yang menohok itu, Wu San langsung melompat ke atas pohon tempat Li Fang sekarang berada.

"Paman harap ini tindakan ceroboh yang terakhir kali kamu lakukan. Ayo pulang!"

Setelah berkata demikian, Wu San, Li Fang, dan Kakek Yo yang dalam gendongan Li Fang, melesat cepat keluar dari dalam hutan ini.

Terpopuler

Comments

Menambah pusing saja kakek yo

2023-10-31

0

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Li Fang

2023-10-03

0

Machan

Machan

jejak

2020-12-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!