Dengan pedang berlumuran darah, Lemiel mengeluarkan ekspresi datar terhadap kematian Kenzo. Dia yang telah tertusuk itu kemudian terjatuh, dan mati kehabisan darah.
Sementara itu, Mary terdiam dengan bibir gemetar seakan tak percaya apa yang di lihatnya sekarang. Dia hanya bisa terduduk lemas di hadapan Kenzo, dan perlahan mulai menitihkan air mata sambil bergumam, “Kenzo … Kenzo ….”
Lemiel menaruh pedang yang sudah merenggut banyak nyawa itu ke sabuk pedangnya. Dia melihat Mary sedang menangis tersedu-sedu dengan perasaan hancur.
“Apa kau sadar yang kau lakukan itu?!” Selena tampak geram melihat tindakan Lemiel yang begitu kejam. Bahkan raut wajah Lemiel sama sekali tak menunjukkan simpati setelah apa yang di lakukannya.
“Aku hanya melakukan apa yang bisa kulakukan.” Lemiel menatap Selena dengan datar,
Dengan raut wajah tak peduli, Lemiel berjalan pergi membiarkan Mary dan Selena diam di tempat itu.
Selena sebenarnya mengerti apa maksud perkataan Lemiel. Kenzo memang sudah berniat untuk membunuh Mary, dan apa yang di lakukan Lemiel mungkin cukup masuk akal.
Tapi tetap saja cara Lemiel tidak bisa di benarkan.
***
Setelah berjalan cukup jauh dari tempat Selena dan Mary, hembusan angin tiba-tiba saja meniup rambut hitam Lemiel.
Itu bukanlah hal yang aneh bagi Lemiel dan benar saja, Dray tiba-tiba muncul di hadapannya.
“Sepertinya tidak ada lagi yang harus kulakukan di sini. Kukira kau tidak akan ikut campur, Lemiel?"
Lemiel tak memberikan respon, dan Dray terus melanjutkan kata-katanya.
“Ini juga pertama kalinya, aku gagal dalam pekerjaanku. Bahkan anak buahku terbunuh dalam pekerjaan konyol ini.”
“Siapa kalian sebenarnya?” tanya Lemiel tajam seakan mengeluarkan aura membunuh.
Dray menaikkan sudut bibirnya, dan angin kembali berhembus.
“Kita akan bertemu lagi, Akaenma!” Dray tersenyum sinis sebelum menghilang dari pandangan Lemiel.
Dengan angin yang meniup rambut hitamnya, Lemiel terdiam. Lemiel teringat ketika Dray menyebutkan Akaenma kepadanya.
“Aku sangat membenci nama itu ….” Lemiel menggumam, sambil memandangi langit sore hari yang kemerahan.
***
Mary masih terduduk lemas, dan terus menangis akan kematian suami tercintanya. Selena tidak menduga kematian Kenzo menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi Mary, setelah semua yang di lakukannya selama ini.
Selena mulai mendekat ke Mary, tapi anehnya Mary tiba-tiba menghentikan tangisannya. Lalu Mary menoleh memberi senyuman tulus.
“Terima kasih banyak, nona Selena.”
Untuk sesaat, Selena mengernyit melihat respon Mary. “Bukankah suamimu ….”
Mary menurunkan wajahnya, menatap Kenzo yang tak bernyawa itu dengan ekspresi mendalam.
“Aku sangat mencintai Kenzo, bahkan sejak pertama kali melihatnya. Dia sosok pekerja keras dan pantang menyerah, mungkin itu yang membuatku jatuh cinta dengannya. Saat dia melamarku, aku sempat berfikir apakah ini sebuah mimpi? Tapi pada akhirnya aku memang hanyalah bermimpi … aku sampai tidak tahu harus mengatakan apa ….”
Selena hanya bisa mendengarkan semua cerita itu dengan tatapan murung. Memang Selena sendiri tidak memiliki kisah asmara, tapi Selena mengerti bagaimana hancurnya perasaan Mary saat ini.
“Maafkan aku, nona Selena. Jika saja aku tidak menuruti kemauanku, mungkin ini tidak akan terjadi,” kata Mary sambil menyeka air matanya.
“Tidak, itu bukan salahmu. Orang ini memang sejak awal sudah merencanakan ini semua.”
“Aku juga sangat berterima kasih kepada tuan Rakshassin. Kalau dia tidak datang menolongku saat itu, mungkin aku sudah terbunuh.”
“Orang itu hanya ingin membunuhnya sejak awal.”
“Kurasa itu tidak sepenuhnya benar,” ucap Mary tiba-tiba. “Sebenarnya aku sendiri sangat takut saat meminta jasa pembunuh bayaran kepada tuan Rakshassin. Tapi aku cukup yakin, dia tidak sejahat yang kukira ….”
Dengan alis mengernyit, Selena tak menyangka Mary bisa mengatakan itu. Selena tentu mengetahui tentang Lemiel yang cukup di takuti oleh sebagian penduduk Drakea.
***
Beberapa menit telah berlalu. Langit tampak semakin kemerahan dengan matahari yang tersisa sedikit sebelum benar-benar tenggelam.
Sesuai permintaan, Mary telah memberikan bayaran kepada Selena. Awalnya Selena tidak berniat menerimanya, tentu dengan insiden terbunuhnya Kenzo.
Tapi Mary bersikeras memberi bayarannya, dan Selena terpaksa menerima itu.
Terlihat seorang bayi perempuan yang sedang tertawa juga di gendong oleh Lemiel. Mary yang melihat Lemiel menggendong bayi itu lalu memberi senyuman hangat.
“Terima kasih banyak, tuan Rakshassin.”
“Aku tidak mengerti kenapa anda berterima kasih padaku, Nyonya. Dan juga, kenapa aku harus menggendong bayi ini?” tanya Lemiel dengan tatapan mengeluh.
Mina, bayi perempuan Mary, sejak tadi tertawa geli seakan senang berada di pelukan Lemiel. Sementara Lemiel sendiri menunjukkan wajah risih dengan tawa bayi itu.
Beberapa saat yang lalu, Lemiel sempat mendengar tangisan bayi dan menemukan Mina yang sedang menangis di rumah. Lemiel berpikir, mungkin saja Kenzo sudah meletakan bayi ini sebelum menemui Mary yang akhirnya terbunuh di tangannya sendiri.
“Sepertinya dia menyukaimu,” ucap Mary, tersenyum saat melihat bayinya baik-baik saja.
“Tidak, sepertinya dia hanya ingin meledekku.” Lemiel menyerahkan bayi itu kepada Mary. Memang Lemiel bukanlah tipe orang yang menyukai anak kecil terutama bayi.
“Aku sangat senang saat mengetahui anakku baik-baik saja.”
“Mau bgaimanapun juga, anak ini tetaplah anak kandungnya,” kata Selena, menatap bayi itu dengan datar.
Mary terdiam sejenak menatap bayinya dengan senyuman kecil. “… kau benar.”
Dengan tatapan datar, Lemiel masih tak menyangka melihat Mary bisa sesenang itu seakan sudah melupakan kejadian tadi.
“Tapi, aku tersadar satu hal. Ternyata aku sama sekali tidak mengerti tentang percintaan. Mungkin kalian masih tidak nyaman saat aku mencocokkan kalian, jadi aku minta maaf ya hehehe.”
“Tak apa. Lagipula wanita itu sangat membenciku,” ucap Lemiel santai.
“Benarkah? Kupikir itu tidak benar, nona Selena mungkin menyukaimu loh!” seru Mary sambil menyikut tubuh Lemiel dengan tawa bercanda.
“Bukankah Anda baru saja meminta maaf tentang itu?” tanya Lemiel masam.
“Hehehe, tapi aku sangat senang mencocokkan kalian.”
“Aku mohon Mary-san, bisakah Anda menghentikan itu? Benar benar mimpi buruk jika aku harus bersama orang seperti dia.” Selena mengatakan itu dengan kejam meski dengan ekspresi datar.
“Biar kutanyakan sekali lagi, apa aku memang seburuk itu?” Lemiel merasa terhina dengan perkataan Selena.
“Ehh, ayolah jangan malu-malu. Bukankah Tuan Rakshassin itu cukup tampan?”
Mary masih saja terbawa oleh sifatnya. Sekarang dia mendekat ke samping Selena sambil menggendong Mina, seakan terbawa suasana. Terlihat jelas dari wajah Selena yang tampak risih mendengar semua celotehan Mary.
“Untuk terakhir kalinya, bisakah Anda hentikan itu?”
“Maaf, maaf aku terbawa suasana.”
Mary akhirnya menghentikan candaannya, sambil tertawa kecil yang di ikuti Mina. Lemiel yang melihat itu, masih tak mengerti dengan suasana hati Mary saat ini. Padahal Lemiel sudah membunuh suaminya, tapi Mary seakan baik-baik saja seakan kejadian itu sudah lama berlalu.
“Ngomong-ngomong Tuan Rakshassin, sebelumnya aku berterima kasih karena telah menolongku.”
“Apa Anda baik-baik saja?
“Mungkin itu terdengar cukup aneh ya, hehe. Tapi bagaimanapun juga inilah kenyataannya, dan semua ini sudah terjadi. Sekarang yang perlu kulakukan hanyalah fokus merawat, dan membesarkan Mina.”
Lemiel terdiam saat melihat Mary sedang menatap bayi perempuannya.
“Kupikir, Tuan Rakshassin sendiri tidak berniat untuk membunuhnya. Oleh karena itu, aku sangat berterima kasih.” Lalu, Mary menundukkan badannya menunjukkan dengan tulus.
Dengan tatapan hangat, Lemiel sedikit menaikkan sudut bibirnya. “Anda wanita yang sangat kuat, Nyonya.”
Entah kenapa Lemiel tersentuh dengan ucapan terima kasih yang begitu tulus dari Mary. Sejak menjadi pembunuh bayaran, Lemiel tidak pernah mendapatkan ucapan terima kasih dari para Kliennya seperti yang Mary lakukan.
Melihat hal itu, Lemiel tidak akan melupakan kejadian hari ini.
***
Lemiel dan Selena sekarang berjalan pulang menuju tempat mereka masing-masing. Terlihat dari kejauhan, Mary melambai kepergian mereka sambil menggendong Mina.
Setelah berjalan cukup jauh dari kediaman Mary, Selena tiba-tiba berhenti di belakang Lemiel yang terus berjalan pergi.
“Tunggu,”
“Ada apa? Kalau kau ingin membahas perjanjian itu sebaiknya lupakan saja. Aku sudah ikut campur dalam pekerjaanmu, jadi kau tak perlu memberikan bayaranmu padaku.” Lemiel berhenti sejenak saat mengatakan itu.
“Bukan itu yang ingin kubicarakan. Tapi, aku ingin memastikan sesuatu padamu.”
Lemiel mendesah sebelum berbicara, “Kau benar-benar merepotkan ya.”
“Seandainya saja, pria itu yang menyewamu, apa kau akan membunuh wanita itu?” Selena menatap Lemiel yang membelakanginya dengan tatapan tajam.
Dengan wajah menurun, Lemiel lalu menjawab, “Tentu saja.”
Spontan Selena yang mendengar itu mengernyitkan alisnya. “Kau … apa kau tak memikirkan perasaan orang yang akan kau bunuh?!”
Kemudian Lemiel menoleh ke belakang. Dengan tatapan mata yang mengeluarkan hawa menusuk.
“Apa wajahku terlihat peduli?”
Selena seketika kehilangan kata-kata melihat tatapan mata Lemiel.
“Dari awal aku tidak pernah peduli tentang perasaan dan hal hal merepotkan seperti itu. Aku bukanlah orang suci. Aku hanyalah seorang pembunuh.” Setelah melanjutkan kata-katanya, Lemiel berjalan pergi meninggalkan Selena.
Selena masih terdiam mendengar perkataan itu. Sedangkan Lemiel terus berjalan pergi dengan pemandangan langit kemerahan matahari yang hampir tenggelam.
“Sebelumnya, kau bilang ingin bekerja denganku kan? Aku akan membiarkanmu, tapi dengan satu syarat. Aku tidak akan memberimu bayaran sedikitpun. Jadi semua itu terserah padamu.”
Dengan berakhirnya kalimat itu, Lemiel semakin menjauh dari pandangan Selena. Namun, Selena melihat perginya Lemiel dengan tatapan yang begitu tajam.
To be Continued …
Note Author:
Akaenma \= Iblis Merah
Enma sendiri mengacu kedalam mitologi Buddha, yaitu Dewa kematian/Iblis penguasa neraka dan alam kematian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
why
kecewa,,,
gue kira kenzo sama dray mati...
2021-09-21
0
🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤
Gw nabung nih novel dari masih ada 2 chap sampe sekarang udh ada 50 chap...
2021-05-18
1
anggita
Lamiel~ Akaenma🗡
2021-02-14
0