“Tentu saja bekerja denganmu. Apa itu masih belum jelas?” Selena memperjelas maksud perkataan sebelumnya.
Selena memasang tatapan datar saat memperjelas maksud ucapannya. Lemiel masih kebingungan, dan dia mulai mengalihkan pembicaraan.
“Sebelum itu, bagaimana dengan pintu rumahku?!” Lemiel melihat pintu rumahnya yang sudah bolong di tengah.
“Sejak awal pintu rumahmu memang sudah lapuk.”
“Kalau tahu begitu, kenapa kau malah merusaknya?!”
Selena mengabaikannya, melihat sekeliling ruangan Lemiel yang begitu kelam dengan banyak hiasan dinding yang cukup mengerikan.
“Ternyata rumahmu benar-benar mencerminkan seorang pembunuh bayaran.”
“Itu hanya perasaanmu saja.”
“Rakshassin, itu gabungan dari nama belakangmu kan? Raksha dan juga Assassin. Jadi itu nama jasa yang kau gunakan untuk menerima permintaan para Klienmu ya...."
Lemiel seakan tak percaya saat Selena menjelaskan arti dari Rakshassin miliknya.
“Tunggu, bagaimana kau tahu? Aku memikirkan nama itu selama berjam-jam!”
“Apa kau ini bodoh? itu sangatlah mudah di tebak.”
“Sialan, sepertinya aku harus membuat nama baru,” gumam Lemiel sambil serius memikirkan sebuah nama.
“Jangan mengalihkan pertanyaanku. Aku datang kemari untuk bergabung denganmu."
Lemiel pun menghentikan alibinya untuk mengelak setelah melihat ekspresi Selena yang begitu serius. Mungkin akan terjadi hal yang merepotkan jika dia tidak memberi tahu semuanya.
“Sepertinya aku tidak bisa menutupi ini darimu.”
“Kenapa kau harus menutupinya dariku?”
“Entahlah, bagiku kau adalah wanita yang harus kuhindari terutama mengenai privasiku."
“Apa kau sedang meremehkanku?" Selena mulai mengeluarkan pedanganya sambil menatap Lemiel dengan tajam.
“Oi, aku tidak bermaksud seperti itu. Bisakah kau berhenti berburuk sangka padaku?”
“Kalau begitu, kau harus menerimaku bekerja di sini.”
Melihat tatapan tajam Selena, Lemiel terdiam dengan ekspresi curiga. Entah apa yang di rencanakan Selena saat ini.
“Sebaiknya kau duduklah. Aku ingin membersihkan wajahku sejenak."
“Kau benar-benar pria yang menyedihkan. Baiklah.” Dengan sikap arogan, Selena berjalan menuju sofa merah di ruang utama, kemudian duduk.
“Bisakah kau berhenti menghinaku? Hatiku bisa terluka loh.” Sambil mengatakan itu, Lemiel berjalan menuju kamar mandi.
***
Setelah mencuci muka untuk menghilangkan rasa kantuknya. Lemiel duduk di hadapan Selena yang sejak tadi menatapnya.
“Wajahmu tak ada yang berubah,” ucap Selena datar.
“… lalu kau ingin aku bagaimana sialan?!”
“Maksudku, wajahmu masih menyebalkan.” Selena memberikan nada sarkastik yang membuat Lemiel sedikit kesal.
“Jadi, apa maksudmu tentang bekerja denganku?” Sambil menutupi kekesalannya, Lemiel melempar pertanyaan sekaligus mengembalikan topik pembicaraan.
“Tentu saja bekerja denganmu sebagai pembunuh bayaran.”
“Selena, aku harap kau sedang bercanda kali ini. Untuk seseorang dari keluarga Mystin, sepertinya kau datang ke tempat yang salah.”
“Keluarga Mystin tidaklah sama seperti dulu. Apalagi sejak peperangan Karagis 6 tahun yang lalu. Kurasa kau mengetahui hal itu.”
“Lalu, apa hubungannya?”
“Sekarang, Keluarga Mystin hanyalah keluaga biasa di kerajaan ini.”
Lemiel terdiam berusaha memahami semua perkataan Selena. Tatapan Selena menunjukkan keseriusan, membuat Lemiel menaruh rasa curiga.
“Kenapa kau ingin bekerja denganku?”
“Meski kau seorang pembunuh, aku mengakui kemampuanmu. Mungkin dengan bekerja di sini bisa membuatku jauh lebih kuat. Tenang saja, aku tidak akan meminta bayaran apapun darimu.”
Tiba-tiba—Lemiel mengayunkan pedangnya di hadapan Selena.
“Kau pikir menjadi pembunuh bisa membuat seseorang menjadi lebih kuat?” Lemiel menatapnyaa tajam, sektika merubah suasana menjadi tidak nyaman.
Selena tetap mengeluarkan ekspresi tenang, meski ujung pedang masih mengarah tepat di depan wajahnya.
“Tentu saja,” tegas Selena dengan tatapan serius.
Melihat keyakinan dari raut wajah Selena, Lemiel menurunkan pedangnya dan menghela napas.
“Kau terlalu percaya diri, Selena. Tapi aku selalu bekerja sendirian. Sejak aku menjadi pembunuh, sejauh ini aku tidak pernah mengecewakan Klienku, jadi aku tidak membutuhkan siapapun.” Lemiel menjawabnya dengan serius.
Raut wajah Selena seolah seakan tak menerima penolakan. Lemiel hanya terdiam kehilangan kata-kata, tapi bagaimanapun juga inilah keputusannya.
Apalagi saat ini, Selena terkesan punya tujuan yang mencurigakan.
Memang terdengar sangat konyol ketika melihat seseorang yang baru dia kenal, tiba-tiba datang dan ingin menjadi pembunuh bayaran di tempatnya.
Suasana tempat itu mendadak di telan keheningan.
—Tok, tok tok!
Ketukan pintu depan seakan memecah keheningan ruang utama. Lemiel melirik ke lubang pintu yang sebelumnya di lubangi Selena. Terlihat seorang wanita berambut coklat berusia sekitar 30 tahun sudah berdiri di depan pintu.
“Klien ya? Akhirnya aku bisa mendapatkan uang setelah sekian lama.” Lemiel tampak senang saat berjalan menuju ke depan pintu. Sedangkan Selena hanya terdiam melihat Lemiel menghampiri wanita itu.
“Tuan Rakshassin bukan? Aku dengar dari kakek Tendo kau sudah kembali,” ucap wanita itu saat melihat Lemiel.
“Ya, ya, silahkan masuk ke dalam.”
Wanita itu mengangguk setelah Lemiel mempersilahkan masuk. Saat berjalan masuk, wanita itu sedikit terkejut dengan adanya Selena.
Wanita itu sama sekali tak berpikiran aneh, dan duduk menghadap Selena. Kemudian di susul oleh Lemiel yang duduk di samping Selena.
“Ada perlu apa?” tanya Lemiel dengan senyuman ramah yang memaksa.
“Heheh, kau tidak perlu bersikap itu ….” Wanita itu terlihat ketakutan melihat tatapan Lemiel yang baginya aneh.
“Wajahmu terlihat menyeramkan,” tutur Selena tajam, membuat Lemiel berhenti tersenyum.
“Maaf saja kalau itu menganggumu, nona!”
“Hehehe, kalian benar-benar pasangan yang serasi….” Wanita itu tertawa kecil sambil menutup mulutnya saat melihat tingkah mereka berdua.
“Kami tidak seperti yang kau pikirkan, Nyonya.” Selena membantah wanita itu dengan datar.
“Nyonya, aku tidak tahu kenapa kau bisa membuat kesimpulan itu. Aku sendiri tidak akan sanggup kalau harus berpacaran dengan wanita tanpa ekspresi ini.”
“Benarkah? sayang sekali ….”
“Maaf, tapi apakah anda tidak bisa melihatnya? Orang ini sama sekali tak punya daya tarik.” Selena terus memprotes wanita itu.
“Tapi … kamu benar-benar cocok loh dengannya,” goda Wanita itu, berbisik ke telinga Selena.
“Itu tidak akan pernah terjadi!” tegas Selena menahan rasa kesal.
Melihat alur pembicaraan yang semakin tidak jelas, Lemiel segera mengalihkan pembicaraan.
“Maaf saja Nyonya, aku tak bermaksud buruk. Bisakah Anda kembali ke inti utamanya?” tanya Lemiel dengan tatapan risih.
“Oh iya maaf, aku terbawa suasana. Aku memang punya kebiasaan buruk memasangkan seseorang.” Wanita itu tampak malu-malu saat menjelaskan sifatnya.
“Aku akan melupakan hal itu. Ngomong-ngomong, apa Kakek tua itu yang memberitahumu tentang tempat ini?”
“Ya, sebenarnya aku sudah datang kemari beberapa hari yang lalu. Tapi sepertinya Tuan Rakshassin sedang tidak ada di rumah.”
“Apakah ada sesuatu yang membuatmu kemari?”
“Aku dengar kalau Rakshassin ini bisa melacak seseorang. Jadi aku punya permintaan untukmu.”
Wanita itu tiba-tiba mengeluarkan ekspresi sedikit murung. Tentu pemandangan seperti itu bukan hal yang baru bagi Lemiel. Selama ini banyak sekali Klien dengan berbagai ekspresi yang datang ke tempatnya, termasuk wanita itu.
“Melacak seseorang? Bisakah Anda jelaskan?” tanya Lemiel menunggu penjelasan wanita itu, tentu bersama Selena yang ikut mendengarkan.
“Pertama-tama, namaku Mary Kadota. Aku sudah menikah setahun yang lalu, dan baru memiliki seorang anak. Tapi beberapa minggu yang lalu, suamiku tiba-tiba saja pergi meninggalkan rumah, dan membawa banyak barang berharga milikku. Sekarang aku tidak bisa menemukannya, apalagi dia kabur membawa anak kami.”
Mary menceritakan awal permasalahannya secara rinci kepada Lemiel dan juga Selena dengan wajah murung.
“Jadi, kau ingin meminta bantuanku untuk melacak keberadaan suamimu?” tanya Lemiel di tengah penjelasan Mary.
“Ya, kurang lebih seperti itu. Aku sangat khawatir karena dia membawa anak kami. Jadi aku ingin meminta tolong padamu,” ucap Mary dengan tatapan memohon.
Lemiel terdiam seakan mengerti apa yang ingin di katakan Mary. Lalu tiba-tiba saja, Lemiel menatapnya dengan tajam.
“Kalau begitu siapa yang harus kubunuh, Nyonya?”
Pertanyaan singkat Lemiel sontak membuat Selena dan Mary terkejut.
“Apa kau tidak mendengarnya? tidak ada yang harus kau bunuh.” Selena menjelaskan, namun Lemiel tak begitu mendengarkan.
“Aku juga tahu itu.”
“Kalau begi—"
“Nyonya, aku adalah pembunuh bayaran. Sepertinya Anda meminta bantuan ke tempat yang salah.”
Lemiel tetap melanjutkan kata-katanya saat memotong perkataan Selena. Tentu Selena tak menyangka dengan apa yang di katakan Lemiel barusan. Kali ini Selena cukup membenci sifat pria berambut hitam itu.
“Y-ya, aku tahu kalau Tuan Rakshassin seorang pembunuh bayaran.” Mary menunduk seakan menyembunyikan rasa takutnya terhadap tatapan Lemiel.
“Aku bisa menebak inti permintaanmu. Intinya, Anda ingin menyewaku untuk menemukan keberadaan suamimu dan juga anakmu. Apa aku benar?”
“Ya … kau benar. Aku mohon Tuan, aku tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa. Aku bahkan bersedia membayarmu berapapun. Aku sangat butuh bantuanmu, Tuan Rakshassin”
“Maaf Nyonya, ini bukanlah soal uang atau apapun itu. Aku hanya tidak ingin melakukan sesuatu di luar tanggung jawabku. Lagipula untuk masalah seperti itu, harusnya Anda meminta bantuan kepada Shirogami. Mereka adalah pasukan kerajaan yang biasa menangani hal-hal seperti itu. Jika Anda tidak tahu tempatnya, aku bisa memberitahumu.”
Tapi raut wajah Mary terlihat putus asa, masih dengan wajah menurun.
“Aku sudah pernah meminta tolong hal ini kepada Shirogami. Tapi mereka menolaknya dengan alasan selama itu belum membahayakan nyawaku, mereka belum bisa berbuat apa-apa. Jadi aku tidak punya pilihan lain selain datang ke tempat ini.”
“Shirogami sialan ….” Lemiel mengumpat pelan saat Shirogami terbesit di pikirannya.
Dalam kasus ini, Shirogami memang tidaklah salah. Tugas Shirogami sendiri hanya melindungi kedamaian di kerjaan Drakea. Shirogami juga hanya bisa bertidak kalau keluarga kerajaan memintanya.
Dengan kata lain, selama tidak ada yang terancam bahaya Shirogami tidak akan membantu.
Apalagi untuk masalah Mary sekarang. Terutama soal anaknya yang di bawa kabur oleh ayahnya sendiri. Tentu Shirogami yang mengetahui hal itu pasti menolak permintaan Mary secara mentah-mentah.
Lemiel sendiri sudah cukup lama bermasalah dengan pasukan Shirogami. Jadi dia cukup mengetahui cara berpikir pasukan Shirogami.
“Aku mohon padamu, bisakah anda memikirkan kembali tentang permintaanku?” Mary masih tak menyerah memohon ke Lemiel yang sudah memasang wajah datar.
“Sudah kukatakan padamu, Nyonya. Itu bukanlah tanggung jawabku.” Lemiel tetap pada keputusannya.
“Aku akan membantumu.”
Selena Mystin menawarkan bantuan seakan memberi secercah harapan kepada Mary yang hampir putus asa.
“Te-terima kasih, nona ….” Mary menangis haru, memegang tangan Selena dengan rasa syukur.
Lemiel lalu menoleh ke Selena, “Kenapa kau malah menerimanya? Aku tidak pernah ingat telah membolehkanmu bekerja denganku.”
“Aku membantunya atas kemauanku sendiri. Jadi ini tidak ada hubungannya denganmu.” Selena menjelaskan tujuannya dengan tajam.
“Kalau begitu, terserah kau saja.”
“Te-terima kasih banyak, nona Selena ….” Mary terus mengucapkan terima kasih sampai tak bisa mengendalikan dirinya. “Aku pasti akan membayarmu dengan uang yang banyak,” lanjutnya.
Lemiel hanya bisa terdiam melihat Mary yang tersenyum senang. Bahkan saking senangnya, Mary terus-terusan berterima kasih hingga memeluk Selena yang terlihat risih.
To be Continued…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Jo-Ann
bagus thor ceritanya
2022-10-23
0
kimzky
ooce
2021-02-05
0
drawan
bawa beban kemana mana? kalo sampe ya, lah sy kecewa
2021-02-01
2