" Aku gak tau, sebentar lagi suami ku akan kemari untuk menentukan hukuman buat kita."
Deggg..Jantung ku seakan terkena serangan bom atom yang di ledakan di atas kepala ku saat mendengarnya, bahkan aku merasa sudah tidak mampu berdiri di atas kaki ku sendiri setelah menyadari akan terjadinya perjumpaan dengan orang yang sama sekali tidak ingin aku temui seumur hidup ku.
Aku pun hanya mampu berdiam tanpa melakukan apa apa,bahkan aku sempat lupa cara bernafas maupun berkedip dengan benar.sendi sendi ku seakan kaku setelah mendengar langkah kaki yang semakin mendekat.
" Sayang..." ucapan lirih dari wanita di hadapan ku membuat jantung ku seakan berhenti berdetak.
" Assalamu'alaikum." suara sapaannya terdengar dari balik punggungku, dengan susah payah aku berusaha mencoba untuk membalikan badan ku, hendak memastikan pria yang berada tidak jauh di belakang ku.
" Wa....wa'alaikum salam."dengan terbata bata aku pun melaksanakan kewajiban ku untuk menjawab salamnya.
Ku lihat tampak seorang pria seumuran abang ku berdiri tak jauh dari hadapan ku,kemudian ia menghampiri mbak Zahra yang masih terisak dengan tangisnya, ia pun mendekap dan mencoba menenangkannya.
Sedangkan aku masih sibuk dengan fikiran ku sendiri, ternyata tebakan ku selama ini salah.Mbak Zahra bukan lah istri dari si Unta Arab. Dan sepertinya aku pernah melihat pria itu sebelumnya, tapi entah lah untuk sekarang aku sangat malas untuk mengingatnya.
" Maaf duduk lah dulu." ucap pria itu setelah memastikan mbak Zahra sudah mulai tenang.
Dan aku pun menurutinya, mereka duduk dengan tangan yang masih bergandengan seakan enggan untuk melepaskan.
" Maaf aku telah mengganggu waktu mu." ucapnya dengan menunjukan rasa bersalahnya.
" Tidak apa apa." jawab ku mencoba untuk se rileks mungkin.
" Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan,ada bebarapa alasan sehingga aku menyuruh istriku memanggil mu ke sini."
***
***
Pembicaran pun di mulai.Hingga akhirnya aku pulang dengan membawa beban kesedihan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Kecewa, sedih, marah tercampur menjadi satu saat aku terpaksa harus menerima permintaan dari dua manusia itu, aku benar benar merasa terjebak atas tindakan ku sendiri, entah siapa yang harus di salahkan atas semua masalah ini.Aku hanya bisa menghibur diri ku sendiri dengan berharap semoga apa yang aku lakukan menjadi amal baik untuk ku.
Akupun pulang ke rumah orang tua ku dengan langkah gontai, aku sama sekali tidak memperdulikan sapaan dari teguran dari orang tua ku.
" Neng, kamu kenapa, apa yang terjadi?"
seperti biasa, ibu memasuki kamar ku tanpa permisi. Saat itu juga aku tidak bisa menahan air mata ku, Alvi yang dingin dan sombong kini menunjukan sisi lemah dan manja dan polosnya.
Ibu mengusap kepala ku dengan lembut, ku rebahkan kepala ku di pangkuanya, sepertinya aku telah melawatkan banyak hal bersama ibu, karena tingkah ku sendiri yang seakan ingin menjauhinya.
Tangis ku semakin menjadi saat teringat perlakuan ku pada ibu yang tidak pernah mendengarkan nasihatnya dan memilih untuk menghindar dan pergi saat ibu atau bapak mulai menceramahi ku.
" Maafin Alvi bu." hanya kata itu yang mampu terucap dari mulut ku.
" Sayang kamu kenapa, ngomong sama ibu apa yang terjadi." ku lihat kepanikan dari wajah tuanya.
" Bu,, Alvi harus nikah sama Ustadz itu." lirih ku.
" Apa, apa yang dia lakuin sama kamu Al?" teriak ibu ku dengan menguncang bahu ku, dan aku hanya bisa menangis dan tak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Ibu pun pergi hendak menemui bapak.
Sesaat kemudian bapak menghampiri ku dengan raut wajah yang sulit di artikan.
" Nak , apa keputusan mu sudah bulat." tanya nya seolah tanpa beban.Aku pun semakin sakit mendengar pertanyaan dari bapak yang seakan merasa senang dengan kesedihan ku.
" Keputusan apanya, bahkan aku sama sekali tidak bisa mengambil keputusan." teriak ku tanpa ku sadari.
Bapak pun menghela nafasnya dengan berat, ia mengusap kepala ku dengan lembut, usapan dari tangan keriput bapak yang jarang aku dapati seakan mampu menghipnotis ku.Sesaat aku merasa tenang.
" Bapak tau ini berat buat mu, tapi bapak yakin ini adalah yang terbaik buat kamu.Lambat laun kamu pasti bisa menerimanya." bapak memeluk ku dan mencium kepala ku.Ku lihat genangan air di matanya namun bapak langsung menghapusnya dan menunjukan ketegarannya.
Aku tau bapak masih menyayangi ku dan enggan untuk melepaskan ku.Namun kenapa bapak seolah senang dengan masalah yang menimpaku ini.
" Pak, maafin Alvi, tolong lakukan apa aja, jangan biarkan pernikahan ini terjadi,Alvi janji Alvi bakal jadi anak yang nurut sama bapak dan ibu, bahkan jika harus terkurung di rumah ini seumur hidup Alvi pun siap." ucap ku dengan mengatupkan kedua tangan ku di depan dada.
" Sayang, bapak berbuat seperti ini justru untuk membebaskan mu,kamu bisa melalukan apa pun dengan suami mu nanti, bahkan kamu bisa pergi kemana pun yang kamu mau asal bersama suami mu."
" Alvi gak mau pak,lebih baik Alvi terkurung di sini dari pada harus menikah." tolak ku, namun bapak sama sekali tidak menghiraukanya.Dan malah meninggalkan ku begitu saja.
Aku pun hanya bisa menangis meratapi nasib yang tak pernah berpihak baik pada ku.
Entah kesalahan apa yang pernah aku perbuat sehingga takdir ku seburuk ini. Aku sempat berfikir aku telah banyak berbuat dosa kepada orang tua ku sehingga aku harus menerima balasan bahkan sebelum aku mati.
Aku tidak ingin menyia nyiakan kesempatan hidup ku, dan sebelum terlambat Aku terus menurus meninta ampunan kepada orang tua ku berharap apa yang aku lakukan bisa meringankan hukumannya.
Bapak,ibu maaf bila aku telah banyak mengukir luka di hati kalian.
Maaf pula jika aku banyak menitikan air mata yang keluar dari mata Bapak dan Ibu.
Sungguh aku minta maaf, aku akan berusaha untuk menjadi anak yang bisa kalian banggakan.
Selama masa remaja ku. Aku sering menganggap sebagai pengganggu dan menyebalkan, tapi kini kusadari bahwa aku lah yang seperti itu ,bahkan lebih parah.Maaf aku Pak, Bu....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Ni'matul Jannah
Alvi..Alvi..ternyata blm berubah juga..😬
justru kamu jadi orang yg beruntung bisa diperistri ustadz Al..
Sudah ganteng, pinter, baik, pengertian, kaya lagi...😍
2021-01-30
2
Ilah
ttp wae sombong
2021-01-08
1
Vi Va
lanjut up yg bnyk Thor 💪💪
2020-12-21
0