Bab 10

Aku pun masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamar ku,ku ganti pakaianku dengan baju tidur, lalu ku gantung pakaian yang telah di pinjamkan pada ku tadi, rencananya aku akan mengembalikan baju itu setelah aku mencucinya nanti.

Tiba tiba seperti biasa ibu ku masuk tanpa permisi.

" Loh ,, Al ini gamis siapa?" tanya ibu saat melihat gamis yang ku gantung dekat lemari pakaian ku.

" Gak tau, tadi Al di pinjemin sama Unta Arab itu." jawab ku dengan malas.

" Kayaknya kamu cantik kalo pake gamis kaya gini, sayang banget tadi ibu gak liat, tapi kamu tuh kalau ngomong di jaga, kalau kedengaran gimana." bisik ibu .

"Alvi mah di apain juga cantik, gak pake baju aja masih keliatan cantik kan. Emang unta Arab itu masih di sini?" tanya ku, karena kaget aku refleks menaikan nada suara ku.

" Hussshhh..Kamu ini kalo di bilangin malah ngelunjak." ibu ku menepak punggungku.

" Maaf bu, Alvi gak sengaja, lagian ngapain sih tuh Onta jam segini masih di sini, gk ada kerjaan lain lagi apa." ujar ku dengan kesal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

Pov 2 ( Hikam Aljalari )

Saat ku mengantar gadis itu pulang,perasaan ku sungguh tak karuan, aku tau ini tidak benar, aku tidak bisa menjaga pandanganku terhadapnya.

Ini kali pertama ku, pandangan ku selalu fokus tertuju pada satu wanita yang telah mencuri perhatian ku sejak pertama aku melihatnya.

Dan aku yakin aku telah menyukainya, dan ini adalah kesempatan yang baik untuk ku, agar bisa lebih dekat dengannya.

Tekat sudah bulat, aku akan meminta izin pada orang tuanya saat ini juga, aku tidak akan membiarkan orang lain memilikinya.

Setelah sampai di rumahnya, kami di sambut dengan tatapan yang menakutkan dari bapaknya, membuat Fais yang dari tadi di sebelah ku mengurungkan langkahnya dan bersembunyi di balik punggung tegap ku.

Aku sudah beberapa kali bertemu dengan beliau di acara acara tertentu. Dan itu membuat ku yakin jika beliau tidak seseram seperti yang keliatan nya

Terbukti dengan caranya menyambutku dan mempersilahkan kami masuk.

Aku pun cukup yakin bisa mengambil hati dari orang tua gadis itu.

Aku tidak suka bertele tele, oleh karena itu saat ini juga ku utarakan niat ku.

" Maaf pak malam malam begini aku ganggu waktu bapak.Dan alangkah baiknya bapak gak perlu manggil aku pak ustadz, panggil saja aku Al." ucap ku dengan menunjukan senyum termanis ku di depan camer.

Sebelum aku membicarakan hal inti dari maksud kedatangan ku.

" Ah, gak apa apa, lagian ini kan belum terlalu malem." ujarnya dengan ramah.

" Maaf Pak, kalau saya lancang, kedatangan saya kemari ingin meminta izin pada bapak untuk bisa lebih mengenal putri bapak. Aku sudah tertarik padanya saat aku pertama liat dia, oleh karena itu aku ingin lebih mengenalnya dan jika allah menghendaki aku ingin meminangnya." ucap ku dengan lantang

" Tapi Nak, putri bapak masih terlalu kecil, dan bapak yakin dia tidak pantas untuk bersanding dengan Nak ustadz. Liat saja kelakuannya seperti itu, jauh dari kata baik." ujarnya dengan terkejut.

" Aku tau pak, dan aku pun belum merasa benar, tidak ada yang sempurna di dunia ini,pernikahan yang sempurna adalah dua orang yang tidak sempurna yang saling melengkapi satu sama lain.Aku udah nunggu saat ini untuk waktu yang lumayan lama.Untuk mengatakan hal ini ,aku butuh banyak waktu. Mempertimbangkan segala hal yang mungkin terjadi. Bermunajat pada tuhan untuk menentukan pilihan yang paling tepat, berkali kali ku bertanya pada hati ku sendiri, sudah tepatkah pilihan ku? dan berkali kali pula jawaban ku tetap sama, yaitu Alvi putri bapak." ucap ku dengan tatapan yang benar benar serius.

Seketika ku lihat bapak di hadapan ku itu termenung, entah apa yang di pikir kan nya.Tapi aku cukup yakin kedatangan dan ucapan ku yang mendadak seperti ini, Akan membuat semua orang pun terkejut sama halnya yang di rasakan bapak itu saat ini.

" Aku tidak memintanya buru buru, aku akan menunggu sampai Alvi bersedia, tapi untuk itu, aku mohon pada bapak untuk tidak menyerahkannya pada orang lain." ucap ku kembali untuk lebih meyakinkannya.

" Bapak senang atas kedatangan dan maksud Nak ustadz kemari, insayaallah bapak sendiri mengizinkan, tapi bapak harus tetap menyampaikan dan menanyakan bagaimana respon dari Alvi sendiri, bapak tidak mau memaksakan kehendak bapak. Bapak akan bicarakan ini pada Alvi, dan Bapak akan segera menemui Nak ustadz untuk hal ini."

Mendengar hal itu , membuatku semakin yakin aku akan bisa mendapatkan gadis itu. Bagiku tidak akan sulit untuk mendapatkan hati gadis kecil seperti dia.

Akupun pamit pulang dengan membawa sebuah harapan yang indah.

Saat dalam perjalanan pulang.

" Keren bang Bro. Abang serius sama apa yang abang bicara kan tadi?" tanya Fais yang sejak dari tadi tidak mengeluarkan suaranya sama sekali.

" Ya serius lah , masa abang becanda kaya gitu, emang lucu?"

" Ya gak sih, tapi abang yakin? emang abang dah kenal lama sama tuh cewek?"

" Kenal lama sih belum,kan tadi juga abang dah bilang pengen kenal lebih lama dan lebih jauh dulu sama dia,tapi abang yakin ja sama tuh cewek.Dia cantik kan?" tanya ku pada Fais yang masih sebuk di belakang kemudi.

" Cantik sih, tapi kayaknya tuh cewek kurang asupan gula pas dalam perut emaknya. Mukanya kecut mulu gak ada manis manisnya." lirih Fais.

Aku pun hanya tertawa mendengar celotehan dari Fais.

" Itu sebabnya, kamu gak tau sih pas dia lagi ketawa, wajahnya itu bisa mengalihkan dunia abang."

" Mulai lebay nih."

" Serius, abang suka pada pandangan pertama ama tuh cewek."

" Issshhh..Dari lebay mengarah ke bucin."

" Sikap cuek dan jutek nya itu lho yang bikin abang tertarik dan makin penasaran,kamu tau sendiri kan selama ini pesona abang gak ada tandingannya, dari yang muda sampai yang tua bahkan nenek nenek ja ngadadak jadi remaja lagi kalau liat abang.Tapi dia sama sekali gak pernah ngelirik abang." lirih ku.

" Jadi itu tandanya dia gak tertarik sama abang, lebih baik abang mundur alon alon dari sekarang."

" Issshhh...Kamu ini belum apa apa udah nyuruh mundur aja, bukan HIKAM ALJALARI dong namanya kalo kaya gitu, abang gak nyerah gitu aja sampai tuh gadis bertekuk lutut sama abang" ucap ku dengan percaya aja.

" Iya,, goodlack deh bang." ujar Fais seraya menepuk bahu ku.

Tak terasa mobil yang kami tumpangi pun sudah sampai di depan gerbang pondok pesantren milik abi ku ini.

Fais langsung memasukan mobil ku ke dalam garasi, sementara aku langsung masuk ke rumah orang tua ku, sebenarnya aku sendiri sudah memiliki rumah yang masih berada di area pondok, namun aku memilih untuk tetap tinggal bersama orang tua ku untuk sementara waktu, sebelum aku menemukan pendamping hidup .

" Al dari mana, kok tumben pergi gak ngomong sama Umi, abang kamu jadi ngajar anak anak sendirian."

" Maaf mi, tadi ada sedikit urusan." ucap ku.

" Bang Al lagi ngincer kambing cewek punya warga kampung sebelah Mi." ujar Fais tiba tiba.

" Kambing buat apa, aqiqah?" tanya Umi.

" Bukan Mi, kambing cewek buat ritual semedinya." lagi lagi ucapan Fais yang tidak jelas membuat Umi ku semakin penasaran.

" Semedi buat apaan sih Al? kamu jangan macam macam ya, kamu tau kan itu semua tindakan syirik,"

Fais pun semakin tergelak mendengar ucapan polos dari Umi, ia memang sering menggoda dan bermanja pada Umi layaknya seorang anak,walaupun sampai sekarang aku sendiri tidak tau siapa orang tua aslinya.

Yang ku tau Fais bayi tergeletak di depan gerbang pondok pesantren Abi dengan hanya selembar kain dan Kardus sebagai alasnya.

Sejak saat itu Umi dan Abi ku merawat nya layaknya sebagai anak kandungnya sendiri, tidak ada yang membedakan antara aku, abang ku, dan dia.

Bagi mereka kami bertiga adalah putra kebanggaannya.Dan bagi ku Fais adalah adik kecil kesayangan ku.

Karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan, Umi semakin mendesak ku, aku pun enggan untuk menjawab,untuk saat ini aku belum siap untuk berbacara pada Umi.Karena ini pengalaman pertama ku, akan sangat malu membahasnya secara langsung.

Umi pun kembali pada Fais.

" Fais ! Umi lagi gak pengen becanda ya."

" Iya, maaf Umi." akhirnya Fais pun menceritakan apa yang sudah aku lakukan.

Umi melirik ku dengan tatapan mengejek." Ternyata putra Umi yang satu ini udah baligh juga ya?"

" Bukan hanya baligh Mi, tapi udah tua, malah udah tiap hari mimpi basah." ejek Fais , aku pun sontak memukul pelan kepala Fais, dan pergi menuju ruang buku yang masih berada di dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

fais fais bikin kesel aja 😅😅😅😅

2022-08-26

0

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

ustadz gaul... 🤭

2021-04-01

0

Kaiss

Kaiss

bhasa nya"aku"untuk peran sbgai ustazd kurang sopan tor pakai "saya"gitu..😁👍

2021-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 Bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Ban 90
91 Bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab.110
111 bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 117
118 Bab 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab Tambahan
Episodes

Updated 140 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
Bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Ban 90
91
Bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab.110
111
bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
117
118
Bab 118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab Tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!