Dini hari di saat semua masih terlelap dengan mimpi mimpinya , terdengar suara indah dari dalam kamar pengantin itu,lantunan ayat Suci Alqur'an dari seorang pria tampan dengan setelan koko dan sarungnya seakan mampu menyejukan hati siapa saja yang mendengarnya.Lain hal nya dengan Alvi yang seakan merasa terganggu dengannya.
Sambil cemberut Alvi bangun dari tidurnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membanting pintu kamar mandi tersebut dengan keras,membuat Al yang sedang khusyu terperanjat dan mengusap dadanya.Lalu melanjutkan aktifitasnya kembali.
Tidak lama Alvi pun keluar dengan kesal ia duduk di sofa sambil melipatkan tangannya di dada, tatapanya masih tertuju pada punggung pria yang masih setia dengan Alqur'an nya.
Al yang menyadari keberadaan Alvi langsung menghentikan aktifitasnya. Ia menatap istrinya itu dan mencoba menghampirinya,
" Apa kamu mau sholat tahajud atau mau ngaji juga?" tanya nya dengan lembut seraya menyunggingkan senyum terindahnya.
" Gak, aku cuma terganggu." jawabnya dengan kesal
" Kalau gitu aku minta maaf, sebentar lagi subuh, kamu siap siap kita shalat berjamaah."
" Gak usah,aku bisa shalat sendiri."
" Rosulullah SAW telah menyebutkan dalam sebuah hadis bahwa pahala shalat berjamaah 27 derajat lebih besar dari pada shalat sendiri."
" Belum apa apa udah dapet ceramah." gerutu Alvi seraya mengambil alat shalatnya lalu menggelar sejadah tepat di belakang Al.
" Kalo gak mau dapet ceramah harus nurut." ucap Al dengan tersenyum,baginya melihat Alvi yang marah seperti itu membuatnya semakin mengemaskan.
Alvi pun hanya bisa memalingkan wajahnya merasa jengah.
Adzan subuh sayup sayup mulai terdengar dari balik kamar pengantin itu,untuk pertama kalinya mereka pun melaksanakan kewajibannya dengan berjamaah.
*
*
*
POV 1 ( Alvia Khumaira)
"Sarapan dulu, setelah ini kita pulang." titah unta Arab itu pada ku setelah seorang pelayan mengantarkan beberapa makanan untuk kami.
" Aku belum laper." seperti biasa aku bicara dengan ketus.
" Ya sudah aku makan sendiri aja, kamu siap siap ya."
Aku melirik sekilas ke arah pria itu yang sedang menikmati makanan dengan lahapnya, sebenarnya perutku juga sudah merasa perih karna dari semalam belum di isi.
Sangat menyebalkan , Aku berharap dia peka dan memaksa ku untuk makan tapi dia malah memakan semua makanan itu sampai habis, membuatku semakin kesal padanya.
Dengan kesal aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri ku.
Tidak lama aku pun keluar dari kamar mandi, ku lihat pria itu sudah siap dan semua barang barang ku sudah terkemas dengan rapi di dalam koper.Aku pun memicingkan mata ku, " siapa yang sudah membereskan barang barang ku." gumam ku.
" Selamat pagi." suara yang ku kenal berasal dari balik pintu berhasil mengagetkan ku.
" Citra,, lu di sini." tanya ku tak menyangka.
" Iya gue tidur di kamar sebelah." jawabnya dengan menyunggingkan senyum menyebalkannya.
" Ibu sama bapak mana?" tanya ku lagi.
"Dari kemaren udah pulang kan."
Mendengar itu aku merasa sedikit kecewa, setelah selesai acara pernikahan kemarin bapak dan ibu serta abang dan istrinya langsung pamit pulang. Dan sekarang mereka malah tidak menjemputku. Aku benar benar merasa terbuang.
" Ayo kita pulang sekarang." Ajak pria itu dengan membawa koper ku,sedangkan Citra membantu membawa setumpuk kado pemberian tamu undangan yang belum sempat di buka .
Setelah sampai di parkiran seseorang menghampiri kami dan mengajak kami untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
Tanpa pikir panjang kami pun menurutinya.
Aku dan Citra duduk di kursi belakang, dan Si unya Arab duduk di depan bersebelahan dengan si supir.
Perlahan Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan pedesaan yang masih asri dan sejuk.
" Gimana bang , lancar gak ritualnya?" Tanya si supir pada si unta arab itu. Dan hanya di jawab dengan terkekeh sambil mengelengkan kepala.
" Kambingnya belum jinak ya bang?" tanya si supir itu lagi.
Entah apa yang mereka maksud, aku pun tak peduli dan memilik untuk melihat ke luar jendela,pemandangan kebun sayur dan hijaunya dedaunan seolah mampu memberikan ketenangan tersendiri bagi ku.
" Al lu laper ya, perut lu berisik banget." ucap Citra sambil menepuk lengan ku membuat ku gelagapan.
"eng ...enggak " jawab ku sambil melirik ke arah depan, dari balik kaca spion depan ku lihat si unta Arab itu tersenyum pada ku.
" Is,,Kita berenti dulu di depan." pinta nya.
Dan tidak lama si supir pun menghentikan kendaraanya di depan sebuah rumah makan sederhana.
" Yeyyy.. Kita makan seafood ni bang?" seru pria itu dengan antusias seperti anak kecil yang baru di berikan mainan baru.Dan di angguki oleh si unta Arab.
Kami berempat pun bergegas untuk masuk , terlihat tempat itu sangat ramai dengan pengunjung, semua meja sudah terpenuhi, tiba tiba seorang pelayan menyambut kami dan mengantar kami ke tempat yang masih kosong.
Setelah itu kami pun duduk di sebuah meja di dalam sebuah ruangan, sepertinya ruangan khusus untuk orang orang tertentu dan hanya ada kita berempat saja di sana.
Seorang pelayan menghampiri kami dengan sedikit membungkukan badannya ia menyerahkan buku menu pada kami .Seketika air liur ku menetes melihat semua menu yang tersaji di sana.
" Kamu mau makan apa?" tanya si Unta Arab itu pada ku.
" Terserah." jawab ku dengan cuek.
Sementara itu Citra dan si supir sudah memesan makanannya masing masing.
"Bawakan semua menu yang ada disini." pinta si Unta Arab kepada pelayan itu,sontak membuat mata ku membulat sempurna. "Yang benar saja." lirih ku dalam hati.
Setelah beberapa menit beberapa pelayan menghampiri kami dengan membawa hidangan yang memenuhi seluruh meja di hadapan kami.
" Ayo di makan kenapa malah bengong?" si unta arab itu menatap ku dengan mengerutkan keningnya.
" Gue bingung mau makan yang mana dulu, semuanya makanan pavorit gue." lirih ku dalan hati.
Tanpa memperdulikan rasa gengsi ku, aku pun mulai mengambil beberapa makanan.
" Lu gila apa kesurupan,, laper apa doyan?" Citra berbisik di telingaku.
" Emangnya kenapa?" tanya ku dengan heran
" Lu gak nyadar udah ngabisin semua makanan ini?"
Cicit Citra dengan mata yang terus memperhatikan beberapa piring yang sudah kosong, semua mata tertuju pada ku.
" Gue lagi emosi, dan butuh lebih banyak tenaga." ucap ku berusaha menyembunyikan rasa malu ku.
Secara bersamaan Kedua pria di hadapan ku itu pun menutupi mulutnya,dan aku tau mereka sedang berusaha menahan tawanya.
Ayo beri like komen dan votenya juga buat thor amatir ini..😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
zahrotul abidah
sabaaaaaar
2022-02-21
0
🌻DaRa🌻
aq dulu juga benci ma suami soalnya suka ngapelin padahal bukan dia yg aq hareupin datang ke rmh... kt aq jng datang2 lagi ke rmh beneran gak dateng lagi tapi kok lama2 kangen juga ma doi muna Khan aq 🤭🤭🤭
2022-01-22
0
Vita Fitriya
rasulullah kk SWT ya ? kwn harusnya SAW
2021-08-11
0