bab 16

Pov 2 ( Hikam Aljalari)

Wanita wanita yang keji adalah untuk laki laki yang keji.

Dan laki laki yang keji adalah untuk wanita wanita yang keji pula.

Dan wanita wanita yang baik adalah untuk laki laki yang baik.Dan laki laki yang baik adalah untuk wanita wanita yang baik pula.( QS Annur : 26)

Jelas dalam firman tersebut bahwa Allah

memberikan jodoh berdasarkan akhlak dari hambaNya tersebut, sebab itu lah senantiasa ada nasihat bahwa setiap orang hendaknya memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Dengan menjalan kan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya agar kelak mendapatkan jodoh yang baik pula.

Bila rindu ini masih milik mu, ku hadirkan sebuah tanya untuk mu, "harus berapa lama aku menunggu mu?"

Dalam setiap detik ku menunggu,ku simpan beribu ribu rindu untuk mu.Kau adalah alasan mengapa aku tetap menunggu.

Ketika seseorang menunggu mu,bukan berarti dia tidak ada hal lain untuk di lakukan.Itu hanya berarti tak ada yang lebih penting selain diri mu.

Lalu perlahan lahan aku sadar bahwa kamu adalah salah satu alasan mengapa aku rela tetap menunggu dan bertahan.

Lebih baik menunggu sebentar lagi untuk mendapatkan jodoh terbaik,daripada mendapatkan dengan cepat seseorang yang kelak melukai hati ku.

Menunggu itu sakit, lelah dan membosankan,namun kenapa ketika aku ingin berhenti menunggu mu tapi hati ku memaksa ku untuk tetap memperjuangkan mu.

Percayalah aku hebat dalam hal menunggu.

Sadarlah bahwa ada orang yang menunggu mu dengan sabar karena rasa cintanya yang teramat besar.

Sekuat kemampuan ku untuk menunggu,seabadi itu pula harapan ku padamu.

" Bang, ada yang ingin aku bicara kan, dan aku harap abang bisa bantuin aku." ucap ku pada Bang Haikal.

" Bantuin apa? apa ini penting?"

" Penting banget,Abang liat deh gadis ini." pinta ku seraya menunjukan rekaman cctv yang sudah di kirim ke ponsel ku.

" Gadis ini, kayak nya abang pernah lihat."

" Iya , dia memang cukup terkenal."

" Oh iya, abang baru inget dia gadis pemilik toko kue yang terkenal dengan wajah kakunya kan, kenapa dia bisa ada di sini?"

" Aku gak tau, tapi Kak Zahra pasti tau, apa aku boleh minta tolong sama abang." ucap ku dengan gaya memohon yang tak mungkin bisa di tolak oleh abang ku.

" Ya udah, kamu mau minta tolong apa?" bang Haikal menarik nafas dengan pasrah.Dan aku pun mulai membisikan sesuatu di telinga nya, sampai membuat Abang ku menganga tak percaya dengan apa yang aku rencana kan.

" Kamu gila Al , emang gak ada lagi cewek lain apa? kenapa bisa suka sama cewek kaya dia."

" Ayo lah bang, untuk kali ini aja please ya ya ya." rengek ku dengan sedikit memaksa sambil bergelayut manja.

" Ya sudah abang usahain, tapi abang gak yakib kalau Zahra mau bantu."

" Ayolah bang, bujuk dia juga agar mau bantu kita."

" Terserah kamu saja lah."

Aku pun merasa senang saat mendapat bantuan dari abang ku untuk melancarkan aksi ku, apapun akan aku lakukan hanya untuk mendapatkan gadis itu, walau harus dengan cara licik.

Aku yakin dia gadis yang tepat untuk ku, maka dari itu aku tidak bisa melupakan dan melepaskanya begitu saja.

Setelah beberapa hari.

Pov 1 ( Alvia khumaira )

Seperti biasa ku habis kan sisa hidup ku dengan mengurus toko kue yang menjadi saksi bisu atas usaha yang aku bangun dari nol . Tempat ini adalah tempat ternyaman bagi ku di banding dengan tempat tinggal orang tua ku sendiri.

Bagaimana tidak, setiap aku pulang aku selalu mendapat rentetan pertanyaan yang sangat menyebalkan dan membuat aku kesal. Apa lagi kalau bukan tentang pernikahan dan orang orang yang sengaja bertamu hanya untuk melamar ku.

" Neng gimana ini, orang tua Nak Rendy datang ke sini lagi, bapak harus bilang apa?" tanya bapak setiap bertemu dengan ku.

" Jawab aja aku belum mau menikah, gitu aja kok repot." jawab ku dengan ketus.

" Terus bagaimana dengan Nak ustadz, apa kamu udah bisa nerimanya."

" Aduhh Pak, Alvi kan udah bilang, Alvi belum mau menikah.Dan gak mau nerima siapa siapa." teriak ku dengan kesal.Aku pun meninggalkan rumah itu dengan emosi yang udah naik ke ubun ubun.

Oleh sebab itu aku memutuskan untuk menyulap sebuah gudang yang berada di lantai atas toko ku menjadi sebuah kamar. sementara waktu aku ingin menenangkan fikiran ku dari bayang bayang bapak yang semakin hari membuat ku kesal.

Sebenarnya Bapak tidak salah, hanya saja emosi ku tidak bisa di redam jika dia sudah mengungkit tentang lamaran dan pernikahan.

" Lu yakin Al mau tinggal di sini sendirian." tanya Citra saat membantu membereskan barang barang ku.

" Ya , gue yakin, lagian kan cuma numpang tidur malam doang."

" Ya juga sih, tapi nyaman juga yah kalo dah bersih kaya gini, kenapa gak kepikiran dari dulu bikin kamar,kan enak kalo cape bisa tiduran dulu ."ucapnya sambil merebahkan tubuhnya di atas karpet berbulu tebal

" Enak lu dong kalo di bikinin kamar kaya gini, entar bukannya kerja malah molor." jawabku sambil ikut berbaring.

Citra pun terkekeh menimpali gerutuan ku.

Tiba tiba sebuah ketukan dari luar pintu kamar tersebut mengalihkan obrolan kita.

Akupun membukanya dan ternyata dia Rini karyawan di bagian kasir .

" Ada apa Rin?"

" Ada telpon katanya dia pengen ngomong penting sama teh Alvi." jawabnya, aku pun mengkerutkan kening ku sesaat.

" Siapa? cewek apa cowok, kalo cowok bilang aja aku lagi sibuk." ucap ku dengan malas.

" Cewek."

Karena penasaran aku pun buru buru turun ke lantai bawah, dan ternyata panggilan telponnya masih tersambung, ku raih gagang telpon tersebut hendak memastikan siapa orang di sebrang sana.

" Assalamu' alaikum." ucap ku seperti biasa mencoba untuk bisa seramah mungkin.

" Wa'alaikum salam, Apa aku bisa bicara dengan Alvia." suara di sebrang sana sepertinya tidak asing untuk ku,dari bahasa yang masih belepotan dan belum fasih.

" Iya, ini aku , ada apa?" jawab ku seraya menunjukan wajah kaku ku.Sesaat setelah tau siapa orang yang berada di sebrang telpon sana.

" Aku mau bicara penting sama kamu, apa kamu bisa ke sini sekarang?"

" Tapi aku masih kerja."

" Ayo lah Al,, kamu kan bos nya, masa gak bisa keluar sebentar aja."

Permintaan yang menyebalkan, namun entah dorongan dari mana aku pun dengan bodohnya mau menuruti permintaanya.

Tanpa menunggu lama aku pun meraih helm dan kunci motor dan dengan terpaksa aku harus menginjakan kaki ku di tempat itu lagi.

Setelah sampai di depan gerbang pagar yang tinggi menjulang itu aku di sambut oleh seorang wanita yang mungkin seumuran dengan ku, ia manyuruh ku masuk dan mengajak ku kerumah mewah yang kemarin aku kunjungi.

" Alvi..." teriak seseorang dan tanpa di duga dia langsung memeluk ku sambil terisak.

" Ada apa mbak." ucap ku dengan terkejut.

" Maaf kan aku Al, gara gara aku kita harus kena hukuman." lirihnya sambil terus terisak, wajahnya memang tertutup tapi dari sorot matanya yang sudah memerah dan mengeluarkan banyak air mata aku tau betul dia sudah lama menangis.

" Hukuman, hukuman apa?"

" Maaf kan aku, kemarin aku telah melanggar peraturan di pesantren ini dengan membawa orang asing ke sini tanpa izin dari suami dan mertua ku."

" Lalu?"

" Kita berdua akan kena hukuman."

"Hukuman apa?" tanya ku dengan sedikit bingung.

Benar benar membingungkan,aku menginjakan kaki ku ke tempat itu karena terpaksa dan sekarang aku harus menerima hukuman yang entah aku pun tidak tau hukuman berupa apa.

Terpopuler

Comments

chiput

chiput

kaya lagu 😁

2022-08-01

0

Maryati Agusteni

Maryati Agusteni

thor karakter Alvinya kurang cocok,,, sejutek juteknya gx pantaslah sampe ngeluarin kta" kasar sma yg lebih tua siapa pun itu secara dia ank ustad seharusnya pemahaman agamanya lebih bagus dan lebih baik dalam bersikap

2021-04-19

0

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

ko alvi jutek ye gk ada manis manisnya, bener kt fais ibunya kurang asupan gula ketika hamil🤭

2021-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 Bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Ban 90
91 Bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab.110
111 bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 117
118 Bab 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab Tambahan
Episodes

Updated 140 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
Bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Ban 90
91
Bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab.110
111
bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
117
118
Bab 118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab Tambahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!