seminggu kemudian, untuk sementera waktu aku bisa bernafas dengan lega, ujian ku sudah selesai dan hanya tinggal menunggu hasilnya.
inilah momen yang ku tunggu tunggu, setelah melaksakan ujian, kita tidak perlu mengikuti mata pelajaran lagi,dan itu tanda nya kita bisa bebas, sekolah atau pun tidak, itu tidak jadi masalah,kecuali jika harus remedial.tapi Ku harap tidak ada yang perlu di remedial.
Aku pamit pergi sekolah ,namun saat di sekolah tidak ada mata pelajaran lagi ,aku dan Citra memutuskan untuk pulang.
" Al ! jam pulang sekolah kan masih lama, kita main aja dulu yuk! di kampung Sebelah ada acara penyambutan calon bupati, pasti seru,Kita liat yuk!"
saran dari Citra ada benernya juga, ku rasa akan sangat membosankan jika aku harus pulang ke rumah saat itu juga, karena itu artinya aku akan terkurung lagi sampai waktu sekolah tiba esok hari.Aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan Citra sambil menunggu sampai jam pulang sekolah tiba. kami pergi menuju tempat tersebut. ku harap bapak ku tidak mengetahui kelakuan ku ini.
Acara penyambutan calon kepala daerah itu terlihat begitu meriah , lautan manusia memenuhi lapangan besar yang menjadi tempat untuk acara tersebut.Kami bahkan kesulitan untuk bisa melihat apa yang sedang mereka saksikan.
Dan pada akhirnya kami hanya bisa berdiam diri di tengah tengah kerumunan para lautan manusia itu.
" Panas banget Cit, ngapain sih lu ngajak ngajak gue ke sini. gak ada yang bisa di liat. Seru juga kagak bau ketek iya." kesal ku pada Citra saat kita berada di tengah tengah himpitan para manusia Yang sudah bercucuran dengan keringat.
" Sorry,, gue juga gak tau kirain gak se rame gini."
jangan kan untuk berjalan,bahkan hanya untuk bergerak saja kami kesulitan.
Setelah sekian lama berdiri aku melihat sebuah warung kecil di pinggir sana,nampak cukup sepi, tanpa menengok aku langsung menarik tangan Citra dengan kencang.
" Sini Cit kita duduk di sana aja!" ucap ku, sambil menarik tangan Citra.
Aku pun terus berjalan menuju warung tersebut dengan menerobos para orang orang itu,tanpa melepas cekalan tangan ku. tak perduli dengan teriakan teriakan dari orang yang sudah aku sruduk.
Hingga Akhirnya Akupun bisa bernafas dengan lega,setelah terbebas dari kerumuman.Namum saat itu juga, aku baru menyadari, ternyata ada yang aneh dari tangan yang masih ku pegang erat.Seketika
Aku menengok ke belakang,
Dan alangkah terkejutnya aku, bukan kah Citra yang ku tarik,tapi kenapa malah unta Arab yang ku bawa? Tanpa menunggu lama Aku langsung melepaskan tangan ku yang masih penggenggam pergelangan tangannya.
" Hei , Makasih ya udah bantu aku ke luar dari sana."ucapnya,dengan seulas senyum yang Aaakkhh sudah lah! kurasa tidak ada manis-manisnya.
" Diih..nyebelin banget. ngapain juga ini unta Arab ada di sini?" gumam ku.
" Kok pak ustad di sini?" tiba tiba seseorang menghampiri kami, ku lihat papan nama yang di menggantung di lehernya bertuliskan PANITIA.
" Iya, tadi aku ke jebak di tengah tengah warga." jawab si unta Arab
" loh, ko bisa?" panitia itu nampak terkejut,sekaligus bingung.
" Waktu turun dari mobil,mereka langsung minta salaman,dan gak tau kenapa bisa nyampe ke tengah sana." ucapnya lagi.
Sok ngartis banget pikir ku.
" Astagfirullah.. bagian keamanan gimana sih ini,ya udah pa ustad ikut saya aja jalan lewat belakang panggung." ajak nya.
Dia pun pergi mengikuti panitia itu,tanpa bicara apa apalagi pada ku, lalu bagaimana dengan Citra?
Ku coba beberapakali telpon dia namun tidak di angkat, hari makin siang dan penonton di tengah lapang semakin padat.
Perasaan ku sedikit khawatir pikiran buruk sempat terlintas di fikiran ku, " bagaimana kalo Citra pinsan dan terinjak injak di tengah sana." mengingat tubuhnya yang kecil kurus kerempeng.
Aku pun semakin cemas.
Tiba tiba ponsel ku bergetar ku lihat siapa yang menelpon .
Akhirnya ,,langsung ku angkat panggilan telpon darinya.
" Hallo,, lu dimana?" tnya ku
" Lu sendiri dimana?"
" Gue di warung pinggir jalan deket lapangan, lu dimana?"
" Gue nyasar ampe belakang panggung." jawabnya, ku dengar ia terkekeh di sebrang telpon.
" Lu ngapain ketawa ketawa, dari tadi gue telponin gak di angkat angkat, bikin khawatir aja." kesal ku.
" Banyak cowok ganteng grup rebana coy.." jawabnya dengan girang
" Astagfirullah, buruan balik kalo kagak gue tinggalin." suara ku sudah mulai meninggi.
" Iya sabar, di sini banyak orang susah buat jalan ." alasannya.
" Gak mau tau , gue tunggu sampe lima menit, kalo lu masih belum ke sini gue tinggal!" gertak ku.
setelah setengah jam aku menunggu Akhirnya Citra datang juga,dengan Senyum manis terpampang di wajah menyebalkannya.
" Eh,Al lu masih di sini?" tanya nya dengan wajah tanpa dosa.
" Gue nunggu lu be*o!" jawab ku dengan kesal
" padahal kalo mau pulang duluan juga gak apa-apa, entar gue bisa di anter sama abang ini." ucap nya, sambil melirik pada seseorang di sebelahnya.
" Issshhh..dasar kampret!" ingin sekali aku telan dia hidup hidup.
" Kenalin nih Cit, ini Bang Faiz temen nya ustad Al, gue ketemu dia juga loh, dan ternyata dia juga kenal sama gue.Lu inget gak cowok yang pake motor gede waktu kita berenti di lampu merah waktu itu? lu sempet kesemsem sama dia,kan? walaupun dia pake helm full face.Ternyata itu ustadz Al, loh!! " ucap Citra dengan antusias.
" Kagak penting, ayo balik!!" ku tarik dengan paksa tangan Citra,dan ku seret dia menuju ke tempat parkiran motor.
" Cari motor gue!" titah ku pada Citra,sambil menyerahkan kunci motor ku.Karna sudah terlalu lelah dan terlalu banyak motor yang terparkir di sana .
Amarah ku benar benar sudah tidak bisa di tahan lagi. panas dari terik matahari seakan menembus ke otak dan hati ku.Ingin sekali aku mengamuk di tengah kerumunan orang itu .
Di tambah lagi dengan pertemuanku dengan si Unta arab, juga tingkah Citra yang sangat menyebalkan hari ini.Ku harap ini adalah pertemuan terakhir dengan orang itu.
" Lu yang bawa, udah sore gini pasti di rumah gue abis kena ceramah bapak .Gara gara kelamaan nungguin lu" ucap ku dengan ketus.
" Ya deh sorry." sesal Citra sambil nyengir kuda menampakan gigi giginya seolah meledak.
Di perjalanan perasaan ku semakin kacau , aku harus mempersiapkan diri ku untuk mengahadapi ceramahan dan hukuman dari bapak.
Dan akhirnya kami pun sampai di depan rumah ku, aku turun dari motor lebih dulu, lalu di susul oleh Citra.
" Gue balik ya, entar malam gue ke sini." ucapnya,sambil menyerahkan kunci motor ku.
Aku berdiri di depan pintu rumah tidak berani untuk masuk, ku perhatikan pintu itu, semakin lama aku berdiam ,semakin takut juga perasaan ku. rumah ini seakan berubah menjadi angker dan menyeramkan, suasana mencekam membuat bulu kuduk ku berdiri dengan tegak.
Kaki ku pun semakin gemeteran, bahkan untuk melangkah saja rasanya sangat berat.
biasanya setiap aku melakukan kesalahan, bapak ku akan berdiam diri, dan setelah aku masuk bapak ku akan mengagetkan ku dengan auman membunuhnya.
...----------------...
Kira kira apa yang akan terjadi pada Alvi?
Simak terus ceritanya dan jangan lupa VOTE komen dan like nya..🤗🤗
jangan pelit pelit dong..😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Eman Sulaeman
😂😂😂😂😂emang narik unta arab g berat neng
2022-08-26
0
Ari_nurin
aku kok ketawa ya baca percakapan Alvi dan citra .. sumpah koplak mereka berdua, ngebayangin aja sampai ngakak, bahasanya ringan tapi asyik .. 🤣🤣🤣
2022-07-21
1
Dwisya12Aurizra
coba td pulangnya minta dianterin unta Arab wkwkwk....
2021-04-01
2