Bab 17. Rahasia dibalik Tabir

“Sejak saat itu, aku diperlakukan berbeda. Papa dan mama bersikap dingin dan antipati padaku. Saat itu aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Meski aku dicap sebagai anak cerdas, saat itu aku masih berusia 5 tahun. Menurutmu apa anak diusia seperti itu akan mengerti dengan kejadian buruk seperti itu?” Kansha tak meminta pembenaran dari Alan. Dia tahu bahwa dia bersalah. Namun dia hanya mau menyuarakan isi hatinya saja.

Disampingnya, Alan mendesah. Cerita Kansha sungguh membuatnya merasakan kesedihan dan kepiluan. Kansha benar, anak 5 tahun, tidak akan terlalu mengerti akan apa yang terjadi.

“Dan aku mulai di cap sebagai pembunuh oleh orang tuaku sendiri. Aku sungguh tidak mengerti. Aku selalu bertanya-tanya mengapa orang tuaku dengan tega mencapku sebagai pembunuh kakakku sendiri.” ujar Kansha dengan kening mengerut.

“Aku bahkan tidak bisa bertanya. Bila aku bertanya tentang apa yang terjadi 13 tahun yang lalu itu, orang tuaku akan memakiku. Aku terkadang menangis. Namun aku masih belum tahu apapun.”

“Hingga, Om Kevin yang memberitahuku semuanya ketika usiaku 13 tahun. Dan aku mulai ingat keseluruhan ceritanya. Dan saat itulah, aku merasakan penyesalan amat dalam. Aku bahkan ikut mengakui bahwa aku memang seorang pembunuh.” Kansha menangis.

“Tapi aku sungguh tidak bermaksud mencelakakan kakakku sendiri. Kalau waktu bisa diulang, aku tidak akan mengajak kakakku mencari kerang di laut.”

Kini Kansha menunduk. Air matanya masih mengalir malah semakin deras. Kisah itu kembali mengingatkannya tentang kenangan paling buruk dalam hidupnya. Kepergian Kania adalah kesalahannya. Dosanya ketika berusia 5 tahun.

“Lalu kedua orang tuaku mulai tidak tahan denganku. Mereka mengusirku tepat dihari kelulusan SMP ku dan memutuskan hubungan keluarga denganku.” Lanjut Kansha.

“Aku menerima keputusan orang tuaku. Aku mungkin membawa sial. Lalu aku bertemu dengan seorang malaikat yang menyamar menjadi seorang wanita paruh baya di kala hujan. Namanya Bu Sari. Kenapa aku bilang malaikat, karena dikala kufikir akan luntang-lantung di jalanan, aku malah bertemu dengannya. Dia dengan baik hati menawarkan tempat berteduh dan aku bahkan disekolahkan olehnya.”

“Dia benar-benar memberikan kasih sayang padaku layaknya ibu pada anak. Bahkan ketika pendapatannya menurun dan aku ingin memutuskan putus sekolah, Bu Sari dengan tegas menolak. Dia bahkan mengunci diri di kamar.” Kansha terkekeh pelan. Bayangan Bu Sari terlintas dibenaknya. Betapa ia merindukan sosok ibu keduanya itu.

“Lalu aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah dan tak disangka aku lulus dengan nilai terbaik. Bahkan aku mendapat beasiswa di salah satu PTN terkenal di Jakarta. Kelulusan SMA ku saat itu menjadi hari paling bersejarah, karena untuk pertama kalinya, aku ditemani oleh orang yang kusayangi. Seumur-umur, aku belum pernah merasakan hal itu.” Ucap Kansha.

“Apa kejadian buruk itu menjadi trauma untukmu?” tanya Alan.

Kansha menghirup nafas, “Orang bilang, tempat atau sesuatu yang menyimpan kenangan buruk kita akan menjadi sebuah trauma. Namun aku tidak berfikir demikian. Aku masih suka laut dan kerang.”

“Itu tidak membuatku trauma. Justru aku selalu berharap, suara laut akan memberitahu lewat kerang ini dimana keberadaan kakakku. Namun hingga kini, tak ada satu patah katapun yang terucap dari laut.” Ucap Kansha sendu.

“Jadi sekarang, kamu juga tidak berhubungan lagi dengan kedua orang tuamu?” tanya Alan lagi.

Kansha menggeleng lalu mengangguk, “Awalnya aku selalu mengirim surat pada mereka hingga aku lulus SMA. Namun tidak lagi, aku tahu bahwa mereka tidak pernah menerima suratku. Namun aku tidak berhenti menulis surat. Tiap tanggal ulang tahun Kania, aku selalu pergi ke pantai dan menghanyutkan surat untuk kakakku dan kedua orang tuaku. Tapi—“ kansha tidak melanjutkan ucapannya.

Alan mengangkat alissnya ketika Kansha berhenti berbicara. “Tapi apa?”

“Tapi aku berhenti menulis surat sejak dua tahun lalu.” Tandas Kansha.

“Kenapa?” tanya Alan.

“Saat itu aku mengerti semuanya. Alasan mengapa kedua orang tuaku dengan tega mencapku pembunuh dan mengusirku saat usiaku masih belasan tahun.”

“Ternyata, aku bukanlah putri kandung mereka.” Tandas Kansha lirih.

***

2 Tahun lalu...

Kansha berlari sepanjang koridor rumah sakit. Ia baru saja mendapatkan kabar bahwa sang ayah masuk rumah sakit karena kecelakaan mobil. Kansha berhenti di sebuah kelokan koridor. Di depannya, ada Grace dan Kevin yang tengah berdiskusi dengan sang dokter. Raut mamanya terlihat gusar.

“Dokter, apa tidak ada cara lain? Mengapa bisa stok darah yang dibutuhkan tiba-tiba sudah kosong?” seru Grace.

“Maafkan saya, Nyonya. Tapi sungguh, sudah tidak ada persediaan lagi. Kami sedang berusaha mencari pendonor. Saya harap pihak keluarga juga ikut membantu.” Jawab Dokter itu.

Kansha yang menguping pembicaraan mereka seketika terdiam. Nyawa sang papa sedang dalam ambang kematian dan tidak ada stok darah yang cocok. Kansha lalu segera berlari menuju laboratorium. Ia berniat mendonorkan darahnya pada sang papa.

“Sus, saya putri dari Andrian Williams. Korban kecelakaan satu jam yang lalu. Saya bersedia mendonorkan darah saya.” Ucap Kansha pada salah satu suster yang berjaga.

Suster itu mengangguk. Lalu mengajak Kansha untuk mengecek golongan darah. Kansha berharap-harap cemas. Semoga saja ia bisa menyelamatkan nyawa papanya.

“Maaf, mbak. Tapi golongan Anda tidak cocok dengan pasien.” Ucap suster itu. Kansa membeku. Ia tidak percaya dengan perkataan suster tadi.

“Mana mungkin sih dok? Saya putri kandungnya. Golongan darah saya berbeda dengan mama saya. Jadi sudah pasti saya sama dengan papa saya. Anda tidak mengeceknya dengan benar!” seru Kansha kesal.

“Maaf mbak. Ini hasil testnya. Silakan dibaca.” Kata suster itu lalu menyodorkan selembar kertas hasil tes. Disana tertulis jelas bahwa darah Kansha tidak cocok dengan sang papa. Kansha menatap kertas itu dengan pandangan tak percaya.

***

Sepulangnya ia dari rumah sakit. Ia mengajak Bi Ningsih untuk bertemu. Lalu disinilah mereka, di sebuah restoran yang tak jauh dari rumah sakit.

“Bi, tolong jawab jujur pertanyaan Kansha.” Ucap Kansha tanpa basa basi. Bi Ningsih menatap tidak mengerti. Anak majikannya yang sudah tak ditemui 8 tahun itu tiba-tiba memintanya bertemu.

“Pertanyaan apa Nona?” tanya Bi Ningsih.

“Apa Kansha..bukan putri kandung papa dan mama?” Ucapannya bergetar. Ia sungguh harap-harap cemas. Karena setelah mengetahui hasil lab itu, Kansha mulai menduga-duga sesuatu yang bahkan tidak pernah terfikirkannya selama ini.

“Nona, bilang apa sih? Tentu saja nona putri Tuan dan Nyonya.” Elak Bi Ningsih tertawa. Namun Kansha bisa melihat bahwa Bi Ningsih terkejut dengan ucapannya dan tawa tadi adalah tawa yang dipaksakan.

“Bibi, jangan berbohong. Kansha tadi ke rumah sakit dan mendengar bahwa papa membutuhkan donor darah segera. Kansha pergi ke lab untuk mendonorkan darah, namun betapa terkejutnya Kansha begitu tahu bahwa darah Kansha tidak cocok dengan papa.”

Bi Ningsih terdiam. Ia bingung harus mengatakan apa pada nona kecilnya ini. “Nona, percayalah nona adalah putri Tuan dan Nyonya.” Ujar Bi Ningsih.

“Memang Kansha putrinya, tapi bukan putri kandung kan?” tanya Kansha lagi. Air matanya bahkan sudah diujung mata.

“Bi, jujur saja. Kansha sudah dewasa. Kansha siap mendengar kebenarannya.” Lanjut Kansha. Ia menatap mata pengasuhnya itu berusaha meyakinkan.

Bi Ningsih terdiam lagi. Ia ragu mengatakannya. Namun nonanya ini sudah dewasa, pastilah sudah mengerti. Dan lagi, tidak ada gunanya menyembunyikannya lagi, ketika Kansha sudah mulai mencium curiga.

“Baiklah, nona. Bibi akan memberitahu kebenarannya. Meski nona pasti akan merasakan kesedihan, tapi bibi harap nona bisa tegar.” Kansha mengangguk. Ia sudah siap mendengar kenyataan apapun yang akan keluar dari pengasuhnya sedari kecil itu.

“Nona, memang bukan putri kandung Tuan dan Nyonya Williams.” Ucap Bi Ningsih.

Kansha mematung. ia merasa sudah siap mendengar kenyataan sepahit apapun namun ketika mengetahui bahwa tebakannya benar, Kansha seolah merasa dunianya runtuh. Air matanya terus mengaliri pipi mulusnya.

“Nona? Anda tidak apa-apa?” tegur Bi Ningsih khawatir.

Kansha tersentak lalu menatap Bi Ningsih, “Tidak apa-apa, bi.” Jawab Kansha menggeleng.

“Ceritakan bi. Bagaimana Kansha bisa menjadi bagian dari keluarga Williams.” Lanjut Kansha tegar.

“Tapi, nona—“ Bi Ningsih ragu. Sudah cukup dengan banyak kenyataan pahit yang harus ditanggung nona mudanya ini. dan ia tidak setega itu untuk menambah beban luka.

Kansha tersenyum meski hatinya tengah diiris sembilu, “Ceritakan saja, bi.” Bisik Kansha.

Bi Ningsih mengangguk. Lalu menghirup nafas kemudian berkata, “Nona ditemukan di depan pintu gerbang rumah Williams ketika nona masih bayi.”

“Saat itu, Nyonya sendiri yang menemukan nona berada dalam keranjang berbentuk kerang berwarna putih dengan selimut berwarna biru laut. Tak ada keterangan apapun, bahkan tak ada sepucuk surat pun.” Lanjut Bi Ningsih. Kansha menahan nafas.

“Saat itu awalnya Tuan ingin membawa nona ke kantor polisi atau ke panti asuhan. Namun Nyonya terlanjur jatuh hati pada nona, hingga ingin mengangkatnya menjadi anak. Awalnya tuan menolak, karena tak ada asal usul nona yang jelas. Tuan takut, itu bagian rencana jahat yang dilakukan musuh-musuh bisnisnya. Namun nyonya memaksa hingga tuan mau tidak mau menyetujuinya. Dan nyonya menamakan bayi itu dengan Kansha Andara Williams. Nama yang cantik secantik wajahnya. Dan kini bayi itu sudah dewasa, dia berada dihadapan bibi saat ini.”

Kansha terhenyak lemas di sandaran kursi restoran. Ia menutup mulutnya, membendung isakan yang nyaris lolos dari mulutnya. Namun ia tidak bisa menahannya. Ia menangis tergugu.

Kini dia terhantam kenyataan. Dirinya, Kansha Andara Williams adalah seorang anak pungut.

Terpopuler

Comments

ダンティ 妹

ダンティ 妹

😢😢😢 ceritanya

2021-09-23

1

amyrizannor edora

amyrizannor edora

kansha

2021-08-24

1

rj

rj

maaf nih thor sebelumnya,cuma mau kasih saran,sebaiknya author juga hrs memperhatikan hitungan umurnya dengan benar thor,sedikit koreksi,karena pas saya baca awal itu umur 25 flshbck kejadian laut 13 thn yg lalu berarti saat itu seharusnya umur khansa 12 taun kan ya...tapi disini khansa msh baru lulus og umur 5 thn.....terus kejadian 2 tahun lalu dari skrg harusnya umurnya ga terlalu kecil kan ya tapi saat part itu tertulis "anak berumur 8 tahun"....maaf banget sebelumnya kalo saya salah bicara soalnya saya juga bingung,tapi alurnya bagus ko thor;))

2021-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Benang Hitam
2 Bab 2. Tragedi Pesawat Jatuh
3 Bab 3. Kabar Duka
4 Bab 4. Bertahan Hidup
5 Bab. 5 Mencari Cara
6 Bab 6. Satu Lagi yang Bersedih
7 Bab 7. Pelengkap Hati dan Teman Pemberi Pisau Lipat
8 Bab 8. Ulah Manusia dan Kelapa Jatuh
9 Bab 9. Titik Terang
10 Bab 10. Jawaban Satu Pertanyaan
11 Bab 11. Aisyah Zakariyanissa
12 Bab 12. Kansha 10 Tahun yang Lalu
13 Bab 13. Kansha 10 Tahun yang Lalu pt 2
14 Bab 14. Kansha 10 Tahun yang Lalu pt 3
15 Bab 15. Titik Cahaya Kecil
16 Bab 16. Kebenaran
17 Bab 17. Rahasia dibalik Tabir
18 Bab 18. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
19 Bab 19. Penyelamatan di Tengah Krisis
20 Bab 20. Pulang
21 Bab 21. Sungguhan Selamat
22 Bab 22. Percobaan Bunuh Diri
23 Bab 23. Kecemasan Alan
24 Bab 24. Berbincang dengan Adik Alan
25 Bab 25. Trauma
26 Bab 26. kabar Mengejutkan
27 Bab 27. Retak yang Tak lagi Retak
28 Bab 28. Tanpa Pamit
29 Bab 29. Nyaris Punya Jejak
30 Bab 30. Gelang Nene dan Lamaran
31 Bab 31. Gagal
32 Bab 32. Algoritma Takdir tak Pernah Terbaca
33 Bab 33. Kisah Romantis Selalu Tak Ada Kelanjutannya
34 Bab 34. Tinggal Serumah
35 Bab 35. Paralel Terulang
36 Bab 36. Perang 'Urat'
37 Bab 37. Posisi di Hati Harus Dimenangkan Dahulu
38 Bab 38. Kansha dan Aisyah
39 Bab 39. Masokis Cinta
40 BAB 40. Khawatir
41 Bab 41. Mulai Bertindak
42 Bab 42. Tur ARC
43 BAB 43. Dia Memesona
44 Bab 44. Reuni Berujung Petaka
45 Bab 45. Semut Kecil Pemberani dan Angsa Hitam Pendendam
46 Bab 46. Cinta Segitiga
47 Bab 47. 4 Ciri Orang Jatuh Cinta
48 Bab 48. Dilema
49 Bab 49. Pengakuan Paksaan
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab 52.
53 Bab 53.
54 Bab 54.
55 Bab 55.
56 Bab 56.
57 Bab 57.
58 Bab 58.
59 KARAKTER
60 Bab 59.
61 Bab 60.
62 Bab 61.
63 Bab 62.
64 Bab 63.
65 Bab 64.
66 Bab 65.
67 Bab 66.
68 Bab 67.
69 Bab 68.
70 Bab 69.
71 Bab 70.
72 BAB 71.
73 Bab 72.
74 Bab 73.
75 Bab 74.
76 Maafkan Aku!
77 Bab 75.
78 Bab 76.
79 Bab 77.
80 Bab 78.
81 Bab 79.
82 Bab 80.
83 Bab 81.
84 Bab 82.
85 Bab 83.
86 Bab 84.
87 Bab 85.
88 Bab 86.
89 Bab 87.
90 Bab 88.
91 Bab 89.
92 Bab 90.
93 Bab 91.
94 Bab 92.
95 Bab 93.
96 Bab 94.
97 Bab 95.
98 Bab 96.
99 Bab 97.
100 Bab 98.
101 Bab 99.
102 Bab 100.
103 Bab 101.
104 Bab 102.
105 Bab 103.
106 Bab 104.
107 Bab 105.
108 Bab 106.
109 Bab 107.
110 Bab 108.
111 Bab 109.
112 Bab 110.
113 Bab 111.
114 Minal Aidzin, Teman-Teman
115 Bab 112.
116 Bab 113.
117 Bab 114.
118 Bab 115.
119 Bab 116.
120 Bab 117.
121 Bab 118.
122 Bab 119.
123 Bab 120.
124 Bab 121.
125 Bab 122.
126 Bab 123.
127 Bab 124.
128 Bab 125.
129 Bab 126.
130 Bab 127.
131 Bab 128.
132 Bab 129.
133 Bab 130.
134 Bab 131.
135 Bab 132.
136 Bab 133.
137 Bab 134.
138 Bab 135.
139 Bab 136.
140 Bab 137.
141 Bab 138.
142 Bab 139.
143 Bab 140. END
144 Seakhir Kata
145 Bonus Chap : Selamat Datang di Neraka
146 Bonus Chap : Alfin's Initial Story
147 Announcement!
148 Karya Baruuuu!!
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1. Benang Hitam
2
Bab 2. Tragedi Pesawat Jatuh
3
Bab 3. Kabar Duka
4
Bab 4. Bertahan Hidup
5
Bab. 5 Mencari Cara
6
Bab 6. Satu Lagi yang Bersedih
7
Bab 7. Pelengkap Hati dan Teman Pemberi Pisau Lipat
8
Bab 8. Ulah Manusia dan Kelapa Jatuh
9
Bab 9. Titik Terang
10
Bab 10. Jawaban Satu Pertanyaan
11
Bab 11. Aisyah Zakariyanissa
12
Bab 12. Kansha 10 Tahun yang Lalu
13
Bab 13. Kansha 10 Tahun yang Lalu pt 2
14
Bab 14. Kansha 10 Tahun yang Lalu pt 3
15
Bab 15. Titik Cahaya Kecil
16
Bab 16. Kebenaran
17
Bab 17. Rahasia dibalik Tabir
18
Bab 18. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
19
Bab 19. Penyelamatan di Tengah Krisis
20
Bab 20. Pulang
21
Bab 21. Sungguhan Selamat
22
Bab 22. Percobaan Bunuh Diri
23
Bab 23. Kecemasan Alan
24
Bab 24. Berbincang dengan Adik Alan
25
Bab 25. Trauma
26
Bab 26. kabar Mengejutkan
27
Bab 27. Retak yang Tak lagi Retak
28
Bab 28. Tanpa Pamit
29
Bab 29. Nyaris Punya Jejak
30
Bab 30. Gelang Nene dan Lamaran
31
Bab 31. Gagal
32
Bab 32. Algoritma Takdir tak Pernah Terbaca
33
Bab 33. Kisah Romantis Selalu Tak Ada Kelanjutannya
34
Bab 34. Tinggal Serumah
35
Bab 35. Paralel Terulang
36
Bab 36. Perang 'Urat'
37
Bab 37. Posisi di Hati Harus Dimenangkan Dahulu
38
Bab 38. Kansha dan Aisyah
39
Bab 39. Masokis Cinta
40
BAB 40. Khawatir
41
Bab 41. Mulai Bertindak
42
Bab 42. Tur ARC
43
BAB 43. Dia Memesona
44
Bab 44. Reuni Berujung Petaka
45
Bab 45. Semut Kecil Pemberani dan Angsa Hitam Pendendam
46
Bab 46. Cinta Segitiga
47
Bab 47. 4 Ciri Orang Jatuh Cinta
48
Bab 48. Dilema
49
Bab 49. Pengakuan Paksaan
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab 52.
53
Bab 53.
54
Bab 54.
55
Bab 55.
56
Bab 56.
57
Bab 57.
58
Bab 58.
59
KARAKTER
60
Bab 59.
61
Bab 60.
62
Bab 61.
63
Bab 62.
64
Bab 63.
65
Bab 64.
66
Bab 65.
67
Bab 66.
68
Bab 67.
69
Bab 68.
70
Bab 69.
71
Bab 70.
72
BAB 71.
73
Bab 72.
74
Bab 73.
75
Bab 74.
76
Maafkan Aku!
77
Bab 75.
78
Bab 76.
79
Bab 77.
80
Bab 78.
81
Bab 79.
82
Bab 80.
83
Bab 81.
84
Bab 82.
85
Bab 83.
86
Bab 84.
87
Bab 85.
88
Bab 86.
89
Bab 87.
90
Bab 88.
91
Bab 89.
92
Bab 90.
93
Bab 91.
94
Bab 92.
95
Bab 93.
96
Bab 94.
97
Bab 95.
98
Bab 96.
99
Bab 97.
100
Bab 98.
101
Bab 99.
102
Bab 100.
103
Bab 101.
104
Bab 102.
105
Bab 103.
106
Bab 104.
107
Bab 105.
108
Bab 106.
109
Bab 107.
110
Bab 108.
111
Bab 109.
112
Bab 110.
113
Bab 111.
114
Minal Aidzin, Teman-Teman
115
Bab 112.
116
Bab 113.
117
Bab 114.
118
Bab 115.
119
Bab 116.
120
Bab 117.
121
Bab 118.
122
Bab 119.
123
Bab 120.
124
Bab 121.
125
Bab 122.
126
Bab 123.
127
Bab 124.
128
Bab 125.
129
Bab 126.
130
Bab 127.
131
Bab 128.
132
Bab 129.
133
Bab 130.
134
Bab 131.
135
Bab 132.
136
Bab 133.
137
Bab 134.
138
Bab 135.
139
Bab 136.
140
Bab 137.
141
Bab 138.
142
Bab 139.
143
Bab 140. END
144
Seakhir Kata
145
Bonus Chap : Selamat Datang di Neraka
146
Bonus Chap : Alfin's Initial Story
147
Announcement!
148
Karya Baruuuu!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!