***
"Aku akui aku sulit bekerja sama, sedikit angkuh dan arogan. Tapi, aku selalu profesional." sahut Manda tegas, matanya tidak memancarkan sedikit keraguan pun.
"Mari kesampingkan urusan pribadi. Apa kamu benci dia?"
"Ya dalam urusan pribadi aku memang benci dia, dia udah jadi selingkuhan pacar ku!"
Thifa mengangguk-anggukan kepalanya seolah mengerti.
"Jadi marah-marah di kantor terbawa urusan pribadi, begitukah?"
"Sudah aku bilang, aku ini profesional."
Thifa menghela napasnya. "Manda, ayolah dia anak magang yang berbakat oke? Jadi bisakah kau bekerjasama dengannya? Kalian dua orang yang berbakat. Dengan begitu, perusahaan kita bisa lebih maju?"
"Aku menolak bekerjasama dengannya, tolong jangan satukan aku dalam proyek yang sama dengannya. Dan aku sarankan kau memecatnya sekarang juga."
Thifa memijit keningnya sedikit. "Pergilah,"
Manda berdiri dan bersiap berjalan pergi, tapi sebelum Manda benar-benar melangkahkan kakinya keluar dari pintu, ia melirik ke arah Thifa. "Gadis muda itu tidak berbakat, dia cuma berbakat untuk merebut kekasih orang lain. Hati-hati ya mbak Ifa, mungkin aja dia bakal rebut pak Faren loh, dia gak peduli fisik, asal semua keinginannya terpenuhi."
"Kamu nyindir saya? Kan kamu dulu yang bilang saya nikah cuma karna harta?"
Manda menelan salivanya payah, dia segera pergi dari sana.
"Gimana cara damaikan keduanya ya?" Thifa menyenderkan badannya ke kursi itu. Ia menutup matanya, berharap mendapat ide secara mendadak.
Tapi ada yang aneh, tiba-tiba dia merasa ada yang memijit kepalanya. "Sayang kalo capek sama urusan kantor, pulang aja gih."
Thifa membuka matanya, sudah ada wajah bertompel di depan matanya. "Aku ga capek sih, cuma ribet aja ngeliat Manda yang ribut mulu sama anak magang itu, Yona kalau gak salah sih."
"Emang karna apa?" Arfen mengangkat badan istrinya itu. Sebagai gantinya Arfen yang duduk di kursi itu, dan memangku istrinya. Sembari sesekali ia menggeser anak rambut yang menutupi mata indah Thifa.
"Intinya Manda bilang Yona rebut kekasihnya sampai dia putus."
Arfen menganggukan kepalanya. "Jadi kamu mau main-main?"
Thifa mengangguk. Gabut sekali jika harus menjalani hari-hari yang monoton begitu saja. Setidaknya harus ada sedikit drama, kan?
Arfen mengerti, "kalau nanti ada kesusahan, bilang sama aku. Biar aku yang selesaikan, oke?"
"Ya udah, sekarang kamu balik ke ruangan gih."
"Gak ah, di ruangan itu gak ada kamunya. Di manapun tempat yang gak ada kamunya itu gak enak," Arfen menenggelamkan wajahnya du leher jenjang istrinya itu.
Thifa mengerti, dia tau jelas bahwa suaminya ini pasti lelah karna rapat barusan. Memang, menghilangkan rasa lelah terbaik adalah, pelukan sang istri, kan?
***
Hari ini adalah akhir pekan, dan Thifa tentu tidak ke kantor. Thifa hari ini berjalan-jalan bersama adik ipar kesayangannya, yang sudah di kenalnya sejak dia SMA.
Berbeda dengan Arfen yang masih sibuk mengurus kantor, demi memajukan perusahaannya lebih cepat, dan menyelesaikan penyamarannya itu. Tentu untuk pamer kegantengan yang katanya melegenda.
"Kak, coba deh ke sana. Kayaknya Shiren mau beli jam deh," Shiren menarik tangan Thifa.
Keduanya bisa melihat jam-jam mewah di sana. Sangat menggiurkan, dan harganya juga mendebarkan.
"Jam yang unik dan jarang di miliki orang ada gak?" tanya Shiren. "Yang satu-satunya di negara ini, ada ga?"
Thifa menghela napasnya, meskipun Thifa tau Shiren lebih baik. Tapi sikapnya yang ini benar-benar mirip Arfen.
Sang penjual menunjukkan beberapa jam terbaiknya. Shiren melihatnya dengan teliti. "Gak ada yang lain gitu? Gak cocok deh. Yang jam couple?"
"Emang kamu nyari buat siapa? Buat kamu? Cocok-cocok aja kok," kata Thifa.
"Bukan buat Shiren kak, ini hadiah buat ulang tahun pernikahan papa dan mama satu minggu lagi."
Thifa terkejut seketika. Dia benar-benar lupa akan hal itu. Habislah dia, kado apa yang akan dia dan Arfen berikan.
"Kalo yang ini mau ga non? Tapi masih proses pengiriman ke sini." pegawau itu menunjukkan foto beberapa jam lagi.
Shiren mengangguk-anggukan kepalanya, dia cukup tertarik. "Aku beli semua, nanti waktu datang jangan di jual lagi oke?"
"Maaf nona, tapi ini harganya sa--"
Takkk! Shiren mengeluarkan premium card pemberian Nathan. "Aku bayar sekarang aja deh, nanti kalo udah sampai kabarin aku."
Beberapa pegawai di sana menatap Shiren tidak percaya, padahal pakaiannya begitu sederhana.
Thifa sayup-sayup mendengar suara orang yang agak familiar, dia mencoba mencari asal suara. Benar saja, Thifa bisa menemukan Yona, si cewek magang yang sedang berbelanja ria dengan kekasihnya. Kelihatan begitu bahagia dan mesra.
"Dasar Manda, jangan ngefitnah orang sembarangan oke? Cewek ini bahkan udah punya pacar." guman Thifa, dia bisa melihat bahwa pria itu berbeda dengan kekasih Manda, yang fotonya sering di jadikan status instagram.
***
Malam ini Thifa hampir tidak bisa tidur, membuat Arfen di sebelahnya juga tidak bisa tidur. Ulang tahun pernikahan ini benar-benar menjadi beban pikiran bagi Thifa.
"Mikirin hadiah lagi?"
Thifa mengangguk.
"Kenapa ribet coba? Tinggal kasih apa yang mau kita kasih. Apapun itu pasti mama dan papa seneng. Apalagi, kalo hadiahnya itu berita kamu hamil."
Thifa menghela napasnya. "Tapi kan, aku belum hamil-hamil. Jadi gimana mungkin minggu depan coba?"
"Mau coba usaha gak malam ini? Aku sih siap aja."
Bukhhh!! Thifa memukul dada Arfen, Thifa heran, bagaimana orang itu bisa mengatakannya seceplos itu.
***
Pagi ini Thifa melihat Yona ke kantor di antar oleh seorang cowok menggunakan mobil, dan cowok itu adalah cowok yang berbeda dari yang kemarin.
Kakaknya? Yona punya kakak laki-laki? Sepupu kah? Tunggu! Kenapa aku jadi orang yang kepoan gini sih. Ini bukan Lathifa Kenneira yang biasanya.
"Terkadang rasa penasaran itu perlu, biar kamu keliatan punya sedikit gairah bersosial. Kalo kepo, selidiki aja. Siapa tau kebenarannya emang kamu perluin." Kata Arfen enteng, seolah dia sudah tau isi hati dan kepala istri kesayangannya ini.
***
Maaf yah gak up 2 hari, authornya ujian TwT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
Author ini salah satu author terbaik genre teen . . menurut aq sih . soale semua ceritanya menarik .... keren ...Aq tunggu yg MINE ... udah aq fav loh .... biarin aja ... terserah author mau up kapan . . .semangat
2021-09-19
0
Nimranah AB
Thor ai luv yuuu
2021-06-11
0
Lhora L
wahhhh Author,,Sampe skrg sa masih suka pantau Karyamu....Ko terbaik 👏🏼👏🏼👏🏼😍😍
2021-03-03
0