Chapter Sembilan belas

Hari sudah mulai siang, di rumah sakit Tasya tertidur di sofa sedangkan Haruka kini sedang makan di bantu oleh Fiona, "Udah ah," Haruka tak mau makan lagi.

"Baru beberapa suap loh," balas Fiona.

"Gak enak, dari kemarin makannya gitu doang, pengen pulang aja, aku udah sembuh kok," Haruka malah ingin pulang hari ini juga.

Tiba-tiba pintu rumah sakit terbuka, Fiona dan Haruka langsung menatap ke orang yang masuk ke rumah sakit itu, tanpa di sangka itu ternyata adalah Tomo, sabahat sekaligus temannya Haruka.

Fiona menjaga tubuhnya Haruka takutnya pria itu berbuat jahat pada Haruka, tapi Haruka menarik tangan Fiona lalu berbisik kalau pria itu adalah temannya.

Fiona memberikan jalan untuk Tomo dan Haruka berpelukan, Nama panjang Tomo adalah Tomohiro adalah dari pengusaha elektronik terbesar di Jepang.

Tomo memeluk Haruka dengan erat, pria itu melepaskan semua kerinduannya pada seorang wanita yang ia cintai itu, Haruka ikut menangis di pelukan Tomo.

"Kenapa kau datang ke sini? Kamu tau apa yang kamu lakukan ini salah besar," Haruka malah memarahi Tomo.

Tomo melepaskan pelukannya, "Pulang denganku sekarang yuk?" Tomo mengajak Haruka untuk pulang.

Haruka menatap Fiona, ada banyak masalah yang akan muncul jika sampai dirinya kabur.

"Aku gak bisa," balas Haruka menundukkan kepalanya.

"Lebih baik kau pulang sekarang," tambah Haruka yang malah meminta Tomo untuk pulang.

"Apa kamu bilang? Setelah apa yang aku lakukan kau malah memintaku pulang," tanya Tomo heran dengan apa yang Haruka katakan.

"Tomo semua ini tidak semudah yang kamu bayangkan, mungkin dari sini kita akan bebas tapi nanti Nathan pasti mencari kita," jelas Haruka masih menangis.

"Kalau sampai aku kabur, akan ada banyak nyawa yang menjadi taruhannya, termasuk nyawamu juga," tambah Haruka tak mau semuanya kenapa-napa.

"Enggak pokoknya kita harus pergi," Tomo menggenggam tangan Haruka dengan erat.

Haruka perlahan melepaskan tangan Tomo, "Aku mohon turuti semua permintaan ku, karena kalau sampai aku ikut nyawa kedua orang tuaku jadi taruhannya, kamu tidak tau siapa yang kau hadapi saat ini," balas Haruka tak mau pergi.

Dari lubuk hatinya ia memang ingin pergi dari Nathan, tapi akan terlalu banyak nyawa yang nanti akan menanggung atas semua perbuatannya, ia tau Nathan akan mengejarnya karena mungkin Nathan tak mau Haruka membocorkan Nathan pada orang lain.

"Tomo bilang pada kedua orang tuaku kalau aku baik-baik saja di suatu tempat, dan katakan juga kalau aku pasti akan menemui mereka suatu saat nanti," Haruka ingin Tomo menyampaikan pesan itu pada kedua orang tuanya.

Setelah Tomo pikirkan lebih jauh ternyata ucapan Haruka ada benarnya juga, Tomo akan bisa melindungi Haruka tapi belum tentu dengan yang lainnya, untuk saat ini Tomo memilih membiarkan Haruka seperti ini, tapi ia janji pada dirinya sendiri kalau suatu saat nanti ia akan mengambil Haruka.

"Baiklah aku akan pergi sekarang," Ucap Tomo keluar dari ruangan tersebut, saat ia masuk dan keluar dari ruangan itu kedua penjaganya sedang makan siang di kantin.

Haruka masih menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan, Fiona kembali duduk di samping Haruka, "Tenang yah, keputusanmu memang benar," ucap Fiona.

Haruka menurunkan tangannya lalu menatap Fiona, Haruka memeluk Fiona, "Aku juga tidak mau kalau kau kenapa-napa," ujar Haruka, karena ia tau kalau sampai ia pergi orang pertama yang akan Nathan bunuh adalah Fiona.

Fiona membulatkan matanya ia tidak menyangka dengan apa yang Haruka katakan, "Terimakasih karena sudah melakukan itu, aku berhutang segalanya padamu," balas Fiona mengeratkan pelukannya.

Haruka melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata di pipinya, "Dia adalah Tomo teman kerjaku, dulu aku sempat kagum padanya, aku tidak menyangka kalau ia dapat menemukan ku di sini," Haruka menjelaskan siapa pria tadi.

Sedangkan itu Tomo tak langsung pulang ia pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, Tomo tau kalau Haruka di rumah sakit dari mata-mata yang Tomo sewa untuk terus memantau keadaan Haruka.

Di tempat lain Nathan sudah ada di rumah sakit, ia akan membawa Haruka pulang tak baik kalau Haruka masih ada di rumah sakit, takutnya ada musuh Nathan yang saat ini mengincar Haruka.

Nathan sampai di ruangan Haruka, saat ini Tasya sudah bangun dari tidurnya, "Kakak ngapain ke sini siang-siang? Bukannya ini waktunya kakak kerja," tanya Tasya menatap ke arah Nathan.

Nathan menatap Tasya sekilas, Nathan berhenti di samping tempat tidur Haruka, "Kakak ke sini untuk membawa Haruka pulang," balas Nathan.

Haruka tersenyum sambil menatap Nathan, "Hore akhirnya pulang juga, udah pegel tau di rumah sakit mulu," timpa Haruka senang.

"Bawa Haruka masuk ke mobil semua administrasi sudah saya bayar," Nathan menyuruh Fiona dan Herry membantu Haruka ke mobil dengan kursi roda, Haruka memang sudah bisa berjalan tapi takut luka dalamnya kebuka lagi karena belum kering, akhirnya Haruka masih belum di perbolehkan jalan.

Beberapa menit kemudian Haruka dan yang lainnya sudah berada dalam mobil, Nathan sama sekali tak mau menatap Haruka begitupun dengan Haruka, Haruka terus menatap ke arah luar jendela mobil, Haruka memperhatikan mobil-mobil yang berlalu-lalang.

Haruka tersenyum, "Tomo aku percaya suatu saat nanti kau akan bisa membawaku pergi dari kehidupan Nathan," Haruka sangat mempercayai Tomo untuk saat ini.

Sampailah mereka di rumah Haruka di dorong oleh Nathan ke kamarnya Haruka, sampainya di kamar Haruka nampak kesusahan untuk pindah ke kasurnya.

"Gak ada niatan buat bantuin apa?" sindir Haruka menatap Nathan.

Tanpa bicara Nathan mengangkat tubuh Haruka dan memindahkannya ke kasur, tapi Nathan menjatuhkan tubuh Haruka dengan kasar ke kasur, "Ah sakit, kalau gak niat bantu gak usah," ucap Haruka menegang perutnya.

"Lama," balas Nathan singkat.

"Tapikan bisa suruh yang lainnya aja," ucap Haruka tak mau kalah.

"Susah harus di panggil dulu," balas Nathan tanpa menatap Haruka.

"Baiklah terserah kau saja," ucap Haruka tak mau melanjutkan perdebatannya.

"Bagus deh soalnya masih banyak kerjaan juga," Nathan pergi dari kamar Haruka.

Haruka menatap kepergian Nathan, "Tunggu," ucap Haruka.

Nathan menghentikan langkahnya.

"Kamu mau kemana sekarang?" tanya Haruka, Haruka mendadak punya perasaan buruk tentang apa yang akan Nathan lakukan.

"Mau pergi ke rumah sakit terus bakar rumah sakitnya deh," balas Nathan tanpa membalikkan tubuhnya.

"Apa kamu bilang, jangan lakuin itu, untuk apa kamu lakukan semua itu?" tanya Haruka sambil mencoba turun dari kasur dan mengejar Nathan.

Nathan meminta beberapa pelayan yang ada di depan kamar Haruka menghentikan Haruka, sedangkan dirinya kembali melanjutkan langkah kakinya keluar dari kamar itu.

Terpopuler

Comments

Ei Sutan Umar

Ei Sutan Umar

sadis

2021-07-31

0

Ei Sutan Umar

Ei Sutan Umar

Nathan sadis

2021-07-31

0

Tiara A$

Tiara A$

cara bicara koq aq kurang sreek ya..cerita ny sih bagus cuma itu cara bicara nya .ada aku ada saya🤦🤦🤦

2021-07-17

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!