Budak Nafsunya
Jonathan Smith atau Nathan adalah seorang Mafia terkenal dari Amerika yang kini akan pergi ke Jepang untuk mengerjakan sebuah misi khusus. Ia dengan beberapa anak buahnya sudah naik ke helikopter miliknya sendiri.
Beberapa saat lagi mereka semua akan mendarat di Jepang tepatnya di Tokyo ibu kota Jepang saat ini. Di tempat lain ada seorang wanita yang tengah bertengkar dengan beberapa pria yang terlihat lebih tua dari si wanita.
"Kalian akan membawa aku kemana?" tanya wanita itu berusaha melepaskan tarikan tangannya.
Ketiga pria yang menarik tangan wanita itu membawa si wanita ke sebuah rumah megah dengan beberapa pengawal di setiap penjuru rumah itu, "Diam jangan banyak bicara!" bentak salah satu pria yang terus memegang tangan si wanita.
Wanita itu bernama Haruka Kujo, wanita ini adalah adik sepupu dari salah satu pria yang saat ini bersamanya.
"Kalian tunggu dulu di sini, Tuan Nathan sebentar lagi datang," salah satu orang yang menjaga rumah itu meminta keempat orang tersebut duduk terlebih dahulu di sofa, untuk menunggu kedatangan pemilik rumah.
"Paman mengapa kau membawaku ke sini?" tanya Haruka menatap pamannya yang duduk di samping kirinya.
"Aku akan menjual kau pada pemilik rumah ini, aku dan istriku sedang butuh uang sekarang," jelas pamannya menatap tajam Haruka tanpa belas kasihan.
"Apa? Paman mau jual aku? Tidak bisa, pokoknya aku mau pulang," Haruka mencoba melepaskan tangan pamannya karena ia tidak mau di jual.
"Diam atau kau akan ku pukul!!" tegas pamannya Haruka sembari mengangkat tangannya yang siap memukul Haruka jika Haruka kembali melawan.
Haruka terdiam karena takut, "Kau juga harus ingat, jika kau tidak mau menuruti semua permintaan ku. Aku akan melukai kedua orang tuamu," pamannya Haruka mengancam Haruka agar Haruka menuruti setiap ucapannya.
Haruka lagi-lagi terdiam, ia tak bisa bicara apapun atau melawan lagi. Yang bisa ia lakukan hanya menerima nasibnya saja, ia pasrah apapun yang akan terjadi selanjutnya asalkan ayah dan ibunya aman.
Kedua orang tua Haruka sangat miskin dan menumpang hidup pada pamannya yang bernama Mizuki, kemarin Mizuki kalah judi dan untuk membayar semua hutannya ia akan menjual Haruka pada Nathan.
Kemarin anak buah Nathan meminta seorang gadis untuk di jadikan teman Nathan pada beberapa preman di Jepang, atau orang-orang yang butuh uang. Dan sedari tadi beberapa wanita berdatangan menunggu kedatangan Nathan, mereka suka rela tanpa paksaan menyerahkan dirinya pada Nathan untuk di nikmati hanya karena mereka ingin uang.
Berbeda dengan Haruka yang melakukan ini karena terpaksa, setelah menunggu sekian lama Nathan dan beberapa anggotanya datang memasuki rumahnya yang amat sangat megah itu.
Beberapa wanita yang memang sudah menunggu Nathan sangat terpesona melihat ketampanan Nathan, Nathan memiliki postur tubuh tinggi, warna kulit putih, rahang tajam dan bola mata berwarna coklat, wajahnya juga terlihat sangat tampan.
Para wanita itu menghampiri Nathan untuk di pilih, sedangkan Haruka masih terdiam di sofa. Setampan apapun prianya ia tak mau melakukan itu, saat ini ia hanya ingin pulang.
"Cepat kau pergi ke sana! Dan perlihatkan padanya kalau kau juga layak menjadi bidaknya," Mizuki memaksa Haruka untuk berjalan ke arah Nathan.
Haruka terbangun dengan wajah malas.
Tuhan tolong jangan sampai pria angkuh itu memilihku, aku saat ini ingin pulang saja.
Haruka berjalan menghampiri Nathan yang tengah di serbu para wanita gatal, Haruka berhenti beberapa meter dari Nathan. Haruka menatap Nathan dengan tatapan tajam.
Memangnya dia siapa? Sampai harus memilih wanita dengan cara seperti ini? Memangnya dia pikir kita itu barang?
Tanpa Haruka sadari Nathan sedari tadi memperhatikan Haruka, Nathan berjalan menghampiri Haruka dan membelah kerumunan wanita yang mendekatinya tadi.
"Aku memilih wanita ini," ucap Nathan dengan suara keras membuat para wanita di belakangnya menghembuskan nafas kesalnya, karena bukan mereka yang Nathan pilih.
Haruka membulatkan matanya tajam, "Aku? Kamu tidak salah bicara? Em aku tidak cantik, aku juga sebenarnya tidak mau di pilih," tanya Haruka dengan wajah kebingungan dan kaget.
Nathan bisa berbahasa Jepang, jadi ia bicara menggunakan bahasa Jepang, "Karena memang itu alasannya, kau tidak cantik dan juga bodoh. Aku suka wanita yang seperti itu," balas Nathan berjalan meninggalkan Haruka menuju lantai atas.
Haruka masih tak mengerti dengan apa yang sebenarnya ada di pikiran Nathan, sedangkan di sisi lain Mizuki senang dengan apa yang Nathan lakukan.
Nathan menghentikan langkahnya di depan tangga, "Kalian usir semua wanita yang tak aku pilih, lalu bawa gadis itu ke kamar dan kasih uang yang ku janjikan tersebut," ucap Nathan tanpa berbalik.
Setelah bicara Nathan melanjutkan langkahnya, Haruka di persilahkan masuk oleh pelayan rumah tersebut ke sebuah kamar yang ada di lantai satu dan kamar itu tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang.
"Paman aku tidak mau tinggal di sini, tolong bawa aku pulang," Haruka berniat kabur dari rumah itu, tapi pelayan rumah Nathan langsung menahan Haruka dan memaksa Haruka masuk ke kamar.
Jika sampai Haruka kabur bisa mati mereka semua karena kemarahan Nathan nanti, sedangkan tangan kanan Nathan kini tengah mengambil koper yang berisikan uang untuk ia beri pada Mizuki.
"Ini, senang bekerja sama dengan anda," ucap Herry tangan kanan termasuk sekertaris Nathan sembari memberikan koper uang pada Mizuki.
"Terimakasih aku juga senang bekerja sama dengan anda, baik kami akan pergi dari sini sekarang, selamat tinggal dan semoga kita bertemu kembali," setelah menerima uang perjanjian Mizuki dan kedua temannya pergi dari tempat itu dengan keadaan senang.
Sedangkan itu di kamar Haruka sedang menangis, ia tengah memikirkan cara untuk kabur dari tempat yang bahkan ia tak tau ini sebenarnya rumah atau neraka. Karena saat ia masuk ke rumah ini suasananya sudah sangat berbeda, auranya sudah sangat mencekam dan mengerikan.
Di sini terdapat banyak orang namun mereka bekerja dengan wajah tanpa ekspresi dan nampak tidak bahagia, Haruka berjalan ke kanan dan ke kiri dengan hati yang amat sangat gelisah.
Di kamar lain Nathan baru saja menidurkan tubuhnya di kasur, beberapa pelayan menyiapkan makanan dan minuman di meja samping tempat tidur Nathan.
"Kalian keluar saja! Aku sedang tak mau di ganggu. Dan tolong panggilkan gadis tadi, suruh ia ke kamar ku. Kalau dia tak mau kalian paksa saja," perintah Nathan dingin dan dengan wajah yang datar.
Para pelayan yang menyiapkan makanan dan minuman segera keluar untuk memanggil Haruka yang tengah berada di kamarnya, seorang pelayan wanita berjalan untuk memanggil Haruka di kamarnya. Pelayan itu masuk tanpa mengetuk pintu ke kamar Haruka, Haruka yang sedang berjalan ke sana kemari langsung menghentikan langkahnya dengan tatapan dan wajah yang kaget.
"Kau mengagetkan ku," ucap Haruka menatap pelayan wanita yang masuk tanpa izin ke kamarnya.
"Tuan Nathan memanggil Anda ke kamarnya, Anda mau pergi sendiri atau mau saya paksa?" Tanya pelayan itu dengan wajah yang datar pastinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Hadirah Tungkal
mampir
2022-11-22
0
Yondra Priatama
lnjut thor
2022-06-25
0
zi
thor nya suka Jepang 😇
2022-05-09
0