Chapter 3-telah direvisi

Setelah selesai makan Nathan kembali memanggil Haruka, "Haruka," panggil Nathan dari pengeras suara yang langsung ke kamar Haruka.

Haruka yang sedang makan langsung mencari asal suara tersebut, "Itu panggilan dari kamar Tuan Nathan, kau di panggil ke kamarnya," ucap Fiona yang masih ada di kamar Haruka.

"Aku ke kamar pria itu dulu, nanti aku bereskan setelah dari sana," ujar Haruka menatap Fiona.

"Tidak papah biar aku saja yang bereskan semua piring dan juga gelasnya, kau pergi saja kalau terlambat bisa di marahi kamu olehnya," balas Fiona tersenyum meminta Haruka cepat pergi ke kamar Nathan.

"Makasih, aku pergi dulu," pamit Haruka terburu-buru.

Sampailah Haruka di kamar Nathan, Haruka menghadap ke arah Nathan.

"Bereskan semuanya! Habis itu kau siapkan pakaian karena aku akan mandi, kau siapkan pakaian tidur di sini," titah Nathan datar tanpa menatap Haruka, Nathan sedang membaca sebuah koran.

Haruka langsung membereskan piring dan gelas, lalu pergi dari kamar Nathan menuju dapur, sesampainya di dapur Haruka berniat mencuci piring tapi seseorang melarang Haruka mencuci piring.

"Biar aku saja yang mencucinya, kau kerjakan yang lainnya saja," ucap seorang pelayan wanita yang ingin membantu pekerjaan Haruka, karena ia yakin kalau Nathan memberikan tugas lain pada Haruka saat ini.

"Terimakasih, kalau begitu saya ke kamar Tuan Nathan lagi," Haruka berjalan ke kamar Nathan kembali untuk menyiapkan pakaian tidur Nathan.

Sedangkan Nathan saat ini sedang merendam dirinya di kamar mandi, telpon milik Nathan berbunyi. Haruka berjalan ke arah kamar mandi untuk memberitahu Nathan kalau ponselnya berbunyi, "Tuan, ponsel mu bunyi," ucap Haruka dari balik pintu kamar mandi.

"Ambil dan bawa kemari," Titah Nathan.

"Apa kau bilang?" tanya Haruka kaget, yang benar saja Nathan meminta Haruka masuk padahal di dalam dirinya sedang mandi.

"Aku bilang kau ambil ponsel ku dan bawa kemarin!" tegas Nathan mengulang ucapannya.

Haruka buru-buru mengambil ponsel Nathan lalu dengan hati yang bingung Haruka membuka kamar mandi Nathan, dengan mata yang terpejam Haruka memberikan ponsel Nathan ke arah lain.

"Kau buka matamu, aku di sini," titah Nathan dengan tatapan bingung.

Haruka dengan takut membuka matanya pelan-pelan, Haruka menarik nafasnya dengan lega karena hanya kepala Nathan yang terlihat, seluruh badannya terendam dalam air yang di penuhi sabun.

Haruka memberikan ponselnya pada Nathan dengan arah yang benar, "Ini ponselnya," ucap Haruka, setelah selesai memberikan ponsel itu Haruka langsung berlari keluar.

Nathan tersenyum kecil melihat kepergian Haruka, ada hal yang sangat menarik di diri Haruka yang membuat Nathan sedikit tertarik pada gadis polos itu.

Nathan tak mengangkat telponnya, tadi ia hanya ingin memanggil dan melihat gadis itu saja. Masalah telpon ia tak peduli sama sekali, karena kalau ia tak mengangkatnya pun tak jadi masalah untuknya.

Haruka kembali meneruskan aktivitasnya menyiapkan pakaian untuk Nathan, setelah selesai Haruka berjalan ke depan kamar mandi Nathan kembali, "Semuanya sudah aku siapkan, Sekarang aku harus apa?" tanya Haruka.

"Kau tunggu aku keluar di sana, jangan ke mana-mana," titah Nathan.

"Baiklah," Haruka berjalan menuju sofa dan duduk di sofa untuk menunggu Nathan keluar dari kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Nathan keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk saja. Haruka menutup wajahnya menggunakan telapak tangan, Tiba-tiba Nathan mendorong tubuh Haruka sampai terjatuh, Nathan menumpuk tubuh Haruka di bawahnya.

Haruka kaget, kini kedua tangan Haruka di pegang oleh Nathan, Wajah Nathan berada tepat di depan wajahnya, "Kau mau apa?" tanya Haruka takut.

"Kau sudah jadi milikku bukan? Jadi aku berhak melakukan apapun padamu," balas Nathan dengan suara beratnya.

Haruka ketakutan, selama hidupnya ia belum melakukan hal seperti ini, "Aku takut," ucap Haruka dengan mata yang berkaca-kaca menahan air matanya.

Nathan mencium bibir Haruka dengan sangat Nafsu bahkan tak membiarkan Haruka bernafas sedikitpun, Haruka mencoba mendorong tubuh Nathan. Tapi Haruka tak bisa melakukannya Nathan terlalu kuat baginya.

Nathan mengangkat bibirnya dan membuka pakaian Haruka, Haruka benar-benar pasrah dengan apa yang sekarang akan Nathan lakukan padanya. Percuma saja ia melawan, Nathan lebih kuat di bandingkan dirinya.

Beberapa saat kemudian, Nathan kini telah selesai memakai Haruka, Haruka tertidur lemas di kasur Nathan. Hari sudah mulai pagi, Nathan berbalik menatap Haruka yang sedang tertidur karena perlakuan Nathan semalam membuat Haruka benar-benar kelelahan.

"Ternyata kau memang belum pernah melakukan hal itu sebelumnya," ucap Nathan memandangi wajah Haruka yang tengah tertidur pulas di sampingnya.

Nathan bangun dan memakaikan pakaian pada Haruka, setelah itu Nathan keluar dari kamarnya untuk sarapan di meja makan. Saat Nathan turun semua makanan untuk ia sarapan sudah tertata rapih, Nathan duduk di kursi lalu mulai sarapan.

"Setelah aku pergi kalian siapkan sarapan untuk gadis itu, tapi jangan bangunkan dia," titah Nathan.

"Baik Tuan," balas Fiona, Fiona menjadi ketua pelayan di rumah Nathan.

Setelah selesai sarapan Nathan langsung pergi dengan asistennya menuju sebuah tempat tersembunyi yang sudah ia siapkan sedari dulu, Nathan ingin melihat persediaan obat-obatan dan juga beberapa senjata api ilegal yang ia bawa dari beberapa negara Eropa untuk di kirim ke Mafia lain.

Di kamar Haruka membuka matanya dengan perlahan, ia menatap ke arah samping, "Dia sudah pergi?" tanya Haruka pada dirinya sendiri.

Haruka memegang pipinya yang merah karena semalam Nathan sempat menampar dirinya yang ingin melawan, "Ah," rintis Haruka kesakitan.

Haruka turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, ia ingin mandi di kamarnya Nathan saja. Karena ia tau kalau sekarang Nathan tak ada di rumah, semalam Nathan juga sempat bilang kalau hari ini Nathan akan pergi.

Setelah selesai dari kamar mandi Haruka berjalan menuju kamarnya dengan pakaian yang sama, ia lupa kalau di kamar Nathan tak ada pakaiannya. Sesampainya di kamar Haruka sudah melihat Fiona yang tengah menunggu dirinya dan Fiona membawa makanan untuk Haruka sarapan.

Haruka berjalan menuju Fiona, "Aku gak bawa pakaian ganti, boleh pinjam baju tidak?" tanya Haruka.

"Boleh nanti aku ambilkan terlebih dahulu, sekarang kamu sarapan dulu saja. Aku sudah buat sarapan untukmu," balas Fiona.

"Ini kenapa?" tanya Fiona menempelkan telapak tangannya di pipi Haruka yang merah.

"Ah," Haruka merintis kesakitan.

"Maaf-maaf, nanti aku kompres pakai air dingin yah, sekarang kamu makan saja," ucap Fiona berjalan pergi untuk mengambilkan air dingin.

Haruka makan sarapan yang Fiona bawa dengan perlahan-lahan, Fiona menghubungi asisten Nathan untuk menanyakan pakaian Haruka, apakah ia harus beli pakaian untuk Haruka atau harus bagaimana.

Terpopuler

Comments

Lysa Fauziah Akbar

Lysa Fauziah Akbar

gimana sih kok di sensor..adegan 21++ nya

2021-12-21

1

cantika

cantika

di skip

2021-12-12

0

Mmh Dicky

Mmh Dicky

GK seru thorr...GK ada ah ah uh uh uh😁

2021-12-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!