Bab 16. Masa Lalu Alfa.

Cinta memang bisa membuat orang bahagia. Namun cinta juga mampu melumpuhkan semangat dalam diri seseorang. Itulah yang di alami oleh Alfa sejak beberapa tahun lalu. Alfa menitipkan harap bukan karena rasa percaya semata. Tapi dia begitu yakin dengan kesungguhan hatinya, yang sudah di landa cinta untuk seorang wanita cantik, yang bernama Melisa di kala itu. Namun dengan teganya, Melisa memilih untuk pergi tanpa mengucapkan janji ataupun kata perpisahan.

Melisa adalah salah seorang bintang di salah satu SMA favorit, tempat Alfa juga Aldo bersekolah. Kecantikan yang di miliki Melisa, menjadikan dia incaran para pria. Namun yang berhasil mendapatkan hatinya hanyalah Alfa. Laki-laki dingin yang begitu di idolakan para wanita di sekolahnya. Hari-hari berlalu dalam hubungan mereka, tidak pernah terlupakan janji untuk selalu setia, dan hidup bersama di kemudian hari. Kata-kata manis itu selalu di ucapkan oleh Melisa terhadap Alfa. Namun semua janjinya itu, kini telah menjadi satu pelajaran Alfa. Untuk tidak muda tertipu dengan janji yang semu.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan musim berganti musim. Namun Alfa tetap membeku karena rasa kecewa akan penghianatan cinta pertamanya. Keindahan dalam hidupnya terasa begitu senyap, karena kepergian Melisa beberapa tahun yang lalu. Dia seperti itu bukan karena marah atas keputusan Melisa. Tapi dia merasa tertipu dengan janji manis yang tidak pernah luput dari bibir Melisa.

"Fa,, apa kamu masih menyimpan perasaan kepada Melisa? Aku lihat kamu berusaha untuk menutup pintu hatimu. Setelah kepergian Melisa beberapa tahun yang lalu." Tanya Aldo sambil menatap Alfa yang sedang memandangi keindahan taman.

"Buat apa saya harus menyimpan rasa? Di saat dia sudah berdua menjalani hidup yang bahagia. Saya pun tidak marah dengan keputusannya. Hanya saya tidak mau menerima cinta yang datang lalu pergi begitu saja." Jawab Alfa sambil tersenyum menatap Aldo.

"Baguslah kalau seperti itu. Melisa mungkin bukan jodohmu. Dia hanyalah perantara Tuhan, untuk membuatmu mengenal apa itu cinta? Dan pasti sudah ada sosok bidadari, yang telah di siapkan untukmu di kemudian hari." Ujar Aldo sambil menatap lurus ke depan.

"Jadi tidak ada salahnya kamu mulai membuka hatimu, untuk wanita yang mencintaimu." Tambah Aldo.

"Itu pasti akan saya lakukan. Tapi entah kapan? Yang pastinya, saya hanya ingin menikah tanpa di mulai dengan sebuah hubungan dan rasa." Imbuh Alfa tanpa menatap Aldo yang duduk bersebelahan dengannya.

"Maksud kamu apa Fa? Apa kamu ingin menikah karena perjodohan, seperti tradisi turun temurun dalam keluargamu?" Tanya Aldo dengan tatapan yang sangat serius.

"Iya,, karena cinta belum tentu jodoh. Tapi jodoh akan mendatangkan cinta dalam kebersamaan. Dan itulah yang saya lihat dalam keluarga saya. Cinta di dalam perjodohan." Jawab Alfa sambil menatap Aldo yang sangat heran dengan keputusan Alfa.

"Fa,, sekarang tu zaman modern. Zaman di mana kita harus menikah karena cinta. Bukan karena perjodohan." Tambah Aldo.

"Saya tahu itu. Tapi bagi saya, cinta belum tentu mendapat restu orang tua. Tapi kalau jodoh, pastinya sudah di restui orang tua dan keluarga. Jangan lupa Do! Keberkahan hidup tergantung pada restu orang tua." Ujar Alfa yang tetap pada pendiriannya.

"Ya sudah Fa. Kalau memang itu jalan yang kau pilih. Aku sebagai sahabatmu, akan tetap mendukung keputusanmu." Ujar Aldo sambil menepuk-nepuk punggung Alfa, yang sedang menatap lurus ke depan.

Setelah beberapa jam mereka menikmati suasana malam di taman indah itu, Alfa dan Aldo langsung memilih untuk segera kembali ke hotel. Aldo yang tidak lama lagi akan melepas masa lajangnya, merasa begitu kasihan dengan nasib sahabatnya itu. Tapi dia juga percaya. Keluarga Permana tidak pernah salah dalam memilih jodoh, untuk generasi penerus mereka.

Dalam perjalanan pulang, Alfa yang terlihat sedikit khawatir memikirkan Papanya, memilih untuk menghubungi Papanya yang saat itu entah berada di mana.

("Halo Pa.. Papa di mana..? Ko suaranya bising sekali?" Tanya Alfa dengan tampang serius.)

("Fa.. Papa sekarang sedang berada di rel kereta." Jawab Faris jujur yang membuat Alfa langsung terkejut.)

("Ngapain Papa di Rel kereta..? Pa.. Apa yang Papa lakukan di sana..?" Tanya Alfa panik.)

("Pa.. Tolong Papa jangan melakukan sesuatu yang salah lagi..! Pa.. Ingat apa janji Papa sama Mama juga Oma Opa!" Pinta Alfa dengan tampang khawatir yang membuat Aldo ikut panik.)

("Fa,, Papa ngga akan terima kalau ada yang mau menyakiti keluarga Papa. Mereka yang berani main-main dengan keluarga Permana harus siap menanggung resikonya." Ujar Faris yang membuat Alfa semakin panik, dan memilih untuk mengambil tindakan.)

("Terserah Papa saja." Ujar Alfa dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.)

Setelah sambungan teleponnya terputus, Alfa langsung berlari menuju hotel berbintang milik keluarganya, yang sudah sangat dekat dengan mereka. Melihat ekspresi Alfa yang begitu panik, tanpa menunggu lama Aldo pun langsung mengejarnya sambil bertanya.

"Ada apa Fa..? Apa yang terjadi sama Pak Faris?" Tanya Aldo panik sambil terus berlari di samping Alfa.

"Sekarang juga kita harus ke rel kereta yang di tunjukan peta di ponsel saya ini. Saya tidak ingin Papa saya kembali berbuat nekat." Jawab Alfa yang langsung buru-buru mengambil kunci mobil yang ada di saku celananya, dan memasuki sebuah mobil yang sedang terparkir di parkiran khusus, bersamaan dengan Aldo.

Faris yang begitu serius dengan urusan pentingnya saat itu, sama sekali tidak menyangka kalau akan di susul oleh putranya. Dengan tampang yang begitu menakutkan, dia mengintrogasi Ratu putrinya Farel, yang sudah dia sekap di dalam sebuah gedung kosong. Yang terletak tepat di samping rel kereta.

Dengan begitu mudahnya, Faris berhasil menculik putrinya Farel seorang diri tanpa ada jejak yang bisa di lacak. Faris melakukan semua itu bukan berniat untuk menyakiti. Dia hanya ingin tahu tujuan Farel, dan siapa orang-orang yang di libatkan Farel dalam jebakan terhadap Alfa. Melihat wajah Faris di tutupi topeng yang sangat menyeramkan, tanpa ada keraguan Ratu pun memberitahukan semua yang ingin di ketahui Faris. Dan setelah semua informasi di dapatkan, Faris pun langsung memutuskan untuk membius Ratu. Dan memerintah beberapa anak buahnya, untuk mengembalikan Ratu langsung ke depan rumah Farel.

Alfa yang melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di tempat keberadaan Papanya. Dengan langkah seribu, Alfa dan Aldo langsung berlari menuju gedung kosong itu. Setelah melihat keberadaan Papanya dari jarak beberapa meter. Alfa langsung mengenali Papanya walaupun wajah Papanya, masih di tutupi topeng yang sangat menyeramkan.

"Paaa... Papaaa..." Teriak Alfa memanggil Faris yang sedang serius berbicara, dengan beberapa orang anak buahnya.

Mendengar teriakkan Alfa, Faris dengan cepat langsung memberi kode kepada beberapa anak buahnya yang ada dekat dengan Alfa dan Aldo, untuk membius mereka berdua yang sedang menghampirinya. Biar keberadaan mereka tidak di ketahui orang, karena kedatangan Alfa dan Aldo di tempat itu.

Terpopuler

Comments

Safiatul Jannah

Safiatul Jannah

Faris is the best 👍👍👍🥰

2022-11-07

0

Fenty Izzi

Fenty Izzi

lagi2 faris👍👍🥰🥰🥰😘😘😘😘

2022-10-09

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

semoga ratu menyebut shelina biar Alfa mau tangung jawab kasian shelina

2022-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!