Rencana yang telah di susun Farel sejak lama dengan niat ingin menghancurkan nama baik keluarga Permana, malah berbalik menghancurkan dia sendiri. Kemarahannya seketika memuncak, di saat tidak ada orang suruhannya yang mengetahui keberadaan Shelina. Shelina hilang bagaikan di telan bumi setelah kejadian tadi malam. Sedangkan Ratu dan laki-laki yang ada bersamanya di dalam kamar hotel, langsung di bawa ke kantor polisi dengan cara paksa.
Pagi hari itu, Farel yang tidak ingin bertatap muka dengan orang yang telah membuatnya cacat, terpaksa harus datang ke kantor polisi karena mendapat panggilan. Sebagai orang tua, Farel di haruskan untuk bertanggung jawab atas perbuatan putrinya. Dan Faris sudah duluan sampai bersama Alfa di kantor polisi sejak pukul 7:30 pagi. Karena Ratu tetap mengatakan kalau yang tidur dengannya malam itu adalah Alfa. Walaupun di tanya berulang-ulang dari tim penyidik, Ratu tetap pada jawaban yang sama.
Ratu yang sudah sangat tergila-gila dengan Alfa, ingin memiliki laki-laki tampan nan rupawan itu. Walaupun nama baik keluarganya harus tercoreng. Sampainya di kantor polisi, Farel melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan tanpa menoleh ke arah Faris yang juga tidak menghiraukan dirinya. Faris terlihat begitu santai menghadapi masalah yang terjadi. Karena dia sudah pastikan kalau Alfa tidak akan terlibat.
"Pak,, kami orang tuanya Ratu." Ujar Farel setelah dia dan istrinya berhadapan dengan tim penyidik.
"Apa Bapak sudah tahu kesalahan yang telah di lakukan putri Bapak?" Tanya salah seorang anggota polisi yang di tugaskan menjadi penyidik.
"Kami tidak tahu apa-apa tentang masalah ini." Jawab Farel yang membuat Faris langsung meliriknya sambil bergumam di dalam hati.
"Dasar manusia munafik. Mungkin kamu bisa membodohi para polisi. Namun kamu tidak akan bisa membodohi ku."
"Putri Bapak sudah melakukan hubungan intim bersama pria ini di salah satu kamar hotel milik Pak Faris. Ini dia orangnya. Pak Faris ini pengusaha sukses dari Indonesia, yang memiliki aset bisnis di beberapa negara." Ujar tim penyidik memperkenalkan Faris kepada Farel. Namun Farel sedikitpun tidak memperdulikan Faris.
"Jadi aku harus bagaimana Pak?" Tanya Farel tanpa menatap Faris yang sedang menatapnya dengan senyum sinis nya.
"Anda bisa membicarakan ini dengan Pak Faris. Karena yang di rugikan di sini Pak Faris. Hotel mewahnya sudah tersebar dengan berita negatif atas perbuatan putri Bapak." Ujar polisi itu.
"Tapi aku tidak salah Pak. Aku tidak tidur dengan laki-laki ini. Malah laki-laki yang tidur denganku itu Pak Alfa. Putra Pak Faris." Ujar Ratu serentak, sambil menunjuk ke arah Alfa yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Pak,, teliti dulu sebelum menjatuhkan keputusan! Jangan langsung menyalahkan putriku. Aku sangat mengenali putriku. Dia tidak akan melakukan hal seburuk ini." Sambung Farel dengan tegasnya.
"Apa benar tuduhan yang di tuduhkan Nona Ratu kepada anda Pak Alfa?" Tanya penyidik.
"Pak,, semua pasti mencari kebenarannya. Begitupun dengan saya. Saya juga tidak ingin di salahkan. Jadi lebih baik, Bapak periksa saja dari rekaman cctv yang ada di hotel." Jawab Alfa dengan tampang datarnya.
"Pak Faris,, apa anda tidak keberatan kalau kami memeriksa rekaman cctv di hotel anda?" Tanya penyakit kepada Faris sebagai pemilik hotel berbintang itu.
"Silahkan! Kalau itu demi kebaikan putraku, buat apa aku harus keberatan?" Ujar Faris tidak kalah datar dari putranya.
"Ya sudah,, kalau begitu sekarang kita akan mengambil rekaman cctv untuk kita lihat bersama. Biar semuanya lebih jelas." Ujar penyidik.
Pukul 12:30 siang tepat, hasil rekaman cctv pun selesai di lihat. Dan kesalahan seratus persen di limpahkan kepada Ratu dan laki-laki yang ada bersamanya di dalam kamar hotel itu. Namun Farel tetap bersikeras kalau Alfa juga ikut terlibat dalam masalah itu.
"Aku yakin,, rekaman cctv ini sebagian telah di hapus. Jadi kejahatan putranya tidak terlihat." Ujar Farel sambil menatap Faris dengan tatapan penuh murka.
"Oke,, kalau memang Bapak masih belum terima dengan bukti yang ada. Kita bisa melakukan sesuatu yang lebih meyakinkan lagi." Ujar penyidik sambil menatap Farel.
"Apapun itu harus di lakukan. Biar semuanya lebih jelas seperti yang Bapak katakan." Sambung Farel tegas.
"Oke,, sekarang juga kita akan membawa putri anda, Pak Alfa, dan laki-laki ini ke RS yang ada dekat sini. Biar Dr bisa memeriksa cairan yang ada pada rahim putri anda. Apakah itu cairan Pak Alfa, atau cairan laki-laki ini. Karena hasil itu adalah yang paling meyakinkan." Ujar penyidik meyakinkan semua yang ada di situ.
"Aku setuju untuk melakukan semua itu. Karena aku yakin, bukan laki-laki ini yang tidur denganku tadi malam." Ujar Ratu dengan penuh keyakinan, sambil menatap laki-laki yang ada di sampingnya.
"Aku juga setuju Pak. Karena aku tidak terima membiarkan putra Pak Faris yang terhormat, terbebas setelah menghancurkan masa depan putriku." Sambung Farel dengan tatapan yang sangat tajam ke arah Faris juga Alfa.
"Saya sama sekali tidak keberatan. Karena saya tidak pernah di ajarkan untuk lari dari tanggung jawab." Sambung Alfa dengan tatapan yang tidak kalah tajam ke arah Farel.
Melihat Alfa yang begitu yakin melakukan tes selanjutnya, tiba-tiba timbul rasa ragu dan ketakutan di dalam hati Ratu. Apalagi dia tidak tahu pasti siapa laki-laki yang sudah memberikannya kenikmatan sesaat, di dalam kamar yang sangat gelap pada saat itu.
"Bagaimana Nona? Apa anda bersedia untuk melakukan yang aku katakan?" Tanya anggota polisi yang di tugaskan menjadi penyidik dengan tatapan mencari tahu. Di saat melihat ekspresi Ratu penuh kekhawatiran. Namun Ratu yang sedang melamun memikirkan keputusan yang telah dia ambil, sama sekali tidak menyadari pertanyaan yang di tunjukan padanya.
"Ratu.. Mengapa kamu tidak menjawab..?" Tanya Karina sedikit keras yang membuat Ratu langsung terkejut.
"Jawab apa Bu?" Tanya Ratu bingung.
"Aku tanya, apa anda setuju dengan apa yang tadi aku katakan?" Perkataan penyidik yang membuat Ratu terdiam sejenak.
"Iiiya Pak. Aku setuju." Jawab Ratu gugup setelah berpikir sebentar.
"Kita bisa melakukan tes sekarang juga di RS yang ada di seberang jalan. Dan hasilnya bisa langsung di lihat nanti malam." Ujar polisi itu dan langsung melangkah pergi. Kemudian di ikuti yang lainnya.
Selesai mengambil apa yang di butuhkan untuk tes selanjutnya, Faris langsung memerintahkan beberapa orang anak buahnya, untuk mengawasi RS tersebut sebelum dia dan Alfa kembali ke hotel miliknya. Faris melakukan semua itu karena dia tidak mau ada yang melakukan kecurangan. Apalagi dia sendiri sudah tahu, bagaimana usaha Farel ingin menghancurkan nama baik keluarganya selama ini.
Dalam perjalanan pulang menuju hotel, Alfa hanya terdiam dengan raut wajah penuh beban. Dia merasa sangat tidak tenang dengan semua yang telah terjadi. Walaupun di bawa pengaruh alkohol, Alfa tidak lupa apa yang dia lakukan semalam di dalam kamar hotel itu. Tapi dia sama sekali tidak tahu siapa wanita yang bersamanya. Yang dia ingat, hanyalah pembicaraannya dengan seseorang sebelum dia memasuki kamar.
"Kamu kenapa? Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Faris penuh perhatian kepada putranya.
"Kamu tidak perlu menghawatirkan apapun. Bukan wanita tadi yang bersama denganmu semalam di kamar itu." Ujar Faris karena Alfa tetap terdiam.
"Terus siapa wanita yang bersama saya Pa?" Tanya Alfa dengan tatapan mencari tahu.
"Mana Papa tahu, kamu yang bersamanya saja tidak tahu. Apalagi Papa." Jawab Faris.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Delina Sinaga
saya suka dengan kekompakan Faris sama anak nya yg bernama Alfa😊😊😊semoga mereka sllu kompak ya Mimin 😀😀😀
2023-01-08
0
Fenty Izzi
waaaahhh sebab itu alfa hanya mengenal shelina melalui bau parfumnya... karna dia melakukan saat gelap gelapan😊
2022-10-09
0
Ursula Ursula
muak dgn novel dijebak diperkosa dan disingkirkan itu2 terus alurnya gx ada kretifnya apakah sehitu rendahnya perempuan selalu mempermslukan dirinya untuk mencapai tujuannya. Saya paling bencialur cerita yg merendahkan perempuan walaupun mmgada perempuan seperti itu tapi saya benci
2022-09-19
0