Acara berlangsung dengan begitu meriah. Mempersembahkan pertunjukan para model juga penyanyi, yang menyuguhkan lagu untuk meramaikan acara besar tersebut. Melihat saudari angkatnya berlenggak lenggok di atas panggung semegah itu, membuat hati kecil Shelina merasa semakin sedih, karena dia tidak mungkin bisa menjadi seperti saudarinya itu. Tapi Shelina juga tidak pernah berharap untuk menjadi seperti Ratu.
Shelina selalu ikhlas menjalani hidupnya, tanpa mengeluh akan derita yang datang silih berganti. Namun sering timbul rasa sedih di saat melihat kehidupan orang, yang lebih beruntung daripada dia seperti kedua saudari angkatnya itu.
Farel merencanakan semuanya dengan sangat sempurna. Bukan hanya Shelina yang dia andalkan untuk menjebak Alfa. Tapi ada seseorang pengusaha yang hadir di acara itu turut membantunya. Pengusaha itu adalah teman baik Farel sejak dia masih kuliah. Laki-laki itu bernama Faisal yang juga sangat tidak menyukai keluarga Permana. Faisal di tugaskan Farel untuk membuat Alfa mabuk agar Shelina lebih mudah menjebaknya nanti.
Alfa yang tidak menyadari apapun, menikmati minuman dengan Faisal juga beberapa pengusaha lainnya tanpa ada rasa curiga. Apalagi dia juga baru mengenal sosok Faisal yang kira-kira seumuran dengan Papanya. Sedangkan Faris di saat itu sedang duduk bersama beberapa rekan bisnisnya, di tempat yang terpisah dengan putra sulungnya itu.
"Mau nambah lagi Pak Alfa?" Tanya Faisal berusaha untuk bersikap ramah dengan Alfa, yang sudah di bawa kendali minuman yang dia konsumsi.
"Ngga usah Pak. Kepala saya sudah sangat pusing. Saya mau kembali saja ke kamar saya." Jawab Alfa sambil menatap Faisal dengan mata sayu nya.
"Kalau gitu biar aku antar Pak Alfa saja." Ujar Faisal menawarkan diri.
"Ngga usah repot-repot! Saya bisa ko pergi sendiri." Ujar Alfa.
"Ngga apa-apa. Aku ngga merasa di repotin. Lagian aku juga mau langsung pulang." Jawab Faisal sedikit memaksa namun tidak di curigai sama sekali, oleh Alfa yang sudah sangat pusing karena pengaruh minuman.
Faisal menggandeng lengan Alfa menuju sebuah kamar. Sambil melangkah Faisal terus mempengaruhi Alfa, dengan pembicaraannya yang mengarah kepada wanita dan hal-hal negatif. Dan Alfa yang sudah di bawah pengaruh alkohol, seketika jadi menegang karena pikirannya sudah lari kemana-mana.
"Pak Alfa sudah menikah?" Tanya Faisal sambil menggandeng lengan Alfa.
"Belum Pak. Saya belum menikah." Jawab Alfa sambil tersenyum.
"Kenapa belum menikah? Pak Alfa kan sudah memiliki segalanya. Jadi tunggu apa lagi?" Tanya Faisal.
"Saya hanya belum kepikiran." Jawab Alfa tanpa menatap Faisal, yang sedang meliriknya dengan lirikan yang terlihat aneh.
"Kalau aku ngga bisa hidup tanpa wanita. Saat di rumah aku selalu di temani istri. Dan kalau dalam perjalanan bisnis kaya gini, aku pakai jasa pramuria." Ujar Faisal yang membuat Alfa mulai penasaran.
"Kenapa harus pakai jasa pramuria?" Tanya Alfa dengan tatapan serius ke arah Faisal, yang sudah berpura-pura menatap ke arah lain.
"Karena kenikmatan dunia untuk para laki-laki itu ada pada wanita. Apalagi wanita-wanita di negara ini selalu membuat para lelaki ngga bisa untuk menolak." Jawab Faisal yang membuat Alfa sedikit penasaran.
"Maksudnya gimana?" Tanya Alfa.
"Wanita-wanita di sini selalu melayani laki-laki dengan sangat baik. Jadi kita ngga rugi biar bayar mahal." Jawab Faisal.
"Kalau Pak Alfa mau, aku punya kenalan seorang wanita yang siap nemani Pak Alfa malam ini. Dan dia lagi butuh uang untuk biaya hidupnya. Jadi Pak Alfa ngga perlu bayar mahal." Ujar Faisal dengan tatapan licik ke arah Alfa yang hanya terdiam.
"Kalau Pak Alfa ngga jawab, berarti Bapak mau." Tambah Faisal sambil menarik Alfa ke sebuah kamar yang bukan kamarnya.
"Pak,, kita sudah melewati kamar saya." Ujar Alfa sambil menatap Faisal dengan tampang kebingungan.
"Sudah,,, masuk saja ke dalam Pak Alfa. Aku yakin Pak Alfa akan melewati malam yang indah di kamar ini." Ujar Faisal sambil mendorong Alfa untuk masuk ke dalam sebuah kamar yang terlihat sangat gelap.
"Tapi Pak,, saya,," Kata-kata Alfa yang terpotong tiba-tiba, karena Faisal sudah mendorongnya masuk dan langsung mengunci pintunya dari luar.
"Pak... Pak... Tolong bukain pintunya..! Kamar ini gelap sekali.. Saya ngga dapat melihat apapun." Teriak Alfa dari dalam kamar yang sangat gelap tanpa ada cahaya sedikitpun.
Faisal yang merasa sudah berhasil menjalankan tugasnya, dengan segera langsung pergi dari tempat itu menuju parkiran. Sedangkan Alfa yang masih terus memanggil-manggil nama Faisal tiba-tiba langsung terdiam, karena dia merasa sangat kaget di peluk seseorang dari arah belakang.
"He... Siapa kamu...?" Tanya Alfa sambil buru-buru meraih pergelangan tangan yang sudah melingkar di perutnya.
"Aku yang akan menemanimu malam ini." Suara seorang wanita yang terdengar begitu asing di telinga Alfa.
Alfa yang tadinya merasa terkejut, karena di peluk oleh seorang wanita di dalam kamar yang sangat gelap. Seketika jadi menegang karena wanita itu telah mengusap-usap dadanya. Alkohol yang telah mempengaruhinya, membuat Alfa sampai tidak bisa untuk berpikiran positif di saat itu. Yang ada di dalam pikirannya hanya kata-kata Faisal sebelum dia memasuki kamar itu.
"Apa kamu mau menemaniku malam ini?" Tanya Alfa yang sudah berbalik menghadap wanita yang dia sendiri tidak tahu siapa orangnya.
"Aku ke sini hanya untuk menemanimu." Jawab wanita itu.
Mendengar apa yang baru saja di katakan oleh wanita misterius di depannya itu, seketika membuat Alfa jadi berkeinginan aneh yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan. Apalagi wanita di hadapannya itu sudah mulai melepaskan kancing bajunya satu persatu.
Alfa yang sudah bertelanjang dada, semakin berhasrat di saat wanita itu mulai meraba-raba bagian dada juga perutnya yang berbentuk kotak-kotak. Nafasnya yang sudah mulai tidak teratur begitu menunjukkan, ada keinginan yang sudah bergejolak di dalam hatinya.
Alfa termasuk laki-laki yang sangat bermoral dalam berpikir juga bertindak. Apa yang di ajarkan oleh orang tuanya selalu dia jadikan sebagai pedoman hidupnya. Namun mana ada kucing yang tidak ingin melahap ikan segar yang sudah ada di depan mata. Sedangkan Faris yang begitu asyik mengobrol dengan beberapa orang sejak tadi, sama sekali tidak menyadari kalau Alfa sudah pergi dari acara itu.
Setelah acara di tutup tepat pukul 1:30 malam, Faris langsung bergegas untuk mencari putranya kemana-mana. Karena tidak menemukan keberadaan Alfa, akhirnya Faris memilih untuk menghubungi nomornya. Namun tidak tersambung karena nomor Alfa sedang di luar jangkauan. Dan di saat Faris mulai kebingungan, datang seseorang yang memberitakan dia kalau Alfa sudah beristirahat sejak tadi.
"Maaf Pak,, apa Bapak sedang mencari seseorang?" Tanya orang itu yang tidak lain adalah Faisal yang ternyata masih berada di situ.
"Iya,, aku lagi mencari putraku." Jawab Faris.
"Pak Alfa sudah aku antar sejak tadi ke kamarnya. Soalnya dia tadi merasa pusing setelah minum bersama kita." Ujar Faisal dengan begitu santainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Fenty Izzi
semoga saja wanita itu mmang shelina bukan ratu si ulat bulu😔🥺
2022-10-09
0
Zainab Ddi
kasian shelina
2022-02-19
0
Beci Luna
kok blm kapok jd penjahat ya Faisal dan Faris...
2021-06-14
1