Bab 9. Jebakan.

Acara berlangsung dengan begitu meriah. Mempersembahkan pertunjukan para model juga penyanyi, yang menyuguhkan lagu untuk meramaikan acara besar tersebut. Melihat saudari angkatnya berlenggak lenggok di atas panggung semegah itu, membuat hati kecil Shelina merasa semakin sedih, karena dia tidak mungkin bisa menjadi seperti saudarinya itu. Tapi Shelina juga tidak pernah berharap untuk menjadi seperti Ratu.

Shelina selalu ikhlas menjalani hidupnya, tanpa mengeluh akan derita yang datang silih berganti. Namun sering timbul rasa sedih di saat melihat kehidupan orang, yang lebih beruntung daripada dia seperti kedua saudari angkatnya itu.

Farel merencanakan semuanya dengan sangat sempurna. Bukan hanya Shelina yang dia andalkan untuk menjebak Alfa. Tapi ada seseorang pengusaha yang hadir di acara itu turut membantunya. Pengusaha itu adalah teman baik Farel sejak dia masih kuliah. Laki-laki itu bernama Faisal yang juga sangat tidak menyukai keluarga Permana. Faisal di tugaskan Farel untuk membuat Alfa mabuk agar Shelina lebih mudah menjebaknya nanti.

Alfa yang tidak menyadari apapun, menikmati minuman dengan Faisal juga beberapa pengusaha lainnya tanpa ada rasa curiga. Apalagi dia juga baru mengenal sosok Faisal yang kira-kira seumuran dengan Papanya. Sedangkan Faris di saat itu sedang duduk bersama beberapa rekan bisnisnya, di tempat yang terpisah dengan putra sulungnya itu.

"Mau nambah lagi Pak Alfa?" Tanya Faisal berusaha untuk bersikap ramah dengan Alfa, yang sudah di bawa kendali minuman yang dia konsumsi.

"Ngga usah Pak. Kepala saya sudah sangat pusing. Saya mau kembali saja ke kamar saya." Jawab Alfa sambil menatap Faisal dengan mata sayu nya.

"Kalau gitu biar aku antar Pak Alfa saja." Ujar Faisal menawarkan diri.

"Ngga usah repot-repot! Saya bisa ko pergi sendiri." Ujar Alfa.

"Ngga apa-apa. Aku ngga merasa di repotin. Lagian aku juga mau langsung pulang." Jawab Faisal sedikit memaksa namun tidak di curigai sama sekali, oleh Alfa yang sudah sangat pusing karena pengaruh minuman.

Faisal menggandeng lengan Alfa menuju sebuah kamar. Sambil melangkah Faisal terus mempengaruhi Alfa, dengan pembicaraannya yang mengarah kepada wanita dan hal-hal negatif. Dan Alfa yang sudah di bawah pengaruh alkohol, seketika jadi menegang karena pikirannya sudah lari kemana-mana.

"Pak Alfa sudah menikah?" Tanya Faisal sambil menggandeng lengan Alfa.

"Belum Pak. Saya belum menikah." Jawab Alfa sambil tersenyum.

"Kenapa belum menikah? Pak Alfa kan sudah memiliki segalanya. Jadi tunggu apa lagi?" Tanya Faisal.

"Saya hanya belum kepikiran." Jawab Alfa tanpa menatap Faisal, yang sedang meliriknya dengan lirikan yang terlihat aneh.

"Kalau aku ngga bisa hidup tanpa wanita. Saat di rumah aku selalu di temani istri. Dan kalau dalam perjalanan bisnis kaya gini, aku pakai jasa pramuria." Ujar Faisal yang membuat Alfa mulai penasaran.

"Kenapa harus pakai jasa pramuria?" Tanya Alfa dengan tatapan serius ke arah Faisal, yang sudah berpura-pura menatap ke arah lain.

"Karena kenikmatan dunia untuk para laki-laki itu ada pada wanita. Apalagi wanita-wanita di negara ini selalu membuat para lelaki ngga bisa untuk menolak." Jawab Faisal yang membuat Alfa sedikit penasaran.

"Maksudnya gimana?" Tanya Alfa.

"Wanita-wanita di sini selalu melayani laki-laki dengan sangat baik. Jadi kita ngga rugi biar bayar mahal." Jawab Faisal.

"Kalau Pak Alfa mau, aku punya kenalan seorang wanita yang siap nemani Pak Alfa malam ini. Dan dia lagi butuh uang untuk biaya hidupnya. Jadi Pak Alfa ngga perlu bayar mahal." Ujar Faisal dengan tatapan licik ke arah Alfa yang hanya terdiam.

"Kalau Pak Alfa ngga jawab, berarti Bapak mau." Tambah Faisal sambil menarik Alfa ke sebuah kamar yang bukan kamarnya.

"Pak,, kita sudah melewati kamar saya." Ujar Alfa sambil menatap Faisal dengan tampang kebingungan.

"Sudah,,, masuk saja ke dalam Pak Alfa. Aku yakin Pak Alfa akan melewati malam yang indah di kamar ini." Ujar Faisal sambil mendorong Alfa untuk masuk ke dalam sebuah kamar yang terlihat sangat gelap.

"Tapi Pak,, saya,," Kata-kata Alfa yang terpotong tiba-tiba, karena Faisal sudah mendorongnya masuk dan langsung mengunci pintunya dari luar.

"Pak... Pak... Tolong bukain pintunya..! Kamar ini gelap sekali.. Saya ngga dapat melihat apapun." Teriak Alfa dari dalam kamar yang sangat gelap tanpa ada cahaya sedikitpun.

Faisal yang merasa sudah berhasil menjalankan tugasnya, dengan segera langsung pergi dari tempat itu menuju parkiran. Sedangkan Alfa yang masih terus memanggil-manggil nama Faisal tiba-tiba langsung terdiam, karena dia merasa sangat kaget di peluk seseorang dari arah belakang.

"He... Siapa kamu...?" Tanya Alfa sambil buru-buru meraih pergelangan tangan yang sudah melingkar di perutnya.

"Aku yang akan menemanimu malam ini." Suara seorang wanita yang terdengar begitu asing di telinga Alfa.

Alfa yang tadinya merasa terkejut, karena di peluk oleh seorang wanita di dalam kamar yang sangat gelap. Seketika jadi menegang karena wanita itu telah mengusap-usap dadanya. Alkohol yang telah mempengaruhinya, membuat Alfa sampai tidak bisa untuk berpikiran positif di saat itu. Yang ada di dalam pikirannya hanya kata-kata Faisal sebelum dia memasuki kamar itu.

"Apa kamu mau menemaniku malam ini?" Tanya Alfa yang sudah berbalik menghadap wanita yang dia sendiri tidak tahu siapa orangnya.

"Aku ke sini hanya untuk menemanimu." Jawab wanita itu.

Mendengar apa yang baru saja di katakan oleh wanita misterius di depannya itu, seketika membuat Alfa jadi berkeinginan aneh yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan. Apalagi wanita di hadapannya itu sudah mulai melepaskan kancing bajunya satu persatu.

Alfa yang sudah bertelanjang dada, semakin berhasrat di saat wanita itu mulai meraba-raba bagian dada juga perutnya yang berbentuk kotak-kotak. Nafasnya yang sudah mulai tidak teratur begitu menunjukkan, ada keinginan yang sudah bergejolak di dalam hatinya.

Alfa termasuk laki-laki yang sangat bermoral dalam berpikir juga bertindak. Apa yang di ajarkan oleh orang tuanya selalu dia jadikan sebagai pedoman hidupnya. Namun mana ada kucing yang tidak ingin melahap ikan segar yang sudah ada di depan mata. Sedangkan Faris yang begitu asyik mengobrol dengan beberapa orang sejak tadi, sama sekali tidak menyadari kalau Alfa sudah pergi dari acara itu.

Setelah acara di tutup tepat pukul 1:30 malam, Faris langsung bergegas untuk mencari putranya kemana-mana. Karena tidak menemukan keberadaan Alfa, akhirnya Faris memilih untuk menghubungi nomornya. Namun tidak tersambung karena nomor Alfa sedang di luar jangkauan. Dan di saat Faris mulai kebingungan, datang seseorang yang memberitakan dia kalau Alfa sudah beristirahat sejak tadi.

"Maaf Pak,, apa Bapak sedang mencari seseorang?" Tanya orang itu yang tidak lain adalah Faisal yang ternyata masih berada di situ.

"Iya,, aku lagi mencari putraku." Jawab Faris.

"Pak Alfa sudah aku antar sejak tadi ke kamarnya. Soalnya dia tadi merasa pusing setelah minum bersama kita." Ujar Faisal dengan begitu santainya.

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

semoga saja wanita itu mmang shelina bukan ratu si ulat bulu😔🥺

2022-10-09

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

kasian shelina

2022-02-19

0

Beci Luna

Beci Luna

kok blm kapok jd penjahat ya Faisal dan Faris...

2021-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!