Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.

Beberapa hari berlalu setelah malam itu. Shelina sering terlihat melamun di tempat kerjanya memikirkan tugas yang harus dia lakukan, sesuai apa yang di inginkan ayah angkatnya. Dan tanpa dia sadari, sikapnya itu di perhatikan oleh salah seorang teman kerjanya. Karena merasa khawatir dengan keadaan Shelina, Rena teman kerja Shelina itu akhirnya memilih untuk bertanya, di saat dia hendak mengajak Shelina makan siang di jam istirahat.

"Shel,, ko aku perhatikan kamu sering melamun? Sebenernya apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Rena begitu perhatian.

"Aku ngga apa-apa ko Ren. Aku hanya memikirkan lamaran kerja yang sudah aku ajukan di beberapa perusahaan." Jawab Shelina berbohong.

Walaupun hidup dalam penderitaan yang begitu besar sejak kecil, namun Shelina tetap pada pendiriannya untuk tidak membebani siapapun. Shelina tidak pernah mau untuk menyusahkan orang-orang baik yang ada di sekelilingnya, dengan semua masalah yang datang tiada henti dalam hidupnya.

"Benar kamu ngga apa-apa?" Tanya Rena sedikit khawatir.

"Ren,, aku benar ngga apa-apa. Ayo kita pergi sekarang! Aku sudah sangat lapar ni." Ujar Shelina sambil menarik tangan sahabatnya dengan senyuman yang di paksakan.

Melihat ekspresi Shelina, Rena pun langsung percaya kalau temannya itu baik-baik saja. Shelina memang sangat pandai menyembunyikan masalah dari orang-orang yang berada di sekelilingnya. Dia selalu bisa untuk tersenyum walau hatinya sedang menangis. Karena merasa bersalah atas kebohongannya, Shelina yang berada di bagian depan melangkah sambil berkata-kata dalam hatinya, tanpa menoleh ke arah Rena yang sedang mengikutinya dari belakang.

"Ren,, maafkan aku karena tidak bisa jujur padamu. Kamu adalah salah seorang yang selalu baik padaku. walaupun kita belum lama saling kenal. Aku hanya tidak ingin menyusahkan mu dengan masalah pribadiku.

Sejak kecil, Shelina sudah terbiasa hidup dalam penekanan keluarga angkatnya. Dan semua itu bisa dia lewati tanpa ada yang mengetahuinya. Tapi sekuat apapun, Shelina tetaplah seorang wanita yang sudah kodratnya terlahir sebagai makhluk yang lemah. Ingin sekali dia mengadu untuk mengurangi beban di dalam hatinya. Namun semua itu tidak bisa dia lakukan. Karena Farel mengancamnya akan berbuat nekad, kalau sampai ada yang mengetahui rencana jahat yang sudah lama dia rencanakan.

Shelina dan Rena melangkah menuju ke sebuah warung kecil. Yang berada tidak terlalu jauh dari hotel mewah itu, tanpa melepaskan pegangan tangan mereka. Ketulusan hati yang di miliki gadis malang itu juga sikapnya yang begitu ramah, membuat orang-orang yang berada di sekelilingnya sangat menyayanginya. Tidak seperti para manusia berhati batu yang begitu tega memperlakukannya selama ini.

Sampainya di warung langganan mereka, tanpa menunggu lama Rena langsung memesan makanan kesukaannya. Sedangkan Shelina hanya berdiri terdiam di belakangnya tanpa berkata-kata. Shelina yang begitu kelaparan karena belum sarapan sejak pagi tadi, sama sekali tidak menyadari kalau dia tidak punya uang sepeserpun untuk membeli makan siang. Dan setelah menyadari itu, dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya dia hanya terdiam sambil berkata-kata dalam hatinya.

"Astaga,, aku ko lupa kalau ngga punya uang. Aku berpura-pura saja kalau masih kenyang. Biar Rena tidak menghawatirkan aku.

Rena yang sudah selesai memesan makanan yang ingin dia makan, merasa sedikit aneh karena Shelina tidak bersuara. Akhirnya dia pun langsung berbalik menghadap Shelina kemudian bertanya.

"Shel,, kamu ngga pesan?" Tanya Rena dengan tatapan bingung.

"Aku masih kenyang Ren." Jawab Shelina berbohong.

"Lo,,, ko gitu sih? Masa aku makan sendiri?" Ujar Rena sambil menatap Shelina dengan tampang yang tidak bersemangat.

"Nanti aku temani kamu sampai kamu selesai makan." Ujar Shelina sambil tersenyum menatap temannya itu.

"Pokoknya ngga seru kalau kamu ngga makan. Kamu makan dong sama aku! Nanti biar aku saja yang bayarin." Ujar Rena.

"Ngga usah Ren,,! Aku temani saja kamu makan. Soalnya aku masih sangat kenyang." Ujar Shelina berbohong.

"Ya sudah deh kalau begitu. Aku makan ya," Ujar Rena yang di balas anggukan kepala oleh Shelina sambil tersenyum.

Sejak kecil, hampir setiap hari Shelina beraktivitas tanpa sarapan terlebih dahulu. Begitupun dengan hari itu. Sebelum berangkat ke tempat kerja tadi, semua uang gaji yang baru dia terima dua hari yang lalu, di ambil secara paksa oleh kedua saudari angkatnya di depan kedua orang tua mereka. Shelina selalu mengalami hal itu setiap kali dia memiliki uang. Ingin sekali dia melawan. Tapi apalah dayanya hidup di rumah orang tanpa ada yang mau perduli.

Selesai makan, Rena yang ingin buang air kecil langsung buru-buru mengeluarkan uang dari saku celananya, dan di berikan kepada Shelina sambil berkata.

"Shel,, kamu tolong bayarin dong! Aku mau pipis soalnya." Ujar Rena dan langsung berlari menuju toilet yang ada di bagian belakang.

Tanpa menunggu lama, Shelina pun langsung berdiri dan membayar makanan yang baru saja di makan Rena. Dan selesai itu dia pun kembali duduk di tempat duduknya semula, menunggu Rena yang juga belum keluar dari toilet. Tidak berapa lama Rena akhirnya keluar dan melangkah menuju Shelina sambil bertanya.

"Sudah ya Shel?"

"Sudah. Ini kembaliannya." Ujar Shelina sambil menyodorkan kembalian uang kepada Rena.

"Ngga usah. Ambil aja buat kamu!" Ujar Rena menolak sambil merapikan bajunya.

"Kamu ngga mau ambil Ren? Ini kan sepuluh ribu. Bisa buat naik angkot." Ujar Shelina yang masih menjulurkan tangannya ke arah Rena.

"Ngga usah Shel! Ambil aja buat ongkos pulang nanti." Ujar Rena tetap menolak.

"Makasih ya Ren." Ujar Shelina yang malang.

"Iya sama-sama." Jawab Rena dan langsung menarik tangan Shelina untuk keluar dari warung sederhana itu.

Sampainya di hotel berbintang tempat mereka bekerja. Shelina dan Rena langsung kembali bekerja karena waktu istirahat untuk makan siang sudah selesai. Shelina yang merasa sangat lapar, berusaha untuk menguatkan dirinya biar tidak di curigai oleh Rena yang selalu memperhatikannya. Perutnya terasa begitu perih karena belum terisi sejak pagi. Tapi dia berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, karena dia tidak ingin di pecat seperti beberapa temannya yang bermalas-malasan dalam bekerja.

Kesabaran Shelina memang tidak bisa untuk di ragukan. Namun penderitaannya juga tidak bisa untuk di bayangkan. Hari-harinya dia habiskan untuk mencari uang sejak masih kecil. Namun hasil dari pekerjaannya selalu di rampas oleh Ratu dan Putri, yang memang sangat serakah dalam hal apapun.

Sejak dulu Shelina selalu di perlakukan dengan begitu tidak adil. Namun dia tetap bersikap baik kepada kedua saudari angkatnya itu. Walaupun hatinya sangat tidak terima. Shelina yang tidak berdaya, hanya bisa pasrah menerima segala perlakuan mereka yang benar-benar kejam tanpa bisa untuk melawan. Apalagi perbuatan mereka itu tidak pernah di larang oleh Farel juga istrinya. Melihat sikap buruk kedua putri mereka, kedua orang tua tak punya hati itu tidak melarang, malah mendukung apa yang di lakukan oleh kedua putri mereka.

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

dasar keluarga tak punya adap😔
bersabarlah shelina... bangkit dan semangat... jangan mau d tindas🥺
yakin lah bahwa ada karma yang lebih kejam... yang telah menunggu mereka😏😏😏

2022-10-09

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

ada ya kedua orang tua mendukung perbuatan jahat anaky terhadap anak yatim-piatu

2022-02-19

0

Fida gemoy 😉

Fida gemoy 😉

ini kan shelina lagi di London,ko ada angkot 🤔🤔🤔

ada yang bisa bantu jawab 🤔🤔🤔

2021-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!