Bab 4. Kenyataan Pahit.

Di dalam sebuah kamar hotel tempatnya bekerja, Shelina terlihat begitu sibuk membersihkan setiap sudut kamar yang katanya akan di tempati oleh salah seorang tamu penting. Dia bekerja tanpa mengenal lelah walaupun dia sedang kelaparan. Penderitaan yang datang silih berganti, telah membuat Shelina menjadi seorang wanita yang kuat. Dalam menghadapi segala cobaan hidup yang teramat berat.

Di saat dia sedang sibuk-sibuknya, tiba-tiba ponsel yang ada di dalam saku bajunya berdering. Yang membuat dia seketika di selimuti rasa khawatir. Kekhawatiran Shelina bukan tanpa alasan. Dia seperti itu karena dia sudah pastikan siapa orang yang sedang menelponnya. Dengan tampang yang terlihat gugup, Shelina menghentikan aktivitas kerjanya dan meraih ponsel yang masih terus berdering di dalam saku bajunya.

("Halo Yah.") Suara Shelina setelah telponnya tersambung.

("Laki-laki itu sudah berada di sini bersama Papanya. Dan mereka akan menginap di hotel itu.") Perkataan Farel yang membuat Shelina terdiam seribu bahasa.

("Mulai besok malam, kamu sudah harus menjalankan apa yang sudah aku rencanakan!") Ujar Farel tapi Shelina sama sekali tidak menjawab.

("He anak bodoh! Apa kamu tidak dengar apa yang aku katakan?") Tanya Farel kesal karena Shelina tidak bersuara.

("Aku dengar ko Yah.") Jawab Shelina dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

("Ya sudah. Kalau gitu ingat semua yang aku katakan! Kalau sampai kamu berani melawan, kamu akan tahu sendiri akibatnya.") Ancaman Farel untuk kesekian kalinya.

("Iya Yah. Aku akan melakukan semuanya seperti yang Ayah inginkan.") Jawab Shelina dengan air mata yang sudah menetes membasahi wajah cantiknya.

("Pikirkan apa yang harus kamu lakukan. Aku tidak mau rencana ku gagal lagi. Jadi kamu harus melakukan semuanya dengan sebaik mungkin.") Farel kembali bersuara dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Shelina yang terlihat begitu menyedihkan, hanya bisa menangis sambil mengerjakan pekerjaannya yang belum sempat dia selesaikan tadi. Dan setelah semuanya sudah selesai, dia pun langsung berlari menuju toilet khusus karyawan wanita dan kembali menangis di sana. Hampir setengah jam berada di dalam toilet, Shelina pun keluar dengan pakaian yang sudah di ganti dan wajah yang terlihat sudah lebih baik. Itulah Shelina. Masalah sebesar apapun tidak membuatnya berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi dia tidak pernah mau ada yang mengetahui tentang masalah pribadinya.

Shelina yang memiliki kesempurnaan sebagai seorang wanita, tetap terlihat cantik dengan pakaian apapun yang dia kenakan. Dia melangkah menuju pintu belakang sambil menatap ke sana kemari mencari keberadaan Rena. Orang yang paling baik padanya di tempat kerja. Namun Rena sama sekali tidak terlihat. Akhirnya Shelina pun memilih untuk mengirimkan pesan singkat kepada Rena untuk menanyakan keberadaannya.

"Ren,, kamu di mana?" Isi pesan Shelina.

"Aku sudah pulang duluan Shel. Maaf ya aku ngga nungguin kamu. Soalnya Mamaku tadi terjatuh dari tangga, jadi aku harus buru-buru pulang ke rumah." Balas Renam

"Ngga apa-apa Ren,, aku juga sekarang mau pulang. Semoga Mama kamu baik-baik saja ya Ren." Balas Shelina.

"Iya Shel. Kamu hati-hati di jalan ya,,!" Balas Rena.

Tanpa menunggu lama Shelina pun memilih untuk segera pulang. Dia melangkah menuju pintu sambil membuka tas yang ada di tangannya untuk memasukan ponselnya. Dan tanpa sadar Shelina hampir saja bertabrakan dengan seorang pria, yang sedang melangkah bersama manejer hotel itu.

"Shelina..." Suara Pak Briyan menejer hotel itu yang membuat Shelina terkejut, dan langsung buru-buru melangkah mundur sedikit menjauh sambil berkata.

"Maafkan aku Pak." Ujar Shelina sambil menatap Pak Briyan dengan seorang pria tampan yang ada di depannya.

"Lain kali kalau jalan pakai mata!" Suara Pak Briyan dengan nada yang terdengar sedikit marah.

"Maafkan aku Pak." Hanya kata maaf yang bisa Shelina ucapkan dengan wajah penuh memohon.

"Kamu pikir orang yang hampir saja kamu tabrak ini siapa? Beliau ini tamu terhormat kita." Ujar Pak Briyan dengan tatapan marah.

"Ngga apa-apa Pak,, lagian dia juga ngga nabrak aku." Sambung Alfa sambil menatap Shelina.

"Ya sudah,, sekarang kamu pergi dan tunggu aku di luar!" Ujar Pak Briyan.

"Baik Pak." Jawab Shelina dengan tampang yang terlihat sangat khawatir.

Shelina yang takut akan di pecat melangkah sambil berdoa dalam hatinya. Dia tidak bisa membayangkan hidupnya kalau sampai di pecat dari hotel itu. Apalagi Pak Briyan adalah orang yang sangat tegas dalam mengambil keputusan. Sampainya di luar Shelina memilih untuk menunggu Pak Briyan sedikit menjauh dari arah pintu.

Tidak berapa lama Pak Briyan pun keluar dan melangkah menghampiri Shelina, yang sedang membelakanginya. Sampainya di samping Shelina, Pak Briyan dengan begitu berani langsung meraih pundak Shelina, dan memanggilnya dengan suara yang sangat lembut. Tidak seperti di dalam tadi.

"Shel,," Suara Pak Briyan yang membuat Shelina terkejut dan langsung berbalik menghadap laki-laki berusia 50 tahun itu.

"Iya Pa,,, Pak." Jawab Shelina gugup saking kagetnya.

"Mari saya antar kamu pulang!" Ujar Pak Briyan sambil tersenyum kepada Shelina.

"Makasih banyak Pak. Aku tidak mau merepotkan Bapak. Lagian aku biasa pulang sendiri Pak." Jawab Shelina dengan begitu sopan.

"Tapi aku tetap ingin mengantarmu. Soalnya ada hal penting yang ingin aku sampaikan sama kedua orang tua kamu." Perkataan Pak Briyan yang membuat Shelina bingung.

"Apa yang ingin Bapak katakan?" Tanya Shelina bingung.

"Aku ingin melamarmu untuk menikah denganku." Jawab Pak Briyan yang membuat mata Shelina seketika terbelalak saking kagetnya.

"Maafkan aku Pak. Tapi aku belum kepikiran untuk menikah. Apalagi Bapak punya istri dan beberapa anak. Aku tidak mau menjadi perebut suami orang." Jawab Shelina yang membuat Pak Briyan langsung berpikir untuk mengancamnya.

"Ya sudah. Kalau kamu tidak mau menerima lamaran ku, mulai hari ini kamu tidak boleh bekerja di sini lagi." Ujar Pak Briyan yang membuat Shelina terkejut dan menatapnya dengan mata terbuka lebar.

"Tolong jangan pecat aku Pak, aku mohon!" Ujar Shelina dengan tatapan memohon. Namun Pak Briyan tetap pada keputusannya dengan harapan Shelina akan bersedia menjadi istri keduanya.

"Bagaimana? Apa kamu mau menjadi istriku?" Tanya Pak Briyan.

"Aku akan menerimanya." Jawab Shelina sambil menundukkan kepalanya.

"Jadi kamu mau menerima lamaran ku?" Tanya Pak Briyan begitu bersemangat dengan menggunakan bahasa Inggris.

"Aku menerima untuk di berhentikan." Jawab Shelina penuh keyakinan sambil menatap Pak Briyan.

"Mengapa kamu begitu keras kepala Shelina? Di mana lagi kamu akan bekerja?" Tanya Pak Briyan dengan tatapan datarnya.

"Aku akan bekerja di mana saja asalkan halal. Dari pada aku harus menjadi pengganggu rumah tangga orang." Jawab Shelina yang membuat Pak Briyan tidak bisa untuk bersuara.

Setelah itu Shelina langsung melangkah pergi tanpa memperdulikan Pak Briyan yang masih terus menatapnya. Dia begitu hancur menerima kenyataan pahit di hari itu. Dengan air mata yang mulai bercucuran membasahi wajah cantiknya, Shelina terus melangkah sambil menahan rasa perih di perutnya karena belum makan sejak pagi tadi.

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

dasar tua bangka... ganjen banget😏😬
jodohmu sudah d depan mata shelina... ttp semangat menuju kebahagiaanmu😊😉

2022-10-09

0

Muhammad Rizki

Muhammad Rizki

zhhh, z

2022-05-19

0

Nada Naysiwa

Nada Naysiwa

ya Tuhan alfa ganteng banget cocok sama shelina yg cantikk

2022-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!