Malam itu langit terlihat begitu cerah dengan pancaran sinar bulan yang bersinar. Secerah wajah-wajah semua orang yang sedang menikmati berbagai suguhan, dalam acara besar yang di selenggarakan d gedung hotel berbintang yang paling mewah di London. Tapi di lain tempat, tercipta suasana panas di dalam kegelapan salah satu kamar hotel itu. Hembusan nafas Alfa di samping wajah Shelina, menunjukan betapa besar hasrat di dalam dirinya kala itu.
Keinginan yang di miliki setiap lelaki dewasa telah melumpuhkan logika Alfa, yang membuatnya tidak bisa untuk berpikir jernih. Yang ada di dalam benak dan pikiran Alfa saat itu hanyalah kenikmatan sesaat, tanpa berpikir akibat dari semua itu. Dia mendekap Shelina dengan erat sambil berbisik dengan suara yang terdengar begitu parau, karena pengaruh hasratnya yang sudah tidak bisa untuk di kendalikan.
"Siapa kamu?" Tanya Alfa dengan suara yang terdengar sangat parau. Namun Shelina yang berada di dalam dekapannya sama sekali tidak bersuara.
Shelina yang sudah terperangkap di dalam jebakan yang di buat oleh Ayah angkatnya sendiri, hanya bisa meneteskan air mata tanpa bersuara. Dia hanya bisa pasrah dalam keputusasaannya tanpa bisa menolak, ataupun menghindar dari kekejaman keluarga angkatnya yang tak punya hati.
"Kamu telah membuat saya lemah dengan aroma tubuhmu yang begitu harum. Saya tidak ingin melakukan semua ini, tapi kamu yang telah memaksa saya untuk melakukannya." Tambah Alfa tapi tetap tidak di tanggapi oleh Shelina yang merasa begitu terhina.
"Apa kita bisa memulainya? Apapun yang kamu minta akan saya berikan. Asalkan bukan diri saya yang kamu minta. Karena saya tidak bisa mencintai siapapun selain keluarga saya." Ujar Alfa yang membuat Shelina merasa dirinya seperti seorang wanita bayaran.
Mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh laki-laki yang tidak dia kenali itu, seketika Shelina merasa seperti seorang wanita yang sama sekali tidak memiliki harga diri. Dan Alfa yang semakin mempererat pelukannya, kembali bersuara, yang begitu jelas di samping telinga Shelina.
"Saya sudah tidak bisa menunggu lebih lama." Ujar Alfa dengan sura yang terdengar begitu menuntut. Dan Shelina yang berusaha menahan suara tangisannya, hanya bisa berkata-kata di dalam hatinya dengan berderai air mata.
"Apalagi yang harus aku pertahankan? Hidupku sudah tidak punya arah dan tujuan. Mau dan tidak mau, aku harus melakukan semua ini demi balas budiku."
Shelina yang sudah sangat tak berdaya mempertahankan kehormatannya yang selama ini telah dia jaga, berpikir untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin dia lakukan. Keputusan berat itu, dia pilih sebagai balas budi jasa keluarga angkatnya, yang telah merawatnya dari bayi walaupun tanpa kasih sayang sedikitpun.
"Mengapa kamu tidak bersuara? Apa kamu memang tidak bisa berbicara? Kalau begitu akan saya lakukan tanpa menunggu jawaban darimu. Karena saya tahu kamu akan melayani saya demi mendapatkan uang untuk biaya hidupmu dan keluargamu." Ujar Alfa yang membuat hati Shelina hancur berkeping-keping.
Tanpa menunggu lama, Alfa yang sudah tidak bisa menahan gejolak di dalam dirinya, langsung melancarkan serangannya tanpa ampun kepada Shelina, yang hanya bisa meneteskan air mata tanpa membalas permainan Alfa yang sudah sangat menggila.
Shelina yang melakukan semua itu dengan terpaksa, seperti mati rasa oleh sentuhan Alfa. Dia yang sudah terlentang di atas tempat tidur, hanya mematung di saat Alfa melucuti semua pakaian yang menutupi tubuh indahnya. Namun di saat Alfa menenggelamkan wajahnya di bagian-bagian tertentu, Shelina langsung menegang di saat merasakan sesuatu yang selama ini tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Seketika Shelina pun terbuai dengan permainan Alfa yang begitu buas. Tapi tidak lama, kesadaran pun datang menghampirinya. Yang membuatnya merasa sangat malu pada dirinya sendiri dengan semua yang sedang terjadi. Derai air mata yang semakin deras mengguyur di wajahnya, menandakan adanya penyesalan dalam diri Shelina di kala itu. Dan di saat dia ingin mendorong tubuh kekar Alfa, tiba-tiba ada benda tumpul yang menghantamnya dari arah bawah. Serangan itu benar-benar menyakitkan bagi Shelina, sehingga membuat dia hanya bisa menutup mata, sambil meremas pundak kekar itu dengan teriakan yang menggelegar memenuhi ruangan itu.
Teriakan Shelina sama sekali tidak di perdulikan oleh Alfa yang sudah lepas kendali. Dia melancarkan serangan tanpa ampun dengan suara yang terdengar sangat berhasrat. Sedangkan Shelina yang sejak tadi berusaha untuk menahan suara tangisannya, berteriak karena kesakitan. Namun dengan gerakan cepat, Alfa langsung membungkam mulutnya dengan sebelah telapak tangan tanpa menghentikan serangannya.
Alfa yang di kenal sebagai laki-laki bermoral juga terhormat, seketika telah berubah menjadi laki-laki yang sangat buas di dalam kegelapan sebuah kamar hotel, menikmati suasana panas karena permainannya yang sangat luar biasa. Tapi yang menjadi korbannya adalah Shelina gadis malang yang terpaksa, harus melepaskan kehormatannya karena hutang budi juga ancaman Farel.
Setelah mengetahui kepergian putranya meninggalkan acara yang belum selesai dari seseorang yang belum dia kenali, membuat Faris sedikit merasa khawatir dan mulai curiga. Kejeniusan yang di miliki Faris membuat laki-laki berwatak keras itu tidak mudah untuk di bodohi apalagi di jebak.
Sedangkan Alfa yang sudah di kuasai hasrat yang membara, sama sekali tidak menyadari kalau saat itu dia sudah masuk kedalam jebakan seseorang. Dalam suasana yang begitu gelap, Alfa melancarkan serangannya tanpa tahu siapa orang yang sedang bersamanya sejak tadi. Hampir satu jam kamar itu di penuhi permainan yang sangat luar biasa. Dan akhirnya Alfa pun tumbang dengan tarikan nafas yang terdengar lega penuh kepuasan.
Dengan langkah yang bergetar karena menahan sakit, Shelina berusaha untuk melangkah pergi dari kamar itu setelah mengenakan pakaiannya. Dia menyusuri lorong menuju lift dengan air mata bercucuran membasahi wajah cantiknya. Semua harapan untuk merubah masa depannya kini telah hancur berantakan, dengan semua yang baru saja terjadi. Shelina yang begitu menyedihkan hanya bisa menangis dengan suara hati yang pilu.
"Mengapa nasibku harus jadi seperti ini? Apa aku tidak pantas untuk bahagia? Kehormatan yang ku miliki, telah di renggut oleh pria yang sama sekali tidak aku kenali. Harga diriku lebih murah dari seorang wanita penghibur. Tapi inilah awal kebebasanku, untuk meninggalkan neraka dunia yang selama ini aku jadikan sebagai tempat berteduh."
Shelina melangkah sambil menundukkan kepalanya menahan sakit, dengan kabut air mata yang bercucuran tiada henti dari bola mata indahnya. Dan tanpa di sengaja, dia menabrak seseorang dengan begitu Karas, sehingga membuatnya hampir saja terjatuh. Namun dengan gerakan cepat, laki-laki di depannya itu segera memegang kedua pundaknya sambil berkata.
"Maaf aku tidak sengaja." Ujar laki-laki itu dengan tatapan penuh rasa bersalah. Dan Shelina hanya menganggukkan kepalanya tanpa menatap orang di depannya itu.
"Apa anda baik-baik saja?" Tanya laki-laki itu lagi sambil memperhatikan Shelina.
"Aku baik-baik saja." Jawab Shelina dengan suara bergetar, dan langsung melangkah pergi meninggalkan laki-laki yang masih terus menatapnya dengan tatapan aneh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Fenty Izzi
siapa?? faris kah???
2022-10-09
0
Zainab Ddi
semoga itu ayahy Alfa faris
2022-02-19
0
Liana Noviyanti
bukan shelina ya🤔🤔
2021-07-27
0