Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.

Kehadiran sepasang suami istri itu bagaikan cahaya yang menyinari kegelapan di dalam hidup Shelina. Dia merasa sangat bahagia karena akan terbebas dari penderitaan yang selama ini dia alami. Tanpa berpikir panjang, Shelina yang selama ini mendambakan kebebasan, langsung menerima tawaran Pak Reno juga Istrinya, untuk segera berangkat ke Indonesia pagi hari nanti.

"Shelina,, apa kamu bersedia untuk berangkat ke Indonesia pagi nanti?" Tanya Ibu Lara sambil menatap Shelina yang berdiri tepat di hadapannya, dengan wajah yang masih terlihat sembab.

"Iya Tante,, aku ingin menemui Ibu Lili secepatnya." Jawab Shelina dengan begitu bersemangat.

"Kalau gitu kamu pulang dulu untuk memberitahukan keluargamu! Takutnya mereka tidak mengizinkanmu." Sambung Pak Reno.

Mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Pak Reno, seketika Shelina kembali murung dengan perasaan yang tak menentu. Ingin sekali dia berpamitan kepada keluarga yang sudah membesarkannya, dan mengucapkan rasa terima kasih atas jasa mereka, walaupun semua itu mereka lakukan dengan tujuan yang sangat buruk. Namun dia tidak bisa untuk melakukan hal itu. Setelah memikirkan resiko yang begitu besar.

"Nanti saja aku hubungi mereka kalau sudah berada di Indonesia." Ujar Shelina dengan tatapan penuh beban.

Melihat ekspresi Shelina, Pak Reno dan Ibu Lara seketika saling menatap dengan tatapan sedikit bingung. Sebagai orang yang lebih dewasa, pasangan suami istri itu merasakan ada sesuatu yang tidak mereka ketahui tentang Shelina. Dan Ibu Lara yang merasa sedikit khawatir dengan keadaan Shelina, memilih untuk segera bertanya.

"Nak,, apa kamu punya masalah?" Tanya Ibu Lara penuh perhatian layaknya seorang Ibu.

"Ngga ada ko Tante." Jawab Shelina berbohong.

"Tapi kamu terlihat begitu sedih." Sambung Pak Reno.

"Aku hanya terharu dengan semua ini. Karena aku masih punya kesempatan untuk bertemu Ibu Lili setelah sekian lama berpisah." Jawab Shelina sambil menatap kedua pasangan suami istri di depannya itu, dengan mata yang kembali berkaca-kaca.

Rasa haru, bahagia, sedih juga khawatir menjadi satu di dalam benak Shelina. Dia merasa sangat bahagia karena ada celah, untuk meninggalkan penjara yang di buat oleh keluarga angkatnya selama ini. Namun di sisi lain, dia juga merasa sedih karena tidak bisa membalas jasa mereka, yang sudah merawatnya walaupun dengan perlakuan yang kejam. Selain itu dia juga merasa khawatir, kalau rencana keberangkatannya ke Indonesia di ketahui Ayah angkatnya sebelum dia benar-benar pergi.

Melihat ekspresi Shelina, Ibu Lara yang tidak henti-hentinya menatap wajah cantik di depannya itu semakin yakin, kalau Shelina tidak dalam keadaan baik-baik saja. Namun dia memilih untuk tidak bertanya. Karena menurut dia itu hal yang biasa buat seorang wanita yang masih lajang. Ibu Lara maupun suaminya yang tidak mengetahui apa- apa, berpikir kalau Shelina seperti itu mungkin karena masalah asmara.

"Shelina,, kamu mau kemana setelah ini? Apa kamu mau ikut pulang ke rumah kita? Rumah kita tidak jauh ko dari sini." Tanya Ibu Lara yang membuat Shelina semakin merasa tertolong. Dengan segera Shelina pun langsung memilih untuk ikut bersama kedua malaikat penolongnya itu.

"Iya Tante,, aku mau." Jawab Shelina dengan senyum bahagia terpancar di wajah cantiknya.

"Kalau gitu ayo kita pergi sekarang!" Sambung Pak Reno dan langsung melangkah pergi.

Senyum yang terukir di wajah cantik Shelina, menunjukan betapa dia sangat bahagia mendapat kesempatan, yang sama sekali tidak pernah terbayang dalam pikirannya selama ini. Namun baru beberapa langkah mereka meninggalkan taman itu, menuju mobil yang sedang terparkir di luar taman, tiba-tiba ponsel Shelina berdering tanda ada pesan masuk. Dan hal itu seketika membuat Shelina merasa ketakutan.

Dengan perasaan yang penuh kekhawatiran, Shelina mencoba untuk membuka pesan masuk di ponselnya yang baru saja dia keluarkan dari dalam tasnya. Dan serentak dia langsung menegang setelah membaca pesan masuk yang ternyata dari Farel Ayah angkatnya. Di dalam pesan itu, Farel memperingatkan Shelina untuk tugas yang sudah dia berikan nanti malam, beserta ancaman yang membuat Shelina tidak bisa untuk menolaknya.

Farel yang berhati iblis, memperingatkan Shelina untuk menjalankan semua rencana yang sudah dia atur. Dan kalau semua tidak berjalan sesuai keinginannya, Farel akan membakar rumah keluarga sahabat Shelina.

Mengingat kebaikan Chelsea juga keluarganya selama ini terhadapnya, Shelina benar-benar tidak berdaya untuk menghindar dari perangkap yang sudah di pasang oleh Farel.

Shelina yang sudah mematung tidak bisa untuk melangkah mengikuti kedua orang tua, yang sudah berada beberapa langkah di depan sana. Dan Ibu Lara yang menyadari itu, langsung berbalik dan melangkah menghampiri Shelina kemudian bertanya.

"Shelina,, ada apa sayang?" Tanya Ibu Lara penuh perhatian.

Ibu Lara yang tidak memiliki anak begitu menyayangi Shelina semenjak dia masih bayi, begitupun dengan suaminya. Sebenernya sepasang suami istri itu sudah berencana untuk mengadopsi Shelina beberapa tahun yang silam. Tapi semua itu tidak dapat mereka lakukan karena orang tua Farel yang lebih dulu mengadopsi Shelina.

"Apa ada masalah?" Tanya Pak Reno yang juga sudah berada di depan Shelina.

"Ngga ada apa-apa Om, Tante." Jawab Shelina berbohong.

"Tapi mengapa kamu tiba-tiba murung? Kalau ada apa-apa, ceritakan sama kami! Anggap saja kami ini keluargamu." Ujar Ibu Lara sambil menatap Shelina yang juga sedang menatapnya.

Mendengar perkataan Ibu Lara, Shelina begitu ingin memberitahukan situasi yang sebenarnya terjadi. Namun dia tidak ingin ada yang menjadi korban dalam masalah besar yang sedang dia hadapi saat itu. Akhirnya dengan terpaksa Shelina pun memilih untuk tetap berbohong, demi keselamatan orang-orang yang sudah sangat baik terhadapnya. Terutama Chelsea dan keluarganya yang sudah banyak membantunya selama ini.

"Aku benar ngga apa-apa Tan. Aku hanya teringat dengan sahabatku yang sudah sangat baik padaku. Dan aku ingin menemuinya terlebih dulu sebelum pergi." Jawab Shelina berbohong dengan senyum yang sangat di paksakan.

"Ya sudah,, kalau gitu kamu pergi dulu menemui sahabatmu. Dan ini nomer telpon Tante juga Om Reno. Kamu bisa menghubungi kami kapanpun kamu mau." Ujar Ibu Lara sambil memberikan kartu namanya, juga kartu nama suaminya yang terdapat nomor telepon kepada Shelina.

Shelina yang begitu takut di ketahui oleh keluarga angkatnya atas keputusan yang sudah dia ambil, memilih untuk tidak mengikuti Pak Reno dan Ibu Lara ke rumah mereka. Selain tidak ingin semuanya gagal, dia juga tidak mau membawa Pak Reno, Ibu Lara, juga Chelsea dan keluarganya masuk ke dalam masalah kalau semuanya sampai di ketahui Ayah angkatnya.

Setelah Pak Reno dan Istrinya pergi meninggalkan taman itu, Shelina memilih untuk segera pulang ke rumah keluarga angkatnya. Dia sama sekali tidak punya pilihan selain mengikuti apa yang di perintahkan oleh Farel. Dan dia juga sudah pasrah kalau harus kehilangan kehormatannya. Asalkan tidak terjadi apa-apa dengan orang-orang yang sudah sangat baik padanya. Dia juga sudah bertekad untuk pergi meninggalkan negara itu setelah malam berlalu.

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

kasian sekali shelina berada dalam dilema🥺semoga ada jalan keluar terbaiknya😔

2022-10-09

0

Gina

Gina

kayak gak masuk sih,orang masih bayi udah kenal aja pas gede

2022-10-05

1

Zainab Ddi

Zainab Ddi

ya ampun jahat banget ya keluarga farel ini

2022-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!