Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.

Di malam yang begitu terang dengan cahaya bulan menyinari alam, duduk seorang gadis malang di depan jendela kamar dengan berlinang air mata. Dialah Shelina, gadis berparas bidadari yang hidup dalam situasi yang teramat sulit. Kenyataan pahit yang dia ketahui sejak masih remaja, atas tugas yang harus dia jalani setelah dewasa, kini terngiang kembali dalam pikirannya setelah mendengar, apa yang tadi di katakan oleh Ratu saudari angkatnya.

Hanya air mata yang selalu menjadi pelampiasan atas semua penderitaan dalam hidupnya selama ini. Di saat dia sedang kalut memikirkan nasibnya, yang di asuh hanya untuk di jadikan alat penghancur sebuah keluarga. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu, yang membuatnya serentak menghapus derai air mata di wajah cantiknya, sambil melangkah mendekat ke arah pintu.

Setelah pintu terbuka, Shelina semakin menegang melihat sosok wanita yang selama ini dia panggil dengan sebutan Ibu, sedang berdiri di depan pintu kamarnya dengan tatapan yang selalu menunjukan kebencian. Dengan sekuat hati, gadis malang itu berusaha untuk tersenyum dan mulai bertanya dengan nada suara lembutnya.

"Ada apa Bu?" Tanya Shelina dengan senyum yang di paksakan.

"Ayah Putri sedang menunggumu di bawah. Ada sesuatu yang ingin dia sampaikan." Jawab Karina dingin tanpa menatap wajah Shelina.

Kebencian Karina terhadap anak angkatnya itu begitu besar. Sampai-sampai dia tidak pernah mau untuk menatap wajah Shelina di saat berhadapan. Dan dia juga tidak sudi menyebut Farel dengan sebutan Ayah di hadapan Shelina. Dia selalu menyebut dengan sebutan Ayahnya Putri. Begitupun dengan anggota keluarganya yang lain termasuk kedua mertuanya. Dan hal itulah yang membuat Shelina semakin merasa asing, berada di tengah-tengah keluarga mereka, walaupun sudah bersama-sama dalam waktu yang begitu lama.

Setelah mengatakan itu Karina pun langsung pergi meninggalkan Shelina, yang hanya terdiam dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Kesedihan juga penderitaan yang di alami Shelina sejak masuk di dalam keluarga itu, tidak bisa untuk di gambarkan dengan kata-kata. Hidup tanpa kasih sayang dan perhatian dari keluarga bukanlah hal yang mudah. Tapi Shelina selalu berusaha untuk membiasakan dirinya, walaupun dia tidak bisa pungkiri kepedihan luka di dalam hatinya.

Dengan langkah kaki yang terasa sangat berat, Shelina turun menuju lantai bawah untuk menemui Ayah angkatnya yang tidak lain adalah Farel. Sampainya di bawah, dia melihat semua anggota keluarga di dalam rumah itu sudah berada bersama Farel. Shelina kembali menunjukan senyum manisnya walau hatinya sedang menangis, karena dia sudah tahu apa yang akan mereka bahas nanti.

"Ada apa Yah?" Tanya Shelina setelah duduk di depan Farel.

"Kamu pasti sudah tahu apa yang ingin aku sampaikan." Ujar Farel dengan tatapan yang sangat dingin. Begitupun dengan anggota keluarganya yang lainnya.

"Aku sudah memberitahukan dia Pa." Sambung Ratu dengan tatapan sinis ke arah Shelina.

"Dalam jangka beberapa hari ini, kamu sudah bisa menjalankan rencana yang sudah kita bicarakan sebelumnya. Dan ingat! Kamu harus melakukannya dengan sebaik mungkin, kalau kamu masih peduli dengan panti asuhan yang pernah menampung mu. Karena kalau sampai kamu gagal, aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkan pantai itu. Dan kamu pasti tahu apa yang akan terjadi dengan Ibu Lili, dan anak-anak yang ada di panti itu kalau aku hancurkan panti asuhan itu." Ancaman Farel yang selalu dia gunakan untuk menakutkan Shelina.

"Apa kamu sudah paham?" Tanya Ibunya Farel yang sama-sama tidak punya hati seperti anaknya.

"Iya Nek, aku paham." Jawab Shelina dengan perasaan yang begitu hancur.

"Ya sudah. Kalau begitu kamu bisa pergi sekarang!" Ujar Farel tanpa menatap Shelina.

Shelina merasa sangat tidak berarti di tengah-tengah keluarga itu. Dengan menahan rasa sakit yang teramat besar di dalam dadanya, dia pun melangkah dengan air mata yang mulai terbendung di kelopak mata indahnya. Dan sampainya di dalam kamar, dia langsung melangkah menuju jendela dan kembali duduk di sana. Sambil memandang terangnya bulan di atas sana, air mata Shelina pun mulai menetes karena teringat dengan kedua orang tua kandungnya.

Setiap menatap bulan di langit, Shelina selalu merasa sedang melihat sosok kedua orang tuanya, yang dia sendiri tidak tahu seperti apa rupa mereka. Shelina yang malang di tinggalkan kedua orang tuanya tanpa ada kenangan yang bisa dia lihat, walaupun hanya selembar foto. Dia juga tidak pernah tahu di mana keluarga orang tuanya. Yang dia ketahui dari Ibu Lili sewaktu masih kecil, kedua orang tuanya itu perantau yang entah datang dari mana. Dan tidak ada yang tahu asal usul mereka.

Malam itu terasa begitu panjang oleh Shelina yang sama sekali tidak bisa untuk memejamkan mata, karena terbebani dengan pemikiran yang begitu berat atas tugas yang harus dia jalankan. Dia hanya bisa menatap bulan dengan derai air mata sambil berkata-kata, seperti dia sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya.

"Ibu,, Ayah,, kalian harus bahagia di sana, dan Jangan pernah cemaskan aku! Aku ikhlas menjalani semua ini walaupun begitu berat. Aku ikhlas menjalani semua cobaan hidupku. Dan aku yakin suatu saat aku pasti akan sangat bahagia, di saat sudah bersama kalian di tempat yang begitu indah." Shelina yang malang berkata-kata dengan tampang yang sangat menyedihkan.

Tepat pukul 3:15 dini hari, Shelina baru beranjak dari tempat duduknya dan memilih untuk berbaring di atas tempat tidur. Walaupun tidak merasa ngantuk sama sekali, Shelina tetap berusaha untuk tidur karena esok paginya dia harus berangkat kerja. Setelah mendapatkan gelar sarjana, Shelina memutuskan untuk bekerja di sebuah hotel berbintang sebagai pegawai di sana, sambil menunggu penerimaan di beberapa perusahaan, yang sudah dia masukkan lamaran.

Shelina sangat bersyukur dengan pekerjaan yang dia jalani saat itu. Karena sebelumnya dia hanyalah seorang buruh cuci di rumah temannya. Walaupun memiliki paras yang cantik, Shelina tidak pernah merasa malu dengan pekerjaannya. Dia adalah gadis yang sangat rajin dalam menjalankan pekerjaan yang sudah membantunya untuk bertahan hidup selama ini.

Hari-hari yang Shelina lalui hanya untuk mencari uang demi biaya hidupnya. Sampai-sampai dia sering terjatuh sakit karena kecapean. Tapi Farel dan anggota keluarganya yang menyadari semua penderitaan Shelina, tidak pernah merasa kasihan dengan gadis malang itu. Malah uang hasil kerjanya, sering di ambil paksa oleh kedua saudari angkatnya. Dan itu selalu mereka lakukan di saat tahu kalau Shelina sudah mendapatkan upah dari pekerjaannya.

Shelina yang sangat tidak berdaya, hanya bisa menerima apa yang di lakukan kedua saudari angkatnya. Jangankan untuk menentang, membela diri saja sama sekali tidak bisa untuk dia lakukan. Dia hanya bisa menangis menahan perih di hatinya atas kekejaman keluarga yang sudah mengadopsinya.

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

kejam banget mereka... tunggu sampai waktunya tiba d hari pembalasan😔😏😏😏
semoga kedepannya kau akan bahagia shelina🥺😊

2022-10-09

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

kasian banget nasib shelina gadis yatim piatu

2022-02-19

0

sukri yadi

sukri yadi

mc nya kok lemaah bgt yaah jd gemeessss😢

2021-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!