Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.

Suasana sore itu terasa begitu senyap bagi Shelina yang sedang menangis di sebuah taman yang terlihat sangat sepi. Rencana Ayah angkatnya telah menjebaknya dalam situasi yang teramat sulit. Di tambah lagi dia harus kehilangan pekerjaan, hanya karena mempertahankan harga dirinya sebagai seorang wanita.

Derai air mata yang bercucuran tiada henti, menandakan betapa hancurnya Shelina di saat itu. Dia terduduk dengan tampang yang sangat lesu menangisi nasib hidupnya yang penuh dengan derita. Ingin sekali Shelina menolak atas apa yang di perintahkan oleh Farel. Ayah angkatnya yang tidak punya perasaan. Namun hutang budi atas jasa keluarga yang telah merawatnya sejak berusia dua tahun, juga ancaman Farel terhadapnya. membuat gadis malang itu sama sekali tidak berdaya.

Suasana hati Shelina tidak bisa untuk di gambarkan dengan kata-kata. Dia hanya bisa pasrah dengan hati yang tak rela menerima apa yang sudah di atur oleh Ayah angkatnya. Shelina yang selalu sabar atas cobaan dalam hidupnya yang datang silih berganti, hari itu sangat kecewa dan mengeluh karena merasa hidupnya benar-benar akan hancur.

"Ya Tuhan,, apa salahku? Sehingga engkau memberikan cobaan hidup yang begitu berat. Aku selalu berusaha untuk menjaga kehormatan ku walau banyak godaan yang datang. Tapi kali ini, semua yang selama ini aku jaga akan aku berikan dengan cara yang begitu terhina, pada seseorang yang tidak aku kenali." Shelina berkata-kata dengan berderai air mata.

Memiliki paras yang cantik juga bentuk tubuh yang menggoda, membuat Shelina sangat di kagumi setiap lelaki yang menatapnya. Banyak lelaki yang sangat ingin memilikinya dengan berbagai macam cara dan godaan. Namun Shelina tidak pernah goyah dengan kata-kata yang diucapkan oleh para lelaki, yang berusaha untuk mendekatinya selama ini. Dia lebih memilih menjaga kesempurnaan yang dia miliki. Dari pada memanfaatkan kesempurnaannya itu untuk mendapatkan apa yang tidak dia miliki. Seperti yang di lakukan oleh wanita-wanita, yang rela mengorbankan kehormatan mereka hanya demi materi.

"Ya Tuhan,, aku pasrah dengan semua yang akan terjadi. Karena inilah takdir hidup yang tidak bisa aku hindari. Tapi apapun yang terjadi nanti, aku harap semua terjadi atas kehendak mu. Bukan kehendak Ayah angkat ku yang begitu kejam memperlakukanku." Shelina kembali berkata-kata sambil menghapus air matanya.

Shelina yang sudah berada di taman selama setengah jam memilih untuk pulang ke rumah. Dan di saat dia hendak melangkah, tidak sengaja dia bertabrakan dengan seseorang yang berpenampilan begitu rapi.

"Maafkan aku Pak." Shelina meminta maaf dengan menggunakan bahasa Inggris, sambil memunguti tasnya yang terjatuh ke atas tanah.

"Ngga apa-apa. Seharusnya aku yang minta maaf karena tidak memperhatikan jalan." Jawab laki-laki yang di tabrak oleh Shelina dengan menggunakan bahasa Inggris.

"Makasih Pak." Shelina kembali bersuara dan hendak pergi. Namun laki-laki yang berada di hadapannya itu langsung meraih tangannya sambil berkata.

"Kamu Shelina kan?" Tanya laki-laki yang kira-kira berusia 55 tahun itu. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang membuat Shelina seketika terdiam sambil menatapnya dengan tatapan kaget.

"Kamu Shelina yang pernah di asuh di panti asuhan Permata Bunda. Iya kan?" Tanya laki-laki itu sambil menatap Shelina yang begitu kebingungan.

"Ada apa Pa?" Suara seorang wanita yang baru saja datang menghampiri laki-laki itu.

"Coba Mama lihat dia!" Seru laki-laki itu sambil menarik tangan istrinya yang baru saja datang.

"Shelina... Apa kamu sudah lupa sama kita?" Tanya wanita itu sambil meraih tangan Shelina.

"Maafkan aku Pak,, Bu. Mungkin anda salah orang." Ujar Shelina.

"Kita ngga salah. Cuman kamu yang tidak ingat dengan kita berdua. Karena kita sering bertemu hanya di saat kamu masih bayi." Ujar laki-laki itu yang membuat Shelina semakin kebingungan.

"Apa kamu ingat dengan Ibu Lili?" Tanya wanita yang berdiri di samping suaminya itu sambil tersenyum menatap Shelina.

Mendengar nama Ibu Lili Shelina pun langsung terkejut. Dia menatap kedua orang di hadapannya itu, dengan mata yang berkaca-kaca sambil berkata-kata dengan suara yang bergetar.

"Dialah orang yang sangat aku rindukan selama ini. Hanya dia yang tulus menyayangiku." Ujar Shelina dengan kabut air mata yang sudah memenuhi kelopak matanya.

"Perkenalkan. Nama saya Reno, dan ini istri saya Lara. Di saat kamu masih bayi, kita berdua sering mengunjungi pantai asuhan itu untuk melihat keadaanmu. Tapi setelah beberapa bulan, kita pindah dan menetap di Meksiko karena aku di pindah tugaskan. Dan sebulan yang lalu, kita kembali di pindahkan ke London. Sebelum berangkat ke sini, kita memutuskan kembali ke Indonesia untuk melihat keluarga yang ada di sana juga keadaan Ibu Lili." Ujar Pak Reno menjelaskan.

"Bagaimana keadaan Ibu Lili Pak?" Tanya Shelina dengan tampang penuh kesedihan.

"Dia sudah sakit-sakitan. Sebelum kita berangkat ke sini, Ibu Lili sempat menitipkan pesan dan selembar foto ini." Ujar Ibu Lara sambil mengeluarkan selembar foto dari dalam tasnya.

"Dia menitipkan salam kalau dia sangat merindukanmu." Tambah Ibu Lara sambil menunjukkan foto yang ada di tangannya.

Melihat foto yang di tunjukan wanita itu, Shelina langsung mematung dengan air mata yang semakin berderai. Dia tidak menyangka kalau orang yang selama ini dia rindukan, ternyata sangat perduli terhadapnya. Sambil menerima selembar fotonya dari tangan Ibu Lara, Shelina pun berkata-kata dengan suara yang semakin bergetar karena menahan tangisnya.

"Ini foto aku satu tahun yang lalu. Dari mana Ibu Lili mendapatkannya?" Tanya Shelina sambil menatap kedua orang yang berada di depannya dengan wajah yang sudah di penuhi air mata.

"Katanya dia mendapatkan foto ini dari seorang pekerja di panti, yang tidak sengaja melihatnya di salah satu akun sosial media." Jawab Ibu Lara.

"Apa aku bisa berbicara dengannya?" Tanya Shelina sambil menghapus air matanya dengan begitu bersemangat.

"Hari itu kita berangkat terlalu buru-buru. Jadi tidak sempat mengambil nomor yang bisa di hubungi." Jawab Pak Reno yang membuat Shelina seketika jadi tidak bersemangat.

"Apa kamu ingin menemuinya?" Sambung Ibu Lara sambil menatap Shelina dengan tatapan mencari tahu.

"Iya,, aku ingin menemuinya. Kalau bisa secepatnya." Jawab Shelina dengan serentak.

"Ya sudah. Kamu bisa berangkat dengan pesawat besok pagi jam 4." Ujar Pak Reno yang membuat Shelina kembali murung. Melihat ekspresi Shelina, kedua orang tua itu jadi kebingungan dan memilih langsung bertanya.

"Ada apa Shelina? Apa ada masalah?" Tanya Pak Reno dengan penuh perhatian.

"Bagaimana mungkin aku bisa berangkat besok. Aku saja ngga punya pasport dan juga uang untuk pergi." Jawab Shelina sambil menundukkan kepalanya dengan tampang yang terlihat begitu lesu.

"Kamu ngga usah khawatir untuk masalah itu. istriku ini bekerja di bagian pembuatan pasport dan surat-surat keberangkatan lainnya. Jadi semu itu bisa dia urus dengan mudah. Kalau masalah uang. Aku akan berikan padamu. Karena kita berdua sudah sangat menyayangimu semenjak kamu masih bayi." Ujar Pak Reno yang membuat Shelina merasa sangat terharu dan bersemangat, karena dia merasa akan terlepas dari masalah besar yang sedang dia hadapi.

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

semoga mereka bisa membantumu😊

2022-10-09

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

alhamdulillah shelina pulang aja ke Indonesia

2022-02-19

0

Putraa Siktuss

Putraa Siktuss

ya walau pun d jebak
tp Nnti itu akn berahir nhgia

dn orng tua angkat nyahok

2021-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!