Bab 14. Terbebas Dari Masalah.

Apa yang Alfa lihat di dalam kamar mandi tadi benar-benar menguras hati dan pikirannya. Rasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan, membuatnya sampai tidak bisa untuk berpikir apa-apa. Sebagai seorang laki-laki, dia merasa begitu buruk telah merenggut kesucian seorang wanita, yang dia sendiri tidak tahu siapa orangnya.

"Tok...tok...tok... Alfa..." Suara ketukan pintu yang di iringi suara Aldo.

"Masuk..!" Jawab Alfa.

"Ada apa sama kamu?" Tanya Aldo berpura-pura tidak tahu apa yang menjadi beban pikiran sahabatnya itu.

"Sini duduk dulu! Saya ingin membicarakan masalah semalam." Jawab Alfa sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Mengapa? Apa kamu malu dengan apa yang sudah kamu lakukan? Alfa,, apa yang terjadi denganmu semalam, tidak ada orang luar yang mengetahuinya. Jadi kamu tidak perlu malu." Ujar Aldo setelah duduk di samping Alfa.

"Saya ngga malu dengan kejadian itu. Saya tu laki-laki yang tidak akan malu dengan hal yang berkaitan dengan wanita. Tapi ada sesuatu yang membuat Saya merasa bersalah." Ujar Alfa sambil menatap Aldo.

"Memangnya ada apa?" Tanya Aldo dengan tatapan mencari tahu ke arah Alfa.

"Do,, semalam kan saya minum banyak bangat. Dan di saat kejadian itu, saya sama sekali tidak bisa melihat apa-apa. Karena di dalam kamar itu sangat gelap. Tapi tadi di kamar mandi, saya melihat ada noda darah di ****** ***** saya, dan bagian bawah saya." Jelas Alfa yang membuat Aldo langsung tertawa.

"Hahahaha..." Suara tawa Aldo.

"Kamu ko tertawa? Saya tu lagi serius." Ujar Alfa dengan kening berkerut.

"Jadi sekarang kamu berpikir, kalau wanita yang kamu tiduri itu masih perawan?" Tanya Aldo sambil tersenyum menatap Alfa.

"Iya. Saya tu bingung. Mengapa sampai dia rela mengorbankan kesuciannya hanya demi uang." Jawab Alfa.

"Itu dia,, tidak ada wanita yang mau mengorbankan kesuciannya hanya demi uang." Ujar Aldo.

"Jadi menurut kamu bagaimana?" Tanya Alfa.

"Fa,, tidak ada wanita penghibur yang masih perawan. Apalagi di negara sebebas ini. Jangankan wanita penghibur, wanita biasa saja sudah tidak ada yang masih suci. Terkecuali anak kecil." Ujar Aldo sambil tersenyum karena meras lucu dengan pemikiran Alfa.

"Lalu menurut kamu itu darah apa?" Tanya Alfa yang masih bingung.

"Darah haid lah,, mau darah apa lagi?" Jawab Aldo sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa.

Mendengar jawaban dari sahabatnya, Alfa pun langsung merasa lega. Keresahan di dalam hatinya atas perbuatannya semalam, seketika menghilang tanpa bekas. Setelah mendengar penjelasan Aldo. Sebagai orang yang lebih berpengalaman dalam masalah yang berkaitan dengan wanita.

"Fa,, wanita baik-baik tidak akan semudah itu menyerahkan kehormatannya hanya demi sejumlah uang. Sesulit apapun hidup, wanita yang terhormat akan selalu menjaga kehormatannya. Karena kesucian seorang wanita itu, adalah salah satu sumber kebahagiaan dalam rumah tangga." Jelas Aldo yang membuat Alfa langsung tersenyum sambil berkata.

"Benar juga apa yang kamu bilang. Wanita terhormat akan selalu menjaga kehormatannya." Ujar Alfa.

"Tapi aku tu penasaran banget Fa. Wanita yang bersamamu tadi malam itu, wanita muda atau Tante girang?" Tanya Aldo dengan sangat serius.

"Saya juga tidak tahu. Karena tidak ada cahaya di dalam kamar itu. Yang saya ingat, hanyalah bau parfumnya." Jawab Alfa.

"Ya sudahlah. Lagian siapa dia itu ngga penting. Karena wanita penghibur, hanyalah kenikmatan sesaat yang harus di lupakan." Ujar Aldo dan langsung bergegas pergi.

"Aku pergi dulu. Soalnya aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Kamu istirahat dulu Fa!" Ujar Aldo dan langsung melangkah pergi meninggalkan Alfa.

Setelah Aldo pergi, Alfa langsung memilih untuk beristirahat karena dia merasa sangat kecapean. Sedangkan Faris yang saat itu berada di kamarnya, hanya sibuk dengan ponselnya mencari tahu tentang keadaan di RS. Dari salah satu orang suruhannya.

("Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Faris melewati sambungan telepon.)

("Iya Pak. Semua berjalan dengan baik. Tapi ada satu informasi yang ingin saya beritahukan Pak." Ujar anak buah Faris yang saat itu berada di RS.)

("Informasi apa?" Tanya Faris.)

("Tadi saya tidak sengaja mendengar laki-laki itu berbicara dengan seseorang melewati telpon. Di saat saya mau ke toilet." Jawab anak buah Faris.)

("Pembicaraan apa yang kamu dengar?" Tanya Faris dengan tampang yang terlihat begitu serius.)

("Dia menyuruh seseorang untuk mencari seorang wanita di beberapa tempat. Salah satunya di bandara. Dan dari raut wajahnya dia terlihat sangat marah." Jelas anak buah Faris.)

("Ya sudah. Kamu fokus saja dengan tugasmu! Itu urusan mereka, yang tidak perlu untuk kita urus." Ujar Faris dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.)

Faris yang memang sangat sibuk dengan segala urusannya, sama sekali tidak peduli dengan informasi yang di sampaikan orang suruhannya. Faris adalah orang yang tidak mau tahu dengan segala urusan orang yang tidak ada kaitan dengannya. Yang dia pikirkan saat itu hanyalah urusan pekerjaan juga urusan putranya.

"Tok...tok...tok... Pak." Suara Aldo dari depan pintu kamar sambil mengetuk-ngetuk pintu.

"Masuk Do! Apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Faris.

"Hasil tesnya sudah keluar Pak." Jawab Aldo.

"Loh,, katanya nanti malam baru bisa keluar hasilnya." Ujar Faris.

"Kecanggihan alat mereka bisa merubah segalanya Pak." Sambung Aldo.

"Iya benar. Terus apa hasilnya?" Tanya Faris dengan tampang yang terlihat begitu santai.

"Alfa terbukti tidak bersalah Pak." Jawab Aldo sambil tersenyum menatap Faris.

"Aku sudah pastikan itu." Jawaban Faris yang membuat Aldo langsung menatapnya dengan kening yang berkerut, sambil berkata-kata di dalam hatinya.

"Kalau sudah di pastikan, kenapa juga mau tanya?"

Aldo hanya bisa berkomentar tanpa tanpa bersuara. Siapapun orangnya, tidak ada yang berani untuk mengomentari apa yang di katakan oleh Faris. Apalagi membatah keputusannya. Padahal Faris itu manusia berhati mulia. Hanya kekejamannya di saat marah yang membuat semua orang selalu merasa takut berhadapan dengannya.

"Apa kamu sudah memberitahukan ini kepada Alfa?" Tanya Faris terhadap Aldo.

"Sudah Pak. Aku sudah memberitahukan dia." Jawab Aldo.

"Lalu bagaimana reaksi dia?" Tanya Faris lagi.

"Reaksinya biasa saja Pak." Jawab Aldo.

"Ya,, begitulah dia. Di dalam situasi apapun dia selalu datar seperti itu." Ujar Faris yang membuat Aldo langsung memalingkan mukanya, sambil berkata-kata dengan nada yang hampir tidak terdengar.

"Hmmm,, sama seperti orang yang bilang." Aldo berkata-kata sendirian tanpa menatap Faris.

"Kamu bilang apa tadi..?" Tanya Faris yang membuat denyut jantung Aldo hampir berhenti saking kagetnya.

"Aku,,, aku bilang Alfa memang selalu bersikap sama setiap saat." Jawab Aldo gugup.

"Terus sebentar malam kita mau kemana Pak? Kita kan sudah tidak punya acara. Apalagi besok kita mau kembali ke Indonesia. Jadi malam ini lebih baik kita jalan-jalan dulu." Tanya Aldo buru-buru untuk mengalihkan pembicaraan.

"Terserah kamu sama Alfa mau kemana. Kalau aku masih punya urusan lain yang harus aku urus." Jawab Faris.

Mendengar jawaban Faris Aldo jadi sedikit khawatir. Setahu Aldo mereka sudah tidak punya acara sama sekali. Karena setiap acara ataupun pekerjaan Faris dan Alfa, pasti di ketahui oleh Aldo. Dalam diam Aldo pun berpikir kalau ada sesuatu hal yang ingin di lakukan Faris, tanpa sepengetahuan dia ataupun Alfa.

Terpopuler

Comments

Fenty Izzi

Fenty Izzi

semoga faris segera ngeh... mengetahui dn mencari shelina🥺

2022-10-09

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

semoga Alfa ketemu shelina dr bau parfumnya

2022-02-19

0

Suhairah Su

Suhairah Su

diam2 faris

2021-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3 Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4 Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5 Bab 4. Kenyataan Pahit.
6 Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7 Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8 Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9 Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10 Bab 9. Jebakan.
11 Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12 Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13 Bab 12. Kebingungan Alfa.
14 Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15 Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16 Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17 Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18 Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19 Bab 18. Kisah Yang Sama.
20 Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21 Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22 Bab 21. Ketakutan Shelina.
23 Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24 Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25 Bab 24. Keputusan Faris.
26 Bab 25. Kepanikan Alfa.
27 Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28 Bab 27. Penolakan Alfa.
29 Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30 Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31 Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32 Bab 31. Merasa Minder.
33 Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34 Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35 Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36 Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37 Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38 Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39 Bab 38. Keraguan Shelina.
40 Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41 Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42 Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43 Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44 Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45 Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46 Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47 Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48 Bab 47. Keputusan Shelina.
49 Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50 Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51 Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52 Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53 Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54 Bab 53. Masa Lalu.
55 Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56 Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57 Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58 Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59 Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60 Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61 Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62 Bab 61. Rasa Cemburu.
63 Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64 Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65 Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66 Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67 Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68 Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69 Bab 68. Kegugupan Shelina.
70 Bab 69. Jenuh.
71 Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72 Bab 71. Ketakutan.
73 Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74 Bab 73. Malam Yang Panas.
75 Bab 74. Ketegasan Shelina.
76 Bab 75. Orang Ketiga.
77 Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78 Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79 Bab 78. Mulai Terbuka.
80 Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81 Bab 80. Tamu Semalam.
82 Bab 81. Perhatian Alfa.
83 Bab 82. Berkhayal Jauh.
84 Bab 83. Pengakuan Alfa.
85 Bab 84. Semakin Dekat.
86 Bab 85. Kehangatan Alfa.
87 Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88 Bab 87. Reaksi Shelina.
89 Bab 89. Pelampiasan.
90 Bab 90. Sebotol Minuman.
91 Bab 91. Ramuan Herbal.
92 Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93 Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94 Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95 Bab 95. Model Ternama.
96 Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97 Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98 Bab 98. Satu-satunya Pria.
99 Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100 Bab 100. Perhatian Alfa.
101 Bab 101. Rasa Cemburu.
102 Bab 102. Kata Cinta.
103 Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104 Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105 Bab 105. Situasi Darurat.
106 Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107 Extra Part (1)
108 Ekstra part (2).
109 Ekstra part (3)
110 Ekstra part (4).
111 Pemberitahuan.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1. Shelina Gadis Yang Malang.
3
Bab 2. Derita Gadis Yang Malang.
4
Bab 3. Orang Tua Tak Punya Hati.
5
Bab 4. Kenyataan Pahit.
6
Bab 5. Setitik Cahaya Untuk Shelina.
7
Bab 6. Keputusan Yang Begitu Berat.
8
Bab 7. Pesona Alfa Yang Luar Biasa.
9
Bab 8.Kesunyian Di Waktu Senja.
10
Bab 9. Jebakan.
11
Bab 10. Hilangnya Harga Diri Shelina.
12
Bab 11. Terjebak Dalam Jebakan Sendiri.
13
Bab 12. Kebingungan Alfa.
14
Bab 13. Ketakutan Alfa Akan Karma.
15
Bab 14. Terbebas Dari Masalah.
16
Bab 15. Cinta Pertama Alfa.
17
Bab 16. Masa Lalu Alfa.
18
Bab 17. Kebenaran Yang Mulai Terungkap.
19
Bab 18. Kisah Yang Sama.
20
Bab 19. Kemarahan Farel Terhadap Shelina.
21
Bab 20. Situasi Yang Menegangkan.
22
Bab 21. Ketakutan Shelina.
23
Bab 22. Pertemuan Yang Menjadi Masalah.
24
Bab 23. Awal Kedekatan Alfa Dan Shelina.
25
Bab 24. Keputusan Faris.
26
Bab 25. Kepanikan Alfa.
27
Bab 26. Kedatangan Shelina Di Indonesia.
28
Bab 27. Penolakan Alfa.
29
Bab 28. Keputusan Pernikahan.
30
Bab 29. Setuju Dengan Niat Tertentu.
31
Bab 30. Kesempurnaan Shelina.
32
Bab 31. Merasa Minder.
33
Bab 32. Rasa Malu Yang Di Sembunyikan.
34
Bab 33. Prosesi Foto Prewedding.
35
Bab 34. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
36
Bab 35. Tuduhan Alfa Terhadap Shelina.
37
Bab 36. Tabrakan Yang Tidak Di Sengaja.
38
Bab 37. Terkesima Dengan Penampilan Shelina.
39
Bab 38. Keraguan Shelina.
40
Bab 39. Kisah Kelam Shelina.
41
Bab 40. Shelina Akhirnya Tertangkap.
42
Bab 41. Hati Yang Tercabik-cabik.
43
Bab 42. Terjebak Dalam Pernikahan.
44
Bab 43. Alfa Mulai Kebingungan.
45
Bab 44. Hancurnya Harapan Shelina.
46
Bab 45. Kejadian Yang Tidak Di Sangka.
47
Bab 46. Rasa Yang Tiba-tiba Hadir.
48
Bab 47. Keputusan Shelina.
49
Bab 48. Perubahan Sikap Alfa.
50
Bab 49. Shelina Yang Semakin Dingin.
51
Bab 50. Rasa Penasaran Alfa.
52
Bab 51. Situasi Yang Sulit.
53
Bab 52. Kekhawatiran Shelina.
54
Bab 53. Masa Lalu.
55
Bab 54. Fakta Yang Di Ketahui.
56
Bab 55. Rencana Yang Berhasil.
57
Bab 56. Perubahan Sikap Alfa.
58
Bab 57. Sikap Berlebihan Menejer Kafe.
59
Bab 58. Situasi Yang Memanas.
60
Bab 59. Kecantikan Di Balik Sifat Sederhana.
61
Bab 60. Cinta Tak Terbalas.
62
Bab 61. Rasa Cemburu.
63
Bab 62. Keegoisan Dan Cinta.
64
Bab 63. Emosi Yang Memuncak.
65
Bab 64. Suasana Menyeramkan.
66
Bab 65. Kasih Sayang Alfa.
67
Bab 66. Perasaan Yang Mulai Tumbuh.
68
Bab 67. Sikap Yang Aneh.
69
Bab 68. Kegugupan Shelina.
70
Bab 69. Jenuh.
71
Bab 70. Kesadaran Yang Hilang.
72
Bab 71. Ketakutan.
73
Bab 72. Sentuhan Yang Sama.
74
Bab 73. Malam Yang Panas.
75
Bab 74. Ketegasan Shelina.
76
Bab 75. Orang Ketiga.
77
Bab 76. Laki-laki Tak Punya Hati.
78
Bab 77. Akhir Dari Pertengkaran.
79
Bab 78. Mulai Terbuka.
80
Bab 79. Tatapan Yang Aneh.
81
Bab 80. Tamu Semalam.
82
Bab 81. Perhatian Alfa.
83
Bab 82. Berkhayal Jauh.
84
Bab 83. Pengakuan Alfa.
85
Bab 84. Semakin Dekat.
86
Bab 85. Kehangatan Alfa.
87
Bab 86. Kekaguman Para Wanita.
88
Bab 87. Reaksi Shelina.
89
Bab 89. Pelampiasan.
90
Bab 90. Sebotol Minuman.
91
Bab 91. Ramuan Herbal.
92
Bab 92. Kejujuran Oma Alir
93
Bab 93. Pengakuan Oma Alira
94
Bab 94. Kedekatan Tanpa Di Rencanakan.
95
Bab 95. Model Ternama.
96
Bab 96. Wanita Pemuas Hasrat.
97
Bab 97. Cemburu Karena Cinta.
98
Bab 98. Satu-satunya Pria.
99
Bab 99. Sorotan Para Lelaki.
100
Bab 100. Perhatian Alfa.
101
Bab 101. Rasa Cemburu.
102
Bab 102. Kata Cinta.
103
Bab 103. Pelukan Kasih Sayang.
104
Bab 104. Kejadian Tak Terduga.
105
Bab 105. Situasi Darurat.
106
Bab 106. Akhir Dari Kejahatan.
107
Extra Part (1)
108
Ekstra part (2).
109
Ekstra part (3)
110
Ekstra part (4).
111
Pemberitahuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!