Taksi pun berhenti di depan rumah mewah, yang di anggap sebagai neraka dunia bagi Shelina selama ini. Detak jantung yang memburu dengan begitu kencang, menandakan betapa tegangnya Shelina menghadapi keadaan yang begitu sulit. Ingin sekali dia berlari dari semua masalah yang sedang dia hadapi. Namun dia sama sekali tidak berdaya untuk melakukan semua itu.
Dengan langkah kaki yang berat Shelina berusaha untuk tetap memasuki rumah itu. Walaupun hatinya sangat menentang apa yang sudah menjadi keputusannya. Dari depan pintu, dia sudah di sambut oleh Ibu angkatnya yang selalu bersikap buruk padanya. Tatapan Ibu angkatnya saat itu bagaikan pedang yang siap melukai dirinya. Namun Shelina yang sudah terbiasa dengan sikap semua orang yang berada di dalam rumah itu, berusaha untuk tetap tenang menghadapi situasi yang ada.
"Dari mana saja kamu sampai jam begini baru pulang?" Tanya Ibu angkatnya sambil melangkah menuju ruang keluarga menghampiri yang lainnya.
"Aku tadi punya banyak kerjaan Bu. Jadi aku terlambat pulang." Jawab Shelina berbohong sambil menundukkan kepalanya.
"Kamu tahu kan, apa yang harus kamu lakukan malam ini?" Tanya Farel dengan tatapan yang tidak kalah tajam setelah melihat Shelina.
"Iya Yah." Jawab Shelina dengan tatapan penuh luka ke arah laki-laki kejam, yang selama ini dia anggap sebagai sosok seorang Ayah.
"Jangan kau anggap remeh dengan tugas yang aku berikan padamu. Kehancuran keluarga keparat itu adalah hal yang sudah aku nantikan sejak lama. Jadi kamu tidak boleh gagal menjalankan tugasmu nanti malam." Ujar Farel tanpa memikirkan perasaan gadis malang di depannya itu.
"Tapi kalau Shelina di celakai bagaimana Ayah?" Tanya Putri anak kedua Farel yang tiba-tiba merasa kasihan, dengan adik angkatnya yang selama ini tidak dia sukai.
"Ayah tidak perduli. Dan dia harus berkorban untuk Ayah, sebagai balas budinya karena Ayah dan Ibu sudah merawatnya sejak bayi." Ujar Farel dengan begitu teganya.
Shelina benar-benar hancur mendengar pernyataan Ayah angkatnya yang begitu tega, memperlakukannya seperti seekor binatang peliharaan. Dia di besarkan hanya demi satu tujuan yang begitu keji oleh Farel dan keluarganya. Tapi di saat itu, Putri yang juga tidak menyukainya selama ini, tiba-tiba merasa kasihan di saat melihat Shelina, yang sama sekali tidak memiliki arti dalam keluarganya.
Putri hanya bisa menatap Shelina tanpa bisa berkata-kata. Dia tidak bisa membayangkan bila berada di dalam posisi Shelina. Sedangkan Shelina yang seperti selembar kertas yang sudah lapuk dan akan di buang, hanya berusaha tegar walau dalam hatinya menangis mendengar perkataan Farel.
"Tunggu apa kamu di sini? Pergi sekarang juga ke kamarmu! Dan mempersiapkan segala keperluan mu untuk nanti malam." Sambung Karina dengan tatapan penuh kebencian.
"Iya Bu." Jawab Shelina dan langsung melangkah pergi.
Shelina melangkah menuju kamarnya dengan air mata yang sudah membendung memenuhi kelopak matanya. Dia begitu sedih setelah mendengar Ayah angkatnya mengatakan, tentang balas budi atas jasa mereka yang telah merawatnya. Dan sampainya di dalam kamar, dia langsung terduduk di lantai dengan air mata yang berderai, sambil mengeluhkan nasib buruk yang selalu menimpanya.
"Apa salahku sampai harus menanggung semua penderitaan ini? Aku tidak ingin menghancurkan nama baik orang lain juga harga diriku sendiri. Hiks,,,hiks,,,hiks.." Shelina berkata-kata sambil menangis sendirian di dalam kamarnya.
Shelina menangis tanpa henti memikirkan nasib dirinya yang malang. Dia termasuk wanita yang sangat kuat dalam menjalani kehidupan dengan berbagai cobaan. Namun hatinya tidak sekuat baja, yang mampu menahan sakit atas kejamnya dunia.
Farel dan juga istrinya tidak pernah memperlakukan Shelina layaknya seorang anak. Begitupun dengan Ratu anak pertama mereka. Ratu yang memiliki sifat sama dengan kedua orang tuanya, selalu merasa bahagia di saat melihat Shelina menderita. Dan pada saat itu, di saat Shelina sedang terpuruk di dalam kesedihannya. Ratu malah sedang berbahagia mendapat kesempatan, untuk tampil dalam sebuah acara besar nanti malam. Dalam rangka fesyen show.
Pesona yang di miliki Alfa selalu membuat para wanita hampir mati penasaran apabila melihatnya. Dengan penampilan yang sangat menarik, Alfa melangkah memasuki sebuah ruangan, yang terdapat beberapa model ternama di sana, bersama beberapa orang pengusaha lainnya. Termasuk Faris Papanya. Di antara beberapa wanita cantik yang ada di dalam ruangan itu, salah satunya Ratu kakak angkat Shelina yang selalu menyombongkan kecantikannya, di depan pria-pria tampan nan rupawan seperti Alfa.
"Mereka adalah model-model terpilih yang akan mengisi acara fesyen show nanti malam." Ujar salah seorang laki-laki kepada beberapa pengusaha sukses yang baru saja memasuki ruangan itu.
"Baguslah kalau semuanya sudah siap." Ujar Faris dan langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan untuk mereka.
Mereka semua duduk mengelilingi meja besar yang ada di dalam ruangan itu, untuk membahas acara nanti malam yang akan di langsungkan di hotel berbintang itu. Satu persatu para pengusaha sukses yang ada di dalam rapat itu memberikan tanggapan mereka, mengenai susunan acara yang sudah di rancang dengan sesempurna mungkin.
Beberapa model cantik yang masih tetap berada di situ, tidak henti-hentinya menatap ke arah Alfa yang memang lebih muda dari pada yang lainnya. Terutama Ratu yang sudah terpana oleh ketampanan Alfa sejak tadi. Dia menatap Alfa tanpa mengedipkan mata sama sekali. Sedangkan Alfa yang tidak pernah perduli dengan tatapan para wanita, hanya bersikap cuek karena dia sudah terbiasa dengan hal semacam itu.
Ratu yang semakin hanyut dengan ketampanan laki-laki dingin di hadapannya, mulai melayang-layang mengkhayalkan sesuatu yang sering kali dia khayalkan di saat melihat laki-laki kaya dan tampan. Setiap kali melihat laki-laki kaya, Ratu selalu ingin memiliki mereka. Dan dia akan melakukan segala cara untuk mencapai keinginannya itu. Apalagi di saat mendengar beberapa wanita di sampingnya sejak tadi saling berbisik mengagumi kesempurnaan Alfa.
"Aku tidak menyangka. Putra pengusaha sukses dari Indonesia begitu tampan." Bisik salah seorang wanita yang ada di samping Ratu sambil menatap ke arah Alfa.
"Iya,, aku juga sangat kagum dengan kesempurnaan laki-laki itu. Semoga nanti malam aku bisa berkenalan dengannya." Ujar yang lainnya.
"Kalau aku mau langsung minta nomor telponnya nanti malam." Sambung salah satu dari mereka.
Mendengar apa yang di katakan beberapa wanita di sampingnya, Ratu merasa sedikit kesal dan semakin berambisi untuk mendekati Alfa di acara nanti malam. Sambil melirik ke arah wanita-wanita itu, Ratu pun mulai berkata-kata dalam hatinya.
"Enak saja kalian. Memangnya kalian pikir hanya kalian yang mau mendekatinya. Aku ngga akan membiarkan kalian mendahului aku. Karena aku yang lebih pantas untuknya.
Ratu berkata-kata dalam hatinya dengan begitu percaya diri. Dan dia pun mulai memikirkan cara untuk mendekati Alfa di acara nanti malam. Tanpa dia ketahui, laki-laki tampan yang sedang dia tatap sejak tadi, adalah sasaran balas dendam Ayahnya selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Kamnto Kampret
farel kamu mencari masalah dg orang yang salah
2022-10-20
0
Fenty Izzi
pede amat😏😏😏dasar Bpk sama anak kelakuannya sama saja😔😏😏
2022-10-09
0
Zainab Ddi
sabar shelina kamu akan mendapat kebahagian nantinya
2022-02-19
0