Sampainya di parkiran Shelina langsung mempercepat langkahnya menuju jalan raya, sambil menahan rasa sakit di bagian bawahnya karena keganasan Alfa. Dengan buru-buru dia segera menghentikan sebuah taksi yang sedang melintas di depannya, setelah berada di samping jalan. Dan tanpa menunggu lama, dia segera menaiki taksi itu dengan tampang yang terlihat ketakutan, sambil menatap ke sana kemari.
Untung saja supir yang di tugaskan untuk mengawasinya, sedang terlelap di dalam mobil yang terparkir di parkiran hotel. Jadi tidak ada satu orangpun, orang suruhan Farel yang melihat Shelina keluar dari hotel berbintang itu. Di saat taksi yang di naikin Shelina baru saja di jalankan, Shelina yang tidak sengaja menatap ke arah kaca spion bagian samping, melihat ada beberapa mobil polisi yang memasuki parkiran hotel. Melihat ekspresi Shelina yang terlihat aneh, supir taksi yang juga melihat apa yang sedang di lihat oleh Shelina langsung bertanya.
"Apa semua baik-baik saja Nona?" Tanya supir taksi itu tanpa berbalik menatap Shelina.
"Baik-baik saja ko Pak." Jawab Shelina yang berusaha tenang agar tidak di curigai oleh supir taksi itu.
Melihat beberapa mobil polisi memasuki area hotel berbintang itu, membuat Shelina semakin ketakutan. Sebab dia sudah tahu apa yang sedang terjadi. Semua rencana yang di atur oleh Farel sudah di ketahui oleh Shelina. Dan itulah yang membuatnya buru-buru pergi meninggalkan hotel berbintang itu, sebelum kedatangan para polisi untuk menyergap mereka di dalam kamar. Seperti yang telah di atur oleh Farel.
Semua tamu yang sedang menikmati acara tiba-tiba jadi heboh, dengan beberapa orang Polisi yang sudah memasuki hotel. Para Polisi itu melangkah menuju sebuah kamar dan di ikuti para pengusaha yang ada di acara besar itu. Sampainya di depan pintu kamar, salah seorang anggota Polisi langsung di tugaskan untuk mendobrak pintu kamar yang tadi di tempati oleh Alfa dan Shelina. Namun belum sempat mereka mendobrak pintunya, Faris langsung berteriak yang membuat semua orang langsung menoleh ke arahnya.
"Hentikan...!" Suara teriakan Faris dari arah belakang.
"Ada apa ini sebenarnya?" Tanya Faris setelah berada di depan para polisi yang sudah berbalik ke arahnya.
"Maaf Pak. Kita hanya menjalankan perintah." Jawab salah seorang anggota polisi.
"Aku sangat menghargai anda sebagai aparat kepolisian di negara ini. Tapi hotel ini juga punya pemilik. Apapun titel ataupun pangkat yang kita miliki, sebagai warga negara yang baik kita harus punya rasa hormat di saat memasuki tempat orang." Ujar Faris yang membuat beberapa polisi yang ada di depannya tidak berkutik sama sekali.
"Apa hotel berbintang ini punya Bapak?" Tanya salah seorang anggota polisi.
"Iya. Hotel ini punya aku. Tapi di kelola oleh orang kepercayaan ku di sini." Jawab Faris yang membuat beberapa pegawai hotel yang ada di situ terkejut. Karena selama ini mereka tidak pernah tahu kalau hotel mewah itu milik pengusaha sukses di Indonesia.
"Masalah apa yang membuat Bapak-Bapak sekalian berkunjung ke tempatku ini?" Tanya Faris sambil melirik seseorang yang ada di belakang beberapa polisi di depannya itu.
Ketajaman mata Faris sama tajamnya dengan hati juga pikirannya. Tanpa di beritahukan siapapun, dia sudah bisa pastikan kalau orang yang ada di belakang para polisi itu adalah orang suruhan Farel. Kejeniusan yang di miliki Faris, membuatnya tidak mudah untuk di kelabui para musuhnya. Dalam waktu beberapa menit saja, dia sudah mengetahui rencana Farel yang ingin menjebak putra satu-satunya yang tidak lain adalah Alfa.
"Sebelumnya kami minta maaf Pak. Kedatangan kami ke sini semata-mata hanya ingin melindungi nama baik hotel ternama ini, dari tindakan-tindakan yang tidak bermoral. Tadi kami mendapatkan laporan, kalau ada sepasang pemuda yang melakukan hubungan intim di dalam kamar hotel ini. Dengan nomor kamar 109." Jawab komandan polisi yang berdiri tepat di depan Faris.
"Oh ya? Kalau seperti itu aku sangat berterima kasih. Silahkan menjalankan tugasnya! Tapi biar mereka membantu membuka pintunya." Ujar Faris sambil menatap salah seorang pegawai hotel yang ada di situ.
Dengan segera pegawai hotel yang di tatap oleh Faris langsung melangkah mendekat ke arah pintu. Semua yang ada di situ semakin menegang menunggu pintu di buka. Dan di saat semuanya sedang menatap ke arah pintu yang sedang di buka, Faris malah fokus menatap orang yang sejak tadi dia tatap dengan senyum sinis nya. Sambil berkata-kata dalam hati.
"Apapun yang kamu lakukan, tidak akan pernah bisa menjebak seorang Faris. Lihat saja nanti. Aku atau kamu yang akan terjebak.
Faris bukanlah orang yang mudah untuk di lawan. Dia seperti memiliki indera keenam yang membuatnya begitu mudah mengetahui rencana jahat orang lain. Tanpa sepengetahuan Farel ataupun orang suruhannya yang sedang di tatap oleh Faris saat itu. Orang suruhan Faris sudah merubah semua jebakan mereka, untuk menjerumuskan Farel ke dalam jurang kehancurannya sendiri.
"Sudah Pak." Ujar pegawai hotel setelah membuka pintu kamar itu.
"Nyalakan lampunya!" Perintah Faris dengan tampang yang terlihat begitu santai dan penuh keyakinan.
"Baik Pak." Jawab pegawai hotel itu sambil melangkah masuk ke dalam kamar yang sangat gelap, karena lampunya memang sengaja di matikan.
Setelah lampu di nyalakan, terlihat dua pasang kaki di balik selimut di atas tempat tidur yang begitu empuk saling melingkar. Beberapa orang yang masuk bersama beberapa anggota polisi, menatap ke arah tempat tidur dengan tatapan tajam saking penasarannya, terhadap dua orang yang sedang terlelap di atas tempat tidur itu.
"Siapa mereka..?" Tanya Faris berpura-pura tidak tahu dengan tatapan seakan-akan terkejut, dengan apa yang sedang mereka lihat saat itu.
Teriakan Faris yang sengaja di keras kan, berhasil membuat Ratu yang ada di balik selimut di atas tempat tidur itu jadi terbangun. Dengan keadaan belum sepenuhnya sadar, Ratu yang melihat kerumunan orang di sekelilingnya langsung terduduk di atas tempat tidur, sambil berteriak dengan tampang yang sangat panik.
"Ada apa ini...? Apa yang kalian lakukan di sini..?" Tanya Ratu yang belum sadar dengan apa yang terjadi, sambil menutupi tubuhnya dengan selimut tanpa melihat orang yang masih terbaring di sampingnya.
"Kalian berdua sudah melakukan sebuah kesalahan yang benar-benar fatal." Ujar salah seorang anggota polisi, sambil menarik seorang laki-laki yang masih terlelap di samping Ratu, dengan posisi sama-sama tidak mengenakan pakaian.
"Siapa kamu...?" Tanya Ratu kaget setelah menyadari orang yang ada di sampingnya. Dan laki-laki itu bukan Alfa yang seperti dia inginkan.
"Kamu juga siapa..?" Tanya balik laki-laki itu dengan tampang kebingungan
"Kurang ajar kamu.. Kamu telah menjebak aku.. Aku tidak salah pak. Laki-laki ini yang telah menjebak aku." Ujar Ratu berusaha membenarkan dirinya.
"Cepat pakai pakaian kalian dan ikut kita. Kalian bisa menjelaskan semuanya di kantor polisi." Ujar komandan polisi dan langsung berbalik melangkah keluar, bersama beberapa orang yang juga ada di dalam kamar itu termasuk Faris.
Karena sudah tidak bisa berbuat apa-apa, Ratu langsung menarik selimutnya dan berlari menuju kamar mandi. Sampainya di dalam kamar mandi, dia langsung memilih untuk menghubungi keluarganya untuk memberitahukan, masalah yang sedang dia hadapi saat itu.
("Halo Pa... Papa... Hiks,,,hiks,,,hiks." Teriak Ratu sambil menangis setelah sambungan telponnya tersambung.)
("Ada apa..? Kamu kenapa Ratu..?" Tanya Farel dengan suara yang terdengar panik.)
("Pa... Aku di jebak sama seorang laki-laki di dalam kamar hotel. Hiks,,,hiks,,,hiks." Jawab Ratu sambil terus menangis.)
Mendengar apa yang di katakan oleh Putrinya, Farel langsung terdiam tiba-tiba dengan ekspresi wajah yang sangat menakutkan. Walaupun belum mendapat kabar apapun dari orang suruhannya, namun Farel sudah bisa pastikan kalau semua rencananya telah gagal. Farel benar-benar tidak menyangka, rencananya yang telah di atur sebaik mungkin, bisa di gagalkan oleh Faris dalam waktu sekejap. Padahal rencananya itu sama sekali tidak di ketahui oleh orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Safiatul Jannah
mantap Faris 👍👍👍👍
2022-11-07
0
Fenty Izzi
mantab... ttp faris yang terlope lope👍🥰😘😘
2022-10-09
0
Zainab Ddi
wah shelina untung Uda kabut
2022-02-19
0