"Mas,udah dulu,mamah nunggu kita di bawah." Kata Shafiah menghentikan aktifitas Zahfran yang saat ini berada di atas tubuh Shafiah yang polos tanpa busana.
"Memangnya kenapa? Mamah juga pasti ngerti ko sayang." Jawab Zahfran yang tidak tau waktu itu,yang ia inginkan hanya menyalurkan hasratnya bersama sang istri.
"Malu dong mas,ini masih sore lagi,lagian kita sudah melakukannya beberapa kali, Hampir satu jam loh mas." Kata Shafiah sambil menunjukan jam yang ada di atas nakas.
Tiba-tiba "Bundaaa..." Dor..dor..dor..Teriak Abiyu dari luar sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Shafiah.
"Tuh kan,Abiyu manggil kita. itu pasti di suruh mamah karna kita kelamaan"
"Ok..ok." Zahfran turun dari atas tubuh Shagiah lalu berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut.
Setelah kembali mengenakan pakaian yang berserakan di lantai,barulah ia membukakan pintu. "Bunda lama banget sih? kita semua udah nunggu bunda" Protes Abiyu yang di temani bu Ira.
"Sebentar ya nak,bunda siap-siap dulu."
"Ayo Abiyu,kita tunggu di bawah ya,sama nenek sama kakek." Ajak bu Ira saat Abiyu akan berlari ke dalam kamar Shafiah.
"Tapi aku mau tunggu di dalam,bunda lama."
"Bunda gak akan lama ko,bunda janji."
"Benar?" Kata Abiyu tak percaya.
"Iya sayaaang..." Ucapnya sambil mencubit pipi Abiyu yang menggemaskan.
"Bilang mamah sama papah,sebentar lagi kita turun ya." Kata Shafiah pada bu Ira.
"Baik nyonya. Ayo Abiyu,biarkan bunda siap-siap dulu."
Akhirnya bu Ira berhasil membujuk Abiyu untuk menunggu orangtuanya di lantai bawah bersama pak Herlambang dan bu Melisa.
Selesai mandi untuk yang kesekian kalinya,Tepat saat itu terdengar suara adzan Isya. "Mas,sudah isya,Shalat dulu yuk.." Ajak Shafiah pada suaminya.
"Kamu duluan aja deh,aku belum mandi besar."
"Tuh kan..jadi gak mau shalat."
"Isya kan waktunya panjang,jam berapapun kan bisa." Kata Zahfran yang malas untuk mandi lagi setelah melakukan hubungan biologis dengan istrinya.
Setelah melaksanakan shalat isya,ia mulai merias diri di depan meja riasnya dengan memberikan sedikit sentuhan bedak pada wajahnya.
Shafiah nampak cantik dengan pakaian Syar'i yang menutupi lekuk tubuhnya yang indah.Zahfran menatap kagum saat melihat kecantikan Shafiah dari pantulan cermin. "***Azky sangat cantik,tapi kecantikan Shafiah sangat menenangkan***,***aku tidak bisa memungkiri itu***." Batin Zahfran.
"Aku sudah siap mas,ayo..."
"Hhmm..." Jawabnya tanpa berkata.
Merekapun keluar dari kamar nampak Shafiah menggandeng tangan Zahfran saat menuruni tangga,Semua orang yang berada di lantai bawah,menatap penuh kebahagiaan melihat kemesraan Shafiah dan Zahfran,terlebih bu Melisa dan pak Herlambang.
"Kalian itu kayak pengantin baru aja sih,betah banget di kamar."Kata bu Melisa menggoda Shafiah.
"Gak salah menantu kita membutuhkan pengasuh mah." Ledek pak Herlambang pada Shafiah dan Zahfran. Wajah Shafiah berubah merah menahan malu.
"Sini Abiyu,ayah gendong." Kata Zahfran sambil mengulurkan tangannya.
"Gak mau,Abiyu mau naik mobil sama Kakek dan nenek." Jawab Abiyu sambil memeluk perut kakeknya.
"Iya..Abiyu sama kakek ya." Pak Herlambang mengelus puncak rambut Abiyu. "Ayo,sudah terlambat nih."
Selesai melaksanakan Shalat Isya di salah satu Mesjid, Adlan kembali melajukan mobilnya menuju restauran dengan kecepatan sedang
Sambil menikmati perjalanan,Azky menatap keramaian kota di balik jendela mobil penuh rasa bahagia. "Boleh aku buka kacanya pak?" Tanya Azky pada Adlan.
"Buka aja." Kata Adlan lalu ia mematikan AC mobilnya.
"Hhuumm....Akhirnya aku bisa bernafas dengan lega." Ucap Azky sambil mengambil nafas dalam-dalam menikmati kesegaran udara malam.
Tanpa di sadari nampak senyum simpul di bibir Adlan saat melihat raut wajah bahagia Azky. "Kamu kayaknya seneng baget,liat suasana malam?"Tanya Adlan sambil melajukan mobilnya.
"Heemm..." Ucapnya sambil mengangguk. "Setelah sekian lama terpenjara,saya baru merasakan segarnya udara di malam hari pak." Kata Azky sambil tersenyum.
Adlan tersenyum mendengar ucapan Azky yang ia anggap sebagai lelucon itu. "Ada-ada aja kamu."
"Stop pak stop.." Tiba-tiba Azky meminta Adlan untuk menghentikan mobilnya.
Perlahan Adlan mulai menurunkan kecepatan mobilnya,lalu menepi di bahu jalan. "Ada apa?" Tanya Adlan setelah mobilnya berhenti.
"Kita gak perlu ke restauran pak,tuh..." Azky menunjuk salah satu tempat makan lesehan sederhana yang berhadapan langsung dengan danau yang di penuhi lampu-lampu yang indah. "Kita makan di situ aja yuk."
Sebelum mengiyakan,Adlan menajamkan matanya menatap ke arah tempat yang di tunjukan oleh Azky. "Kamu yakin?" Tanya Adlan.
"Yakin pak,makanannya juga enak-enak pak,murah lagi."
"Kalau harga aku gak masalah,cuma itu kamu gak liat banyak anak-anak yang lari-larian kesana kemari."
"Gak apa-apa,seru malah. Kalau restauran saya gak enak pak,terlalu resmi."
"Ok,tapi setelah ini kamu harus ikut dengan ku ke suatu tempat ya?"
"Ke mana pak?" Tanya Azky penasaran.
"Ikut dulu aj."
"Tapi jangan aneh-aneh ya pak."
"Tenang aja,memangnya kamu gak percaya sama saya?"
"Percaya sih,cuma takut bapak Hilaf. hee..hee.." Kata Azky cengengesan.
"Kamu itu ada-ada aja." Balas Adlan.
Akhirnya merekapun keluar dari mobil lalu jalan beriringan menuju tempat makan yang Azky maksud. "Lumayan tempatnya." Kata Adlan setelah duduk di kursi menghadap danau itu.
"Ya kan,di sini lebih asik." Kata Azky sama-sama duduk berhadapan denga Adlan. "Bapak mau makan apa?" Azky kembali bertanya sambil menulis menu yang ia inginkan di atas kertas kecil.
"Samaain aja deh."
"Ok." Setelah menulis beberapa menu,Azky menyerahkan kertas itu pada salah satu pelayan di sana.
"Jangan lama-lama ya mas." Kata Adlan pada pelayan di situ.
"Siap mas." Jawab pelayan itu dengan ramah.
Di restauran tempat keluarga Malik mengadakan acara dinner.
"Selamat malam tuan." Sapa para pelayan saat keluarga Malik datang ke salah satu restauran ternama.
"Malam." pak Mahendra dengan ramah menjawab sapaan para pelayan.
Mereka berjalan di ikuti para pelayan tepat di belakangnya para pelayan itu mempersilahkan keluarga Malik untuk duduk di tempat yang sudah di sediakan sebelumnya. "Terimaksih." Kata pak Mahendra.
Ada seorang pelayan pria yang berdiri tepat di sebelah Shafiah,saat ia mempersilahlan Shafiah untuk duduk,tiba-tiba Zahfran mendorong tubuh pelayan itu hingga jatuh ke lantai "Berani sekali kamu mendekati istri saya." Ucap Zahfran setengah berteriak,hingga pengunjung yang lain melihat ke arahnya.
"Mas,sudah,banyak orang yang melihat kita." Kata Shafiah sambil memegang tangan tangan Zahfran yang hampir memukul pelayan itu.
"Sudah,sudah. Pelayan itu bukan mau menggoda istri kamu Zha,dia cuma mau mempersilahkan Shafiah untuk duduk." Kata pak Mahendra mencoba menenangkan.
"Maafkan saya tuan." Kata pelayan itu sambil berdiri.
"Pergi." Tegas Zahfran menahan emosi.
Pelayan itu pun segera meninggalkan keluarga Malik sesuai perintah Zahfran.
"Bunda ga apa-apa?" Tanya Abiyu sambil mendongakan kepalanya menatap sang bunda.
"Gak apa-apa nak." kata Shafiah sambil tersenyum.
"Mamah telfon Adlan dulu ya,dia ko lama banget ga dateng-dateng.keburu di mulai nih dinnernya." Kata bu Melisa sambil membuka ponselnya mencari nama Adlan lalu menelfonnya.
"Tuut..tuut...Adlan tak kunjung menjawab panggilan dari bu Melisa.
"Ko gak di angkat sih?"
Bu Melisa kembali menghubungi Adlan,setelah beberapa kali,barulah Adlan menjawab panggilan bu Melisa.
"Assalamualaikum mah."
"Waalikumsalam. Kamu di mana? ko lama banget sih? ayo dong,nanti keburu di mulai nih dinner nya.
"Sebentar lagi Adlan sampai mah.tunggu sebentar ya."
"Kamu bawa gadis itu kan?"
"Ya mah,mamah tenang aja."
"Cepat,mamah tunggu."
~
~
~
Tunggu apa nih?
Tunggu Like dan Komen para reader nih kayakya.🤭
Ayo dong,jangan bosan untuk meninggalkan jejak kalian.🤗🤩
sebanyak banyak banyaknya ya 😘😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Suparti Fadhil
ayolah Thor asky sm Adlan aja disini masih kasihan sm Shafira
2021-06-11
0
☪wHEniA1102™◼KB☪
bakal seru nih
2021-01-14
1
cahaya
Di pikir-pikir,Zahfran lebih menjaga Shafiah ya di banding Azky? 🤔
Buktinya Azky ga berkerudung ga ap2, Kalo Shafiah aj ad yg mandang dikit langsung di kick.😀
2021-01-10
4