"Lepas,lepaskan akuuu.." Shafiah terus berontak saat Bram mengikatnya di kursi namun tenagannya tak sebanding dengan tenaga Bram yang begitu kuat,hingga akhirnya tubuh Shafiah pun terikat. "Lepaskan saya Bram?" Ucap Shafiah dengan menatap Bram.
"Maafkan saya nyonya,saya tidak bisa menolak perintah tuan." Kata Bram lalu bergerak mundur.
"Cepat ikat gadis itu." perintak Zahfran.
Pengawal lain pun berusaha kembali mengikat tangan Azky dengan tali. "Jangan lakukan itu tuan,aku mohon." Ucap Azky sambil melawan para pengawal itu "Tidak tuan,jangan lakukan itu. Aakkhh.... Sakiiit..."Azky menjerit saat luka di tangannya harus kembali merasakan sakit dua kali lipat dari sebelumnya.
"Jangan mas,lepaskan dia." kata Shafiah memohon.
"Ini lah akibat kamu berani melawan ku." Menatap Shafiah,lalu kembali menatap Azky yang masih terisak dengan tangisnya. "Dan kau,ini adalah hukuman karna kau tidak mengikuti perintah ku."
"Tidak tuan..Aakkhh.." Azky terus menangis,saat ini di berada di posisi terlentang,hingga memudahkan Zahfran untuk melakukan hal bejad terhadapnya di hadapan sang istri.
"Keluar kalian semua,aku kan memberi hukuman pada kedua wanita ini"
"Tuan,hukum saja gadis itu,jangan hukum istri anda." Kata Bram berusaha menenangkan Zahfran.
"Kenapa? kau menyukai istriku?" Kata Zahfran dengan menarik kerah baju kemeja yang di kenakannya.
"Tidak tuan,saya hanya..." Bram tidak mampu meneruskan kata-katanya kalau dia juga sebetulnya sangat kasihan dengan Shafiah.
"Hanya apa? Khaahnn...jawab" Zahfran kembali berteriak.
"Tidak tuan." Bram menundukan pandangannya saat amarah tuannya betul-betul memuncak.
"Tinggalkan tempat ini." Titah Zahfran pada para pengawalnya. "Jangan ada yang berdiri di depan pintu."
Mereka masih mematung berdiri menatap keheranan begitu kejamnya seorang Zahfran,bahkan pada istrinya sendiri.
"Kalian tidak dengar? Keluar ku bilang." Suaranya mampu mengisi setiap sudut ruangan.
"B..baik tuan." Jawab mereka tergugup.
"Bram."
"Ya tuan?"
"Berikan kunci gudang pada ku,aku akan menguncinya dari dalam."
"Apa?"
"Apa kau tuli,cepat berikan." tegas Zahfran.
"Ya..tuan,ini kuncinya." Ucapnya dengan terbata-bata,Bram pun menyerahkan kunci itu.
"Mas,istigfar mas.jangan lakukan itu."
"Kamu sudah sangat mengenal ku sayang,tapi kenapa kau terus membangkak? Kau tau kan aku tidak suka itu?" Ucapnya dengan mencengkram kedua tangan sang istri yang terikat.
"Cepat keluar Bram,jangan sampai aku mengulangi perintah." Ucapnya pada Bram,namun matanya menatap tajam Shafiah. Shafiah pun menggelengkan kepalanya. "Tidak mas."
Akhirnya Bram dan kedua pengawal itu pun pergi meninggalkan gudang "Maafkan aku Shafiah,ini salahku membawa mu pada orang yang salah." Bram membatin sebelum menutup pintu.dengan berat hati Bram menutup kembali pintu itu. "Kalian pergi lah,aku akan tunggu di sini."
"Tapi bos,kalau tuan Zahfran tau kau di sini,bisa marah besar dia bos." Kata salah satu pengawal.
"Tidak,pergi lah. Aku takut terjadi sesuatu pada Shafiah."
"Baiklah bos,hati-hati bos." Kedua pengawal itu pun pergi ke luar meninggalkan Bram.
Setelah mengunci pintu dari dalam,perlahan ia berjalan sambil membuka satu-persatu kancing kemejanya mendekati Azky yang sudah terikat dengan posisi terlentang.
Azky ketakutan melihat Zahfran sudah bertelanjang dada berjalan mendekatinya. "Ya Allah tolong hambamu ini. Aku takut Ya Allah,apa ini takdir yang engkau gariskan untuk ku?" Batin Azky dengan berurai air mata.
Shafiah memejamkan matanya,seraya berdoa pada sang pencipta agar suaminya tidak melakukan hal yang sangat hina seperti ini. "Beri hamba petunjuk Ya Allah,apa yang harus hamba lakukan?" ucapnya masih terpejam.
Azky menjerit sejadi-jadinya saat Zahfran menyentuh kedua kakinya. "Aaaaaaa.....lepaskan." Azky berteriak Ia memberikan perlawanan dengan menendang-nendang.
Namun kekuatan laki-laki yang sudah di kuasai dengan setan itu dengan mudah mencengkram kedua kaki Azky dengan satu tangan saja. "Ha..ha. ha.. Zahfran tertawa puas saat melihat Azky ketakutan. "Kau takut?"
."Tidak tuan,jangaaaan.." Azky terus menangis.
"Istri ku,lihat lah,aku akan mulai membuka kancing baju milik gadis ini." Kata Zahfran dengan senyum menyeringai.
Shafiah tetap menutup matanya,ia tidak ingin melihat kejadian yang hina itu.Air mata terus mengalir hingga membasahi hijab yang ia kenakan. "beri hamba petunjuk Ya Allah."
Zahfran sudah mulai menindih tubuh Azky lalu men*ium bibirnya dengan sangat rakus. "Mmmmm...mmmm...." tak mampu berteriak karna Mulutnya di bekam dengan mulut Zahfra.
Sambil mencium bibir Azky,tangan Zahfran mulai membuka satu persatu kancing kemeja milik Azky. Menyadari kancing bajunya mulai terbuka,dengan berani Azky menggigit bibir Zahfran sekuat-kuatnya. "Aaahhh..." Zahfran meringis kesakitan lalu melepaskan cengkramannya,mengalirlah darah segar akibat gigitan yang di berikan Azky. "Berani kau melawan ku?"
Keberanian Azky membuat Zahfran semakin murka,bukan lagi melepaskan kancing baju,kini Zahfran langsung mengkoyak-koyak baju yang menempel pada tubuh Azky hingga meninggalkan kain renda sebagai pembungkus.
"Tidaaakkk...jangaaann..." Teriakan Azky yang semakin menjadi,membuat Shafiah membuka matanya seolah sudah mendapat petunjuk,tanpa ia sadari ia mengatakan. "Jangan nodai gadis itu mas,lebih baik kamu nikahi dia,jadikan dia istri mu." Ucap Shafiah dengan berteriak.
Seperti terhipnotis,Zahfran saat itu juga menghentikan aksinya lalu menatap Shafiah. "Apa yang kau katakan?" Tanya Zahfran dengan mengernyitkan dahinya menatap Shafiah.
"Kalau kamu menginginkannya,nikahi dia mas,dengan begitu kamu halal menggaulinya."
"Apa? bisa-bisanya kamu memikirkan hal itu,bahkan aku saja tidak sedikit pun terlintas ingin menikahinya,tapi kau,kau ingin aku menikahinya?" Ucap Zahfran menatap heran.
"Daripada kamu berzina,lebih baik kamu menikahinya mas,aku tidak ingin kamu melakukan dosa lagi."
"Apa yang anda katakan nyonya?aku tidak mau. Bunuh saja aku tuan,aku akan sangat bahagia kalau anda membunuhku." kata Azky dengan memohon.
"Kau tidak dengar?istri ku tidak ingin aku melakukan dosa lagi,jadi turuti saja keinginan istri ku."
"Kau yakin dengan keinginanmu istri ku?" Tanya Zahfran pada Shafiah sambil menggenggam erat tangan Shafiah yang masih terikat di kursi.
"Ya mas,nikahi saja dia,aku tidak ingin kau berzina."
"Kau tidak cemburu kalau aku menikah lagi?"
"Aku cemburu,karna aku sangat memcintai mu. Tapi cinta ku pada Allah,lebih besar daripada cinta ku pada mu mas,aku akan mengorbankan perasaan ku asal kau tidak berbuat dosa lagi."
"Baiklah,kalau itu mau mu,persiapkan semuanya malam ini juga."
Shafiah menundukan kepalanya seraya meminta kekuatan pada Allah dan berharap ini adalah keputusan yang tepat.
"Bram.." panggil Zahfran pada Bram dalam sambungan telfon.
"Ya tuan,persiapkan pernikahan malm ini juga,cari penghulu cepaaat."
"Tuan."
"Jangan banyak bertanya,cepat ikuti perintah ku."
~
~
~
~
Akan aku UP lagi kalau sudah banyak jejak yang para reader tinggalkan,so tau dong apa yang Author harapkan. 🤗
💝Like
💝Komen 🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Alfabeth Alfabeth
laki2 setresss
2021-08-21
0
Dewi Erliana Jahro
wow sadis thor
2021-06-29
0
Yati Yati
bener2 wajib d kasih sianida... setan berwujud manusia... zafiah istri soleha kok vs hati-hati cinta pd manusia ber akhlak setan
2021-06-23
1