"Bram." panggil penghulu sekarang.
Bram pun terkejut. "Apa?" Seolah tak percaya Zahfran akan betul-betul memintanya untuk mencari penghulu malam-malam begini.
"Kamu tuli? Cepat cari penghulu,dan jangan banyak bertanya,tugas mu hanya mencari sekarang,bawa dia secepatnya." Titah Zahfran.
"Baik tuan." Sambungan telfon pun terputus. "Apa dia benar-benar akan menikahi gadis itu?" kata Bram sebelum ia pergi mencari penghulu.
"Buka tali ini mas,tangan ku sakit." pinta Shafiah pada Zahfran yang baru saja menutup telfonnya.
Zahfran pun mendekat pada Shafiah lalu ia melepaskan tali yang mengikat tubuhnya itu. Stelah semua terlepas,Shafiah mengelus peegelangan tangannya yang sedikit terluka karna gesekan dengan tali. "aahh..ssttt." Shafiah meringis kesakitan.
"Jangan pernah membantah lagi,aku bisa melakukan apa saja pada mu."
"Ya mas,maafkan aku."
Saat melihat tangan Shafiah terluka,ada rasa tak tega melihatnya. "Apa ini sakit?" Tanya Zahfran dengan mengelus tangan Shafiah yang terluka.
"Sakit mas."
"Maaf."
Zahfran meraih kemeja yang tergelak di lantai,sementara Shafiah berlari menghampiri Azky yang masih dalam posisi terikat,Shafiah membuka tali yang mengikat tangannya dan Azky pun berbisik di telinga Shafiah. "Bagaimana anda bisa melakukan ini pada ku nyonya,tadi anda menolongku,tapi kenapa sekarang anda menjerumuskan ku pada api neraka?"
"Tenang lah Azky,tidak akan ada penghulu yang mau menikahkan malam-malam seperti ini."
"Lalu aku harus bagaimana?"
"Saat suami ku tidur,aku akan membantu mu kabur dari tempat ini."
"Benarkah nyonya?"
"Ya."
"Tapi bagaimana dengan anda?"
"Hei..apa yang kalian bicarakan?" Tanya Zahfran mengejutkan Shafiah dan Azky,mereka pun diam.
Shafiah melihat baju Azky sudah tak bisa di pakai lagi,berniat akan mengambilkan baju miliknya yang akan ia berikan pada Azky. "Aku ambil baju ku dulu ya." kata Shafiah pada Azky yang saat ini sedang duduk dengan melipat kedua tangannya berusaha menutupi bagian dadanya yang terbuka.
Shafiah pun berdiri berjalan melewati sang suami. "Diam." kata Zahfran menghentikan langkah Shafiah.
Shafiah pun menoleh ke belakang. "kenapa mas?" Tanya Shafiah.
"Nih. pakai." titah Zahfran pada Azky sambil melempar kemeja miliknya yang tak jadi ia pakai.
Reflex tangan Azky menangkap kemeja yang di berikan Zahfran padanya.
Ada sedikit rasa perih saat melihat baju milik suaminya di pakai wanita lain,Shafiah berusaha menahan itu.
Lalu ia meraih tangan Shafiah dan membawanya keluar dari gudang,sedangkan Azky cepat-cepat ia memakai baju milik Zahfran. "Gila nih tua bangka,bajunya udah kusut begini,masih wangi aja." kata Azky sambil mengancingkan satu persatu bajunya.
Saat di dalam kamar,dengan kasar,Zahfran menghempaskan tubuh Shafiah di atas tempat tidur. "Mas." Ucapnya menatap heran.
"Apa yang kamu rencanakan?" Tanya Zahfran dengan berkacak pinggang di depan Shafiah.
"Aku hanya tidak mau kamu berbuat dosa mas,aku juga kasihan dengan gadis itu,bagaimana nasibnya kalau kamu merenggut mahkota nya.? Tidak akan ada pria yang mau menikah dengannya kalau tau dia sudah tidak perawan lagi." kata Shafiah berusaha memberi penjelasan.
Zahfran terdiam saat mendengar alasan yang di jelaskan oleh Shafiah. Ia pun berlalu meninggalkan Shafiah hendak membersihkan tubuhnya.
Shafiah masih tergelak di atas tempat tidur dengan meringkuk kedua tangannya memeluk kedua lututnya. "semoga rencana ku berjalan lancar,aku akan membantu gadis itu untuk kabur.
Saat sudah selesai mandi,Zahfran keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk sebatas pinggang saja. "Cepat mandi,bersihkan diri mu." Kata Zahfran sambil berlalu menuju ruang ganti.
"Ya mas." Jawab Shafiah lalu beranjak dari tempat tidur.
Saat ia akan masuk ke dalam kamar mandi,terdengar ketukan pintu dari luar. "tok..tok..tok.." "Mas,ada yang datang,aku bukakan pintu dulu.
"Berhenti." titah Zahfran saat Shafiah hendak membuka pintu kamarnya.
Setelah berpakaian rapih,ia segera keluar dari ruang ganti hendak membukakan pintu. "Jglek.. Dia lah Bram berdiri di depan kamarnya. "Bagaimana? Kau sudah menemukan penghulu?" Tanya Zahfran pada Bram.
"Penghulu ada tuan,tapi tidak ada yang mau menikahkan pada malam hari seperti ini,ini bahkan sudah pukul 01.00." jawab Bram.
"Lemparkan segepok uang pada mereka."
"Sudah tuan,tapi tidak ada yang mau,kami malah akan di laporkan pada polisi karna memaksa mereka."
"Sial..gak becus hanya masalah seperti ini saja." Ucapnya mendengus kesal.
"Maaf tuan."
"Pergi,hanya besok,aku hanya akan menunggu sampai besok,kalau besok kalian tidak bisa membawa penghulu,habis kalian." Ucap Zahfran penuh penekanan.
"Baik tuan." Brampun undur diri dari hadapannya,lalu pergi.
Zahfran mendengus kesal karna keinginannya tidak dapat terlaksana malam ini.ia duduk di pinggiran tempat tidur,dengan tangan memijat keningnya,merasakan kepalanya begitu berat.
Tidak bisa ia pungkiri,saat melihat tubuh mungil Azky,membuat miliknya terus ON,terasa sesak di bawah sana. Tapi karna permintaan istrinya yang meminta untuk menikahinya dulu,membuat kepala Zahfran menjadi pusing,karna harus menahan hasratnya.
Setelah selesai,Shafiah keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan handuk yang menutupi sebagian tubuhnya. Ia melihat Zahfran sedang berbaring di atas tempat tidur,dengan satu tangan berada di atas keningnya.
"***Aku harap kamu bisa cepat sadar mas***." Batin Shafiah. ia pun masuk ke dalam ruang ganti baju.
Saat Shafiah akan memakai baju,tiba-tiba Zahfran memeluknya dari belakang. "Bugh..
"Mas.?" Shafiah menatap wajah sang suami dari samping.
Tanpa berkata Zahfran membuang baju yang akan Shafiah kenakan,lalu membuka handuk yang membungkus tubuhnya.
"Mas,aku mau shalat."
"Shalat apa?"
"Tahajud."
"Itu sunnah,bukan wajib. Sedangkan melayani suami itu hukumnya wajib. Kamu tau kan?"
Yang di katakan suaminya adalah benar,ia membiarkan Zahfran menggendong tubuh istrinya lalu membawanya ke atas tempat tidur.
Dengan rakus ia men\*ium bibir Shafiah, menatap lekat ke wajah istrinya. "***maafkan aku sayang,kemolekan tubuh gadis itu membuat nafsu bir\*hi ku meningkat,karna aku tidak bisa melakukan dengannya,maka aku melakukannya dengan mu***." Batin Zahfran. Maka terjadilah apa yang seharusnya terjadi.
Ia melakukannya selama 1 jam,setelah lelah,mereka pun tertidur dalam keadaan tak memakai busana,hanya terbalut selimut tebal.
"Maaaas..."Shafiah berteriak melihat Zahfran sudah berada di tepi jurang. Ia berlari sekencang-kencangnya berusaha menolong sang suami yang hampir terjatuh.
"Shafiaaah..." Zahfran berteriak saat seseorang menarik tangannya dari belakang menariknya ke dalam dasar jurang.
Entah datang dari mana,ada sosok wanita yang lebih dulu menyelamatkan nyawa Zahfran. Ia meraih tangan yang terulur,lalu ia menariknya dengan sekuat tenaga hingga ia jatuh ke dalam pelukan sosok wanita itu.
Shafiah diam mematung. "Siapa dia?"
~
~
~
Siapa ya 🤔?
Like dan komen dulu kali,biar Author UP satu Bab lagi malam ini. 🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
ℋℐᎯτυs
pengen ku tampol🙈
2022-04-27
0
Shin Gao
dalam mimpi istrinya itu membuktikan cm azky yg bisa bawa suami nya ke jalan yg benar nnti
2021-05-18
0
Ridho Bryan
sesak nafas ku Thor
2021-04-01
0