Selesai melaksanakan shalat maghrib,Shafiah buru-buru melipat mukena dan sajadahnya lalu menyimpannya di atas meja.
Perlahan ia membuka pintu kamarnya,melihat sekeliling guna memastikan tidak ada orang lain yang melihatnya. Dengan sangat hati-hati,Shafiah menuruni anak tangga sambil melihat sekeliling.
Kebetulan saat itu para pembantu sedang mendapat arahan dari kepala pengawas,dengan leluasa ia mengambil air hangat dan beberapa potong kue yang ada di dalam kulkas,tak lupa ia juga membawa obat penurun demam.
"Dek,bangun dek. Aku bawa air minum sama roti buat kamu." Kata Shafiah saat sudah berada di dalam gudang,lalu membatu Azky untuk duduk.
"Alhamdulillah,ternyata di rumah ini ada orang baik juga. Terimakasi ya Allah." Batin Azky bergumam sambil meminum air yang Shafiah berikan.
Setelah beberapa saat,matanya mulai terbuka walaupun masih lemah,namun sekarang ia sudah memiliki tenaga untuk berbicara walau dengan suara yang masih lemah. "Terimakasih."
"Aku bawa kue,dan obat penurun demam,aku bantu kamu ya,makan kuenya dulu." Ucapnya sambil menyuapi. "Maaf,aku bukan tidak mau membuka ikatan mu,kalau mereka melihat ikatan mu terbuka,mereka akan mencari tahu siapa yang sudah menolong mu."
"Aku tidak apa-apa nyonya."
Setelah habis memakan beberapa potong kue,ia membantu Azky untuk segera meminum obatnya.
Ia menatap heran melihat berkas yang Bram bawa tadi tergelak di lantai,ingin sekali ia membaca isi berkas itu,namum karna waktu yang sangat tipis,ia mengurungkan niatnya. "Maaf,aku tidak bisa membacakanya untuk mu,waktu ku tidak banyak."
"Tidak apa-apa nyonya,saya sangat berterimakasi atas bantuan anda,kalau bukan karna anda,mungkin saya sudah mati saat ini."
"Tidak,ini semua atas pertolongan Allah,saya hanya sebagai perantara saja. Saya tiba-tiba memiliki keberanian menemui mu di sini,ini pasti karna Allah yang menggerakan keberanian saya." Kata Shafiah sambil mengusap bahu Azky.
Ia tersenyum,tenaganya mulai kembali. "Terimakasi nyonya."
"Aku akan keluar,mudah-mudahan demam kamu cepat turun ya." Shafiah merapihkan bungkusan kue dan obat agar tidak meninggalkan jejak. "Siapa nama kamu?" Tanya Shafiah.
"A..Azky nyonya."
"Azky,jangan katakan apapun tentang ini ya."
Azky mengangguk paham. Selepas itu,Shafiah segera pergi sebelum ada seseorang yang yang melihatnya.
"Alhamdulillah ya Allah,semoga gadis itu cepat sembuh." Kata Shafiah setelah menyimpan gelas di atas meja.
Tak lama setelah itu,ada seorang anak kecil memanggilnya dari kejauhan. "Bunda..." Ia berlari menghampiri sang bunda lalu memeluknya.
"Abiyu Sayang,sudah pulang? Tadi ke mesjid sama siapa?" Tanya Shafiah pada putranya yang baru saja pulang dari mesjid melaksanakan shalat maghrib.
"Sama pak Asep bun,tadi pak Asep lama banget. padahal shalatnya udah selesai,tapi dia masih duduk aja,lama.... banget." Ujar Abiyu mengadu pada bundanya.
"Abiyu sayang,pak Asep itu bukan cuma duduk,pak Asep pasti Dzikir dulu."
"Tapi lama bunda." Protes Abiyu sambil mengerucutkan bibirnya.
"Besok-besok,kalau pak Asep Dzikir,Abiyu ikutan,jadi gak berasa lama."
"Apa benar?"
"Ya." Jawabnya meyakinkan.
"Baiklah. Abiyu laper bunda,Abiyu mau makan." Pintanya.
"Ayo kita makan,bunda juga laper banget." Ajak Shafiah sambil menggendong membawa putranye ke ruang makan.
Tak lama para pelayan terkejut melihat Shafiah dan Abiyu sudah ada di meja makan,sedangkan makanan belum mereka sediakan di atas meja. "Gawat,itu nyonya dan tuan muda. Ayo cepat kalian sajikan makan malam di atas meja sebelum tuan Zahfran tau." Titah kepala pelayan pada para pelayan.
"Maafkan saya nyonya,tadi saya terlalu lama memberikan pengarahan pada para mereka" Kata bu Ira selaku kepala pelayan di rumah itu.
"Gak apa-apa bu,tapi lain kali perhatikan lagi waktunya ya,bu Ira tau kan sifat suami ku kalau sampai melihat ini."
"Ya nyonya,saya faham,sekali lagi saya minta maaf."
Setelah selesai menghidangkan sajian makan malam di atas meja,para pelayan melangkah mundur lalu berdiri tepat di belakang tempat duduk sang majikan.
Benar saja,tak lama Zahfran datang berjalan menuju meja makan di ikuti oleh kedua pengawalnya.
"Ayaaah.." Kata Abiyu saat melihat sang ayah datang ia turun dari tempat duduknya lalu berlari menghampiri sang ayah sambil mengulurkan tangannya seraya minta di gendong.
Tanpa ragu sang ayah pun langsung menggendong putranya." Jagoan ayah." Ucapnya.
"Ayah kenapa lama?Abiyu sangat lapar." kata sang putra sambil bermanja di dekapan sang ayah.
"Ayah tadi kerja Nak." Kata Zahfran lalu ia duduk di kursi masih menggendong putranya.
"Ayah sudah shalat maghrib?" Tanya Abiyu dengan polosnya.
Seketika ia menatap Shafiah seolah berkata kamu yang mengajarkan putranya berkata seperti itu. Shafiah pun menggelengkan kepalanya seakan memahami arti dari tatapannya itu.
"Aa...ayah.. Oh iya,bukannya kamu lapar ya,ayo kita makan sekarang." Ucap Zahfran mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Betul,aku sangat lapar ayah,ayah sih kelamaan."
"Maaf ya nak."
Pelayan itu melangkah maju menyendokan nasi ke atas piring mereka,tapi dengan sangat cepat Shafiah mecegahnya. "Bu.."
"Iya nyonya?"
"Biar aku aja yang ambilkan." Ucap Shafiah sambil menyendokan nasi ke atas piring suami dan putranya.
"Tapi nyonya,Itu sudah tugas saya."
"Kenapa?biasanya juga mereka menyiapkan semuanya,mereka aku gaji sangat besar." Timpal Zahfran.
"Mas,aku juga mau dapat pahala melayani suami,kalau mereka melakukan semuanya,kapan kesempatan aku mendapat pahala dari suami?"
"Terserah kamu lah."
"Makan yang banyak ya nak." Ucapnya sambil mengusap puncak rambut putranya.
Mereka pun melangsungkan makan malam tanpa banyak bicara,hanya sedikit candaan dengan Abiyu.
Di sela-sela kegiatannya,mereka sering berbincang sebelum tidur,dan kali ini mereka sedang asik menemani Abiyu bermain di ruang keluarga.
Cukup lama mereka berada si sana,dan waktu sudah mulai larut,beberapa kali Abiyu menguap ngantuk. "Mau tidur sekarang nak?" Tanya sang bunda sambil mengusap punggungnya.
"Iya bun,aku ngantuk baget." Ia mendongakan kepala mematap wajah sang bunda.
"Ya udah,kita tidur yuk..?"
Abiyu mengangguk sebagai jawaban,karna rasa ngantuk yang terlalu berat.
Shafiah pun berpamitan pada suaminya. "Aku duluan ya mas,anakanya udah ngantuk"
"Hhmm.." Jawabnya tanpa berkata.
Tak jauh saat Shafiah meninggalkan sang suami yang masih bersantai,terlihat Bram datang menghampirinya,nampak ia membisikan sesuatu ke telinga Zahfran,setelah itu Zahfran langsung berdiri dari dudukya dan berjalan di ikuti Bram dari belakang menuju gudang.
"***Ada apa lagi ini?apa mereka akan menyiksa gadis itu lagi***? Batin Shafiah sangat khawatir.
~
~
~
~
Akan aku UP satu Bab lagi setelah banyaknya like dan komen ya.
Soo..tau dong setelah baca harus ngapain? 🤭🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
tari..tari
istri x .....kalem suami ...kayak gitu ...tp nagus thor aq.jadi merinding " takut juga bacax
2021-04-17
0
mom mikayla
kasian bgt istri nya punya suami kek gt
2021-03-08
1
Cut Aya Sofia
makin penasaran
2021-02-23
0