"Hei..bangun." Kata Zahfran sambil menggoyang tubuh Azky dengan kakinya.
"Bisa-bisanya dia tidur?" Kata Zahfran menatap heran.
"Padahal tadi sore dia sudah sangat lemah tuan,jangan-jangan dia mati." kata Bram.
"Mati?" Mengernyitkan dahi.
"Hei..bangun..!" Kembali Zahfran menggoyangkan tubuhnya dengan kakinya. "Kau tidak boleh mati di sini."
"Bagaimana ini tuan?dia tidak merespon?" Kata Bram sedikit khawatir.
"Diaam.." Teriak Zahfran. "sudah tau dia lemah,kenapa kamu tidak memberitahu ku? setidaknya kamu bawa dia ke rumah sakit,aku tidak mau dia mati di sini."
"Ya Allah,apa yang mereka lakukan pada gadis itu?" Batin Shafiah sambil berbaring di atas tempat tidur sambil memeluk putranya yang akan tidur.
"Bunda,kenapa bunda bengong? Aku mau mendengar kisah para Nabi bunda." Kata Abiyu sambil mendongakan kepalanya menatap Shafiah.
"Oh..ya.. maaf,Abiyu mau bunda ceritain apa?"
"Terserah bunda."
"Mmm..Hidangan dari langit." Kata Shafiah membuka matanya lebar-lebar sambil tersenyum.
"Hidangan dari langit?" Nampak ia berfikir. "Nabi apa itu bun?" Tanya Abiyu.
"Nabi Isa a.s sayang."
"Iya..iya.. aku mau dengar." sambut Abiyu antusias.
Shafiah pun mulai menceritakan kisah Hidangan Dari Langit pada putranya Abiyu.
Sedangkan di dalam gudang Azki belum juga sadarkan diri membuat Zahfran sedikit panik.
Tak lama,tubuh Azky menggeliat seperti bangun tidur. "kkhmmm.. "
"Silan,ternyata dia tidur. Banguun..." teriak Zahfran pada Azky.
"Aaww..iisstt...Azky meringis kesakitan karna luka di tangan dan kakinya menjadi bengkak.
"Tua bangka." Kata Azky saat menyadari Zahfran sudah ada di hadapannya.
"Apa kamu bilang? Tua bangka? Aku?." Kata Zahfran dengan sorot mata tajam.
"Ya,anda tua bangka yang tidak memiliki hati." Kata Azky dengan lantangnya.
"Diam.. dan tandatangani berkas ini." Kata Zahfran menunjuk pada satu map berwarna abu itu tepat berada di samping Azky.
"***Surat apa ini***?" Tanya Azky dalam hati.
"Cepat."
"Surat apa ini?" kali ini ia langsung bertanya pada Zahfran.
"Surat di mana kamu akan membayar hutang-hutang keluarga mu."
"Bagaimana saya bisa membayar kalau anda masih mengurung saya di sini?"
"Lalu?"
"Bebaskan saya,maka saya akan melunasi semua hutang om saya."
"Dengan apa? Kamu punya uang?"
"Aku akan bekerja,aku akan menghasilkan uang."
"Berapa lama kamu bisa melunasi hutang-hutang keluarga mu?"
"Beberapa bulan aku pasti melinasinya." ucap Azky berusaha meyakinkan.
"Semudah itu? Bahkan dalam satu abad pun kamu tidak akan mampu membayar hutang keluarga mu."
"***Satu abad? Gila seberapa banyak hutang om Herman pada si tua bangka ini***?" Batin Azky.
"Kamu tau berapa jumlah hutang keluarga mu?" Kata Zahfran dengan sorot mata tajamnya.
"***Tidak,aku tidak mau mengetahuinya,itu pasti sangat banyak***." Batin Azky.
"3 T.tau artinya? 3 Triliun." Kata Zahfran penuh penekanan. "Kamu mau tau kenapa sampai sebanyak itu? Mereka membocorkan rahasia perusahaan yang baru saja akan aku bangun,mereka membuat para investor kabur dan perusahaan saya mengalami kelumpuhan. Kamu sanggup?"
Azky terdiam setelah mendengar kesalahan omnya yang sangat fatal. "***Bahkan satu abad pun aku tidak akan sanggup melunasinya***." Batin Azky.
"Hei..kenapa diam..?" Kata Zahfran dengan suara tinggi. "Mana keberanian mu? Berani melawan ku lagi?" Ia mencekik batang leher Azky dengan satu tangan hingga ia kesulitan untuk bernafas.
"Le..paskan sa..ya tuan." Ucap Azky terbata-bata.
"Apa? Tuan? Sekarang kamu memanggil ku tuan?" Ha..ha..ha.. "Sekarang kamu takut.khaah....?" Teriak Zahfran lalu melepaskan cengkramannya.
Seketika ia menarik nafas panjang saat ia terlepas dari cengkraman Zahfran. "Dasar tua bangkaa."
"Jangan banyak bicara,cepat tandatangan."
"Bagaimana aku bisa tanda tangan kalau tangan ku saja terikat."
"Kamu benar,cepat buka ikatan tangannya." Titah Zahfran pada salah satu pengawal yang berdiri tepat di belakang Bram.
"Baik tuan." Segera ia membuka ikatan itu.
Akhirnya Azky bisa bernafas lega setelah tali yang mengikat tangannya sudah terlepas. "Alhamdulillah ya Allah,akhirnya lepas juga."
"Cepat tanda tangaaan.." Teriak Zahfran.
Azky pun meraih map berwarna abu itu lalu membukanya dan mulai membaca isi perjanjian di dalamnya.
Seketika mata Azky membelalak saat melihat isi dari perjanjian itu,yang intinya adalah Azky akan di pekerjakan di sebuah tempat hiburan malam dan melayani para tamu,bahkan hingga melayani nafsu birahi para laki-laki hidung belang di sana tanpa bayaran.
"Aku tidak akan menandatanganinya." Ucap Azky berteriak.
"Dengan atau tanpa kamu menandatanganinya,aku akan tetap membawa mu ke tempat itu." Kata Zahfran penuh penekanan.
"Tidak tuan,aku mohon,jangan kirim aku ke sana,aku akan melakukan apapun untuk anda,asal jangan bawa saya ke tempat terhina itu." Ucap Azky bersimpuh di kaki Zahfran dengan berurai air mata seraya memohon.
"Benarkah?apapun?" kata Zahfran dengan senyum menyeringai.
"Ya tuan,bahkan aku bersedia kalau harus menjadi pembantumu tanpa kamu gaji."
"Tidak,tidak,aku tidak mau itu."
Azky diam sambil menunggu apa yang akan Zahfran katakan.
"layani biologis pengawal saya saat ini juga." Ucapnya dengan senyum menyeringai.
"Apa?" Azky menohok saat mendengar ucapan Zahfran yang memintanya melakukan sex dengan ketiga pengawalnya.
Tiba-tiba. "Brughh..seseorang membuka paksa pintu gudang. "Jangan ada yang berani menyentuhnya." Tegas wanita itu.
Mereka yang di dalam pun di buat terkejut olehnya. "Shafiah?" kata Zahfran saat melihat sang istri yang sudah berdiri di ambang pintu dengan nafas terengah-engah.
Ya,karna rasa penasarannya,Shafiah memutuskan mengintip aktifitas di dalam gudang setelah menidurkan Azka. Ia mendengar semuanya dan memberanikan diri untuk masuk.
"Berani sekali kamu melanggar perintahkuuu..." Ucap Zahfran dengan berteriak.
"Cukup mas,lepaskan gadis itu. Kenapa kamu menyiksanya?" Tanya Shafiah dengan wajah merah menahan emosinya.
"Ini bukan urusan kamu. Keluaar...." Titah Zahfran sambil mengangkat tangannya dan menunjukan jarinya ke arah luar.
"Tidak mas." Shafiah menggelengkan kepalanya perlahan melangkah maju menghampiri sang suami.
"Kamu tidak menuruti perintah ku?" ucap Zahfran dengan wajah berapi-api.
Tidak ingin mendengarkan perintah Zahfran,Shafiah terus melangkah maju. "***Aku tidak peduli,aku hanya ingin menyelamatkan gadis itu,aku tidak mau suami ku berbuat dosa besar***." Batin Shafiah dengan berurai air mata.
"Kamu berani melagkah satu langkah lagi,aku sendiri yang akan menjamah gadis ini di hadapan mu." Ucap Zahfran penuh penekanan.
Deg... Saat itu juga ia menghentikan langkahnya tepat di sebelah Zahfran menatap tak percaya. "Kamu tidak akan melakukan itu di depan ku." ucap Shafiah dengan sorot mata tajam.
"Coba saja melangkah satu langkah lagi,aku akan melakukannya di hadapan mu."
"***Tidak,suami ku tidak akan melakukan itu,dia sangat mencintai ku,aku yakin itu hanya sebuah ancaman. Aku harus tetap menyelamatkan gadis itu***." Batin Shafiah sambil menatap Azky penuh dengan rasa iba.
"***tidak nyonya,jangan melangkah lagi.dari kata-katanya aku melihat keseriusan.jangan melangkah lagi***." Batin Azky sambil menggelengkan kepalanya.
Shafiah memantapkan hatinya untuk melangkah maju,maka saat itu pula Zahfran memerintahkan Bram untuk mengikat Shafiah di kursi. "Braaam.." Panggil Zahfran pada ajudannya.
"Ya tuan." Bram pun melangkah menghampiri Zahfran.
"Ikat Shafiah di kursi sekarang juga..."
"Tapi tuan?"
"Cepat." Zahfran terus bicara dengan nada tinggi. "Dan ikat kembali tangan gadis itu,aku akan melakukannya di hadapan istri ku."
"Mas?" Shafiah menatap tak percaya kalau ia benar-benar akan melakukannya.
"Tidak,jangan tuan,aku mohooon..." Azky.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Yati Yati
kok bisa suami kejam tdk mengenal agama tp dapet istri yg sholehah
2021-06-23
0
Suparti Fadhil
lebih sadis dari mafia seorang CEO kok pendek pikirannya harusnya terus kejar omnya asky..kok orang g tau seluk-beluk perkaranya di suruh tanggung jawab,, CEO begok itu kalo mafia juga mafia bloon
2021-05-30
0
Yati Siauce
sadiss
2021-05-19
0