Allahuakbar Allahuakbar....
Allahuakbar Allahuakbar....
Sayup-sayup terdengar suara Adzan,membangunkan Shafiah dari tidurnya. Ia bangun dengan nafas terengah-engah mengingat mimpi itu. "Kenapa aku bermimpi seperti itu?" Ucap Shafiah saat membuka matanya.
Melirik jam di atas nakas,bergegas ia turun dari atas ranjang lalu membangunkan suaminya. "Mas,bangun,kita solat dulu." Sedikit menggoncang bahunya.
"Mmmm.." Jawabnya dengan mata terpejam.
"Ya Allah mas, cuma dua rakaat susah banget."
Berkali-kali Shafiah mencoba membangunkan,tetap dia tidak mau bangun. "Sudah lah, semoga kamu cepat dapat hidayah mas."
Ia pun akhirnya turun dari tempat tidur hendak membersihkan diri sebelum shalat subuh.
Selesai shalat,ia selalu membaca ayat kursi.
"Ya Allah,berikanlah hidayah pada suami hamba agar ia mau melaksanakan segala perintah mu,dan menjauhi segala larangan mu." Itu lah doa yang selalu Shafiah panjatkan,dan tak pernah tertinggal satu waktupun.
Setelah selesai melaksanakan Shalat subuh,ia melipat sejadah dan mukena lalu menyimpannya di dalam lemari.
"Semalam gadis itu pasti menungguku,aku harus menemuinya sekarang, sebelum mas Zahfran bangun.
Setelah mengenakan hijabnya,agar tidak membangunkan sang suami,dengan mengendap-endap ia keluar dari kamarnya membuka gagang pintu dengan sangat hati-hati.lalu kembali menutupnya. "Alhamdulillah,mas Zahfran tidak bangun." gumam dalam hati setelah berhasil keluar.
Saat menuruni anak tangga,ia bertemu dengan beberapa pelayan yang sedang sibuk melaksanakan tugas mereka masing-masing. "Assalamualaikum." Ucap Shafiah saat bertemu salah satu pelayan di dapur.
"Waalaikumsalam nyonya." Menundukan badannya seraya memberi hormat.
"Aku kan sudah bilang,jangan lakukan itu,cukup jawab saja salam ku." kata Shafiah pada salah satu pelayan di dapur.
"Ini sudah peraturan dari kepala pelayan nyonya."
"Lakukan itu kalau ada tuan saja ya." ucap Shafiah sambil tersenyum.
"Baiklah nyonya. Nyonya membutuhkan apa?biar saya siapkan."
"Tidak,aku cuma mau ambil minum."
"Saya ambilkan nyonya." Segera pelayan itu menuangkan air hangat ke dalam gelas.lalu di berikan pada Shafiah.
"Terimakasi"
"Sama-sama nyonya."
"Aku harus lebih dulu bertemu dengan gadis itu sebelum Bram menemuinya." Shafiah melangkah cepat menuju gudang dengan membawa air hangat di tangannya.
"Jglek.. Ia membuka pintu matanya berkeliling mencari keberadaan gadis itu. "Kemana dia? Apa dia berhasil kabur sendiri?"
Saat melihat di sudut lemari, Shafiah melihat Azky sedang meringkuk sambil memeluk kedua kakinya karna ketakutan. "Azky." panggil Shafiah dengan suara pelan.
Yang di panggil pun menengok. "Nyonya? anda kemana saja?aku menunggu anda semalaman." Ucap Azky dengan cepatnya.
"Suutt..jangan berisik,aku ke sini diam-diam. Aku bawa air hangat untuk mu. Ini minum lah." Menyerahkan gelas itu pada Azky.
Dengan cepat Azky meminumnya sampai habis. "Terimakasi nyonya,aku sangat kehausan,mereka tidak memberiku air,mereka sangat kejam."
"Maafkan mereka."
"Lalu kenapa anda semalam tidak menemui saya? saya menunggu anda nyonya."
"Maaf,rencanaya semalam aku mau menemui mu,tapi karna mememuhi kewajiban pada suami,aku jadi ketiduran."
"Kewajiban apa?" Tanya Azky penasaran.
"Mmm..sudah jangan bahas itu."
"Baiklah. Lalu,sekarang bagaimana nyonya? Apa anda mau membantu saya untuk kabur?"
"Tidak mungkin,ini sudah pagi,matahari sudah naik."
"Lalu? anda akan membiarkan saya menikah dengan tua bangka yang kejam itu?"
"Dia suami ki Azky,dia memang kejam,tapi bagaimanapun dia tetap suami ku." Ucapnya seakan tidak rela kalau ada orang yang menghina suaminya.
"Maaf nyonya,tapi suami anda itu sangat kejam,kenapa anda bisa bertahan dengannya?"
"Karna saya sangat mencintainya Azky."
"Cinta pada suami seperti dia? dia sangat jahat nyonya,anda sangat baik,anda berhak mendapatkan suami lebih baik dari dia."
"Sudah lah,jangan bahas suami ku."
"Baiklah,lalu bagaimana dengan saya? apa bisa saya kabur sekarang?"
"Tidak,aku akan membantu mu kabur nanti malam."
"Tapi,bagaimana kalau nanti si tua bangaka itu..Maaf,maksudku suami anda,bagaimana kalau suami anda jadi menikahi ku?" Kata Azky dengan wajah ketakutan.
"Penghulu tidak akan menikahkan sesorang kalau salah satu dari mempelainya dalam keadaan terpaksa,pernikahan harus di setujui oleh kedua mempelai."
"Lalu?"
"Nanti kamu tolak saja pernikahan ini di hadapan penghulu."
"Kalau aku menolaknya,suami anda pasti akan menyiksa ku lagi nyonya."
"Tidak,dia tidak akan menyiksa mu,dia pasti akan menyalahkan ku."
"Apa." Keningnya mengerut. "Lalu anda akan membiarkan suami anda menyiksa anda lagi?"
"Yang penting dia tidak membunuh ku."
Azky menatap heran dengan apa yang Shafiah katakan.
"Sudah,pokonya kamu ikuti perkataan ku,nanti malam aku akan membantu mu untuk kabur dari rumah ini."
"Baiklah nyonya,aku sangat mengharapkan bantuan anda."
"Kalau begitu,aku keluar dulu sebelum suami ku bangun."
"Baiklah nyonya."
Shafiah pun keluar dari gudang,buru-buru kembali ke kamar. "Syukurlah dia masih tidur." Ucapnya saat sudah di dalam kamar,dan melihat sang suami masih tertidur lelap.
"Dor..dor..dor..Bundaaaa...." Teriak Abiyu dari luar sambil memukul-mukul pintu kamar bundanya.
"Ya sayang,tunggu sebentar." Shafiah segera membuka pintu. "Anak bunda udah bangun jam segini?" Shafiah menggandeng tangan putranya menuntun masuk ke dalam.
"Ayah sudah bangun bunda?" Tanya Abiyu sambil mendongakan kepalanya.
"Belum sayang,ayah masih..." Belum selesai bicara,Dengan berteriak,Abiyu berlari naik ke tempat tidur. "Ayaaahh..bangun...bangun.." ucapnya sambil naik di punggung sang ayah.
Karna merasa sesak,Akhirnya ia pun terbangun. "Aduuh..Abiyu,ngapain pagi-pagi? ayah masih ngantuk." Kata Zahfran sambil mengangkat kepalanya.
"Ayah bangun ayooo..."
"Ya..ya..Ayah bangun." Ia duduk bersama putranya di atas tempat tidur. "Kalau ayah sudah bangun mau apa? mmm.." ucapnya sambil mencubit pipinya yang menggemaskan.
"Aku mau jalan-jalan ayah,sekolah kan sedang libur."
"Tapi ayah gak libur."
"Ayah libur,buktinya udah siang masih di rumah."
"Jawab apa ya?ada-ada aja pertanyaannya?" Batin Zahfran kebingungan.
"Ayaah..kenapa diam?"
"Ayah banyak pekerjaan di rumah nak." Jawab Shafiah. "ayo sini,mandi dulu,udah siang loh ini." Shafiah mengulurkan satu tangan,mengajak Abiyu untuk mandi.
"Lalu kapan kita bisa liburan?"
"Nanti kalau pekerjaan ayah sudah beres ya,sekarang Abiyu mandi dulu
gih."
"Baiklah ayah." ucapnya dengan mengerucutkan bibirnya.
"Iih..lucu banget sih anak bunda." mencubit pipinya gemas.
Saat Shafiah membuka pintu, Bram sudah berdiri di depan pintu kamarnya. "Bram?" Kata Shafiah terkejut.
"Nyonya. Apa tuan sudah bangun?" Tanya Bram sambil menundukan pandangannya.
"Sudah."
"Apa." yang di cari pun menyahut.
"Maaf,aku mau keluar dulu." Ucap Shafiah karna jalannya tertutup oleh Bram.
"Oh,silahkan nyonya." Bram pun menyamping memberi jalan untuk Shafiah.
"Ada apa?" Tanya Zahfran sambil mengenakan piamanya.
"Penghulunya sudah datang tuan."
"Bagus.Nanti saya turun setelah mandi."
"Baik tuan."
"Oh ya..Suruh pelayan memberikan baju yang layak untuk gadis itu."
"Baik tuan,kalau begitu saya permisi."
"Mmm...pergilah." jawabnya singkat.
Brampun pun pergi dari kamar Zahfran sambil bergumam dalam hati. "Ini gila Shafiah,bisa-bisanya kamu berbagi suami dengan wanita lain? aku tau,ini pasti sangat menyakitkan.
~
~
~
Gimana caranya supaya nanti siang kita bisa menyaksikan ijab kabul Zahfran dengan istri kedua ?🤔🤔
Tau dong mesti ngapain?😍
💝Like
💝Komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Mien Mey
baru bc kepala udah nyut"tunda dulu ah..cr cerita yg ringan no pelakor cm ggguan dikit is ok.ad lucu"..nya..tp ttp semangaaat thor💪
2021-07-10
0
mom mikayla
Bram siapa pun km kl smpe pernikahan itu terjadi ajak kabur shafiah dehh AQ gk tega liat shafiah d gituin
2021-03-08
2
Ghendis
ada hubungan apa bram ma shafiah??
2021-02-22
0