"Kenapa kamu masih di sini? keluar." Kata Azky dengan suara membentak.
"aku mau tidur di sini."
"Tidak,kalau kamu tidak pergi dari sini,aku yang akan keluar dari kamar ini." Ucapnya sambil tergesa-gesa berjalan menuju pintu.
"Jglek..jglek." Ia terus berusaha membuka hendel pintu yang sudah terkunci dari dalam. "Sial."
"Kamu kemanakan kuncinya?" Teriak Azky penuh emosi.
"ini" Kata Zahfran sambil menunjukan kunci di tangannya.
"berikan pada ku."
"Ambil lah sendiri,aku tidak akan melarang mu." Zahfran memasukan kunci itu ke dalam saku celana jeans nya. ia pun tersenyum penuh kepuasan.
"Kurang ajar,aku akan berteriak."
"Berteriak lah,semua orang yang mendengarnya akan merasakan geli karna teriakan mu,karna teriakan mu hanya akan mengundang gelak tawa mereka."
"Benar juga,kalau aku berteriak,bisa-bisa mereka berfikir kalau kita sedang menghabiskan malam pertama." Kening Azky mengerut memikirkannya.
"Tidak-tidak,aku harus cari cara lain,tapi apa?." Azky terus memutar otaknya agar tidak berada dalam satu kamar dengan Zahfran.
"Nyonya Shafiah?" ingatan itu muncul begitu saja.
"Kenapa kamu gak tidur sama istri mu?"
"Kau istriku." Jawabnya cepat.
"Cih..dengan nyonya Shafiah.bukan aku." ucapnya kesal.
"Kau pengantin baru ku, aku tidak mungkin meninggalkan mu bukan?" Zahfran menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.
"Seharunya kamu punya sedikit perasaan,nyonya Shafiah saat ini pasti sangat terpuruk, dia pasti sakit hati tuan, aku tau hatinya sangat hancur saat ini tuan."
"Pergilah, tidur dengannya, aku mohon." Azky melipat kedua tangannya di dada.
Ha..ha..ha.. "Kamu sangat menggemaskan Azky."
"Aku tadi sudah menemuinya dan meminta izin untuk tidur dengan mu."
"Apa?" ia mengernyitkan dahinya. "kamu meminta izin pada nyonya Shafiah? bagaimana bisa kamu meminta izinnya? itu pasti sangat menyakiti perasaanya. kamu benar-benar laki-laki yang tidak memiliki perasaan."
"Diamlah,aku lelah,mau tidur, cepat naik."
"Nggak." Tegasnya.
"Terserah, tidur saja di situ." Zahfran pun berbaring dan memejamkan matanya.
Azky mendengus kesal karna usahanya tidak berhasil. Terpaksa ia harus satu kamar dengan pria tua bangka yang sangat ia benci itu,
Zahfran sudah memejamkan matanya,entah ia sudah tertidur apa belum,Azky berusaha mendekati Zahfran guna mengambil kunci yang ada di dalam saku celana yang di kenakannya.
"aku harus mendapatkan kunci itu,aku tidak mau berada dalam satu kamar dengan pria tua bangka seperti dia." Ucap Azky dengan suara pelan.
Dengan perlahan ia memasukan tangannya ke dalan saku celana milik Zahfran,ia merogoh saku celana di sebelak kanan,namun tidak menemukannya,lalu bergantian merogoh saku celana yang di sebelah kiri. Sejenak ia terdiam saat tangannya memegang benda besi kecil yang ia anggap sebagai kunci itu. "Aku menemukannya." Ucap Azky dengan senyum sumeringah.
Saat tangan itu mulai keluar bersamaan dengan kunci yang ia pegang,tiba-tiba Zahfran terbangun lalu memegang tangan Azky yang masih berada di dalam saku celananya. ia membelalakan matanya saat tangannya di pegang oleh Zahfran. "Aaaa....."teriak Azky tiba-tiba.
"Berani sekali tangan mu berada di dalam saku celana ku? aku bahkan belum tertidur.apa kamu sudah tidak tahan ingin bermalam dengan ku.?' Ucapnya sambil tersenyum tipis menggoda.
"Lepaaaas..." teriak Azky berusahan melepaskan cengkramannya dari tangan Zahfran .
"Kamu terlalu banyak bicara." Zahfran menarik tangan Azky hingga ia jatuh di atas dadanya yang bidang.
"Lepas..apa yang..." Ucapnya terhenti karna serangan yang di berikan Zahfran sambil mencium bibir mungil Azky yang sangat menggoda itu.
Azky terus berusaha melpaskan ciuman itu,namun dengan sangat kuat Zahfran menahan tengkuk leher Azky hingga ia tidak bisa mengelak lagi.
"Lee..paas.. aku...tidak...bisa...bernafas..." Ucapnya terbata-bata karna tanpa ampun Zahfran terus mencium bibir nya hingga ia tidak bisa bernafas.
"*Tidak ada jalan lain selain membalas ciu*annya lalau aku akan menggigit bibirnya*." Dan benar ia melakukan itu. "Krek.." Aaww....sial." Akhirnya ia melepaskan bibir Azky dan merintih kesakitan,lalu mengalir lah darah segar dari sudut bibir bawahnya.
"Kamu berani melakukan ini pada ku?" Ucap Zahfran dengan wajah memerah menahan emosinya.
"Bagaimana ini? dia pasti sangat marah,aku akan habis di hajar olehnya malam ini." Batin Azky ketakutan. Ia melangkah mundur mengetahui emosi Zahfran saat ini sedang di atas puncak.
"kamu yang memaksaku melakukan itu." Ucap Azky memberanikan diri.
Saat ia tidak bisa menghindar lagi,Zahfran memegang tengkuk leher Azki dengan kedua tangannya. "Aku sudah berjanji pada Shafiah untuk tidak berlaku kasar pada mu,jadi tenang lah,sekarang aku sedang tidak ingin menyiksa mu. Tapi kalau kau terus memancing emosi ku,jangan salahkan aku kalau aku juga bisa lepas kendal." ucapnya penuh penekanan. "Mengerti.
"Mungkin saat ini aku harus mengalah aku juga lelah,aku juga mau tidur dengan nyenyak." Batin Azky berusaha tenang,karna memang sejauh ini Zahfran tidak melakukan hal buruk padanya.
Zahfran melepaskan cengkramannya ia kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Tidurlah,aku tidak akan melakukan apapun pada mu." Ucap Zahfran menahan sesak di bawah sana yang sudah ON sejak ia mencium bibir Azky.
Tubuh Azky merosot ke lantai,ia sudah tidak memiliki tenaga lagi,karna rasa lelahnya,ia pun tertidur di atas lantai tanpa alas apapun.
Waktu sudah menunjukan pukul 06.00 di mana Zahfran lebih dulu bangun dari Azky,saat membuka mataya,ia melirik ke samping kiri tidak melihat sang istri di sana,lalu ia menoleh ke sebelah kanan,baru lah ia melihat Azky tertidur di lantai. Zahfran tersenyum melihat kecantikan Azky begitu natural, "***Bahkan dalam tidur pun ia terlihat cantik***." ucapnya dalam hati sambil tersenyum simpul.
Tubuh Azky menggeliat,tanpa malu menguap dengan mulut terbuka lebar. "Huuuaaammm...." perlahan ia membuka matanya,dan betapa terkejutnya saat ia melihat wajah Zahfran berada di hadapannya. "Aaaaa.." Terik Azky dengan gerakan reflex,Azky mendorong tubuh Zahfran sampai ia terjatuh.
"Ngapain kamu di sini?"
"Mulut mu bau,cepat mandi."
"hhaahh..." Azky mencium bau mulutnya sendiri di tangannya. "iisshh..mana bau,menyebalkan." Azky berdiri sambil merapihkan bajunya yang kusut.
"kamu aja duluan mandi,aku nanti."
"Baiklah,ambil bajuku di kamar Shafiah."
"What..? aku..? akau gak mau." Bantahnya sambil memalingkan wajahnya.
"Kamu harus mau,kalau kamu gak mau,aku akan bertelanjang dada di depan mu sepanjang hari."
"Kenapa harus aku sih? anda kan punya pembantu."
"Hanya istri ku yang boleh menyentuh baju ku."
"Memangnya aku siapa?"
"Kamu istri kedua ku."
"Ciih..aku membencinya."
"Cepat ambil baju ku,aku mau mandi. Tuh,kunci kamarnya ada di dalam laci. Cepat."
Azky mendengus kesal.mendapat perintah dari suami yang sangat ia benci. "***Bagaimana aku bisa bertemu nyonya Shafiah***? ***Dia pasti marah besar karna sudah merebut suaminya,padahal aku sendiri tidak ingin pernikahan ini terjadi***."
~
~
~
Mau lanjut satu Bab lagi gak malam ini?
berikan jempol para reader supaya Author semangay UP satu Bab lagi malam ini.
Kita lihat reaksi Shafiah saat berhadapan langsung dengan Azky yang saat ini sudah menjadi madunya.
Like dan Komen 😘😘😘🙏👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Ana Asriana
suukaaa
2021-04-16
0
Cut Aya Sofia
asli jantungn baca nya
ayooo lanjut
2021-02-24
0
Chita Nursasi
kenapa sih mesti istri pertama yg harus slalu tersakiti..nyesek rasanya dada klo baca yg berbau dengan poligami..semangat yah syafiah...semangat juga bwt authornya..ceritanya bagus sampek terbawa kealam khayalanku😞
2021-02-16
0