"Ko udah pulang?" Tanya bu Ratna pada Azky yang baru saja pulang dari acara makan malamnya bersama Adlan.
"Ya tante,aku masuk kamar dulu ya,cape banget nih." Ucap Azky sambil memijat tengkuk lehernya.
"Eehh..tunggu." Cegah bu Ratna saat Azky akan masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa tan?"
"Mmm..itu..bos kamu tadi.."
"Bos ku kenapa?" Sela Azky.
"Dia suka sama kamu ya?"
"Suka? ya gak lah tante,dia itu pemilik restauran ternama,gak mungkin banget suka sama gadis miskin kayak aku ini." "Kecuali si tua bangka itu,aneh dia bisa tergila-gila sama aku." Batin Azky.
"Kalau gak suka,bikin dia suka sama kamu."
"Aduuh..tante makin ngawur deh,udah ah,aku masuk dulu ya,mau istirahat."
"Enak aja istirahat,tuh..cucian piring numpuk,cuci dulu,baru istirahat." Ucapnya sangat ketus.
"Hhmm...menghela nafas panjang. "Sabar Azky,cepat selesaikan dan cepat istirahat." Gumamnya dalam hati. "Baik tante."
Ia mengurungkan sejenak niatnya untuk istirahat,dan memilih lebih dulu menyelesaikan tugas dari bu Ratna.
"Kamu pulang ke mana?" Taya bu Melisa pada Adlan saat sudah di area parkiran mobil.
"Aku pulang ke apartmen ku saja mah,besok ada metting,masih banyak tugas. kalau gak mamah nginep di apartemen ku saja.gimana?"
"Mamah baru dateng nak,nanti aja ya,sekarang mamah tidur di rumah kakak mu dulu." Ujar bu Melisa.
"Ya udah deh,kalau gitu Adlan duluan ya mah,pah." Adlan mencium punggung tangan orangtuanya. "duluan kak,mba." Pamit dengan Zahfran dan Shafiah.
"Hhmm.." Saut Zahfran tanpa berkata.
"Hati-hati ya Lan." Saut Shafiah sambil melempar senyuman.
Setelah mobil Adlan pergi,bu Melisan dan Pak Herlambang masuk ke dalam mobilnya,sedangkan Zahfran dan Shafiah masih berada di area parkir sambil menunggu Bram datang membawa mobil lain.
"Kalian mau ke mana dulu sih malam-malam gini?" Tanya bu Melisa setelah duduk di kursi penumpang.
"Kita ada perlu dulu mah,nanti juga pulang." Kata Zahfran.
"Shafiah titip Abiyu ya mah,maaf udah ganggu istirahat mamah."
"Gak lah,masa sama cucu sendiri merasa terganggu."
"Makasi ya mah."
"Hati-hati bawa mobilnya." Ucap Zahfran pada supir yang membawa orangtuanya.
"Baik tuan."
Setelah mobil orangtuanya melaju meninggalkan restaurant,Zahfran merogoh jasnya guna mengambil ponselnya di dalam. "Bram." kata Zahfran setelah sambungan telfonnya terhubung.
"Ya tuan."
"Kamu masih di mana? kenapa sangat lama siiih..?" Bentak Zahfran yang sudah tidak sabaran itu.
"Maaf tuan,saya terjebak macet.tapi ini sebentar lagi sampai tuan."
"Ya udh,cepetan." Zahfran memutus telfonnya.
"Mas,kita sebetulnya mau ke mana. sih?" Tanya Shafiah penasaran.
"Aku mau ke apartmen bertemu Azky." Jawan Zahfran dengan entengnya.
"Azky? tapi Azky.." Belum selesai berucap,tiba-tiba Bram datang dengan membawa mobil yang lain dari rumahnya.
"Nah itu Bram." Kata Zahfran
"Kalau gitu ayo mas,kita pulang."
"Kamu pulang sama pak ujang aja ya. Aku sama Bram mau ke apartemen dulu. "
"***Bagaimana ini, Azky tidak ada di apartemen mas Zahfran, dia kan di rumah omnya***. " Batin Shafiah bergumam.
"Bram, kita ke apartemen ku."
"Mau ngapain tuan? "
"Mau apa? menemui istri ku lah, " tegas Zahfran.
"Tapi tuan.. "
"Kenpa lagi? cepat, nanti Azky keburu tidur."
"Nyonya Azky tidak ada di apartemen tuan."
"Kamu bercanda kan Bram? "
"Tidak tuan,maafkan saya." Bram membungkukan badannya.
"Haa.. haa.. kamu cari mati ya? " Zahfran menarik kerah baju Bram sangat kuat.
Shafiah berusaha menenangkan Zahfran dari emosinya. "Tenang mas, Azky tidak akan kabur,dia cuma rindu sama keluarganya. "
"Diaaamm... Ini bukan urusan mu."
"Sejak kapan perintah ku bisa kamu rubah. khaaahh.. "
"Maafkan saya tuan."
Bugh.. Zahfran melayangkan pukulan tepat di atas perut Bram hingga Bram tersungkur di lantai. "Mas, hentikan, ini tidak sepenuhnya kesalahan Bram,ini kesalahan ku juga." Ucapnya sambil menahan tangan Zahfran yang akan kembali memukul Bram.
"Apa? kamu tau tentang ini?" Zahfran bertanya dengan penuh emosi.
"Tidak tuan, nyonya tidak tau apa-apa tentang hal ini."
"Aku yang mengizinkan Azky untuk tinggal bersama omnya."
"Nyonya.!" kata Bram.
"Berani sekali kamu." Zahfran menarik dagu Shafiah hingga wajahnya mendongak ke atas.
"Tuan lepaskan nyonya, dia benar-benar tidak bersalah."
"Siapa kamu berani sekali bersujud di kakiku untuk membela istri ku? " Zahfran menatap Bram yang sedang bersujud di kakinya penuh rasa amarah.
"Bukan begitu tuan, saya... "
"Diaamm.. " Teriak Zahfran. "Bawa Azky ke apartemen ku malam ini juga, kalau sampai kamu tidak berhasil membawanya, akan aku pastikan malam ini adalah malam terakhir untuk hidup mu.
"Baik tuan, saya akan membawa nyonya Azky. "
"Banguun..." Tegas Zahfran.
Bram pun melepaskan kaki Zahfran,lalu berdiri.
"Aku tunggu kamu di apartemen. "
"Baik tuan." segera Bram masuk ke dalam mobilnya lalu melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi.
"Cepat,.Aku antar kamu pulang. " kata Zahfran. tanpa menatap wajah Shafiah.
"Mas aku.. "
"Cukup. Jangan bahas itu sekarang.Aku tidak ingin membahasnya."
"Baiklah. " ia menyerah.
"Alhamdulillah selesai..Akhirnya aku bisa istirahat juga. " ujar Azky sambil merebahkan diri di atas kasur.
Tak lama ponsel Azky bergetar.. Derrt... derrt.. "Siapa sih malam-malam gini telfon,ganggu aja.
Azky terkejut saat melihat nama yang tertera di layar ponsel. "Tuan arogan? (Bram)
"Angkat gak ya? kalau gak di angkat takut penting. kalau diangkat takut dia marah-marah. angkat aja deh, "Hallo"
"Nyonya cepat keluar, saya tunggu anda di luar malam ini juga.
"Malam ini? jangan-jangan dia ada di luar?" Azky mengintip Bram dari balik jendela kamarnya. "Benar, tuan arogan itu ada di depan." Segera Azky turun dari tempat tidurnya lalu berlari keluar rumah tanpa alas kaki. "Ada apa tuan Bram? "
"Ikut saya ke apartemen tuan Zahfran. " Ucapnya sambil menarik tangan Azky sangat kuat.
"Tunggu tuan,saya bilang om dan tante dulu."
"Tidak ada waktu lagi, cepat. "
"tapi... " Bram memaksa Azky masuk kedalam mobil dan duduk di jok depan dekat kemudi.
Saat Shafiah dan Bram saling membela satu sama lain, mampu membuat Zahfra cemburu setengah mati, mengingat Shafiah dan Bram pernah memiliki masa lalu .
"Jangan membela pria lain menggunakan mulut mu ini,Zahfran mencium bibir Shafiah dengan sangat rakus, nafsunya bercampur dengan amarah.
Shafiah nampak kesakitan,saat Zahfran meninggalkan tanda kepemilikan di lehernya dengan sangat kasar,namun ia tahan.
"Jangan biarkan siapaun menyentuh tubuh ini, karna ini hanya milik ku." Zahfran membuka paksa baju Shafiah hingga robek.
Saat Zahfran beradi di atas tubuh Shafiah tanpa sehelai benangpun, tiba-tiba ada panggilan masuk dari Bram. "Tuan, saya sudah membawa nyonya Azky ke apartemen anda."
"Bagus." Jawabnya singkat,lalu menutup telfonya.
Zahfran turun dari tubuh Shafiah, lalu kembali mengenakan pakaiannya tanpa menuntaskan hasratnya dengan sang istri.
"Mas, mau ke mana? " Tanya Safiah sambil melilitkan selimut tebal untuk menutupi tubuhnya yang polos tanpa busana.
"Ini malam ku bersama Azky, beritahu mamah dan papah kalau aku ke luar kota untuk 2 hari. "
"Apa tidak bisa di tunda sampai besok? "
"Tidak Shafiah, Azky menungguku. "
Zahfran meninggalkan Shafiah begitu saja,tanpa memikirkan perasaanya. Shafiah terus menatap pintu kamarnya dengan berurai air mata menatap kepergian sang suami untuk menemui istri keduanya.
Lanjut gak niih? 😍
Ayoo..masih ada satu Bab lagi.
Mau di buat lebih menyakitkan, atau lebih menegangkan?
Aku terima masukan yang lain biar tambah greget lagi. 😍😍
Aku tunggu komentar dari para reader.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Yovita Nahak
minta cerai aja safiahnya
2021-07-19
0
Yovita Nahak
thorrr..buat hidup safran menyedihkan krn ga punya aklak
2021-07-19
0
Andi Bujuk
ngga punya hatizahran....
2021-04-13
0