"Azky itu...." Zahfran nampak kebingungan dengan pertanyaan pak Herlambang padanya mengenai Azky yang Abiyu maksud,ia melirik Shafiah,lalu bergantian melirik Bram seolah meminta mereka untuk menjawab.
"Azky pengasuh Abiyu mah." Jawab Shafiah setenang mungkin.
"Kalian pakai jasa pengasuh juga? " Tanya pak Herlambang
"Ya pah, mas Zahfran hidupnya bergantung pada ku, aku sampai kewalahan melayaninya. " Jawab Shafiah sedikit bergurau untuk mencairkan suasana yang sempat menegang.
"Kamu itu sudah tua, masih saja menyusahkan istri mu, seharusnya kamu membantu dia. "
"Aku juga punya kesibukan pah, lagian dia kan istri ku, kalau bukan dia yang melayani, siapa lagi? "
"Tapi ingat, dia istri mu,jangan bersikap seenaknya,hargai dia juga."
"Ya pah, aku kan bukan anak kecil lagi. " Kata Zahfran.
"Rumah tangga kalian baik-baik saja kan? " Tanya bu Melisa pada Shafiah.
"Kami baik-baik saja mah. "
"Syukurlah, kalau sampai Zahfran menyakiti mu, kamu bilang sama mamah, mamah akan buat pelajaran padanya. " Ucap bu Melisa penuh ancaman, yang mana mereka tau apa yang sudah di ucapkan oleh mertuanya itu adalah peringatan keras.
Mendengar ucapan bu Melisa mampu membuat Zahfran sedikit khawatir,Shafiah yang merasakan kehawatiran suaminya,ia langsung memegang lengan Zahfran dan memberikan sentuhan lembut di tangannya, barulah ia merasa lebih baik. Zahfran melempar senyuman pada Shafiah seolah mengatakan terimakasih.
"Jagoan kakek bikin bunda repot ya?" Goda Pak Herlambang pada Abiyu sambil menggelitik perutnya.
Abiyu pun tertawa kegelian karna ulah kakeknya. "Ha.ha. geli kakek." kata Abiyu sambil tertawa.
"Shafiah,jangan sampai kamu lengah memberikan Abiyu pada orang lain,kamu harus tetap mengawasi gerak gerik pengasuh itu." Kata pak Herlambang.
"Ya pah."
"Berapa usia pengasuh itu? '
"20 tahun pah. "
"20 tahun? masih muda? dia seusia dengan Khadijah adik mu. "
"I..iya... "
"Memangnya dia tidak kuliah? "
"Kuliah sambil kerja "
"Oh.. Awas Shafiah, kamu harus hati-hati sama pengasuh Abiyu, jangan sampai bukannya dia mengasuh Abiyu, dia malah mengasuh suami mu. "
"Lebih dari itu pah, mereka bahkan sudah menikah, Azky adalah istri kedua mas Zahfran. " Batin Azky menahan tangisnya.
"Eli, bawa koper saya ke kamar tamu. " Titah pak Herlambang pada salah satu pembantu rumah.
"Baik tuan. " Eli menarik koper besar itu melewati Zahfran dan Shafiah yang masih berdiri.
"Tunggu. " Kata Zahfran pada Eli dengan suara pelan saat ia membawa koper milik pak Herlambang "Bereskan semua pakaian Azky yang ada di dalam lemari kamar itu, masukan ke dalam koper dan simpan baik-baik. kalau sampai mereka tau, maka kamu akan aku pecat. "Ucap Zahfran penuh penekanan.
"Ba..baik tuan. " Jawabnya tergugup ketakutan mendengar ancaman sang majikan, lalu ia kembali membawa koper itu menuju kamar tamu.
"Pah,mah.Aku ke ruang kerja dulu,ada yang harus aku kerjakan bersama Bram."
"Ya..pergilah." Jawab pak Herlambang.
"Sayang,kamu di sini dulu ya temani papah sama mamah." Titah Zahfran pada Shafiah.
"Ya mas."
Setelahnya Zahfran pergi dari ruang keluarga menuju ruang kerjanya di ikuti Bram dari belakang.
"Assalamualikum..." Ucap salam Azky di depan pintu rumah Herman.
Belum mendapat sautan,Azky kembali mengucapkan salam. "Assalamualikum om,tante." Azky berusaha melihat ke dalam di balik sela-sela jendela yang sedikit tertutup gorden. "Kemana mereka? " Bertanya pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba "Azky? " seseorang memanggilnya dari belakang.
Azky langsung menoleh kebelakang. "Om Herman, tante Ratna." Azky langsung berlari memeluk mereka. "Aku rindu dengan kalian, maafkan aku ya om, sudah membuat om dan tante Khawatir. " Ucap Azky setelah melepaskan pelukannya.
"***Aduuh... ini anak kenapa balik lagi ke sini sih? gak ada habis-habisnya memyusahkan ku***. " kata bu Ratna dalam hati menatap sinis pada Azky. "Kamu... bukannya di sekap oleh Zahfran? " Tanya bu Ratna.
"Ya tante,aku sangat menderita om, om lihat nih, "Azky menunjukan beberapa titik pada luka di tubuhnya.
Karna pak Herman adalah omnya, ada sedikit rasa iba saat melihat luka di tubuh Azky. "***Kasihan kamu Azky, maaf om tidak bisa berbuat apa-apa untuk mu. om malah menjadikan mu tumbal demi menebus kesalahan kami***. " Gumam pak Herman dalam hati.
"Lalu, bagaimana kamu bisa sampai ke sini? Kamu berhasil kabur? " tanya pak Herman pada Azky.
"Tidak om, aku tidak bisa kabur dari rumah itu. walaupun aku sekarang ada di sini. "
"Kenapa?" Tanya pak Herman.
"Aku mendapat izin dari tuan Zahfran menginap di sini untuk bebrapa hari om. "
"Jangan beberapa hari, lebih baik kamu cepat pulang ke rumah Zahfran, daripada nanti kamu di siksa lagi sama para pengawalnya yang kejam itu. Iiihh... tante sih takut banget sama mereka. " Ucap bu Ratna berharap Azky cepat-cepat pergi dari rumahnya, ia merasa Azky adalah beban bagi mereka.
"Tidak tante, aku sudah mendapat izin dari tuan Zahfran, tante tenang aja. " ucap Azky sambil terseyum tanpa mengetahui maksud tantenya itu sangatlah buruk.
"Ya sudah, kalau begitu kita masuk. " Kata pak Herman pada Azky dan istrinya Ratna.
"Ayo om, aku sangat rindu suasana rumah ini. " Ucap Azky sambil tersenyum menggandeng tangan pak Herman lalu merekapun masuk ke dalam.
"Aku rindu sama kamar aku om, aku langsung ke kamar ya om,mau Shalat juga,takut terlewat waktu shalat Dzuhur. "
"Ya sana. "Kata pak Herman.
"Mas, kenapa sih izinin Azky balik lagi? kamu mau si Zahfran itu mengobrak-abrik rumah kita lagi?" Kata bu Ratna sangat kesal,saat Azky sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Kamu dengar sendiri kan kalau dia bukan kabur, dia sudah izin pada Zahfran. Jadi kamu tenang saja. "
"Kamu itu.. selalu membelanya. " Bu Ratna pergi meningglkan pak Herman yang terlihat kebingungan.
Di dalam kamar setelah melaksanakan Shalat Dzuhur: "Ya Allah,berikan aku petunjuk. Apa yang harus aku lakukan? haruskah aku bertahan dengan pernikahan ini? kalau aku bertahan, apa dia bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi?" Ucap Azky seraya meminta petunjunk pada Allah s.w.t.
Shafiah: "Ya Allah, aku percaya engkau bersama orang-orang yang sabar, kuatkan hamba ya Allah menghadapi situasi saat ini. Aku percaya tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, sabarku mungkin tidak seperti Asiyah,tapi darinyalah aku belajar bersabar menghadapi suami yang jauh dari agama. Berikan hamba kesabaran lebih dari ini Ya Allah.dan bukakanlah pintu hidayah untuk suami hamba agar ia mau berubah. Aamiin

"Mau ke mana mas? " Tanya Shafiah saat Zahfran kembali mengenakan pakaiannya yang berserakan di lantai.
"Ini malam ku bersama Azky, beritahu mamah dan papah kalau aku ke luar kota untuk 2 hari. "
"Apa tidak bisa di tunda sampai besok? "
"Tidak Shafiah, Azky menungguku. "
Mau tau percakapan ini ada di Bab berapa?
**komen dan like para reader lah yang akan menentukannya 😘😘**
Di tunggu ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
idahasnitaa nitaa
tinggalin aja suami kayak gitu shafiya
2021-04-23
0
☪wHEniA1102™◼KB☪
kejam 😭😭😭😭
2021-01-13
2
cahaya
yang di asuh bukan anaknya,tapi bapaknya 😀
2021-01-10
1