Waktu menunjukan pukul 17.00
Saat sedang mengaji,samar-samar ia mendengar suara teriakan seseorang dari arah gudang belakang. Ia menghentikan sejenak aktifitasnya,meletakan Al-quran ke dalam laci. "Itu pasti tawanan mas Zahfran." Ucapnya sambil berdiri melangkah menuju sumber suara.
"Kkhhmm..." Suara itu kembali terdengar semakin jelas Ia bingung harus berbuat apa,dia sudah mendapat larang keras suaminya untuk tidak mendekati gudang karna saat ini ia sedang menyekap seseorang.
Ya,bahkan Zhafran jujur kepada istrinya kalau dia sedang menyekap seorang gadis di dalam gudang sana.
Shafiah mencoba melupakan rasa takutnya,ia memberanikan diri masuk ke dalam gudang untuk melihat kondisi gadis itu,dan betapa terkejutnya saat ia melihat Azky tergelak lemas di lantai dengan tangan dan kaki terikat.
"Astagfirullah." Betapa terkejutnya saat ia melihat kondisi gadis itu saat ini,ia bergegas menghampirii lalu duduk di lantai guna memindahkan kepala Azky ke atas pangkuannya. "Hei..bangun." Kata Shafiah sambil menepuk-nepuk lembut pipi tawanan itu,ada luka di sudut bibirnya." Ya Allah,dia terluka,dia demam." Ucap Shafiah sambul menyentuh kening Azky.
Bukan tidak sadar,Azky menyadari kalau ia sedang berada di pangkuan seorang wanita,batinnya bahagia,namun karna lemas ia tidak mampu berbuat apa-apa. "Haus.." lirih Azky sangat pelan,namun masih terdengar samar oleh Shafiah.
"Apa? kamau haus? "Tanya Azky berbisik di telinga Azky.
Azky pun mengangguk lemas.
"Baiklah,kamu tunggu sebentar ya,saya ambil minum dan obat dulu." Kata Shafiah lalu meletakan kepala Azky di lantai dengan beralaskan kerdus.
Saat Shafiah akan melangkah ke luar,terdengar suara langkah seseorang berjalan menuju gudang. "Bagaimana ini? aku harus bersembunyi." kata Shafiah matanya berkelilng mencari tempat agar ia bisa bersembunyi.
Bersyukurlah ia menemukan lemari kosong yang terletal di sudut. Shafiah berlari ke arah lemari ini dengan nafas terengah-engah beruntung lemari itu tidak di kunci Shafiah segera masuk dan berhasil bersembunyi di dalamnya. "Alhamdulillah ya Allah,akhirnya aku bisa bersembunyi." Kata Shafian setelah merasa aman di balik pintu lemari.
"Jglek..terdengar seseorang membuka pintu gudang dari sela-sela lubang lemari,ia melihat ada 3 orang datang menghampiri Azky dengan melemparkan berkas di depan wajah Azky.
"Tuan,sepertinya dia akan mati. Lihat tubuhnya lemah." kata salah satu pengawal bicara pada Bram selaku ajudan pribadi Zahfran.
"Lebih baik dia mati lemah,daripada kita menolongnya,dan kita lah yang akan mati nantinya." ucap Bram penuh penekanan.
"Tapi bagaimana dia akan membaca surat perjanjian itu kalau dia saja tergelak lemah."
"Kalau dia mati,untuk apa perjanjian itu,sudah lah,ayo kita pergi tinggalkan dia." Titah Bram pada kedua pengawal itu. Merekapun keluar meninggalakn gudang.
Saat pintu gudang tertutup,Shafiah keluar dari persembunyian lalu menghampiri Azky melihat ada beberapa surat berserakan di hadapan Azky. "Aku akan memeriksa surat itu setelah membawakan mu minum dan obat. Tunggu aku,aku segera kembali." kata Shafiah segera ia berlari keluar dari gudang menuju dapur.
Saat sedang menuangkan air ke dalam gelas,tanpa di sadari Zahfran sudah berdiri di belakangnya memperhatikan gerak gerik istrinya terlihat aneh. "Shafiah." panggil Zahfran sedikit kencang dan mampu membuat Shafiah terkejut hingga ia melepaskan gelas yang ada di genggamannya dan pecah. "prang..
"Mas." ucap Shafiah sangat terkejut hingga matanya membulat sempurna.
"Kenapa kamu? kenapa gugup?" Tanya Zhafran sambil menghampiri Shafiah yang masih mematung di sana.
"A..aku bersihkan dulu serpihannya mas." kata Shafiah sambil mencari sapu di sekitarnya.
"Hei..siapa yang suruh kamu membersihkan serpihan itu? buat apa di rumah ini ada pembantu." Kata Zahfran sambil melihat ke sekeliking. "Di mana semua pembantuuu..." Ucap Zahfran dengan berteriak.
Tak lama,seorang ART yang bernama Ira datang segera menghampiri Zahfran dan berdiri tepat di belakangnya. "Maaf tuan,tadi saya sedang berbuka puasa." kata bi Ira tergugup melihat ada pecahan gelas di lantai. "Sepertinya aku akan mendapat masalah." Batin Ira.
"Bereskan itu." Titah Zahfran tanpa basa basi lalu ia menggendong sang istri karna khawatir akan terkena pecaha gelas tadi.
"Mas,turunkan aku."
"Diam." tegas Zahfran.
"Mas aku mau buka puasa,aku juga hari ini sedang puasa."
"Benarkah?" tanya Zahfran setelah menghentikan langkahnya,lalu menurunkan sang istri.
"Ya,tadi aku ambil minum karna mau buka puasa." Kata Shafiah sedikit ketakutan.
"Kenapa tidak bilang?"
"Bagaimana aku mau bilang,sebelum aku bangun,mas sudah pergi,aku juga gak tau mas pergi ke mana." kata Shafiah sedikit kesal karna memang selama ini Zahfran tidak pernah memberitahu kegiatannya di luar.
"Sudah lah,cepat minum."
"Bram."
"Ya tuan?" kata Bram
Tanpa berkata apa pun,Bram mengerti apa yang di maksud oleh tuannya itu,Bram dan kedua pengawalnya yang lain,segera meninggalkan Zahfran bersama istrinya.
"Aku temani kamu berbuka." Kata Zahfran sambil duduk di samping Shafian.
"Kenapa kamu berbuka hanya dengan segelas air mineral? tidak ada pembantu yang menyiapan menu berbuka? aku akan hukum mereka." tegas Zahfran.
"Tidak mas,aku cuma sedang tidak mau apa-apa." Jawab Shafiah mencegah suaminya berbuat kejam terhadap pembantunya.
"Aku tetap tidak suka. Buat apa mereka bekerja di sini kalau kamu harus berbuka hanya dengan air mineral?"
"Gak apa-apa mas,lagian aku mau shalat dulu,gak baik menunda shalat. Ayo mas kita shalat berjamaah." ajak Shafiah berharap suaminya mau melaksanakan shalat.
Namun seperti biasa,dia tidak pernah mau melaksanakan shalat 5 waktu. Zahfran memang sangat mencintai istrinya,tapi untuk urusan agama,dia sangat sulit untuk di ajak berubah dan bertaubat.
"Mas,ayo."
"Kamu duluan aja,aku mau ke ruang kerja dulu." kata Zahfran menghindari ajakan Shafiah ia berdiri lalu pergi meninggalkan Shafian.
"Mas,kapan kamu berubah?kelak kamu akan di minta pertanggung jawaban di akhirat nanti." Batin shafiah menatap punggung sang suami yang pergi menghindarinya.
"Gadis itu?" Shafiah kembali teringat Azky yang sudah tidak berdaya lagi di dalam gudang sana. "Tapi aku harus shalat dulu sebelum waktu maghrib habis." Shafiah pun bergegas ke kamarnya guna melaksanakan shalat maghrib.
~
~
~
Adakah yang minta UP untuk karya ku yang satu ini?
Author akan mulai fokus di cerita Poligami ya. mudah-mudahan ada sedikit pembelajaran yang dapat kita petik dari sepenggal cerita yang sederhana ini.
💝Selalu tinggalkan jejak.
💝Like
💝komen
💝Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Irma Ariani
Firaun di abad milenia diajak istri sholat ga mau
2021-07-12
0
anggrymom
suaminya kaya pembunuh, istrinya sholehah... apa2an ini... serasa ga adil thor
2021-06-19
0
amot amot
bingung.. knp istriny baik n taat agama..
sdgkan suaminy jahat..
gmn mrk bisa bersatu n tahan ampe 7 taun
2021-05-20
0