"Kenapa kau malah bengong," tanya Pangeran.
"Ahhh tidak tuan," ucap Tasya gugup.
"Ayo turun kita sudah sampai," ucap Pangeran yang beranjak keluar dari mobil mewahnya.
Tasyapun mengikuti langkah Pangeran sambil memegangi ujung kaos putih yang dikenakan pangeran, karena dia takut kejadian saat di taman terulang kembali, Pangeran yang menyadari bajunya dipegang Tasya segera mengambil dan menggandeng tangan Tasya lalu berjalan menuju sebuah toko perhiasan yang sangat besar dan terkesan glamor.
Tasya hanya tersenyum manis melihat Pangeran menggandeng tangannya.
Sesampainya di dalam toko perhiasan semua pelayan menatap ke arah mereka berdua bahkan sebenarnya dari awal mereka keluar mobil sudah banyak pasang mata yang menatap dan berbisik membicarakan mereka berdua, namun Pangeran dan Tasya tidak menghiraukannya.
"Selamat siang tuan, ada yang bisa saya bantu," ucap salah satu pelayan disana.
"Siapkan semua perhiasan terbaik yang kalian punya," ucap Pangeran.
"Baiklah tuan pangeran silahkan duduk," ucap pelayan.
Pangeran dan Tasyapun duduk di salah satu sofa yang tersedia di sana.
Taklama kemudian pelayan tadi membawa beberapa perhiasan yang sangat cantik dan Tasya tau harganya pasti sangat mahal. Hingga dia tidak berani untuk menyentuh perhiasan itu, dia hanya menatapnya kagum.
"Tuan ini koleksi perhiasan kami yang sangat mahal dan langka juga kualitasnya yang luar biasa," ucap pelayan sambil menyimpan perhiasan yang dibawanya diatas meja.
"Ayo pilih," ucap Pangeran pada Tasya.
"Ahhh tidak tuan saya tidak pantas menerima ini," ucap Tasya menunduk.
"Kenapa?," ucap Pangeran.
"Saya takut merusaknya nanti, dan saya tidak akan mampu untuk menggantinya," ucap Tasya lagi.
"Kau tidak perlu menggantinya jika itu terjadi," ucap Pangeran sambil mengalungkan salah satu kalung berlian merah dengan liontin berbentuk hati pada leher Tasya.
"Bagaimana apakah kau suka ini," ucap Pangeran sambil mengelus rambut Tasya.
"Aku akan menyukai apapun yang kau berikan tuan," ucap Tasya tersenyum pada Pangeran.
"Baklah bungkus semuanya," ucap Pangeran pada pelayan tadi.
Terlihat wajah pelayan itu sangat bahagia dan segera membungkus perhiasan itu lalu memberikannya pada Pangeran, dengan segera Pangeran menuju kasir dan membayar semuanya dengan cepat, entah berapa uang yang sudah dia keluarkan untuk semua perhiasan glamor itu.
"Tuan apa kau yakin membeli semua itu untukku," ucap Tasya.
"Tidak," ucap Pangeran yang berjalan dengan menggandeng tangan Tasya.
"Lalu kenapa kau membelinya," ucap Tasya.
"Aku akan memberikannya pada tanteu ku di amerika nanti," ucap Pangeran.
"Ahhh syukurlah ku pikir untukku," ucap Tasya yang lega tapi juga sedih.
"Kenapa wajahmu begitu?," ucap Pangeran.
"Hmmmm...," jawab Tasya.
"Apa kau mau? Jika kau mau aku akan membelikannya untukmu," jawab Pangeran.
"Benarkah," ucap Tasya antusias.
"Tidak aku hanya bercanda," jawab Pangeran sambil tertawa.
"Heuhhh menyebalkan, kenapa juga aku bisa mempercayai dan berharap dia akan membelikan semua itu untukku, sadar Tasya kau bukan orang istimewa untuknya, kau hanya pelayan baginya sebagai balas budi," gerutu Tasya menyadarkan dirinya.
"Wajahmu konyol aku bahagia melihatmu seperti itu, jadi lebih lamalah bersikap begitu," ucap Pangeran yang tidak menyadari akan ucapannya karena saking senangnya tertawa.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan," gumam Tasya dalam hati sambil memalingkan wajahnya melihat ke arah samping.
Beberapa saat kemudian Pangeran telah berhenti tertawa walaupun melihat wajah Tasya yang masih kesal, mereka masuk ke sebuah toko peralatan make up.
"Selamat datang tuan," sapa pelayan toko.
"Siapkan make up terbaik kalian untuk gadis ini," ucap Pangeran sambil menunjuk Tasya.
"Baik tuan," ucap pelayan yang langsung mengambilkan beberapa make up.
Tasya yang sebelumnya tidak pernah melihat apalagi menggunakan make up itu, hanya melihatnya dengan tercengang.
"Aku tidak bisa memakainya jadi untuk apa kau membelikannya untukku," ucap Tasya dengan wajah yang cuek dan sinis karena masih kesal dengan tingkah Pangeran yang menertawakannya di depan umum.
"Kau bisa belajar nanti Cepatlah pilih," ucap Pangeran.
"Bagaimana aku bisa memilih, bahkan aku tidak tau dengan semua benda ini," ucap Tasya sambil menunjuk kearah make up.
"Bungkus semuanya," ucap Pangeran pada pelayan.
"Baiklah tuan," ucap pelayan yang segera membungkus make up itu.
Dan Pangeran langsung membayarnya lalu beranjak pergi dari mall mewah itu, Tasya sedari tadi hanya diam membisu sampai di dalam mobilpun dia tetap diam dan wajahnya begitu jutek dan dingin.
Pangeran yang melihat itu heran tidak biasanya Tasya sedingin itu, biasanya dia selalu banyak bertanya.
"Ada apa dengan gadis konyol ini, biasanya dia sering menanyakan hal hal aneh, kenapa sekarang berubah super jutek dan dingin," gumam Pangeran.
"Kenapa kau diam saja dari tadi," ucap Pangeran yang memecahkan keheningan di dalam mobil.
"Tidak ada," ucap Tasya singkat dengan wajah yang datar.
"Hmmmm....," jawab Pangeran.
Setengah jam berlalu mereka sampai di kediaman Pangeran Andara, para penjaga segera membukakan gerbang lalu membungkukkan badan mereka sebagai tanda hormat pada tuan mudanya.
Setelah mobil berhenti Tasya segera turun dan langsung berlari menuju kamarnya, Pangeran yang melihat tingkah Tasya hanya bisa heran melihatnya.
Segera Pangeran memasukan mobil kedalam garasi lalu langsung masuk kerumah menaiki lift menuju lantai 4 yang merupakan ruang olahraga khusus untuk dirinya sendiri, terlihat disana banyak sekali peralatan olahraga seperti tali skipping, gym ball, treadmill, cable pulley, rowing machine, dan lainnya.
Semua itu tertata rapih sementara Pangeran segera duduk untuk istirahat sebenar di sofa yang ada disana, 5 menit dia duduk bersantai setelah itu menelpon pak Seto.
"Bawakan aku jus leci," ucap Pangeran lalu kembali menutup telpon dan menyimpannya di sofa.
Pangeran langsung berolahraga nge gym sambil menunggu minumannya datang, tak berselang lama pak Seto datang dan mengetuk pintu.
"Tok...tok...tok..., permisi tuan," ucap pak Seto kemudian masuk ke dalam.
Lalu menyimpan jus leci di atas meja.
"Silahkan minum dulu tuan," ucap pak Seto.
"Hmmmm...," jawab Pangeran yang tengah asik nge gym.
Pak Setopun segera beranjak pergi memasuki lift menuju dapur kembali.
Setelah Pangeran merasa badannya lebih segar dia menghentikan olahraganya kemudian duduk kembali di sofa dan meminum jus leci, saking capenya di justru malah ketiduran di sofa ruang olahraganya.
Disisi lain Tasya yang masih merasa kesal dikamarnya terus menggerutu sambil merapihkan alat alat make up Keatas meja rias yang tadi dibelikan Pangeran.
"Euhhhhhh Pangeran sialan, dasar manusia robot tidak punya hati, tega sekali dia menjadikanku bahan candaan di depan umum, aku sangat malu tadi, semua pasang mata menatap kearahku dan malah ikut menertawakanku, sementara dia hanya bahagia diatas penderitaanku euhhhh awas saja akan kubalas nanti kau beruang kutub berhati beku," gerutu Tasya.
**Author
kasian banget ya tasya dipermalukan sama pangeran, dasar pangeran gak punya hati😒**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Febriyantari Dwi
😀😀😀 Baperan jg ternyata Tasya hehe
CEO nya jg Jahiliyah...😀
👍💗👍💗👍💗👍💗👍💗
2021-03-29
1