Lalu Pangeran memberikan bungkusan kosongnya pada Bay.
"Hah, cepat sekali tuan makan, ah sudahlah untung tuan mau makan," ucap Bay heran dalam hati.
"Bay besok saya gak ke kantor kamu urus semuanya," kata Pangeran.
"Baik tuan," jawab Bay.
"Sekarang kamu ambilkan pakaianku, aku akan menginap di sini sampai dia bangun," ucap Pangeran.
"Baik tuan," ucap Bay.
Bay selalu menuruti perintah tuannya, dia adalah sekretaris pribadi sekaligus sahabat Pangeran sejak kecil, jadi tidak heran kalo mereka sangat dekat dan mengetahui sifat masing masing.
Baypun langsung bergegas menuju kediaman Pangeran dan mengambil beberapa pasang pakaian dan perlengkapan lainnya lalu dia kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, 30 menit kemudian Bay telah sampai di rumah sakit dan segera menuju ruang inap Tasya.
Di ruangan, Tasya mulai sadar dan membuka matanya perlahan namun pasti, dia kaget dan melihat sekeliling, lalu dia bingung kenapa bisa ada laki laki tampan yang tertidur di sofa ruangannya.
"Aku kenapa?
Dimana aku?
Siapa dia?
Kenapa dia ada disini?," batin tasya bertanya tanya.
Itulah semua pertanyaan yang ada dalam benak Tasya saat ini, lalu dia mencoba untuk mengingat kejadian sebelumnya dan diapun mengingat semuanya, Tasya menghembuskan nafas lega, setelah berhasil mengingat kejadian yang dia alami sebelum dia tidak sadarkan diri.
"Syukurlah mungkin dia orang yang menolongku," gumam Tasya dalam hati.
Dan semua pertanyaan tadipun sudah terjawab dengan perasaan yang lega.
Bay yang telah sampai di depan pintu ruangan Tasya langsung mengetok pintu sebelum masuk.
"Tok tok tok, permisi tuan," ucap Bay dibalik pintu.
Pangeran yang mendengar itu langsung terbangun dan segera menuju pintu lalu menghampiri Bay di luar tanpa dia sadari kalo Tasya sudah siuman hanya saja Tasya belum ada tenaga untuk bersuara, dia masih begitu lemas.
"Ada apa bay?," tanya Pangeran.
"Ini tuan," Bay yang memberikan tas berisi pakaian Pangeran.
Pangeran segera mengambilnya dan menyuruh Bay untuk pulang dan beristirahat, setelah itu Pangeran kembali masuk ke ruangan dan menatap lekat ke arah Tasya yang sudah terbangun dan memancarkan senyum manisnya.
"Ahhh dia begitu cantik," ucap Bay dalam hati.
Tanpa dia sadari bahwa dia sudah mulai terpesona oleh kecantikan alami Tasya.
"Tuan," ucap Tasya yang sudah bisa mengeluarkan suara.
Sontak itu membuyarkan lamunan Pangeran yang tengah terpesona oleh Tasya.
"Ah.. Iya ada apa?
Kau sudah sadar?," ucap Pangeran.
"Hah pertanyaan macam apa itu, apa dia tidak bisa melihat mataku yang sudah melotot begini," protes batin Tasya kesal.
"Iya tuan saya sudah sadar," jawab Tasya.
"Syukurlah kalo begitu," ucap Pangeran.
"Tuan terimakasih," ucap Tasya.
"Untuk?," tanya Pangeran tanpa melihat Tasya, dia terus sibuk dengan ponselnya.
"Karena telah menolong saya," ucap Tasya lemas.
"Tak perlu berterimakasih, saya bukan menolongmu, tapi menyerempetmu karena itu saya bertanggung jawab atas kesembuhanmu," ucap Pangeran ketus dan masih menapa hpnya.
"Ah sialan, untuk apa aku berterimakasih dan memperlihatkan senyum manisku padanya, ternyata dia yang membuatku begini," gumam Tasya dalam hati.
Setelah itu tidak ada percakapan di antara mereka, ruangan terasa sunyi bahkan mereka sibuk dengan pandangannya masing masing, suasana terasa sangat dingin dan canggung, hingga suara dering telpon membuyarkan keheningan itu.
"Krining krining krining dreeett," kurang lebih dering telpon Tasya seperti itu ya, maaf author gak jago buat nada dering wk😅.
Tasya yang sadar bahwa itu bunyi hp nya, diapun segera mengangkat telpon.
"Assalamualaikum
hallo ibu?," ucap Tasya.
"Waalaikumsalam hai sayang, kamu dimana sekarang?," tanya ibu Dewi.
"Aku dirumah sakit bu," jawab Tasya jujur.
"Apa?!!," suara syok ibu Dewi yang berteriak sangat kencang di sebrang saha, sampai membuat Tasya menjauhkan hp dari telinganya dan bahkan Pangeranpun mendengar teriakan itu.
#Author (BTW, tuh suara ibu Dewi pake toa kali ya, ampe segitu kencengnya, bisa bisa telinga Tasya meledak😂).
"Tenang ibu, Tasya baik baik saja," jawab Tasya.
"Benarkah sayang?," tanya ibu Dewi dengan nada cemas.
"Benar ibu, jadi jangan khawatir, aku bisa jaga diri dengan baik," jawab Tasya menenangkan.
"Hah, bisa jaga diri bagaimana dia aja keserempet karena jingkrak jingkrak di pinggir jalan," gumam Pangeran yang menguping pembicaraan Tasya denga ibu Dewi.
"Baiklah ibu akan ke sana kamu di rumah sakit mana?," ucap ibu Dewi.
"Gak usah bu, di sini sudah ada teman Tasya," jawab Tasya.
"Kalo begitu kapan kamu akan pulang nak?,"
tanya ibu Dewi lagi.
"Emmmm......," ucap Tasya kebingungan.
Belum sampai tasya menjawab, Pangeran mengambil alih hp nya dan berkata.
"Ibu tenang saja saya akan bertanggung jawab dan mengobati putri ibu sampai sembuh, nanti setelah dia sembuh saya akan antar pulang tanpa lecet sedikitpun," ucap Pangeran dengan nada tegas.
Tasya yang mendengar semua itu cuman bisa bengong.
"Hah?, apa apaan dia, seenaknya saja, aku kan sudah sembuh dan bisa pulang sekarang juga," gumam Tasya dalam hati yang kesal.
Setelah Pangeran memutuskan telponnya dia memberikan hp itu pada Tasya kembali dan Tasya menerimanya dengan kasar, memonyongkan bibirnya dengan tatapan membunuh pada Pangeran.
Jelas Pangeran kesal dengan tingkah Tasya, baru kali ini ada orang yang berani menatapnya seperti itu, tapi Pangeran enggan menanggapinya dia kembali fokus pada hp nya sendiri.
Sementara Tasya terus bergumam kesal dalam hati.
"Dasar pria brengsek, keterlaluan, memangnya dia siapa ko ngatur aku, haaaaahh........, aku benci ingin rasanya aku mencabik mulutnya tapi tanganku masih lemas, euhhhh sial sial sial, awas saja nanti pasti akan ku balas," kurang lebih begitulah gumam Tasya yang kesal dengan Pangeran.
"Maaf tuan, apa tidak sebaiknya saya pulang saja, saya rasa saya sudah sembuh," ucap Tasya dengan nada memohon.
"Tidak," ucap Pangeran dengan wajah datarnya.
Tasya begitu kesal mendengar jawaban dari Pangeran.
"Siapa kau, aku bukan budakmu yang kau kurung dan harus menuruti semua perintahmu, oh Tuhan kapan aku bisa bebas dari manusia robot ini," gumam Tasya dalam hatinya.
Sekarang Tasya hanya bisa diam dan keadaan dalam ruang itu kembali sunyi, tidak terasa waktupun sudah menunjukan pukul 11.00, dia menatap lekat wajah tampan laki laki disampingnya.
"Dia tampan, tapi sayang sekali sikafnya bagai beruang kutub," gumam Tasya.
Tanpa mereka sadari ternyata mereka saling mengagumi, namun enggan mengatakan secara langsung, bagaimana tidak gadis jutek dengan Pangeran yang dingin, pastilah akan begini.
Tiba tiba Tasya merasa ingin buang airkecil, dia bingung kakinya masih agak lemas dan ada memar dibagian mata kakinya, mau minta bantuan laki laki dihadapannyapun, tidak mungkin.
"dia begitu dingin mana mau dia membantuku," ucap Tasya dalam hati.
Lalu dia memutuskan untuk berusaha turun dari kasur sendiri namun baru saja dia ingin menegakkan badannya, kakinya sudah sakit.
"Aaaawwww," ucap Tasya dengan menyentuh kakinya.
"Kenapa?," ucap Pangeran santai.
"Apa dia bodoh, aku kesakitan kenapa masih tanya, tidak ada inisiatif untuk menolongku lagi dasar manusia robot," gumam Tasya.
"Kamu masih sakit istirahatlah," lanjut Pangeran.
"A..a..aku ingin ke toilet tuan," ucap Tasya yang sudah tidak kuat menahannya lagi.
Dengan sigap Pangeran langsung menggendong Tasya menuju toilet,
Tasya bingung namun dia tidak melawan karena memang dia ingin segera ke toilet, di pangkuan Pangeran Tasya menatap wajahnya dengan sangat dekat, tersirat dipikirannya rasa kesal, benci, dan terimakasih.
"Dasar orang aneh," ucap Tasya keceplosan.
"Siapa?," ucap Pangeran yang tidak sengaja mendengar.
"Hah.... apa... tidak tidak," ucap Tasya yang gelagapan dan berpura pura tidak tau apapun.
Pangeranpun menurunkan Tasya di depan toilet, dengan segera Tasya masuk perlahan, beberapa lama kemudian Tasya keluar dan sudah selesai, dia melihat laki laki itu menunggunya di depan toilet.
"Apakah dia tidak ada pekerjaan lain selain membuntutiku," ujar Tasya dalam hati.
#**Author (hai semuanya tetep pantengin novel aku ya, aku bakal up tiap hari kalau gak sibuk😅, jangan lupa like tiap episodenya ya, aku bakal sering up kalo banyak yang like dan coment positif di novelku, mohon dukungannya ya**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
fitri arip
makin seru .. jangan lupa mampir .
judul cerita istriku kumel
2021-03-31
2
Opung Boru Caroline
itu kali pangeranku yang hilang.sudah lama kucari cari ternyata ada di rumahsakit.
2021-03-30
1
Febriyantari Dwi
👍💗👍💗👍💗👍💗👍💗
2021-03-29
1