Sementara Pangeran di kantornya sudah selesai meeting dan menuju mobil untuk segera pulang saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, sementara Tasya belum menyadari waktu telah berlalu begitu cepat karena mereka baru bisa berkumpul lagi dan tertawa bahagia yang membuat Tasya lupa waktu, setelah selesai makan dan puas bercanda Gina pamit untuk pulang.
"Maaf guys aku harus pulang nih udah jam 16.00, nanti bunda nyariin lagi," ucap Gina dengan cekikikan.
"Hah apa 16.00," ucap Tasya kaget.
"Iya, memangnya kenapa?," ucap Romi santai.
"Ahhh aku harus pulang sebelum manusia robot itu pulang," ucap Tasya sambil berlari, panik dan keluar cafe.
Gina dan Romi yang bingung dengan tingkah Taysa hanya bisa diam dan merekapun bubar.
Pangeran yang sudah sampai di depan rumahnya heran kenapa Tasya tidak melakukan tugasnya untuk menyambutnya pulang.
"Pak kemana gadis gila itu, kenapa dia tidak menyambutku," tanya Pangeran.
"Maaf tuan bukankah anda yang mengizinkan nona Tasya keluar sebentar tadi siang, dan nona belum pulang sampai sekarang," jawab pak Seto.
"Hah? Dia sama sekali tidak pernah meminta izin padaku, bodoh kalian, bisa bisanya kalian ditipu oleh gadis gila itu," ucap Pangeran dengan wajah yang memerah dan tatapan mematikan.
Semua pelayan termasuk pak Seto dan sekretaris Bay menunduk ngeri melihat tuannya marah seperti banteng kesurupan.
Akhirnya sekretaris Bay memberanikan diri untuk membuka pembicaraan dan memberikan solusi.
"Maaf tuan apakah perlu saya cari nona Tasya," ucap Bay menawarkan jasa.
"Tidak kau pulang saja, ini baru pukul 16.00, jika sampai jam 19.00 dia belum datang juga aku akan mencarinya sendiri," ucap Pangeran sambil beranjak masuk ke istananya.
Pangeranpun masuk ke kamarnya dan membersihkan diri lalu dia beranjak ke ruang kerja, membuka laptop dan memeriksa berkas berkas di meja kerjanya.
Disisi lain Tasya yang berlari panik karena hari sudah mulai gelap banyak sekali rasa takut yang menyelimutinya, dia takut akan kegelapan, dan dia juga takut Pangeran akan menghukumnya, dia juga takut karena jalan menuju rumah Pangeran melewati hutan, dia takut ada hewan buas yang melukainya nanti, semua itu menghantui pikirannya, Tasya terus berlari secepat mungkin untuk sampai di rumah Pangeran namun senja sudah berganti malam yang gelap gulita Tasya ketakutan hebat, dia tidak bisa menatap apapun yang ada di depannya jalanan begitu sepi dan gelap dia juga tidak membawa alat penerangan apapun, kakinya melemas karena kelelahan dan rasa takut yang semakin dalam, dia terjatuh di pinggir jalan dengan wajah pucat, Tasya berteriak meminta tolong berharap ada yang bisa menolongnya, 10 menit Tasya berteriak namun tak ada yang datang sama sekali, Tasya semakin ketakutan dia menangis histeris dan berteriak ketakutan sejadi jadinya.
Karena sudah kehabisan tenaga Tasya hanya bisa menangis sesegukan di pinggir jalan yang gelap, dingin dan sunyi, dia menenggelamkan wajah di tangannya dan berjongkok.
Pangeran yang sedang memeriksa berkas berkas tidak fokus dia melirik jam yang sudah menunjukan pukul 20.00, Pangeran segera beranjak memasuki lift dan turun ke lantai bawah, dia segera memanggil pak Seto karena semakin khawatir dengan Tasya.
"Pak apa gadis itu sudah pulang?," tanya Pangeran dengan wajah yang mulai cemas.
"Belum tuan," jawab pak Seto.
"Siapkan mobil sekarang," ucap Pangeran.
Beberapa menit kemudia pak Seto sudah menyiapkan mobil.
Pangeran segera beranjak menuju mobil, pak Seto membukakan pintu mobil untuk Pangeran dan merekapun masuk, pak Seto menjalankan mobil dengan kecepatan sedang di perjalanan hutan pak Seto melihat seorang gadis yang sedang menangis ketakutan berjongkok dan menenggelamkan wajahnya.
"Tuan apakah itu nona Tasya," ucap pak Seto sambil memarkirkan mobilnya.
Pangeran yang mengenal pakaian yang dikenakan gadis itu segera turun dari mobil menghampiri gadis yang menangis di pinggir jalan tanpa menghiraukan pak Seto, Pangeran segera memanggil Tasya.
"Hei gadis gila, kenn....," ucap Pangeran ketus, walau sebenarnya tadi dia begitu cemas.
Belum selesai Pangeran berbicara Tasya yang mengenal suara itu segera berdiri lalu berlari ke arah Pangeran dan memeluknya erat.
Tasya terus memeluk Pangeran dengan menangis sesegukan, Pangeranpun membalas pelukan itu tanpa berbicara sepatah katapun, pak Seto yang melihat kejadian langka hanya bisa tersenyum melihat tuannya sudah menemukan pendamping hidupnya walaupun itu belum pasti.
"Sudahlah kenapa kau menangis sampai seperti ini," ucap Pangeran dengan mengelus rambut Tasya yang panjang terurai.
Pangeranpun membawa Tasya menuju mobil dan pak Seto segera melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, di dalam mobil Tasya tak henti hentinya menangis sesegukan tapi dia sudah melepaskan pelukannya pada Pangeran, Pangeran yang risih mendengar tangisan Tasya akhirnya angkat bicara berniat untuk menenangkan Tasya.
"Sudahlah sekarang kau aman, aku akan menjagamu, kau tak perlu takut lagi Tasya," ucap Pangeran lembut dan merangkul Tasya sambil menghapus air matanya.
Entah kenapa saat Pangeran merangkul dan menghapus air matanya, Tasya merasa sangat aman dan begitu nyaman, pak Seto yang sedari tadi mengamati gerak gerik tuan dan nonanya hanya tersenyum tipis, tersirat rasa bersyukur dibatinnya karena kedatangan Tasya di kehidupan tuan mudanya, setelah bertahun tahun lamanya Seto baru pertama kali melihat tuan muda merangkul dan memberikan rasa aman pada seorang wanita, apalagi Tasya hanya wanita asing yang baru dikenalnya, bahkan ini kali pertamanya Pangeran menyebut nama Tasya dan berkata lembut padanya.
Tasya yang mulai merasa aman berhenti menangis matanya terlihat begitu sembab, kantung matanya begitu besar, wajahnya pucat pasi, Pangeran yang melihat itu kembali khawatir dengan keadaan Tasya, Pangeran terus merangkul Tasya selama perjalanan dan Tasyapun tidak menolak, hingga sampailah mereka di kediaman Pangeran Andara, saat pak Seto memarkirkan mobilnya Pangeran bersiap siap untuk turun, namun saat melihat Tasya yang tengah tertidur, Pangeran tidak tega untuk membangunkan Tasya dan menggendongnya menuju kamar Tasya, para pelayan sontak membulatkan mata mereka melihat kejadian yang begitu langka, bahkan ini moment yang amat langka, bagaimana tidak ini pertama kalinya Pangeran baik pada perempuan bahkan mau menggendongnya biasanya perempuan secantik dan se sexy apapun, tuan muda Pangeran tidak pernah mengasihani atau apapun dia hanya bersikap dingin dan beku bak es di kutub selatan.
Pangeran segera menuju lift, dan menekan tombol menuju lantai 3, dimana kamar Tasya berada, saat di dalam lift Tasya terbangun karena merasakan ada yang berbeda, saat Tasya membuka matanya dia kaget bukan kepalang, refleks Tasya berteriak.
"Aaaaaaa, lepaskan aku beruang kutubbb, lepassss," teriak Tasya yang baru tersadar dari tidurnya.
Dia tidak menyadari apa yang sudah dia katakan tadi, Pangeran segera menurunkan Tasya karena berisik jika harus terus menggendong gadis yang berteriak.
Tasya diam membeku setelah sadar apa yang sudah dikatakannya tadi.
"Ahhhhh apa yang sudah aku katakan tadi, dia sudah menolongku 2 kali, tapi aku malah keceplosan dia pasti akan murka euhhhh, bodoh bodoh bodoh kamu Sya," gerutu Tasya yang menyalahkan dirinya sendiri sambil menutup mulutnya.
"Kenapa kau?," tanya Pangeran yang membuyarkan semua gerutu Tasya.
"Ahhhh tidak tuan saya minta maaf," ucap Tasya refleks.
"Ternyata kau sadar juga," ucap Pangeran.
Pintu lift terbuka, dengan tergesa gesa Tasya segera keluar dan menuju pintu kamarnya, baru saja Tasya ingin membuka pintu, tangan kirinya ditarik oleh Pangeran dan membuat Tasya berbalik lalu menghantam tubuh kekar Pangeran.
Sepersekian detik mereka saling tatap, entah kenapa jantung Tasya seperti mau copot.
"Oh tuhan dia begitu tampan andai saja dia tidak sebeku es dikutub selatan, pasti aku akan menyukainya, ahhhh apa yang sudah kamu pikirkan Tasya dia yang sudah membuatmu dalam kesulitan ini, tidak tidak.....," ucap Tasya dalam hati sambil memejamkan matanya.
Tasya memejamkan matanya berharap pikirannya itu hilang, Pangeran tersenyum tipis melihat tingkah Tasya dia segera menjauhkan tubuhnya dari Tasya.
#**Author
masih penasaran dengan kelanjutan ceritanya yukkk like dulu dan terus beri dukungan buat author biar makin sering up😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Febriyantari Dwi
CEO beraninya sama anak kecil..
hehe.....
👍💗👍💗👍💗👍💗👍💗
2021-03-29
1