Pangeran yang mendengar pintu toilet terbuka segera menghampiri Tasya yang sudah berdiri beberapa langkah dihadapannya, Pangeran langsung menggendong Tasya menuju tempat tidur kembali.
"Istirahat dan tidurlah untuk mengembalikan tenagamu," ucap Pangeran yang sama sekali tidak menatap Tasya.
Tasya hanya mengangguk, tapi dia tidak bisa tidur karena masih cukup bingung, dengan siapa laki laki manusia robot itu.
"Hah dia lebih cocok disebut manusia robot atau beruang kutub ya?," gumam Tasya dalam hati, tanpa dia sadari bibirnya sedikit tersenyum karena membayangkan Pangeran menjadi manusia robot atau beruang kutub.
Pangeran yang sedang duduk di sofa melirik Tasya yang senyum senyum sendiri.
"Hei apa kau gila setelah terbentur tadi?,"
ucap Pangeran dengan nada yang mengesalkan.
"Apa.... ," refleks Tasya berteriak.
"Hah aku semakin yakin kalo kau gadis gila," ucap Pangeran ketus.
"Benar benar menyebalkan," ucap Tasya dalam hati dan segera menenggelamkan wajahnya ke dalam selimut.
Beberapa lama kemudian Tasyapun tertidur, begitupula dengan Pangeran yang sudah nyenyak di sofa.
Pukul 05.00 pagi alarm di hp Tasya berdering, diapun segera bangun dan mematikan hp nya.
Dia mulai membuka matanya perlahan dan menatap seorang laki laki yang tidur dengan lelapnya di sofa, memakai pakaian kerja yang terlihat kusut tak karuan.
"Kasihan dia semalaman menjagaku, ah untuk apa aku mengasihaninya toh semua ini karena ulahnya juga," perdebatan dengan diri sendiri Tasya dihatinya.
"Tapi dia terlihat kedinginan," ucap tasya.
Dan akhirnya dia segera mengambil selimut di badannya lalu memakaikannya untuk menyelimuti tubuh kekar Pangeran, Tasya yang sudah berenergi segera beranjak ke toilet untuk memcuci muka dan menggosok gigi, setelah itu dia duduk di ranjang rumah sakit dengan memainkan hp nya.
Tasya membuka chat dari ibu Dewi.
Ibu Dewi : "Tasya sayang kamu jaga diri baik baik ya nak, segeralah kembali ibu merindukanmu"🤗🧡
Tasya : "iya ibu Tasya akan segera kembali, jangan khawatirkan *T*asya"🧡
Setelah membalas chat dari ibu Dewi, Tasya hanya melamun memikirkan cara agar dia bisa kabur dari laki laki sialan itu yang tidak lain adalah Pangeran.
Pangeran orang yang sangat bertanggung jawab, jadi jelas saja dia tidak akan membiarkan orang yang sudah dia lukai pulang dengan keadaan sakit, dia akan mengantarkan Tasya pulang ketika Tasya sudah sembuh total.
Waktu berlalu begitu cepat sudah pukul 07.00, dan Pangeranpun bangun dari tidurnya, dia merasa heran kenapa ada selimut di badannya, Pangeran sudah menyangka kalo Tasya yang melakukannya, karena selimut yang ia gunakan merupakan selimut yang seharusnya digunakan Tasya, Pangeran tak menghiraukannya dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu berganti pakaian.
"Sejak kapan dia mengambil pakaian ganti, perasaan dia selalu ada diruangan ini," gumam Tasya yang kebingunga.
"Ada apa?, kenapa kau menatapku seperti itu?," tanya Pangeran dengan nada penasaran, sambil menggaruk rambutnya kasar.
"Ah tidak tuan," ucap Tasya sambil senyum keterpaksaan.
Pangeran mengambil hp dan menelpon sekretaris Bay.
"Halo Bay, kau ada di mana?," tanya Pangeran.
"Halo tuan selamat pagi, dari tadi saya di luar ruangan tuan," jawab Bay.
"Oh," ucap Pangeran.
Lalu mematikan sambungan hpnya dan beranjak keluar untuk menemui sekretaris Bay, Tasya yang melihat tingkah laki laki itu, hanya bisa menatapnya tajam, namun Pangeran sama sekali tak melirik ke arah Tasya.
Diluar ruangan.
"Pagi tuan," ucap Bay, yang tidak dibalas oleh Pangeran.
**Author, sakit ya jadi sekretaris Bay dicuekin melulu**😅
"Carikan sarapan untukku dan gadis gila itu," ucap Pangeran dengan nada kesal.
Entah kenapa pagi pagi Pangeran sudah kesal dengan Tasya.
"Baik tuan," ucap sekretaris Bay dan langsung bergegas pergi.
Pangeran kembali masuk ke ruangan dan duduk di sofa sambil memainkan hp nya, Tasya yang bosan berusaha membuka pembicaraan karena dia benar benar heran dan penasaran siapa laki laki dihadapannya itu.
Dengan keberanian penuh Tasya menarik nafas panjang dan membuangnya kasar.
"Ma.. Maaf tuan," ucap Tasya ragu.
"Hmmm..," ucap Pangeran, tanpa melihat ke arah Tasya dengan wajah dingin dan datar itu.
"Apa saya boleh bertanya sesuatu ?," tanya Tasya spontan.
Pangeran yang mendengar itu langsung melirik Tasya.
"Apa?," dan langsung memalingkan kembali pandangannya.
"Sebenarnya tuan siapa?," tanya Tasya.
"Manusia," ucap Pangeran dengan datar.
"Hah, saya juga tau tuan anda manusia, sebenarnya dia bodoh atau idiot sih, masa pertanyaan gitu aja gak tau, euhhh menyebalkan," gumam Tasya dengan perasaan geram.
Pangeran diam diam melirik Tasya dan tersenyum melihat tingkah Tasya yang sedang mengejek dirinya dengan wajah murka dan mulut yang dimonyongkan.
"Hah tingkahnya lucu sekali, dia bisa kubuat untuk hiburanku," ucap Pangeran dengan senyum liciknya.
"Kenapa dia malah tersenyum akukan sedang mengejeknya dasar orang idiot," ucap Tasya semakin kesal
Tak lama kemudian Bay mengetok pintu lalu masuk dan memberikan makanan untuk Pangeran dan Tasya.
"Ini tuan," ucap Bay.
Pangeran langsung mengambilnya dan dia memberikan satu porsi makanan kepada Tasya.
"Makan," ucapnya datar.
Tasya langsung mengambilnya dan memakan makanan itu sampai habis, karena jujur saja dia sangat lapar dari kemarin belum makan, begitupun dengan Pangeran.
Bay hanya menatap tuannya dan Tasya sarapan, Bay lebih mirip seperti patung yang hanya berdiri dan memperhatikan Tasya makan.
"Hah, siapa dia seperti patung saja berdiri disamping manusia robot itu," gumam Tasya sambil menatap Bay sinis.
"Hah kenapa gadis itu menatapku begitu, apakah dia membenciku?," batin Bay.
"Saya mau pulang tuan," ucap Tasya yang membuat Pangeran dan Bay saling menatap.
"Apakah mereka gay," batin Tasya sambil cengengesan melihat adegan itu.
"Kenapa kau?, kau tidak akan saya izinkan pulang sebelum sembuh total," ucap Pangeran penuh penekanan.
Akhirnya Tasya hanya bisa menurut.
Pangeran memerintahkan sekretaris Bay untuk mengurus kantornya, dan dengan sigap Bay langsung beranjak menuju mobil lalu pergi ke kantor LA group.
Suasana kembali hening dan itu yang membuat Tasya semakin bosan dan benci akan pria di hadapannya.
5 menit kemudian setelah kepergian Bay, dokter masuk ke ruangan Tasya.
"Selamat pagi nona?," ucap dokter.
"Pagi dok," jawab Tasya.
"Bagaimana keadaan anda?," tanya dokter dengan ramah.
"Saya sudah agak baik dok, apakah saya sudah boleh pulang?," tanya Tasya.
"Mari saya periksa dulu, dan tuan anda bisa menunggunya di luar," pinta dokter pada Pangeran.
"Apa kau sudah bosan bekerja, beraninya memerintahkanku," jawab Pangeran dengan tatapan membunuh.
"Ma... Maaf tuan, silahkan anda bisa menunggu dimana saja," ucap dokter gelagapan.
Tasya yang melihat itu benar benar semakin heran dan bingung.
"Siapa beruang kutub itu, sampai dokter saja tidak berani membantahnya," batin Tasya bingung.
Dokterpun segera memeriksa Tasya.
"Nona anda sudah boleh pulang hari ini," ucap dokter tersenyum ramah.
Tasya langsung memancarkan aura bahagia, senyumnya mengembang dan matanya berbinar.
"Terimakasih dok," ucap Tasya.
Disis lain Pangeran hanya muram dan terlihat sekali kalau dia tidak suka Tasya sudah diperbolehkan pulang.
"Kau akan tinggal di rumahku selama 1 bulan," ucap Pangeran dengan tatapan tajam pada Tasya.
"Untuk apa tuan? sayakan sudah sembuh," ucap Tasya heran.
"Ya, kau sudah sembuh dan kau juga harus membalas budi padaku karena telah menyelamatkan nyawamu, apa kau pikir biaya rumah sakit selama kau tak sadarkan diri itu sedikit," ucap Pangeran ketus.
"Hah, dia bilang ini tanggung jawabnya kemarin, dasar manusia robot, perhitungan euhhh aku benci, ya tuhan semoga kau membalas semua perbuatannya padaku," itulah rutukan Tasya untuk Pangeran.
"Hmmm... baiklah tuan," ucap Tasya pasrah.
Entah angin darimana Tasya bisa memutuskan sesuatu begitu cepat dan dia pasrah dengan perintah orang asing di hadapannya.
Pangeran tersenyum licik melihat Tasya yang nampak pasrah.
Pangeran segera menghubungi ketua pelayan dan sekretaris Bay untuk mempersiapkan rumah dan barang barang yang akan digunakan Tasya nanti.
#Di kediaman Pangeran Andara.
Ketua pelayan yang bernama pak Seto, usianya 35 tahun beliau sudah bekerja bersama istrinya bibi Lia di keluarga Pangeran sejak Pangeran kecil, bahkan beliaulah yang selalu mengasuh Pangeran karena orangtuanya selalu sibuk dengan pekerjaan, pak Peto segera memerintahkan para pelayan untuk berkumpul entah ada berapa pelayan di rumah bak istana yang memiliki 5 lantai itu.
"Dengar semuanya, tuan muda akan kembali ke rumah sekitar pukul 10.00, dan kita diperintahkan untuk menyiapkan satu kamari yang ada di depan kamar tuan muda di lantai 3, juga menyiapkan makanan istimewa karena akan kedatangan seorang gadis," ucap pak Peto dengan tegas.
Semua pelayan hanya mengangguk dan segera melakulan pekerjaannya masing masing. Disisi lain pak Seto heran dengan perintah tuannya, selama dia mengabdi pada tuannya belum pernah ada 1 wanitapun yang diajaknya berkunjung apalagi tinggal di istananya.
#**Author (masih penasaran gak sama ceritannya? yuk baca terus ya temen temen, author bakal sering sering up oke, selamat membaca🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Iwan Setia
lebay amat thorr..rumah 5 lantai dihuni satu org tok..wkwkw
2021-03-31
3
Febriyantari Dwi
Hahaha.....manusia ..., kata beruang kutub
😀👍💗👍💗👍💗👍💗👍💗
2021-03-29
1