"Heuuuuuhhh, baru saja dia baik tadi malam kenapa sekarang berubah jadi robot koslet begini," gumam Tasya sambil mulai memasukan makanan kedalam mulutnya kasar.
Pangeran yang melihat tingkah Tasya hanya tersenyum tipis, menampakkan ketampanannya yang HQQ🤭.
Beberapa menit kemudia mereka telah selesai sarapan dan Pangeran kembali menggendong Tasya menuju kamarnya, setelah sampai di dalam kamar Pangeran mendudukan Tasya di sofa, lalu Pangeran ikut duduk disamping Tasya.
"Apa lututmu masih sakit," ucap Pangeran.
"Ahhhh sedikit tuan, tapi sepertinya sudah mampu untuk berjalan perlahan," jelas Tasya.
"Baiklah nanti setelah makan siang kita pergi untuk membeli peralatan make up dan perhiasan untukmu," ucap Pangeran.
"Ehh... Ehhh...ehhhh, tidak usah tuan saya tidak enak harus terus meropotkanmu," ucap Tasya tersipu malu.
"Syukurlah kalo kau sadar, tapi ini perintah bukan tawaran," ucap Pangeran.
"Hmmmm...... Baiklah tuan," ucap Tasya pasrah.
"Sekarang kau istirahat, 5 jam lagi aku akan kemari untuk menjemputmu," ucap Pangeran sambil beranjak keluar kamar dan menuju ruang kerjanya.
Karena Tasya sakit Pangeran memutuskan untuk tidak berangkat ke kantornya, kemudian menelpon sekretaris Bay.
"Hallo Bay," ucap Pangeran.
"Pagi tuan ada yang bis....," jawab sekretaris Bay disebrang.
Belum beres Bay bertanya Pangeran sudah mendahuluinya.
"Aku tidak akan ke kantor, kau pergi sendiri dan urus semuanya, akan ku pantau dari sini," jelas Pangeran yang dingin.
"Baik tuan," ucap sekretaris Bay.
Sambunganpun terputus dan Pangeran segera membuka laptop untuk memeriksa beberapa file.
Sementara Bay yang mendapatkan perintah dari tuan mudanya segera beranjak menuju perusahaan LA group milik keluarga Andara, setelah sampai di depan perusahaan Bay dikagetkan dengan keributan kecil, dimana seorang wanita berambut pirang sedang berusaha menerobos masuk ke perusahaan tanpa izin para satpam yang berjaga, melihat keributan itu sekretaris Bay segera memarkirkan mobil dan menghampiri perempuan berambut pirang yang menggunakan pakaian sangat ketat.
"Hei.... Heiiiii.......heiiiiiiiii, hentikan," teriak sekretaris Bay yang seketika membuat keributan itu berhenti dan semua pandangan beralih ke sekretaris Bay.
"Maaf tuan, nona ini memaksa untuk masuk ke ruangan tuan muda Pangeran dengan alasan dia adalah mantan sekretaris tuan muda," jelas satpam kepada Bay.
Sekretaris Bay sudah mengira kalo itu adalah Tias maharani, wanita yang selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan termasuk ingin mendapatkan tuan mudanya.
"Untuk apa kau datang kemari wanita sialan," bentak Bay dengan nada yang tinggi dan mata yang memerah seakan ingin menerkam wanita dihadapannya itu.
"Apa urusanmu melarangku datang kesini," ucap Tias dengan angkuhnya.
"Jelas ini urusanku, kau sudah bukan siapa siapa lagi di perusahaan ini," ucap Bay dengan tegas.
"Hahahahaha, sekarang kau bisa menggagalkan rencanaku, namun aku akan kembali lagi ke sini. lihat saja pembalasanku nanti," ucap Tias sambil tertawa dan beranjak pergi.
"Euhhhh dasar wanita sialan," ucap sekretaris Bay dalam hati.
Kemudia dia beranjak menuju ruangannya dan melakukan aktifitas kantor seperti biasanya.
Namun entah kenapa sekretaris Bay terus merasa cemas dengan Pangeran, karena ancaman yang dikatakan Tisa tadi.
"Ahhhhh sudahlah, kalau sampai wanita iblis itu berani mengusik Pangeran aku tidak akan segan segan untuk membunuhnya," ucap sekretaris Bay yang merasa kesal.
5 jam berlalu waktu sudah menunjukan saatnya makan siang Tasya yang merasa sudah mampu untuk berjalan walaupun tertatih, dia bangun dari tidurnya dan segera menuju kamar mandi, setelah selesai membersihkan diri dan menggunakan pakaian, Tasya menyisir rambutnya rapih dan beranjak menuju lift, setelah sampai di lantai dasar Tasya segera menuju dapur dan kembali memasak untuk Pangeran.
Sementara Pangeran yang baru selesai dengan pekerjaannya segera turun ke lantai 3 menuju kamar dan membersihkan diri, setelah dirasanya sudah rapih, Pangeran kembali masuk kedalam lift menuju lantai dasar ruang makan, sesampainya di depan meja makan Pangeran langsung duduk dan menunggu Tasya yang berjalan keluar dari dapur dengan membawa 2 piring di tangannya serta dibantu pelayan lain untuk menghidangkan makanan diatas meja.
"waahhh makanannya banyak sekali dan sangat menggugah selera," ucap Pangeran.
"tentu saja, aku membuatnya dengan kebahagiaa," ucap Tasya sambil mengambilkan makanan untuk Pangeran.
"Ahhh benarkah," ucap Pangeran.
"Tentu saja tuan muda," ucap Tasya sambil duduk dan mengambil makanan untuk dirinya .
"Terimakasih ," ucap Pangeran sambil memakan makanan tadi.
"Sama sama tuan," ucap Tasya dengan senyum yang mengembang.
Keduanya makan dengan lahap sampai semua makanan di atas meja habis dengan cepat.
Pak Seto yang melihat tuan mudanya makan selahap itu benar benar kaget.
"Wahhhh, apakah itu benar Pangeran yang menghabiskan semua makanan tadi," gumam pak Seto yang heran.
Setelah selesai makan Pangeran duduk bersandar beberapa menit, Tasya hanya menatapnya dengan penuh kebahagiaan karena masakannya disukai Pangeran.
Pangeran yang melihat ada sesuatu dibalik tatapan Tasya padanya mulai bertanya.
"Kenapa kau menatapku begitu?," tanya Pangeran.
"Tidak tuan," ucap Tasya.
"Aku paham kau mengagumi ketampananku kan, yahhhh jangan sampai segitunya aku tau ko aku memang tampan," ucap Pangeran dengan sombongnya.
"Apa..... Euhhhh PD sekali," ucap Tasya yang langsung memalingkan pandangannya.
Bibi Li dan pak Seto yang memperhatikan tingkah tuan dan nonanya dari balik dinding dapur hanya tersenyum kecil dan bahagia melihat tingkah mereka berdua.
"Bukankah aku pengusaha muda tertampan di dunia," ucap Pangeran dengan nada dingin.
"Iya juga sih, tapi kan tuan tidak perlu se sombong itu," ucap Tasya.
"Siapa yang sombong?," tanya Pangeran ketus.
"Lantas apa lagi kalo bukan sombong namanya," jawab Tasya sinis.
"Dengarkan aku baik baik ya gadis konyol," ucap Pangeran sambil memegang wajah Tasya dan menghadapkannya dengan wajah dirinya.
"Aku tidak mau mendengarkannya apalagi melihatmu," ucap Tasya dan berusaha memalingkan wajahnya.
Namun cengkraman tangan Pangeran di dagunya sangat kuat, dengan terpaksa Tasya harus menatap wajah manusia robot itu.
"Aku tidak sombong hanya mengatakan fakta dari ketampananku," ucap Pangeran tegas.
"Yaaa.... Ya... Yaaa terserah tuan Pangeran Andara saja aku tidak peduli," ucap Tasya yang langsung berdiri menjauhi Pangeran.
"Kau mau kemana?," tanya Pangeran.
Yang membuat Tasya berhenti berjalan lalu membalikan badannya melihat ke arah Pangeran yang sudah berdiri tagak di hadapannya.
"Kemana saja asal jauh darimu tuan," ucap Tasya ketus.
"Ayo kita pergi ke mall," ucap Pangeran sambil menarik tangan Tasya menuju keluar rumah dan masuk kedalam mobil mewah berwarna putih bersih.
Pangeran mengendarai mobil itu dengan kecepatan sedang menuju sebuah mall terbesar di jakarta yang ada dalam naungan perusahaannya sendiri.
Tasya terlihat kagum melihat mall yang begitu besar dan mewah karena ini baru pertama kalinya dia pergi ke tempat seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Febriyantari Dwi
beruntungnya Tasya....
👍💗👍💗👍💗👍💗👍💗
2021-03-29
1