Hai aku Tri Anatasya Lestari orang sering memanggilku Tasya atau Sya, hidupku begitu sulit dan menderita setelah kepergian orangtuaku, aku jatuh miskin seketika karena semua harta orangtuaku di ambil oleh keluargaku sendiri bahkan setelah itu mereka tidak menganggapku sebagai bagian dari keluarga mereka, hatiku sangat hancur, bagaimana dengan masa depanku bahkan saat itu aku masih berusia 8 tahun akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sebuah panti asuhan, aku tinggal di sana sampai saat ini, aku sudah tidak memikirkan cita cita ku lagi, yang kupukirkan saat ini aku harus bekerja dengan giat agar bisa membantu ibu Dewi pemilik panti yang bagitu baik dan sudah seperti ibuku sendiri, sekarang kondisi panti asuhan harapan anak sudah diambang kehancuran, ibu Dewi sudah kesulitan mencari nafkah untuk anak panti walaupun jumlah anak panti hanya 50 orang namun untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah mereka sampai tingkat SMA itu membutuhkan biaya yang besar namun sekarang sulit mencari bantuan atau sponsor dari luar hingga seteleh lulus SMA Tasya harus bekerja di sebuah cafe milik sahabatnya Romi.
Tasya bekerja sebagai pelayan dia sangat rajin dalam bekerja hingga papahnya Romi menyukai sikap Tasya yang sangat cekatan dalam bekerja, walaupun Romi memberikan posis yang jauh lebih baik pada Tasya namun dia menolak, karena dia merasa tidak enak harus merepotkan sahabatnya, dia adalah gadis tangguh dan mandiri, hingga di satu hari jam sudah menunjukan pukul 16.00 wib, Tasya berbenah dan segera keluar untuk menunggu taksi lewat atau angkot, namun karena waktu sudah sore jadi agak sulit untuk menemukan kendaraan umum, dia pun memilih untuk berjalan.
Dia berjalan menelusuri jalan dengan loncat loncat bahagia seperti anak kecil baru dapet hadiah, Tasya memang selalu terlihat bahagia dalam hari harinya tapi ketika bertemu orang asing dia berubah jutek dan dingin, sialnya saat di perjalanan ada sebuah mobil mewah yang lewat dan tanpa sengaja menyerempet tubuh mungil Tasya, diapun berterikan ketakutan.
"Aaaaaaaaaaaaa," teriak Tasya.
"Brukkkkk,".
badan Tasya terjatuh ke tanah dengan luka di siku kanan dan kepalanya yang mengeluarkan darah karena terbentur batu.
Seketika itu penglihatannya mulai memudar namun sebelum matanya tertutup dia masih sempat melihat wajah laki laki tampan yang menghampirinya.
Dengan setengah sadar Tasya mengucapkan kalimat.
"Tolong," ucap Tasya dengan nada lirih
dan diapun tak sadarkan diri.
"Bagaimana ini Bay?," ucap Pangeran kepada sekretaris pribadinya dengan wajah yang khawatir.
Sekretaris Bay yang melihat tuan mudanya bingung apa yang harus dilakukannya, karena melihat Bay yang diam membeku Pengeran dengan sigap langsung menggendong tubuh mungil Tasya menuju mobil dan Bay segera melajukan mobil menuju rumah sakit terdekat dengan kecepatan diatas rata rata.
Sementara disis lain Pangeran begitu khawatir melihat kondisi Tasya yang begitu pucat dia takut gadis yang ia tabrak meninggal dunia, pikirannya tidak karuan keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya begitupun dengan sekretaris Bay.
#Flasback kedatangan mobil P**angeran**.
Pangeran yang sedang duduk dikantornya terlihat muram dia seperti sedang memikirkan sesuatu sekretaris Bay yang melihat itupun bertanya dengan menarik nafas dalam.
"Ma ...maaf tuan apa ada yang sedang anda pikirkan," ucap sekretaris Bay dengan terbata bata.
"Aahhhh tidak Bay saya mau pulang saja," kata Pangeran dengan mengusap kasar rambutnya.
"Baik tuan," ucap sekretaris Bay.
Dengan cepat Bay langsung menyiapkan mobil lalu kembali ke ruangan Pangeran. Bay mengetok pintu terlebih dulu karena dia tau Pangeran paling tidak suka dengan orang yang kurang sopan apalagi masuk sembarangan kedalam ruangan pribadinya sekalipun itu adalah tantenya, ya begitulah Pangeran.
"Tok tok tok," suara pintu yang diketuk oleh Bay.
"Masuk," ucap Pangeran dengan nada yang dingin.
"Mobilnya sudah siap tuan," ucap sekretaris Bay.
Tanpa menjawab Pangeranpun langsung beranjak keluar ruangannya menuju mobil, saat Bay hendak mengendarai mobil Pangeran melarangnya dan dia meminta Bay untuk duduk di belakang sedangkan dia yang akan menyetir, Bay tidak bisa menolak keinginan tuan mudanya diapun menurut dengan menganggukkan kepala, tanpa aba aba Pangeran langsung melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata rata karena dia sedang banyak pikiran dan melampiaskannya dengan cara seperti itu, Bay yang menyadari itupun sontak terheran hera tidak biasanya Pangeran melajukan mobil secepat ini, hingga akhirnya menyerempet Tasya.
#Flasback off
25 menit berlalu merekapun telah sampai di rumah sakit, Pangeran segera berlari dengan menggendong tubuh mungil Tasya, sekretaris Bay terlihat panik dan segera memanggil suster untuk membantu tuan mudanya.
Tasya segera dilarikan ke UGD.
Di luar Pangeran terlihat semakin muram dari sebelumnya, wajah tampannya kini berubah jadi pucat pasi, dia benar benar takut gadis itu kehilangan nyawa karena ulah dia.
Melihat semua itu sekretaris Bay pun menghampiri pangeran.
"Maaf tua sebaiknya anda istirahat dulu, dan jangan terlalu banyak pikiran," ucap sekretaris Bay.
"Sejak kapan kau berani menasehatiku hah," bentak Pangeran.
Ucapan Pangeran tadi sungguh membuat Bay membeku diapun hanya bisa terdiam melihat tuan mudanya yang kacau,
20 menit berlalu akhirnya dokter keluar dari ruang UGD itu, sontak Pangeran bertanya mengenai keadaan gadis yang ia serempet tadi.
"Bagaimana keadaan dia dok?," ucap Pangeran cemas.
"Anda tenang saja tuan dia baik baik saja hanya kecapean dan luka sedikit, untung anda langsung membawanya kemari dengan tepat waktu, jika saja telat sedetik mungkin nyawanya tidak akan tertolong karena dia mengeluarkan banyak darah dari kepala," ucap dokter menjelaskan.
Pangeranpun begitu lega dengan jawaban dokter dan langsung menerobos masuk ke dalam ruang UGD.
Bay yang paham akan sifat tuannya langsung berterimakasih kepada dokter.
"Terimakasih dok," ucap Bay.
Bay langsung menyusul tuannya
kedalam ruangan, dia melihat pemandangan yang sangat aneh dan langka.
"Hah apa ini benar?
Bagaimana bisa tuan Pangeran yang dingin itu bisa seketika memegang tangan wanita asing dengan wajah yang khawatir, biasanya dia kejam," gerutu Bay dalam hati.
Bay beranjak keluar ruangan berniat untuk membelikan makan dan minuman untuk tuannya.
Sementara pangeran masih duduk disamping Tasya dan menatap wajah Tasya dengan teliti satu kata yang keluar dari mulutnya.
"Cantik,".
Pangeran tidak sengaja mengatakannya dengan senyum yang mengembang secara tiba tiba, sepertinya Pangeran mulai menemukan kebahagiaannya pada Tasya.
"Hah, apa yang baru saja aku katakan tidak mungkin aku memuji orang asing seperti dia, gara gara dia aku harus ada disini sekarang, dasar gadis sialan," bantahnya dalam hati.
Saat Pangeran sedang sibuk membantah tentang ucapannya sendiri tiba tiba suster datang membuyarkan semua angan angannya.
"Maaf tuan pasien akan segara dipindahkan ke ruang rawat," ucap suster pengganggu.
Tanpa menjawab suster Pangeran langsung beranjak keluar, wajahnya tetap saja dingin bagaikan es balok di kutub selatan.
15 menit kemudian Tasya sudah berada di ruang rawat biasa, dan Pangeran dengan setia duduk disamping Tasya menunggu gadis malang itu membuka matanya.
Disisi lain Bay sudah kembali dengan membawa makanan dan minuman.
"Maaf tuan lebih baik tuan makan dulu, sejak tadi tuan belum memakan apapun," ucap Bay.
Pangeran yang merasa laparpun menurut dan langsung mengambil makanan yang dibawa Bay, di luar dugaan Bay, ternyata tuannya menyantap makanan itu dengan lahap sampai habis.
#**Author
hai semuanya baca terus kelanjutannya ya dijamin seru dech, jangan lupa like dan suport terus ya, ini kali pertamanya author up novel😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Akun Gila
yeee suka
2021-04-02
1
Akun Gila
semangat
2021-04-01
1
Akun Gila
ok
2021-03-30
1