Pangeran yang sudah selesai mandi dan bersiap siap turun ke lantai dasar menuju ruang makan, sebenarnya dari tadi Pengeran tersenyum tipis karena melihat wajah Tasya yang terlihat masih kesal padanya, Pangeranpun menghampiri Tasya di meja makan dan duduk di sebelah kanan Tasya, seperti biasa Tasya mengambilkan makanan dan diberikannya pada Pangeran, tanpa basa basi mereka berdua makan dengan lahap setelah selesai makan, Tasya segera beranjak untuk membereskan makanan dan menyimpannya ke dapur, saat Tasya ingin menuju lift karena dia telah selesai membereskan semuanya, Pangeran berkata.
"Mau kemana kau," ucap Pangeran yang masih duduk di ruang makan.
"Pekerjaanku sudah beres jadi aku mau istirahat," ucap Tasya yang masih kesal.
"Kemari," ucap Pangeran.
Tanpa basa basi Tasya segera melangkah menghampiri Pangeran dan kembali duduk dengan wajah yang malas tak bersemangat sama sekali.
"Aku minta maaf," ucap Pangeran dengan wajah datar tanpa melihat kearah Tasya.
Tasya yang sedari tadi hanya duduk lemas dan menunduk sekarang berubah menjadi lebih semangat matanya berbinar binar menatap ke arah Pangeran, mungkin Tasya merasa sangat heran baru pertama kali dia mendengar kata maaf dari manusia robot itu, padahal dia sudah membuat Tasya kesal berkali kali, namun baru kali ini kalimat itu didengarnya.
"Ahhhhhh apa aku tidak salah dengar," ucap Tasya dengan mata yang bersinar.
"Apa aku perlu mengulangnya," tambah Pangeran.
"Ahhhhh tidak tuan," ucap Tasya yang kembali menunduk.
"Sebagai permintaan maafku kau harus ikut denganku sekarang, jadi bersiap siaplah," ucap Pangeran sambil bergegas pergi ke luar rumah.
"Ahhhh harusnya aku yang memerintah bukan dia," gumam Tasya, sambil melangkah menuju kamarnya untuk bersiap siap.
Sesampainya dikamar Tasya segera mengganti pakaiannya menggunakan gaun berwarna unggu muda dengan sedikit hiasan mutiara di bagian pinggangnya, dan tak lupa Tasya membawa tas kecil berwarna hitam miliknya, rambutnya masih sama dibiarkan terurai.
Setelah dirasanya siap, Tasya segera turun ke lantai dasar dan menghampiri Pangeran yang sudah berdiri di depan mobil mewahnya yang berwarna merah menyala dengan bagian atas mobi yang terbuka.
Pangeran berdiri dengan menyandarkan tubuhnya di samping mobil dengan memakai kacamata hitam yang menambah ketampanannya.
Tasya benar benar kagum melihat kemewahan mobil dan ketampanan beruang kutub itu.
"Ahhhhh kau keren sekali," ucap Tasya dengan mata berbinar keceplosan.
"Siapa?," ucap Pangeran pura pura tidak paham.
Padahal dalam lubuk hatinya dia bahagia tak terkira mendengar celotehan Tasya itu.
"Kenapa aku bahagia mendengar kalimat itu darinya," gumam Pengeran.
"Kenapa kau masih berdiri di sana," ucap Pangeran.
Tasya segera menghampiri Pangeran dan masuk kedalam mobil mewah itu, Pangeran segera melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju sebuah taman dipinggir kota, ya itu merupakan taman yang sangat indah dan luas, banyak orang yang mengunjungi taman itu, Pangeran memarkirkan mobilnya, lalu keluar dan membukakan pintu untuk Tasya, sementara Tasya hanya bisa terheran heran melihat tingkah pangeran yang suka berubah ubah.
"Dasar manusia robot, tingkahnya memang tidak bisa ditebak," gumam Tasya dengan mata yang sinis.
Saat Tasya sudah di luar mobil Pangeran menggandeng tangan Tasya dan menariknya untuk berjalan menuju sebuah danau di tengah taman, danaunya begitu indah ada beberapa perahu kecil di pinggir danau dan beberapa pengunjung yang sedang menaiki perahu dayung di tengah danau.
"Kenapa tuan mengajakku kemari," ucap Tasya bingung.
"Duduklah," ucap Pangeran dengan menarik tangan Tasya untuk duduk disampingnya di tepi danau.
Tasya segera duduk, 5 menit berlalu tidak ada percakapan diantara mereka, Tasya dan Pangeran hanya menikmati ketenangan disana, sampai tidak beberapa lama kemudian, Pangeran angkat bicara.
"Bukankah disini lebih tenang dan damai," ucap Pangeran sambil menatap ke arah Tasya.
"Iya tuan disini menenangkan," ucap Tasya yang juga menatap ke arah Pangeran.
Sekarang mereka sudah saling tatap, jantung Pangeran yang berdetak lebih cepat dari biasanya, begitupun dengan Tasya, sepertinya mereka mulai ada perasaan satu sama lain.
"Tuan apakah kau mau mendayung denganku, untuk menikmati ketenang ditengah danau," ucap Tasya membuyarkan perasaan canggung.
"Yahh baiklah," ucap Pangeran dengan melangkah menuju perahu.
"Kenapa kau masih disitu," tambah Pangeran.
"Ahhh iya tuan," jawab Tasya gugup.
Mereka berduapun menaiki perahu menuju ketengah danau, Tasya duduk di depan sambil menikmati angin yang menerpa wajah mulusnya, sementara Pangeran duduk di belakang sambil mendayung.
"Tuan bolehkan aku membantumu mendayung," ucap Tasya.
"Tidak usah," jawab Pangeran.
"Tapi tuan nampak lelah," ucap Tasya yang mulai menatap ke belakang.
"Aku masih sanggup sebentar lagi sampai," jawab Pangeran dingin.
"Baiklah," ucap Tasya dan kembali menatap ke depan.
Tak lama kemudian mereka telah sampai di tengah danau, tapi pengunjung yang lain mulai mendayung ke tepi danau karena hari sudah mulai berubah senja.
"Tuan kenapa tuan berubah baik padaku," ucap Tasya tanpa melihat ke arah Pangeran.
"Aku tidak kejam dan sedingin yang kau bayangkan, dan aku juga bukan manusia robot yang tak punya perasaan," ucap Pangeran dibelakang.
"Hah bagaimana dia tau tentang sebutan itu ," gumam Tasya.
"Aku tau semuanya," ucap Pangeran.
"Apakah kau bisa membaca pikiranku," ucap Tasya yang terus menatap ke depan melihat matahari yang mulai tenggelam.
"Tidak itu hanya kebetulan," ucap Pangeran.
"Ahhh syukurlah aku masih aman," gumam Tasya lega.
"Tuan kau belum menjawab pertanyaanku," ucap Tasya yang kali ini menatap ke arah Pangeran serius.
"Apa aku perlu menjawabnya," ucap Pangeran dengan mengangkat alisnya.
"Tentu saja tuan," jawab Tasya yang sudah tidak sabar.
"Nanti saja aku jawabnya sekarang bantu mendayung hari sudah mulai gelap," ucap Pangeran yang memalingkan pembicaraan.
Dengan rasa kesal Tasya segera mengambil dayung dan mendayungnya.
Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di tepi danau, Pangeran turun dari perahu terlebih dahulu dan membantu Tasya.
"Terimakasih tuan," ucap Tasya.
"Untuk apa?," jawab Pangeran sambil duduk di tepi danau.
"Karena sudah membawa saya kemari," ucap Tasya.
"Kamu jangan gr, aku membawamu kemari sebagai tanda permintaan maafku," ucap Pangeran sambi menatap danau yang sudah diselimuti kegelapan.
"Siapa juga yang gr apakah aku salah dengan perkataanku," gumam Tasya.
"Eummm... Tapi tuan kau tidak perlu melakukan ini padaku," ucap Tasya.
"kenapa?," ucap Pangeran.
"Karena aku bukan orang istimewa untukmu, jadi kalo tuan minta maaf saja itu sudah lebih dari cukup untukku," balas Tasya.
"Bagaimana kalo aku membuatmu istimewa bagiku," ucap Pangeran dingin dan masih menapat danau.
"Apa....?," ucap Tasya kaget.
"Ahhhh sepertinya itu tidak mungkin tuan heheh," tambah Tasya sambil cengengesan gugup.
"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini Tasya," balas Pangeran.
"Tapi saya sangat berbeda jauh dengan anda tuan, dan saya tidak pantas diperlakukan istimewa olehmu," ucap Tasya yang tau diri sambil menundukkan kepalanya.
"Aku tidak melihat seseorang dari itu," jawab Pangeran dengan menatap ke arah Tasya.
"Tapi tuan," Tasya menatap Pangeran.
"Apa ?," ucap Pangeran dingin.
"Ahhhh, tidak terserah tuan saja," ucap Tasya kemudian kembali menatap danau.
"Sudah malam mari kitu pulang," ucap Pangeran.
Tasya segera berdiri dan berjalan di belakang Pangeran, namun saat diperjalanan tidak sengaja Tasya bertabrakan dengan pengunjung lain, Tasyapun terjatuh.
**Aouthor
baca terus yukkk ceritanya dijamin seruuuuu😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Opung Boru Caroline
menikah saja
2021-03-30
1
Asep Pmpk
mantap ceritanya bagus
semangat thorrrr😁👍
2020-11-30
1