"Kau harus menyiapkan pakaian kerjaku, makananku, air untukku mandi dan membawakan tas kerjaku, dan satu lagi ingat akan surat perjanjian apapun perintahku harus kau turuti paham?," ucapan Pangeran dengan dinginnya.
Itu membuat Tasya menelan salifanya sendiri.
"Baik tuan," ucap Tasya dengan memberikan hormat pada Pangeran.
"Lalu apa kerjakan sekarang," ucap Pangeran dengan menyernyitkan dahinya.
Tasya segera mengambil tas kerja Pangeran dari atas meja dan berjalan dibelakang Pangeran bersama pak Seto dan sekretaris Bay, setelah sampai di depan pintu Tasya memberika tas itu pada Pangeran dan Pangeran mengambilnya lalu masuk kedalam mobil mewahnya.
"Apa kau tidak mau mengatakan sesuatu sebelum aku pergi," ucap Pangeran dari dalam mobil sambil menurunkan kaca mobilnya.
"Tidak tuan," jawab Tasya dengan polosnya.
Lalu sekretaris Bay yang paham maksud tuannya segera memberi tau Tasya.
"Ucapkan sampai jumpa nona," ucap Bay.
"Ah baiklah, sampai jumpa tuan," ucap Tasya dengan mengembangkan senyum palsunya.
Pangeran sama sekali tidak menghiraukan ucapan Tasya dia malah memalingkan wajahnya dan menutup kaca mobil.
"Jalan," ucap Pangeran.
"Baik tuan," Bay.
Segera sekretaris Bay melajukan mobil mewah berwarna biru langit itu keluar dari gerbang istana yang menjulang tinggi, Tasya hanya menatap kepergian mobil mewah itu lalu kembali masuk ke rumah menuju kamarnya.
Di dalam kamar Tasya bingung harus melakukan apa, semua ini benar benar membuatnya bosan, akhirnya di memainkan ponselnya dan melihat ada pesan dari Gina sabahatnya.
Gina : "hai Sya, nanti kamu jadikan ketemu sama aku dan Romi?,"
Tasya : "jadi Gin, jam berapa?,"
Gina : "yesss😁, jam 10.00 aja gimana?,"
Tasya : "oke,"
Gina : "dah Sya👋, sampai ketemu nanti😁,"
Tasya : "dahhhhh🤗."
Setelah membalas chat Gina Tasya yang merasa bosan pergi ke taman belakang rumah yang begitu indah, banyak bunga bermekaran dan udara yang sangat menenangkan, karena rumah Pangeran jauh dari kota yang penuh polusi, disini udaranya sejuk, kemudian Tasya duduk dibangku taman, saat sedang asik memandangi bunga bunga, bibi Lia istri dari pak Seto menghampiri Tasya.
"Pagi non," sapa bibi Lia.
"Eh bi pagi," ucap Tasya dengan senyum yang tulus.
Yang membuat kecantikan alaminya semakin terpancar.
"Anda begitu cantik saat tersenyum nona," puji bibi Lia.
"Ahhhh bibi bisa saja," ucap Tasya yang sedikit malu.
"Sini duduk bi," ajak Tasya pada bi Lia.
"Terimakasih non," ucap bi Lia.
"Oh iya kenalin namaku Tri Anatasya Lestari, bibi bisa memanggilku Tasya," ucap Tasya yang kembali mengembangkan senyumnya.
Dan menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan bibi Lia, bi Lia pun membalas uluran tangan Tasya.
"Nama bibi Lia non, nona bisa memanggil bibi dengan sebutan bibi Li," senyum bibi Li ramah.
"Baik bibi Li," jawab Tasya.
"Nona kenapa bisa sampai kerumah ini bersama tuan Pangeran?," tanya bibi Li.
"Ohhh jadi namanya Pangeran ya bi," jawab Tasya.
"Iya non, memangnya nona tidak tau siapa tuan muda?," tanya bibi Li lagi.
"Tidak bi," ucap Tasya.
"Apakah benar ?," ucap bibi Li.
"Benar bi, memangnya dia siapa?," tanya Tasya balik.
"Tuan muda Pangeran Andara adalah pewaris tunggal dari keluarga tuan Antonio Andara yang merupakan CEO ternama dan terkaya ke 5 di dunia penguasa negri ini juga pengusaha muda tertampan," jelas bibi Li panjang kali lebar kali tinggi yang membuat Tasya tercengang hebat.
"Hah?, apa benar bi, kenapa aku tidak mengetahuinya," ucap Tasya keras.
"Jangan keras keras non, nanti pelayan yang lain curiga," ucap bibi Li.
"Ahhh iya bi maafkan Tasya," ucap Tasya dengan wajah bersalah.
Tasya yang baru mengetahui identitas Pangeran benar benar di buat kaget dia seperti disambar petir siang bolong, bagaimana bisa dia harus terkurung 1 bulan penuh di istana CEO ternama itu.
"Non bibi mau kedapur dulu sebentar lagi saatnya makan siang," ucap bibi Li, dengan melangkah pergi.
Tasyapun beranjak pergi kekamarnya, lalu mandi dan bersiap siap untuk pergi menemui 2 sahabatnya, tapi saat dia sudah sampai di lantai bawah, Tasya baru ingat bahwa banyak sekali pelayan dan penjaga di rumah ini, mana mungkin dia bisa keluar masuk seenaknya, tanpa izin dari tuan Pangeran, disisi lain Tasya juga bingung harus menghubungi Pangeran bagaimana nomer ponselnya saja dia tidak tahu.
Tasyapun berniat nekat untuk berbohong pada pak Seto dan para penjaga agar diizinkan keluar.
Tasya berjalan dengan santainya dan bertemu pak Seto di depan pintu.
"Maaf nona anda mau ke mana?," tanya pak Seto menyelidik.
"Saya mau ke luar sebentar pak," ucap Tasya.
"Apakah anda sudah meminta izin pada tuan muda," tanya pak Seto.
"Sudah pak," ucap Tasya meyakinkan
"Baiklah nona, apakah anda mau saya antar," ucap pak Seto.
"Ahh tidak perlu pak saya bisa sendiri," ucap Tasya.
Dia sangat yakin bisa pergi sendiri karena dia pikir mudah mencari taxi setelah keluar dari istana ini, Tasyapun bisa keluar dari rumah neraka itu, dan terbebas dari para penjaga gerbang karena pak Seto sudah memberi tau mereka bahwa itu sesuai izin tuan mudanya. Tanpa mereka sadari bahwa Tasya sudah membohongi mereka semua, terlihat Tasya begitu bahagia dan tersenyum licik, namun setelah dia bisa keluar dari istana bak neraka itu, dia bingung harus mencari taxi bagaimana jalanannya saja sepi karena memang istana itu berada di tempat terpencil pinggiran kota lebih mirip hutan terpencil sih, karena hanya ada satu bangunan saja disana, yaitu adalah bangunan mewah milik Pangeran Andara, namun bukan Tasya jika menyerah begitu saja dia memiliki banyak cara dalam kepalanya, Tasyapun mencari ponsel di tas kecilnya namun dia tidak menemukannya dia baru ingat kalo jangan jangan ponselnya tertinggal di kamar.
"Aahhhhhh sial kenapa aku harus lupa membawa ponsel," ucap Tasya kesal.
Tasya terus berpikir kalo dia kembali kedalam dan mengambil ponsel lalu memesan taxi online, pasti dia akan sulit untuk keluar lagi, bagaimana kalo mereka sudah tau Tasya telah membohongi mereka.
"Ahhhhh tidak tidak tidak, lebih baik aku jalan kaki saja siapa tau nanti ada kendaraan lewat dan aku bisa meminta bantuan," ucap Tasya.
Akhirnya Tasyapun memutuskan untuk berjalan kaki, 10 menit Tasya berjalan kaki barulah dia mulai masuk perkotaan, dia duduk sebentar di kursi taman yang ada di pinggir jalan, Tasya meluruskan kakinya karena kecapean sudah berjalan cukup jauh tidak sengaja tasya bertemu Gina.
"Tasya, hei apakah itu kau," ucap Gina berteriak.
"Gina," ucap Tasya langsung memeluk Gina.
"Kamu kenapa Sya," ucap Gina.
"Aku cuman kangen kamu," ucap Tasya.
Tasyapun masuk ke mobil Gina dan menuju cafe Romi, sesampainya di cafe mereka sudah melihat Romi yang duduk di pojok cafe, ya itulah tempat mereka ketika berkumpul di cafe Romi.
"Hai Rom," ucap Gina memanggil Romi.
"Hai, ayo duduk," ucap Romi.
"Kita pesan yuk Sya, kamu mau pesan apa?," tanya Gina.
"Aku ngikut kamu aja," jawab Tasya.
"Oke, Rom kamu mau apa?," tanya Giina.
"Aku udah pesan," ucap Romi.
Ginapun memanggil pelayan cafe lalu memesankan pesanan mereka, sambil menunggu pesanannya datang mereka asik mengobrol tentang pengalaman dan perjalanan mereka setelah lulus sma, sementara Tasya hanya mendengarkan dan sesekali tertawa, yaaaa begitulah Tasya yang jutek, sementara sedari tadi Gina terus menceritakan kehidupannya yang lucu menurut Romi dan Tasya, 5 menit kemudian pesanan merekapun datang tanpa basa basi 3 sahabat itu langsung menyantap makanan mereka dengan lahap.
#**Author
Jangan lupa like dan comment ya, beri dukungan juga buat Author biar sering up ok😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments