Syarat

2 hari setelah penyambutan dari kerajaan Hanreum...dilakukan acara pertemuan antara pihak pria dan pihak wanita untuk pengajuan lamaran pernikahan diaula utama...

"Hormat kepada Yang Mulia...hamba disini memberanikan diri untuk meminta sebuah lamaran pernikahan untuk putri Dae Yeon!!", terlihat seorang laki-laki muda yang memakai pakaian berwarna biru tua dengan corak naga yang bersulam emas dibagian depan dan belakang badan maju kehadapan raja Dae Hoo sambil menundukkan kepalanya, siapa lagi jika bukan putra mahkota Dae Ha Joon. Putra Mahkota Dae Ha Joon sangat mengagumi putri Dae Yeon, mereka tidak sengaja bertemu saat putri Dae Yeon dalam perjalanan hendak berkunjung ke kerajaan Hanreum bersama Ayahanda Rajanya dan kakaknya Dae Hoo.

Saat itu putra mahkota Dae Ha Joon sedang pergi ke kota menyamar sebagai rakyat biasa seorang diri, Ha Joon dulunya sangat pembangkang dan sering kabur dari istananya secara diam-diam untuk sekedar menghibur diri sambil mengamati kondisi rakyatnya. Tanpa diduga kaburnya ia dari istana tanpa pengawalan saat itu diketahui oleh salah satu selir ayahnya yang sangat benci kepadanya. Selir itu memanfaatkan keadaan tersebut dengan mengirim pembunuh bayaran untuk menghabisinya. Putra Mahkota memiliki ketrampilan bela diri dan seni pedang yang tidak terlalu tinggi, dengan jumlah pembunuh bayaran yang lebih dari 5 orang tentu membuatnya kewalahan menghadapinya. Ha Joon yang terdesak lari kehutan, ia dikejar oleh para pembunuh itu.

"Akhhh......siallll!", lengan Ha Joon tergores sabetan pedang salah satu pembunuh, ia sudah sangat kewalahan.

"Sudahlah pangeran, lebih baik kau menyerah, hidupmu sudah pasti akan berakhir hari ini!", ejek salah satu pembunuh.

"Cihhh..beraninya hanya main keroyokan!!", Dae Hoo tak peduli.

"Tak usah banyak omong!!", para pembunuh pun berlanjut menyerang Ha Joon secara brutal. Ha Joon terkena beberapa sabetan pedang, ia sudah sangat terpojok. Akhirnya ia jatuh terduduk, salah satu pembunuh sudah bersiap menghabisinya dengan satu tebasan. Ha Joon sudah pasrah dengan nasibnya, ia memejamkan matanya.

"JLEBBBB...", salah satu pembunuh itu terkena panah dan seketika roboh. Para rekan pembunuh itu kaget bukan main.

"Ku..kurang ajar!!!!Siapa yang memanah!!!!", para pembunuh itu panik.

"SYUTTTT.........JLEBBB"

"SYUTTTT.........JLEBBB"

"SYUTTTT.........JLEBBB"

"SYUTTTT.........JLEBBB"

Satu persatu pembunuh itu mati, hingga tersisa satu orang pembunuh yang berada dihadapan Ha Joon, pembunuh itu panik dan ketakutan.

"Si....si...siapa yang memanah?!!!!!keluar kau sekarang!!!jangan hanya bersembunyi!!", teriak pembunuh itu panik.

"Aku yang memanah mereka, memangnya kenapa?!", dibalik sebuah pohon keluarlah seorang gadis cantik, gadis ini berusia 16 tahun, ia mengenakan pakaian berwarna hijau dengan corak bunga berwarna putih, rambut hitamnya dikepang ke sebelah kiri dengan hiasan jepit rambut berbentuk bunga berwarna putih.

"KURANG AJAR KAU!!", pembunuh menyerang gadis itu, namun dengan cepat gadis itu menebas pembunuh itu.

"Hei....apa kau tidak apa-apa adik?", tanya gadis itu tidak jauh dari tempat Ha Joon yang masih terduduk ditanah.

"Ahhh..ya....aku hanya terluka sedikit!"

"Kalau begitu segera pergi berobatlah!!!aku pergi dulu!"

"Tu...tunggu nona...siapakah nama nona?"

"Dae Yeon"

"Terima kasih nona sudah menolongku"

"Hemmmm", gadis itu segera pergi meninggalkan Ha Joon.

'Nama yang indah, aku akan mengingatmu', gumam Ha Joon.

Ha Joon tidak mengira jika pertemuan singkat itu akan berlanjut ketika kerajaan Pyehan tiba di kerajaan Hanreum, ia begitu terkejut ketika mengetahui jika Dae Yeon adalah putri dari kerajaan Pyehan. Dae Yeon sendiri tidak mengira bahwa yang ia tolong adalah seorang putra mahkota kerajaan Hanreum, Dae Yeon menganggap putra mahkota sebagai seorang adik, karena usia mereka selisih 2 tahun, namun berbeda dengan Ha Joon, baginya sejak saat itu dihati Ha Joon hanya ada Dae Yeon seorang.

.......................

"Bagaimana adikku putri Dae Yeon?apakah kau menerima lamaran yang diajukan putra mahkota Dae Ha Joon?", Dae Hoo melihat ke arah adiknya.

"Hamba bersedia kakak, tapi bolehkah hamba mengajukan satu syarat yang harus dipenuhi putra mahkota Dae Ha Joon kakak..."

"Syarat?", Dae Hoo memutar bola matanya, ia melihat kearah Dae Yeon 'apakah adikku ini sedang bermain-main?'

"Iya Kakak.....hamba ingin agar putra mahkota bertanding memanah, seni pedang dan berkuda dengan hamba, jika hamba kalah hamba akan bersedia menikah dan melayani putra mahkota dengan baik"

"Lalu jika putri menang, apakah putri bermaksud menolak lamaran ini?", Dae Hoo mengernyitkan dahinya.

"Aku akan tetap menikah tapi aku tidak akan melayani Putra Mahkota sampai pengangkatannya sebagai raja!"

'Haisssshhhhh apa kau ingin mempermalukanku adik', Dae Hoo memijit pelipisnya, Dae Yeon sedang mencari masalah untuknya.

"Apa maksudmu putri?jaga bicaramu!", ibu suri marah. Ibu suri bingung dengan sikap putrinya itu.

"Itu bukan masalah ibu suri...mohon jangan marah kepada putri Dae Yeon....hamba bersedia melakukannya!"

"Tapi putra mahkota ini su.........".

"Hamba tidak keberatan ibu suri, setidaknya hamba senang karena putri tidak berusaha menolak menikah dengan hamba!", potong putra mahkota Ha Joon.

'Hmmmm kau sedang bermain-main dengan singa adikku, lihat saja nanti jika kau sudah masuk kekandangnya, kau tidak mungkin akan bisa keluar, dia akan memakanmu walaupun kau mencoba lari', Dae Hoo tersenyum puas mendengar jawaban putra mahkota. Putri Dae Yeon mengernyitkan dahinya 'kenapa dengan kakak?kenapa dia malah tersenyum seperti itu?'.

"Baiklah putra mahkota aku salut dengan kegigihanmu!", Dae Hoo memuji.

Terima kasih Yang Mulia!"

"Pertandingan akan dilakukan nanti siang, aku akan menyuruh jenderal Go Jun Su menyiapkan peralatan pertandingan untuk kalian berdua"

"Baik Yang Mulia"

"Baiklah....aku rasa untuk pertemuan pagi ini sudah cukup,..."

Setelah Dae Hoo menutup pertemuan pertemuan tersebut semua orang beranjak keluar dari aula utama. Dae Yeon akan berjalan ke arah kediamannya, namun ditengah-tengah jalan Putra Mahkota Ha Joon memanggilnya.

"Putri Dae Yeon tunggu sebentar!"

"Ada apa, adik?"

"Adik?Ohh ayolah.....putri meskipun usiaku lebih muda darimu 2 tahun tapi aku ini calon suamimu sekarang....panggillah aku seperti biasa!"

"Tetap saja 2 tahun itu sangat banyak...lagipula seleramu sangat aneh....bukankah banyak putri muda lain yang bisa kau nikahi?kenapa kau mempermalukan diri melamarku?aku sudah bilang aku menyukaimu sebagai adikku...tidak lebih"

"Aku tidak peduli...perasaanku ini tulus padamu..aku tau kau sengaja menghindariku dengan mengajakku bertanding...kau sudah tahu jika aku tidak terlalu lihai dalam seni pedang dan memanah dibandingkan denganmu"

"Jika sudah tahu kenapa masih melanjutkan lamaranmu?!"

"Aku ini pantang menyerah Putri....baiklah jika aku harus bersabar....aku akan membuatmu berubah pikiran nanti!"

"Coba saja!", putri Dae Yeon segera pergi.

'Tak apa putri......paling tidak aku akan membuatmu jatuh cinta kepadaku dulu...pengangkatanku menjadi raja tentu bisa kupercepat', putra mahkota Ha Joon tersenyum penuh arti.

Siang itu pertandingan dimulai....semua orang menyaksikan dengan antusias. Sebenarnya pemenang dari pertandingan ini sudah bisa ditebak, namun untuk menghormati keinginan putri Dae Yeon pertandingan tetap diadakan.

Putri Dae Yeon sedari kecil belajar memanah dan seni pedang dengan baik, meski seorang gadis kemampuannya tidak bisa dipandang remeh. Sedangkan putra mahkota Ha Joon sedari kecil lebih tertarik pada buku-buku ilmu pengetahuan dan filsafat kenegaraan, ia tidak terlalu tertarik dengan bela diri dan seni pedang, baginya buku adalah sumber ilmu yang lebih bermanfaat.

Benar saja jika kemampuan pedang dan memanah putra mahkota Ha Joon masih dibawah putri Dae Yeon. Putra Mahkota Ha Joon sudah siap dengan kekalahannya.

"Hamba sangat terkesan dengan kemampuan putri Dae Yeon...karena hamba telah dikalahkan maka hamba akan memenuhi janji pada putri.."

"Hemmmm!", putri Dae Yeon ketus.

Bukan tanpa alasan putri Dae Yeon meminta pertandingan tersebut, sebenarnya putri Dae Yeon ingin membuat putra mahkota marah dan malu sehingga membatalkan lamarannya, namun yang ia dapat justru sikap santai dan penuh percaya diri dari putra mahkota Ha Joon. Putri Dae Yeon bertekad untuk membuat Putra Mahkota Ha Joon tidak betah dengan sikapnya setelah menikah nanti.

Putra Mahkota hanya tersenyum menanggapi sikap dingin putri Dae Yeon, baginya asalkan mereka tetap menikah itu tetap membuatnya senang, meski putri tidak mau melayaninya, setidaknya ia punya banyak waktu untuk membuat Dae Yeon jatuh cinta padanya.

Episodes
1 Perkenalan
2 Pertemuan
3 Perayaan
4 Terhempas
5 Jatuh
6 Malu
7 Perjalanan
8 Penyelamatan
9 Pemberontakan
10 Berkabung
11 Hamil
12 Terbangun
13 Pergi
14 Permintaan
15 Menerima
16 Tamu
17 Syarat
18 Pernikahan
19 YUN JAE HWA
20 Perpisahan
21 Masa Lalu
22 Kejujuran
23 Ketegaran
24 Hong Su Yu
25 Sakit
26 Keberangkatan
27 Palsu
28 Selamat
29 JUNG HAN DAN
30 JUNG HAN DAN 2
31 DAE HA RI
32 DAE HA RI 2
33 Kesedihan
34 Permulaan
35 Kebenaran
36 Kemarahan
37 Penjelasan
38 Kilasan
39 ULANG TAHUN
40 Ketegangan
41 Pertimbangan
42 Informasi
43 Waktu
44 Terpesona
45 Wang Ye Ji
46 Sekilas
47 Tersentuh
48 Kematian
49 Perpaduan
50 Lelah
51 Tertipu
52 Terluka
53 Sandera
54 Diam
55 Terperangkap
56 Segel Langit
57 Mabuk
58 Aura memikat
59 Sadar
60 Bingung
61 Efek Racun
62 Awal Cerita
63 Bertemu
64 Belajar
65 Keberuntungan
66 Lukisan
67 Jebakan
68 Perubahan
69 Serangan
70 Naga
71 Bebas
72 Kembali
73 Salah tingkah
74 Meracau
75 Tidak Mungkin
76 Melindungimu
77 Janji
78 Bangun
79 Memanggil roh
80 Lampion
81 Pulang
82 Sekarat
83 Penawaran
84 Hantu
85 Berubah
86 Kedatangan
87 Layang-layang
88 Untukmu
89 Dugaan
90 Permasalahan
91 Ancaman
92 Undangan
93 Khawatir
94 Kegelisahan
95 Amarah
96 Tidur
97 Tunggu aku
98 Pergi
99 Bingung
100 Menghilang
101 Pertentangan
102 Kecurigaan
103 Mencari
104 Menghubungkan
105 Keterpaksaan
106 Pengakuan
107 Sikap
108 Keadaan
109 Cerita Hwa Yu 1
110 Cerita Hwa Yu 2
111 Kalut
112 Percaya
113 Surat
114 Terbuka
115 Bukti
116 Perencanaan
117 Cerita Lalu
118 Terlahir kembali
119 Pasrah
120 Kegontaian
121 Pernyataan
122 Siasat
123 Berburu
124 Duo Yu Yang
125 Duo Yu Yang (2)
126 Shuo Yu An
127 Cara
128 Kunjungan
129 Rahasia
130 Menelaah
131 Muram
132 Berbicara
133 Bumi
134 Berbeda
135 Sama
136 Menurut
137 Cantik
138 Yong Yuan
139 Pelajaran
140 Gurat
141 Hubungan
142 Petunjuk
143 Ikatan
144 Teka-teki
145 Naga Shu Yi
146 Pintu Keabadian
147 Percayalah
148 Ilusi
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertemuan
3
Perayaan
4
Terhempas
5
Jatuh
6
Malu
7
Perjalanan
8
Penyelamatan
9
Pemberontakan
10
Berkabung
11
Hamil
12
Terbangun
13
Pergi
14
Permintaan
15
Menerima
16
Tamu
17
Syarat
18
Pernikahan
19
YUN JAE HWA
20
Perpisahan
21
Masa Lalu
22
Kejujuran
23
Ketegaran
24
Hong Su Yu
25
Sakit
26
Keberangkatan
27
Palsu
28
Selamat
29
JUNG HAN DAN
30
JUNG HAN DAN 2
31
DAE HA RI
32
DAE HA RI 2
33
Kesedihan
34
Permulaan
35
Kebenaran
36
Kemarahan
37
Penjelasan
38
Kilasan
39
ULANG TAHUN
40
Ketegangan
41
Pertimbangan
42
Informasi
43
Waktu
44
Terpesona
45
Wang Ye Ji
46
Sekilas
47
Tersentuh
48
Kematian
49
Perpaduan
50
Lelah
51
Tertipu
52
Terluka
53
Sandera
54
Diam
55
Terperangkap
56
Segel Langit
57
Mabuk
58
Aura memikat
59
Sadar
60
Bingung
61
Efek Racun
62
Awal Cerita
63
Bertemu
64
Belajar
65
Keberuntungan
66
Lukisan
67
Jebakan
68
Perubahan
69
Serangan
70
Naga
71
Bebas
72
Kembali
73
Salah tingkah
74
Meracau
75
Tidak Mungkin
76
Melindungimu
77
Janji
78
Bangun
79
Memanggil roh
80
Lampion
81
Pulang
82
Sekarat
83
Penawaran
84
Hantu
85
Berubah
86
Kedatangan
87
Layang-layang
88
Untukmu
89
Dugaan
90
Permasalahan
91
Ancaman
92
Undangan
93
Khawatir
94
Kegelisahan
95
Amarah
96
Tidur
97
Tunggu aku
98
Pergi
99
Bingung
100
Menghilang
101
Pertentangan
102
Kecurigaan
103
Mencari
104
Menghubungkan
105
Keterpaksaan
106
Pengakuan
107
Sikap
108
Keadaan
109
Cerita Hwa Yu 1
110
Cerita Hwa Yu 2
111
Kalut
112
Percaya
113
Surat
114
Terbuka
115
Bukti
116
Perencanaan
117
Cerita Lalu
118
Terlahir kembali
119
Pasrah
120
Kegontaian
121
Pernyataan
122
Siasat
123
Berburu
124
Duo Yu Yang
125
Duo Yu Yang (2)
126
Shuo Yu An
127
Cara
128
Kunjungan
129
Rahasia
130
Menelaah
131
Muram
132
Berbicara
133
Bumi
134
Berbeda
135
Sama
136
Menurut
137
Cantik
138
Yong Yuan
139
Pelajaran
140
Gurat
141
Hubungan
142
Petunjuk
143
Ikatan
144
Teka-teki
145
Naga Shu Yi
146
Pintu Keabadian
147
Percayalah
148
Ilusi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!