Di dalam hutan...
Dae Hoo dan Soo Hwa terus berlari ke dalam hutan..para pembunuh terus mengikuti mereka.
'Bagaimana ini?Apakah aku harus mengeluarkan kekuatanku untuk membantunya?tapi bagaimana jika dia tahu siapa aku sebenarnya?raja langit pasti akan murka jika dia tahu aku menggunakan kekuatanku untuk melawan manusia', Soo Hwa terus berpikir sembari terus berlari dibelakang Dae Hoo. Soo Hwa tidak ingin Dae Hoo tahu identitas Soo Hwa sebenarnya, disisi lain ia juga tidak bisa menggunakan kekuatannya pada manusia.
Ya.....bagi seorang dewi yang berasal dari langit, aturan bahwa kekuatan yang dimilikinya tidak boleh digunakan disembarang tempat khususnya dibumi tempat tinggal manusia, jika ia melanggar aturan tersebut maka raja langit akan menghukumnya. Meskipun kekuatannya digunakan untuk menolong manusia, namun itu tetap saja tidak diperbolehkan karena dengan begitu identitasnya sebagai seorang dewi akan terbongkar.
Dae Hoo dan Soo Hwa terus berlari menghindari para pembunuh itu, Dae Hoo berlari sambil terus berpikir siapa orang yang dengan berani mau membunuhnya dan kenapa Ji San tidak kunjung datang membantunya 'Bukankah tafi aku sudah menyuruhnya mengawasiku dari jauh?dimana dia?apa para pembunuh ini sedang menghalanginya menuju kemari?cihhhh.....pasti rencana pembunuhan ini sudah direncanakan dengan sangat matang!!tapi siapa yang dalang dari semua ini?'
Sementara itu Ji San masih berkutat melawan para pembunuh yang menghadangnya 'Sial!!!mereka sangat bersemangat menghalauku...pasti seseorang sudah merencanakan ini dengan penuh kehati-hatian agar mereka bisa mengulur waktuku untuk menyelamatkan Yang Mulia!!aku harus segera menghabisi mereka semua agar bisa segera menyusul Yang Mulia....Yang Mulia Raja aku mohon bertahanlah sampai aku datang!!'.
Hari yang sudah gelap ditambah penampakan hutan yang tidak bersahabat saat gelap membuat langkah Dae Hoo dan Soo Hwa harus meraba-raba jalan yang mereka lalui, para pembunuhpun yang sudah terlatih dengan mudah menyusul langkah mereka, perlahan Dae Hoo dan Soo Hwa kehabisan tenaga untuk berlari menghindari para pembunuh itu, mereka akhirnya terpojok ditepi jurang.
"Hahahaha...lebih baik kau menyerah saja Raja Dae Hoo..aku akan memberimu kematian yang cepat dan mudah bagimu..kau tidak pantas menjadi raja kami....dan kau gadis lebih baik ikutlah bersama kami agar kau tidak terluka"
Dae Hoo harus berpikir cepat, saat ini mereka berdua terkepung dan lagi Dae Hoo tidak membawa pedang selain belati kecil peninggalan kakek buyutnya yang selalu ia bawa kemanapun.
'Sialll..aku harus merebut salah satu pedang dari mereka..aku harus melindungi Soo Hwa"
"Hehh tidak semudah itu..lawan aku jika kalian bisa!!", Dae Hoo berteriak sambil menarik Soo Hwa kebelakang badannya "Tetaplah dibelakangku jangan lari ke arah lain Soo Hwa..aku akan melindungimu", Dae Hoo dengan waspada..Soo Hwa hanya bisa menggangguk. Soo Hwa tidak menyangka jika keputusannya membuka diri dikeramaian manusia pertama kali itu justru akan mengalami hal buruk. Ternyata manusia dibumi tidaklah semua sebaik yang dia bayangkan seperti ketika bertemu Dae Hoo. Entahlah..ia belum paham dengan kehidupan bumi.
"Hehh..cepat bunuh Raja!!"
Dae Hoo dengan cepat mengarahkan belatinya ke salah satu pembunuh dan merebut pedangnya untuk bertahan..jumlah pembunuh itu lebih dari 15 orang. Mereka benar-benar dipersiapkan oleh pangeran Dae Jun untuk membunuh Dae Hoo.
"SRINGGGG......TRANGGGG....SRATTTT......BUGHHH....BRUKKKK....SRETTTT"
Pertarungan terus berlangsung meski sekarang tinggal separuh pembunuh yang sudah Dae Hoo habisi..tentu tenaganya sudah terkuras apalagi dia harus menjaga Soo Hwa agar tidak direbut oleh pembunuh..bagaimanapun Soo Hwa sekarang menjadi kelemahan bagi Dae Hoo..jika pembunuh itu sampai merebut Soo Hwa darinya..tentu Soo Hwa akan dijadikan umpan untuk membuatnya menyerah....Soo Hwa sebenarnya sudah sangat khawatir dengan kondisi Dae Hoo yang mulai kewalahan menghadapi para pembunuh itu..bantuan tidak segera datang..dan Dae Hoo sudah semakin terpojok ditepi jurang.
"Hehh...menyerahlah raja bodoh..bagaimanapun kau akan tetap mati hari ini!!"
"Huhh..bahkan jika aku mati hari ini aku tidak akan mati ditangan kalian!!", Dae Hoo tetap bertahan.
.....
Disisi lain Ji San telah berhasil menghabisi semua pembunuh yang digunakan sebagai pengulur waktu...bersamaan itu para pengawal bayangan raja juga tiba dihadapan Ji San...mereka memberitahu suar Raja yang terlihat dari arah hutan..Ji San dan para pengawal bayangan segera bergegas lari ke gerbang keluar kota Pyehan menuju hutan.
'Yang Mulia bertahanlah..', Ji San melesat dengan penuh kekhawatiran.
Para pembunuh terus mendesak Dae Hoo..tubuh Dae Hoo sudah tersayat dibeberapa tempat. Ia sudah hampir kehabisan tenaga..hingga akhirnya pertahanannya pada Soo Hwa sedikit teralih..
"SYUTTTTT.....JLEBBB", sebuah panah melesat ke bahu kiri Dae Hoo. Ternyata pembunuh lain juga berdatangan.
"Akhhhh...siall!", Dae Hoo terkena panah..tak sengaja genggamannya pada Soo Hwa terlepas..dengan sigap seorang pembunuh merebut Soo Hwa dari Dae Hoo.
"Hehh kurang ajar!!!Lepaskan dia!!", teriak Dae Hoo geram.
"Lepaskan aku!!!", Soo Hwa berusaha melepaskan diri dari pembunuh yang menyanderanya namun tidak bisa.
"Jangan banyak bergerak jika tidak aku akan membunuhnya!!sekarang berlututlah, buang pedang itu dan bersiaplah untuk mati Raja bodoh!!"
Dae Hoo sudah tak bisa bergeming..matanya tertuju pada Soo Hwa..Soo Hwa memandangnya dengan sayu, mengeleng-gelengkan kepalanya berharap agar Dae Hoo tak menuruti perintah pembunuh itu..sambil menangis "jangan Dae Hoo..jangan lakukan itu...bertahanlah"
Dae Hoo menyerah..dia membuang pedangnya dan segera terjatuh berlutut..dalam benaknya 'apakah aku harus mati seperti ini?aku baru saja bertemu dengan seseorang yang mampu membuat debaran dalam hatiku..haruskah berakhir seperti ini?bahkan akupun tidak bisa melindungi orang-orang yang aku sayangi..apakah aku tidak punya kesempatan menyatakan perasaanku padanya?'.
Air mata Soo Hwa terus mengalir..yah..perasaannya sama dengan Dae Hoo..apakah seseorang harus berkorban demi hidupnya?baru saja ia bisa merasakan debaran aneh yang menyenangkan dihatinya namun semua itu akan hilang dalam sekejap..bisa saja ia melanggar peraturan langit untuk menolong Dae Hoo, tapi apakah setelah itu semua terselesaikan..tidak..dia harus menanggung hukuman dari raja langit..dan sama saja ia tak kan bisa lagi kembali ke bumi untuk bertemu Dae Hoo...keputusan apa yang harus ia ambil?Soo Hwa benar-benar belum bisa memilih..
Pandangan Dae Hoo mulai mengabur, pembunuh itu bersiap mengayunkan pedang ke leher Dae Hoo "Selamat tinggal Soo Hwa..aku mencintaimu" batin Dae Hoo sambil memejamkan matanya, terlihat setitik air mata jatuh dipipinya..
"Ti...tidakkkk..jangannnnn!!!" Jerit Soo Hwa..
"SRAAATTTT..."
Apakah sang Raja mati?yuk jangan lupa like and comment gaes...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments