Permintaan

"Hmpphhhhhhh...jadi seperti itu?", ibu suri menghela nafas panjang.

"Kenapa kau tidak menceritakan ini lebih awal nak...ibu ini tidak pernah mempermasalahkan siapapun kelak yang akan menjadi istri Dae Hoo, bagi ibu asalkan Dae Hoo bahagia itu sudah lebih dari cukup", Ibu Suri terlihat sedih.

"Maafkan saya Yang Mulia Ibu Suri, ini semua diluar perkiraan hamba, awalnya Yang Mulia Raja menyuruh hamba untuk merahasiakan hal ini terlebih dahulu dari Yang Mulia Ibu Suri, hamba yakin Yang Mulia Raja hanya sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikannya pada anda..namun karena keadaannya menjadi seperti ini sekarang lantas apa lagi yang bisa hamba lakukan?", jelas Ji San.

"Sungguh malang sekali nasibmu putraku...", ibu suri prihartin dengan keadaan Dae Hoo..

................

"Dae Hoo ibu mohon dengarkan ibumu ini sekali ini saja...lupakan gadis itu..ibu akan mencarikan seseorang yang lebih baik darinya", Ibu Suri berusaha membujuk Dae Hoo.

"Tidak ibu, yang aku inginkan hanya dia ibu, sekalipun aku harus menikahi wanita lain..aku tidak akan pernah menyentuh wanita itu!", Dae Hoo menjawab dengan tegas.

"Nak...kau adalah seorang raja..jika kau tidak menikah dan memiliki keturunan lalu siapa yang akan menggantikanmu kelak?usiamu akan terus bertambah...kerajaan ini butuh seorang pemimpin..jika raja tidak memiliki keturunan lalu bagaimana nasib rakyatmu nanti?kau adalah harapan seluruh rakyat Pyehan..apa kau tidak kasihan dengan mereka?lihatlah kondisimu sekarang!! Kau tidak mau menjaga kesehatanmu dan lebih sering melamun..apa kau tega mengabaikan nasib rakyat ini hanya demi kesedihanmu yang sedang kau rasakan?setidaknya pikirkan rakyatmu sebentar!!", ibu suri panjang lebar.

"Ibu, sebentar lagi aku akan memiliki anak..dan anak itu adalah anak yang dikandung oleh wanita yang aku cintai, Soo Hwa...kenapa ibu terus memaksaku menikah dengan wanita lain?!!", Dae Hoo kesal.

"Baiklah..aku mengerti...tapi dimana sekarang Soo Hwa?kenyataannya dia pergi meninggalkanmu bukan? "

"Aku pasti akan menemukannya lagi ibu...aku mohon jangan paksa aku lagi..!", Dae Hoo segera beranjak pergi dari kamarnya tidak lagi ingin berdebat dengan ibunya.

"Hmmmphhhh......"ibu suri hanya bisa menghela nafas panjang...

Dae Hoo pergi ke taman didepan kediamannya untuk menenangkan diri...

"Sampai kapan kau akan terus begini Yang Mulia?!", Ji San tiba-tiba datang dari arah belakang.

"Aku hanya menginginkan Soo Hwa San tapi mengapa ibu tidak mengerti dan terus mendesakku untuk menikah dengan wanita lain..", Dae Hoo sedikit parau.

"Yang dikatakan ibu suri itu ada benarnya Yang Mulia...kau seharusnya bisa bersikap adil kepada rakyatmu..bagaimanapun seorang raja adalah panutan untuk rakyatnya..saat ini rakyat mengandalkanmu..jika seorang raja tidak bisa memisahkan antara perasaan pribadi dan kepentingan rakyatnya maka sebuah negara perlahan-lahan akan hancur dengan sendirinya..mungkin saat ini Yang Mulia masih belum berpikir jernih..cobalah Yang Mulia ingat pemberontakan yang dilakukan pangeran keempat beberapa hari lalu..jika bukan karena masih banyak orang-orang yang menaruh harapan kepada Yang Mulia akan negri ini maka banyak dari mereka yang akan pergi kesisi pangeran keempat...juga pangeran kelima yang rela mengorbankan dirinya demi Yang Mulia...jadi tolong jangan buat semua itu menjadi sia-sia Yang Mulia...", Ji San kemudian berlutut, ia berharap Dae Hoo mau mengubah keputusannya...

"Beri aku waktu untuk berpikir sendiri San..", Dae Hoo sedikit terhenyak dengan kata-kata Ji San.

Ji San beranjak bangun dan pamit undur diri.

Sekarang Dae Hoo sendirian, ia masih berdiri terdiam..matanya menerawang kedepan tak menentu seperti hati dan pikirannya. 'Mungkinkah ini sudah berakhir?'.

.......................

Pagi itu Dae Hoo dibantu para pelayannya bersiap..hari ini ia mengadakan pertemuan dengan para menteri dan pejabat kerajaan lainnya di aula utama..setelah sekian lama dia tak menghiraukan segala urusan diistana kini ia memutuskan untuk segera bangkit dari keterpurukannya dengan menerima kenyataan yang ada.

"Yang Mulia Raja telah tiba....."kasim mengumumkan kedatangan sang raja, raja segera melangkah masuk dan duduk disinggasananya.

"Hormat kami kepada Yang Mulia, semoga Yang Mulia panjang umur dan sehat selalu!!", serempak semua orang yang ada dididalam aula utama. Raja menjawab dengan satu tangan digerakkan ke atas.

"Hari ini aku akan mengumumkan bahwa aku bersedia menikah dengan wanita pilihan Yang Mulia Ibu Suri..sebagai seorang raja aku meminta maaf atas kelalaianku dalam menjalankan tugasku sebagai seorang raja beberapa hari yang lalu..aku harap kalian semua yang ada disini masih bersedia membantuku kedepannya dengan sekuat tenaga dan ketulusan hati kalian agar kerajaan ini mampu menjadi kerajaan yang besar...", tegas Dae Hoo.

"Yang Mulia sungguh murah hati!!", jawab seluruh orang yang ada diaula utama.

Ji San merasa sedikit lega dengan keputusan Dae Hoo saat itu, ia melihat ke arah rajanya itu sambil tersenyum, 'Aku tahu hatimu terluka, namun dengan begini kau akan menjadi semakin kuat'.

"Baiklah, aku dengar kerajaan Sungji mengirimkan seorang utusan yaitu pangeran ketiga So Ji Soo untuk meminta bantuan kepada kerajaan kita untuk membantu mereka melawan kerajaan Muyeol, apakah kerajaan kita sudah memberi jawaban kepada utusan tersebut?", Dae Hoo membuka topik lain.

"Ampun Yang Mulia, karena jenderal Man Ki Man yang biasa dikirimkan dalam permintaan bantuan pasukan oleh kerajaan lain dan sekarang posisinya belum ada yang menggantikan sebelum ada titah dari Yang Mulia Raja, maka kami masih belum mengirim utusan untuk menjawab permintaan tersebut...", jelas jenderal Go Jun Su sambil menghadap raja.

"Hmmmm baiklah, dengan ini aku mengangkat Jenderal Moon Ji Moo untuk memegang urusan tersebut mulai hari ini...berikan titahku ini kepada Jenderal Moo Ji Moo nanti", Raja langsung menunjuk dengan cepat.

"Baik Yang Mulia perintah anda akan segera dilaksanakan", timpal Jenderal Go Jun Su sambil undur diri ke tempatnya lagi.

"Apakah persediaan pangan untuk musim dingin nanti sudah memenuhi lumbung pangan istana?", tanya sang raja kembali.

"Ampun Yang Mulia,.persediaan pangan di istana sedang kami evaluasi kembali...dikarenakan menteri Cho yang dulu memegang kendali lumbung pangan istana mangkat karena pemberontakan yang dilakukannya beberapa hari lalu maka kami harus meneliti secara jelas terkait dengan adanya temuan penyelewengan persediaan pangan oleh menteri Cho", jelas menteri Woo Han Sung, pengganti menteri Cho Hae Jin dari departemen pangan dan kesejahteraan rakyat.

"Baik, lakukanlah....laporkan hasilnya padaku nanti jika semuanya sudah selesai"

"Baik Yang Mulia, titah anda akan segera hamba laksanakan!'"

"Bagaimana dengab eksekusi pangeran kedua Yun Dae Jun, apakah sudah dilakukan?"

"Menjawab Yang Mulia, eksekusi terhadap pangeran kedua dengan tuduhan rencana pembunuhan terhadap raja telah dilaksanakan 10 hari yang lalu", Jenderal Go Jun Su menimpali.

"Baiklah..peristiwa pemberontakan yang dilakukan pangeran keempat Yun Dae Gu dan rencana pembunuhan yang dilakukan pangeran kedua Yun Dae Jun kuharap adalah yang terakhir kali di kerajaan inj..aku harap ke depan kalian semua yang ada disini akan tetap setia kepadaku dan kerajaan Pyehan ini..",

"Baik Yang Mulia,.!"

"Apakah masih ada hal lain yang ingin kalian sampaikan padaku?"

"Ampun Yang Mulia....beberapa hari lalu hamba menerima surat dari kerajaan Hanreum....dalam surat itu Raja Hanreum Dae Ha Su berniat akan mengadakan kunjungan ke kerajaan Pyehan bersama Putra Mahkota Dae Ha Joon dengan maksud mengajukan lamaran kepada Putri pertama Yun Dae Yeon..", penasehat kerajaan melapor.

"Baiklah lakukan persiapan penyambutan kunjungan kerajaan Hanreum dengan baik...jangan sampai adalah kesalahan"

"Baik Yang Mulia"

"Baiklah...jika sudah tidak ada hal lain, aku sudahi pertemuan kita hari ini..."raja segera berdiri dan beranjak keluar aula utama diiringi Ji San dan kasim Park.

"Terima kasih Yang Mulia...semoga Yang Mulia panjang umur dan sehat selalu!", seluruh orang diaula membungkuk hormat.

Episodes
1 Perkenalan
2 Pertemuan
3 Perayaan
4 Terhempas
5 Jatuh
6 Malu
7 Perjalanan
8 Penyelamatan
9 Pemberontakan
10 Berkabung
11 Hamil
12 Terbangun
13 Pergi
14 Permintaan
15 Menerima
16 Tamu
17 Syarat
18 Pernikahan
19 YUN JAE HWA
20 Perpisahan
21 Masa Lalu
22 Kejujuran
23 Ketegaran
24 Hong Su Yu
25 Sakit
26 Keberangkatan
27 Palsu
28 Selamat
29 JUNG HAN DAN
30 JUNG HAN DAN 2
31 DAE HA RI
32 DAE HA RI 2
33 Kesedihan
34 Permulaan
35 Kebenaran
36 Kemarahan
37 Penjelasan
38 Kilasan
39 ULANG TAHUN
40 Ketegangan
41 Pertimbangan
42 Informasi
43 Waktu
44 Terpesona
45 Wang Ye Ji
46 Sekilas
47 Tersentuh
48 Kematian
49 Perpaduan
50 Lelah
51 Tertipu
52 Terluka
53 Sandera
54 Diam
55 Terperangkap
56 Segel Langit
57 Mabuk
58 Aura memikat
59 Sadar
60 Bingung
61 Efek Racun
62 Awal Cerita
63 Bertemu
64 Belajar
65 Keberuntungan
66 Lukisan
67 Jebakan
68 Perubahan
69 Serangan
70 Naga
71 Bebas
72 Kembali
73 Salah tingkah
74 Meracau
75 Tidak Mungkin
76 Melindungimu
77 Janji
78 Bangun
79 Memanggil roh
80 Lampion
81 Pulang
82 Sekarat
83 Penawaran
84 Hantu
85 Berubah
86 Kedatangan
87 Layang-layang
88 Untukmu
89 Dugaan
90 Permasalahan
91 Ancaman
92 Undangan
93 Khawatir
94 Kegelisahan
95 Amarah
96 Tidur
97 Tunggu aku
98 Pergi
99 Bingung
100 Menghilang
101 Pertentangan
102 Kecurigaan
103 Mencari
104 Menghubungkan
105 Keterpaksaan
106 Pengakuan
107 Sikap
108 Keadaan
109 Cerita Hwa Yu 1
110 Cerita Hwa Yu 2
111 Kalut
112 Percaya
113 Surat
114 Terbuka
115 Bukti
116 Perencanaan
117 Cerita Lalu
118 Terlahir kembali
119 Pasrah
120 Kegontaian
121 Pernyataan
122 Siasat
123 Berburu
124 Duo Yu Yang
125 Duo Yu Yang (2)
126 Shuo Yu An
127 Cara
128 Kunjungan
129 Rahasia
130 Menelaah
131 Muram
132 Berbicara
133 Bumi
134 Berbeda
135 Sama
136 Menurut
137 Cantik
138 Yong Yuan
139 Pelajaran
140 Gurat
141 Hubungan
142 Petunjuk
143 Ikatan
144 Teka-teki
145 Naga Shu Yi
146 Pintu Keabadian
147 Percayalah
148 Ilusi
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertemuan
3
Perayaan
4
Terhempas
5
Jatuh
6
Malu
7
Perjalanan
8
Penyelamatan
9
Pemberontakan
10
Berkabung
11
Hamil
12
Terbangun
13
Pergi
14
Permintaan
15
Menerima
16
Tamu
17
Syarat
18
Pernikahan
19
YUN JAE HWA
20
Perpisahan
21
Masa Lalu
22
Kejujuran
23
Ketegaran
24
Hong Su Yu
25
Sakit
26
Keberangkatan
27
Palsu
28
Selamat
29
JUNG HAN DAN
30
JUNG HAN DAN 2
31
DAE HA RI
32
DAE HA RI 2
33
Kesedihan
34
Permulaan
35
Kebenaran
36
Kemarahan
37
Penjelasan
38
Kilasan
39
ULANG TAHUN
40
Ketegangan
41
Pertimbangan
42
Informasi
43
Waktu
44
Terpesona
45
Wang Ye Ji
46
Sekilas
47
Tersentuh
48
Kematian
49
Perpaduan
50
Lelah
51
Tertipu
52
Terluka
53
Sandera
54
Diam
55
Terperangkap
56
Segel Langit
57
Mabuk
58
Aura memikat
59
Sadar
60
Bingung
61
Efek Racun
62
Awal Cerita
63
Bertemu
64
Belajar
65
Keberuntungan
66
Lukisan
67
Jebakan
68
Perubahan
69
Serangan
70
Naga
71
Bebas
72
Kembali
73
Salah tingkah
74
Meracau
75
Tidak Mungkin
76
Melindungimu
77
Janji
78
Bangun
79
Memanggil roh
80
Lampion
81
Pulang
82
Sekarat
83
Penawaran
84
Hantu
85
Berubah
86
Kedatangan
87
Layang-layang
88
Untukmu
89
Dugaan
90
Permasalahan
91
Ancaman
92
Undangan
93
Khawatir
94
Kegelisahan
95
Amarah
96
Tidur
97
Tunggu aku
98
Pergi
99
Bingung
100
Menghilang
101
Pertentangan
102
Kecurigaan
103
Mencari
104
Menghubungkan
105
Keterpaksaan
106
Pengakuan
107
Sikap
108
Keadaan
109
Cerita Hwa Yu 1
110
Cerita Hwa Yu 2
111
Kalut
112
Percaya
113
Surat
114
Terbuka
115
Bukti
116
Perencanaan
117
Cerita Lalu
118
Terlahir kembali
119
Pasrah
120
Kegontaian
121
Pernyataan
122
Siasat
123
Berburu
124
Duo Yu Yang
125
Duo Yu Yang (2)
126
Shuo Yu An
127
Cara
128
Kunjungan
129
Rahasia
130
Menelaah
131
Muram
132
Berbicara
133
Bumi
134
Berbeda
135
Sama
136
Menurut
137
Cantik
138
Yong Yuan
139
Pelajaran
140
Gurat
141
Hubungan
142
Petunjuk
143
Ikatan
144
Teka-teki
145
Naga Shu Yi
146
Pintu Keabadian
147
Percayalah
148
Ilusi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!